"Ahhh, aku bisa melakukannya," ucap Dara cukup keras.
"Dara, apa yang kamu lakukan. Masa, ciuman saja kamu tidak bisa," ucap Raka marah.
"Maaf, Raka. Aku beneran tidak bisa," jawab Dara yang syok karena Raka marah padanya. Dara lalu pergi meninggalkan Raka yang kini hanya bisa menyesal telah memarahi Dara.
"Dara, tunggu ...."
Dara tidak menghiraukan panggilan Raka. Dia juga sedih, karena ini pertama kalinya dia melihat Raka sebagai orang yang berbeda. Pikiran Dara menjadi kacau dan dia memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah, Dara mengurung diri didalam kamar dan tidak mau keluar untuk makan malam. Padahal dimeja makan, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul.
"Dicky, ada apa dengan Dara, kenapa dia belum turun juga untuk makan malam? Apakah dia tidak tahu, kita ini juga lelah dan harus segera beristirahat," tanya Pa Dewa pad Dicky.
"Papa, Dicky akan mencari tahu apa yang terjadi pada Dara. Papa dan Mama makan saja dulu, nanti Dicky yang temani Dara makan malam," jawab Dicky menawarkan diri.
"Baiklah, kamu pergi dan lihatlah adikmu itu. Tidak biasanya dia melewatkan makan malam," kata Pak Dewa heran. Biasanya Dara selalu makan malam, karena jika perutnya kosong dia tidak bisa tidur.
Dicky beranjak dari kursinya dan berjalan menuju kamar Dara dilantai atas. Dicky mengetuk pintu dan menunggu jawaban dari Dara. Beberapa kali tidak mendapat jawaban, Dicky mengetuk pintu kembali.
"Dara, ini Kakak. Buka pintunya sebentar, Kakak mau bicara," ucap Dicky tenang.
Tetap tidak ada jawaban. Dicky menarik napas panjang, tetapi tiba-tiba pintu terbuka. Dara membuka pintu lalu duduk di tepi ranjang dengan wajah kesal.
Dicky mendekati Dara pelan-pelan lalu duduk disampingnya. Dicky berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan hati-hati.
"Dara, Papa dan Mama sudah menunggu dimeja makan. Bagaimana kalau kita turun sekarang, daripada kamu nanti tidak bisa tidur karena kelaparan," ajak Dicky.
"Dara tidak selera makan," jawab Dara kesal.
"Ada apa, apa yang membuat kamu kesal? Katakan pada Kakak, siapa tahu Kakak bisa bantu," tanya Dicky penasaran.
"Kak, Bisakah Kakak mengajari aku ciuman?" tanya Dara sambil menatap Kakaknya.
"Dara, katakan padaku siapa yang mengajarimu bicara seperti itu?" tanya Dicky kesal.
Dara mulai bercerita tentang Kekasihnya Raka. Raka sangat marah ketika Dara tidak bisa berciuman dengan Raka, padahal mereka sudah pacaran cukup lama.
Mendengar cerita Dara, Dicky tersenyum dalam hati. Jadi selama ini, mereka belum pernah berciuman. Dicky tidak bisa menyalahkan Raka. Sebagai laki-laki normal, apalagi mereka sudah berpacaran, sekali-kali berciuman adalah hal yang wajar. Asal tidak lebih dari itu.
"Lalu, apa yang bisa Kakak bantu?" tanya Dicky.
"Ajari Dara berciuman," pinta Dara manja.
Untuk sesaat Dicky masih bingung apa yang harus dia lakukan.
"Kak, Dara mohon," ucap Dara sambil memegang tangan Dicky.
"Baiklah. Tapi jangan bilang kepada siapapun kalau Kakak yang ajari kamu. Mengerti?" ucap Dicky agak takut jika sampai orang tua mereka tahu, entah apa yang akan terjadi dengan Dicky.
"Mengerti, Kak," jawab Dara sambil tersenyum.
"Kakak akan pejamkan mata, kamu cobalah untuk mencium Kakak. Jika tidak berhasil, tidak perlu coba lagi," kata Dicky sambil menatap Dara.
Dara mengangguk tanda setuju. Dicky memejamkan mata dan membiarkan Dara berimajinasi. Kali ini Dicky pasrah saja apa yang akan dilakukan oleh Dara padanya. Palingan dia akan mencium pipi dan itu lebih baik daripada dia tidak berani.
Dara terdiam melihat pria yang di anggapnya Kakak itu sedang memejamkan mata. Entah mengapa hatinya sedikit berdebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Waahh Dicky dapat rejki nomplok nih🤣🤣🤣😜😜
2022-12-29
0
sabila 78
ahay cinta mulai bersemi ❤️
2022-12-04
0
@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️
itusih sih modus nya Diki 😁
akhirnya first kiss jatuh pada Diki kah ..?
lanjut kak eni
2022-11-08
0