Senyuman terukir di wajah paman Sam mendengar berita yang menguntungkan itu.
"Pangeran Aksara hilang, aku harus kasih tau kerajaan Fanjafan, mereka pasti senang mendengar berita ini" kata paman Sam tersenyum licik.
Paman Sam keluar dari dalam istana lewat pintu belakang, ia menutupi wajahnya dengan selendang agar tidak ada orang yang melihatnya.
Paman Sam berjalan melewati jalanan setapak yang tembus ke kerajaan Fanjafan musuh dari kerajaan Mataram.
Langkah demi langkah telah paman Sam lakukan, ia melewati hutan untuk bisa sampai di kerajaan Mataram.
Krak
Tiba-tiba paman Sam mendengar suara orang yang tak sengaja menginjak ranting kayu.
Dengan cepat paman Sam menghentikan langkahnya, ia berbalik badan menghadap ke belakang.
Namun tidak ada apapun di sana.
Paman Sam melihat ke kanan dan kirinya, ia mencari orang yang sudah menginjak ranting kayu hingga patah.
"Tidak ada apapun, kenapa aku merasa ada seseorang yang ngikutin aku, aku harus waspada, aku tidak mau ada orang yang melihat ku pergi ke kerajaan Fanjafan"
Paman Sam melihat ke kanan dan kirinya yang benar-benar kosong, tidak ada seorangpun yang ia lihat.
Paman Sam lalu melanjutkan perjalanan menuju kerajaan Fanjafan.
tap
tap
tap
Langkah kaki paman Sam memecah keheningan.
Paman Sam terus berjalan, ia merasa tak ada lagi orang yang mengikutinya dari belakang sehingga paman Sam merasa sedikit lega dan terus melanjutkan perjalanan menuju kerajaan Fanjafan.
Di belakang pangeran Shiwa terus membuntuti paman Sam.
"Mau kemana paman Sam, kenapa dia ke arah barat, bukannya jalanan ini menuju ke kerajaan Fanjafan, tunggu-tunggu ngapain paman Sam ke sana, aku rasa ada sesuatu yang paman Sam sembunyikan, aku harus ikutin dia"
Pangeran Shiwa mengikuti paman Sam dengan sangat hati-hati, ia takut tindakannya di ketahui oleh paman Sam.
Tiba-tiba paman Sam menghentikan langkahnya.
"Gawat" panik pangeran Shiwa.
Pelan-pelan paman Sam menghadap ke belakang.
"Tidak ada apapun, tapi aku merasa ada orang yang ngikutin aku, apa ini cuman perasaan ku saja"
Paman Sam melihat ke kanan dan kirinya yang kosong, tidak ada satu orangpun yang ia lihat.
Tiba-tiba pandangan paman Sam tertuju pada semak-semak yang bergerak-gerak sendiri.
"Siapa yang ada di balik semak-semak itu"
Pangeran Shiwa tercekat mendengar itu semua.
"Gawat, aku akan ketahuan" batin pangeran Shiwa tegang.
Paman Sam berjalan mendekati semak-semak itu, ia begitu penasaran sekali dengan semak-semak yang terus menerus bergerak.
Pangeran Shiwa tercekat kala langkah kaki paman Sam terus mendekat.
tap
tap
tap
Suara langkah kaki itu terus mendekat.
Pangeran Shiwa yang berada di dalam semak-semak menahan napas dan memejamkan mata karena takut ketahuan tiba-tiba.
Miaw
Seekor anak kucing keluar dari dalam semak-semak.
"Owh cuman kucing"
Mendengar hal itu pangeran Shiwa menjadi sedikit tenang untuk sesaat.
Paman Sam kemudian melanjutkan perjalanan.
Pangeran Shiwa bernapas lega karena dirinya bisa selamat.
"Untung aku tidak ketahuan"
Pangeran Shiwa kembali mengikuti paman Sam dari jarak yang cukup jauh.
Paman Sam menghentikan langkahnya kala sampai di kerajaan Fanjafan.
Zrak
Prajurit langsung mengarahkan senjatanya ke arah paman Sam.
Paman Sam mengangkat tangannya tanda menyerah.
"Siapa kau?" tanya prajurit tegas.
"Kalian tidak perlu tau siapa aku, aku ke sini hanya ingin bertemu dengan raja Namrud, ada hal yang ingin aku bicarakan padanya, jadi izinkan aku masuk" jawab Paman Sam.
Kedua prajurit itu saling menatap.
"Bagaimana ini, apa kita izinkan saja atau tidak?" tanya prajurit satunya dengan setengah berbisik.
"Izinkan saja, dia datang ke sini karena ada perlu dengan raja" jawab prajurit.
"Tapi bagaimana kalau dia ternyata penyusup yang berniat ingin membunuh raja"
"Tidak akan, dia tidak akan membunuh raja, aku yakin itu"
"Bagaimana?"
"Silahkan"
Prajurit itu mempersilahkan paman Sam masuk ke dalam.
Paman Sam melangkahkan kakinya masuk ke dalam istana raja Namrud.
Dari dalam semak-semak pangeran Shiwa terus memperhatikan paman Sam yang masuk ke dalam istana raja Namrud.
"Mau ngapain paman Sam masuk ke dalam kerajaan Fanjafan, aku harus cari tau"
Pangeran Shiwa hendak keluar dari dalam semak-semak dan menyelinap masuk ke dalam kerajaan Fanjafan namun niatnya terpaksa di urungkan karena melihat penjagaan ketat yang sulit untuknya bisa masuk ke dalam kerajaan Fanjafan.
"Penjagaannya terlalu ketat, aku tidak akan bisa menyelinap masuk ke dalam untuk mencari tau apa yang paman Sam lakukan, aku tidak mau ngambil resiko masuk ke dalam kerajaan Fanjafan, karena jika sampai aku tertangkap, nyawa ku yang akan melayang, lebih baik aku tunggu paman Sam keluar dan aku akan cari tau atas tujuan apa dia masuk ke dalam kerajaan Fanjafan"
Pangeran Shiwa berada di dalam semak-semak menunggu paman Sam keluar dari dalam istana itu.
Di dalam paman Sam menemui raja Namrud.
"Salam raja" kata paman Sam.
"Ada apa Sam, kenapa kau mendatangi ku?" tanya raja Namrud.
"Wahai raja Namrud aku mendapatkan berita baik untuk mu"
"Apa itu?"
"Pangeran Aksara hilang di dalam hutan, ini kesempatan emas untuk mu menyingkirkan pangeran Aksara"
"Berita yang sangat bagus, aku suka dengan berita ini, terimakasih Sam, kau sudah banyak sekali membantu kerajaan Fanjafan dengan membawakan berita-berita seperti ini, kelak ketika kerajaan Mataram menjadi milik ku, aku berjanji akan mengangkat mu sebagai perdana menteri"
"Terimakasih raja" jawab paman Sam tersenyum senang mendengar hal itu.
"Sama-sama"
"Aku permisi dulu raja" pamit paman Sam.
"Silahkan"
Paman Sam keluar dari dalam istana Fanjafan dengan senyuman yang terus merekah di bibirnya.
Pangeran Shiwa melihat paman Sam yang tampak senang saat keluar dari dalam kerajaan Fanjafan.
"Kenapa paman Sam begitu senang sekali, ada apa sebenarnya, kenapa aku begitu penasaran sekali"
Pangeran Shiwa masih terus memperhatikan paman Sam yang tampak senang sekali.
"Aku sudah tak sabar untuk segera menjadi perdana menteri, aku sudah muak berada di dalam kerajaan Mataram yang tidak memiliki jabatan sama sekali" kata paman Sam.
"Aku merasa sebentar lagi aku akan menjadi perdana menteri"
Pangeran Shiwa berusaha mendengar tiap-tiap kata yang paman Sam katakan.
"Kenapa aku tidak mendengarnya, apa yang sebenarnya paman Sam katakan"
Paman Sam berjalan kembali pulang ke kerajaan Mataram.
Dengan cepat pangeran Shiwa mengikuti paman Sam dari belakang, ia berusaha untuk tidak membuat bunyi sedikitpun agar paman Sam tidak curiga.
Paman Sam yang sedang senang tidak menyadari jika ada orang yang sudah mengikutinya sejak tadi.
Pangeran Shiwa terus mengikuti paman Sam dari belakang.
Paman Sam terus berjalan untuk pulang ke kerajaan Mataram dengan pangeran Shiwa yang terus mengikutinya dari belakang.
Di dalam istana raja Namrud.
"Prajurit" teriak raja Namrud.
Dengan cepat semua prajurit yang mendengar teriakan itu lngsung menghampirinya.
"Cepat kalian berangkat ke hutan, di sana ada pangeran Aksara, kalian bunuh dia, ini kesempatan kita untuk bisa membunuhnya, karena kali ini pangeran Aksara tidak di dampingi pengawalnya, kalian bunuh dia dan bawa jasadnya ke hadapan ku, aku ingin melihat dengan mata kepala ku kalau dia sudah tewas"
"Baik raja"
"Sekarang pergilah"
Mereka semua lalu pergi meninggalkan istana dan menjalankan perintah raja.
"Pangeran Aksara tamatlah riwayat mu hari ini"
Senyuman licik terukir di wajah raja Namrud.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments