camping day

Jumat pun tiba, kami Camping bersama. Saat itu tanggal merah, sehingga kuliah libur. Kami pergi di waktu subuh sekitar pukul 5. Kenan menjemputku untuk pergi ke tempat tujuan. Kedua temanku pun ikut bersama dalam satu mobil, karena mereka sengaja menginap dirumahku untuk pergi bersama.

KenN bersama teman-temannya janjian di depan kampus, lalu kami pergi bersama ke tempat tujuan dengan kendaraan berbeda.

Tiba di gunung tujuan, kami turun dari mobil, menurunkan peralatan dari mobil dan keperluan makan untuk 3 hari 2 malam. Kami mulai mendaki gunung.

Ini pertama kalinya dalam hidupku naik gunung. Awalnya ku masih biasa saja, perlahan ku merasa lelah karena tak juga sampai, ditambah ransel yang begitu berat ada di punggungku. Keiki selalu di samping ku, menjagaku, membantuku saat kesulitan untuk melangkah ke atas, dia bahkan menawarkan untuk membawa ranselku. Aku menolaknya, karena dia juga membawa ransel yang mungkin lebih berat dari ranselku. Aku tak ingin jadi beban dalam camping ini. Apalagi untuk keiki, orang yang aku sayangi.

Semua orang kecuali aku terlihat bersenang-senang menuju atas, walaupun lelah, mereka tampak ceria dan penuh semangat. Hingga kamipun menemukan lahan tujuan untuk beristirahat dan memasang tenda.

Aku beristirahat sejenak. Lalu kami pun mulai memasang tenda. Sebenarnya aku tak tahu cara memasang tenda, kedua temanku juga begitu.

Kenan tahu itu, dan Kenan bersama temannya membantu kami memasangkan tenda agar lebih kokoh. Total 4 tenda terpasang di rombongan kami. Kami datang bersebelas. 5 laki-laki, 6 perempuan. Dua tenda dipasang untuk perempuan dan dua tenda untuk laki-laki. Kami melakukan pembagian tugas, ada yang memasang tenda, ada yang menyiapkan dapur terbuka untuk masak, dll.

Setelah peralatan semua terpasang, barang bawaan tersimpan dengan rapi. Makanan tersaji, kami lanjut makan. Sorenya kami berniat untuk melanjutkan naik ke puncak gunung. Aku berpikir untuk tidak ikut, karena tubuhku terlalu lelah untuk melanjutkannya. Biarlah aku sendiri nunggu di area peristirahatan kami.

Aku bilang pada Kenan soal ketidakikutsertaanku, namun Kenan tak ingin aku sendirian lalu dia memutuskan untuk menemaniku. Padahal aku sudah berulang kali mengatakan untuk dia ikut pergi saja dengan rombongan, tapi dia menolak, karena dia cemas bila harus meninggalkan aku sendiri. Kami berbicara berdua saat itu, tak ada yang tahu pembicaraan kami.

Sorenya ketika mereka bersiap untuk pergi ke atas, Keiki baru bicara pada mereka tentang ketidakikutsertaan kami.

'Guys, gue kurang enak badan, kayaknya gak ikut naik ke puncak deh. Erata katanya mau nemenin gue disini, Kalian have fun ya" Ungkap Kenan

"Bilang aja mau mojok" Celetuk Ezi.

setelah itu Merekapun pergi tanpa kami.

Kenan bahkan melindungiku agar tak terlihat manja dan lemah di hadapan teman-temannya dengan berbohong tentang kondisi kesehatannya. Padahal sebenarnya aku yang tidak mau pergi.

"Kakimu pegal?" Tanya nya padaku

"Iya, lumayan" Jawabku.

Dia langsung memijit kakiku.

Sebenarnya dari tadi dia sudah ingin melakukannya, namun karena terlalu banyak orang dia agak sungkan untuk memijitku.

Aku menangis, dia melihatku menangis. Lagi-lagi dia mengusap air mataku. Dan bertanya alasanku menangis. Aku tak memberi jawaban.

Jujur saat itu aku menyesal ikut camping bersamanya, bukannya dia senang, aku malah menyusahkan dia. Aku terbawa egoku, karena rasa cemburuku membuatku melakukan hal yang tak pernah ku lakukan sebelumnya demi menjaga cintaku.

Kondisi ku semakin memburuk, aku tak enak badan dan mulai demam, aku beristirahat di tenda. Semua teman-teman sudah kembali dari puncak gunung, mereka mulai lapar dan kembali makan.

"Erata dimana, gak ikut makan?" Tanya salah satu temannya.

"Udah makan dia tadi, sekarang lagi tidur, ngantuk katanya" Jawab Kenan.

"Guys kayaknya gue pulang besok pagi deh, gue ada urusan, Erata juga ikut pulang bareng gue" Lanjut Kenan.

"Lah kok gitu! Mau kemana sih emangnya?" Tanya Ochi.

"Ada deh, Next time deh, kita lagi" Jawabnya.

"Terus kita gimana dong? Kita kan semobil sama elu, pulangnya sama siapa kita?" Tanya salah satu temanku pada Kenan

"Yaelah tinggal nebeng sama kita, kan masih ada 2 mobil" Jawab Ezi.

Awalnya sebelum tahu kondisiku, kedua temanku berniat melanjutkan camping sesuai jadwal. Namun setelah malam mereka masuk tenda, mereka melihat kondisi kesehatanku yang kurang baik. Membuat mereka ingin menemaniku pulang bersama.

Tak kusangka Keiki tidur di depan tendaku, ia khawatir padaku.

Aku baru tahu itu saat mendengar obrolan Keiki dengan temannya di depan tendaku menjelang subuh.

"Lu ngapain tidur di sini?" Tanya Ezi, yang membuat Ken terbangun.

"Hah,, gue pengen tidur dekat api unggun biar hangat™ Jawabnya.

"Lu ada-ada aja,pengen nempel mulu sama cewek lu,gak bisa tidur dalam tenda cewek lu, depan tendal pun gak apa-apa, dasar bucin" Ungkap Ezi.

"Lu beneran cinta sama dia?" Lanjut Ezi.

Kenan tak menjawab, dia hanya merespon dengan senyuman.

Tak lama setelah obrolan mereka, aku dan kedua temanku keluar dari tenda untuk cuci muka dan sikat gigi untuk siap-siap pulang.

Setelah itu kamipun mulai turun gunung menuju mobil. 2 teman Ken menemani kami turun karena mereka takut kami nyasar, mereka lebih tahu area gunung ini. Keiki membantuku membawa ransel. Teman-teman ku mendampingiku berjalan.

Semalam, Kenan dan kedua temanku bahkan membantuku membereskan barang bawaanku. Aku benar-benar merepotkan semua orang dan Aku menyesali itu.

setelah turun gunung, kami akhirnya tiba di parkiran mobil, Kami istirahat sejenak di area peristirahatan sambil makan camilan. Tak lama kami pun pergi ke mobil dan bersiap pulang, sementara 2 teman Keiki kembali ke Tenda diatas.

Di mobil aku hanya tertidur sementara 2 temanku bersama Kenan asik mengobrol.

"Ken, lu serius sayang sama temen gue kan? Gak mainin dia kan kayak ke cewek-cewek lain?" tanya Elka di mobil.

"Lu pengen jawaban apa?" Jawab Kenan sambil menyetir.

"Gue pengen jawaban jujur dari hati lu lah" Jawab Elka.

"Erata tuh tulus sayang sama elu, dia gak dengerin orang bilang apa tentang elu, betapa br*ngseknya elu, betapa badboy, playboynya elu dulu, gatau deh sekarang masih apa enggak, yang jelas gue harap elu berubah dan bener-bener sayang sama Erata. kemaren-kemaren Banyak saksi bilang elu jalan sama cewek ini, sama cewek itu. Erata gak dengerin mereka. Erata lebih percaya sama elu. Jangan sia-siain kepercayaan dari orang yang bener-bener sayang sama elu, Kalau lu gak serius sama dia, lebih baik lepasin dia, elu gak pantes dapetin dia" Lanjut Elka.

Keiki tak berbicara apapun, ia hanya mendengar dengan seksama sambil terus menyetir.

-

-

-

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!