Pusara Jelita...

Leman memacu mobilnya dengan cepat menuju kabupaten Rosita. Ia sudah tdak sabar lagi untuk segera bertemu dengan istri keduanya tersebut setelah seminggu Rosita memutus komunikasi dengannya. Sementara di rumahnya, Iklima juga sedang meraung penuh emosi saat suaminya justru pergi mengunjungi madunya dari pada mengunjungi putra sulung mereka yang sedang berkuliah di kota. Iklima berada di rumah saat Leman hendak pergi ke rumah Rosita dan ketika Iklima bertanya pada suaminya, Leman seolah tidak peduli dengan perasaannya, pria itu dengan lantang menjawab kalau dirinya akan pulang ke rumah istri keduanya.

Seolah tidak peduli dengan anak-anak yang melihat pertengkaran itu, Iklima dan Leman malah terlibat perebutan kunci mobil. Leman terpaksa menarik keras tangan Iklima sampai wanita itu terduduk gara-gara ingin mempertahankan kunci mobil suaminya.

“Kamu lebih memilih wanita murahan itu dari pada anak-anak?”

“Wanita murahan yang kamu panggil itu adalah istriku, Ma!”

“Istri di bawah tangan.”

Leman tidak mengubris lagi ucapan istrinya. Setelah merebut kunci dari Iklima, pria itu langsung melajukan mobilnya tanp peduli Iklima yang teriak-teriak seperti orang kesurupan hingga mengundang banyak mata dari orang sekitar.

“Kalian lihat apa? Leman lebih memilih wanita murahan itu dari pada anak-anaknya. Kalian sudah tahu kan sekarang alasanku marah-marah? Wanita mana yang tahan kalau suaminya menikah lagi?” Ucap Iklima berkacak pinggang di depan rumahnya. Sementara dari dalam rumah sebelah orang tua Leman hanya bisa menghela nafas seraya mengusap dada mendengar sumpah serapah dari menantu mereka.

“Bagimana ini, Pak? Orang-orang tidak tahu kalau Leman menikah lagi. Bagaimana kalau mereka berpikir kalau Leman lah yang menyebabkan Iklima marah-marah selama ini?”

“Tenang, Mak. Biarkan saja.  Jangan memikirkan sesuatu yang belum tentu benar. Kita doakan saja semoga rumah tangga Leman dan Rosita baik-baik saja.”

“Lalu bagaimana dengan rumah tangga Leman dan Iklima?” tanya Ibu War membuat bapak dari Leman menggeleng pelan lalu pergi meninggalkan Ibu War seorang diri.

Tidak sampai dua jam, Leman sudah tiba di kediaman Rosita. Biasanya dia akan berhenti untuk minum kopi atau sekedar bersantai senjenak di pinggir jalan tapi berhubung hubungannya dengan Rosita sedang tidak baik-baik saja maka Leman memutuskan untuk terus melajukan mobilnya hingga saat ini dia sudah berdiri di depan pintu yang tertutup.

“Ros!”

Tok...tok...

“Assalamualaikum, Ros. Ini Abang!”

Leman tahu jika Rosita ada di dalam karena motornya masiih terparkir rapi di samping rumah dan jemuran di belakang rumah juga menandakan jika si pemilik rumah memang ada.

 

Ceklek...

Pintu terbuka menampilkan wajah datar sarat dengan aura dingin dari Rosita. Tidak ada cium tangan ataupun sapaan hangat dari Rosita. Wanita itu telah menjelma menjadi wanita dingin nan datar hingga membuat Leman harus menarik nafasnya berkali-kali.

 

“Apa kabar? Kamu marah sama Abang? Memangnya Abang buat salah apa? Ayo, kita bicara baik-baik!” Leman menarik tangan Rosita hingga wanita itu menabrak dada suaminya.

Gleg...

Leman menelan salivanya saat melihat tubuh seksi milik istri keduanya yang hanya memakai kaos longgar sepaha. Rasa penasaran yang tadinya menghinggapi Leman kini berubah menjadi hasrat apalagi dia tidak mendapatkan pelepasan dari Iklima setelah memulai dengan manis.

Rosita sendiri tidak munafik jika dia membutuhkan belaian suaminya. Ciuman yang tadinya dingin akhirnya berbalas dan berubah menjadi panas dan liar.

Siang itu, di saat Leman dan Rosita sedang bergumul di atas ranjang. Iklima justru sedang menatap pusara seseorang yang berada di masa lalunya.

Iklima diam menatap batu nisan bertuliskan ‘Jelita’ itu seorang diri di bawah terik matahari. “Entah aku benar atau tidak datang padamu saat ini. Harusnya aku memang tidak perlu melakukannya karena aku tahu mungkin yang terjadi pada pernikahanku karena kesalahanku atau Bang Leman tap setelah memikirkan lebih jauh akhirnya aku putuskan menemuimu lagi ke sini. Apa kamu belum bisa merelakannya?”

“Aku seperti orang gila yang berbicara pada kuburan. Apa kamu ingin membalaskan dendammu padaku dengan cara ini? Haruskan aku memohon di depan kuburanmu untuk melepaskan Bang Leman untukku atau apa yang kau mau? Tapi satu yang pasti, aku tidak akan melepaskan Bang Leman. Kalau kamu ingin melihat kehancuran rumah tanggaku maka aku pastikan kamu bisa melihanya tapi jangan pernah berharap dapat melihat Bang Leman bahagia dengan wanita selain aku. Karena aku pastikan nasib wanita itu tidak akan jauh berbeda denganmu!”

“Jika kamu ingin melihat Bang Leman bahagia maka berhenti menggangu pernikahanku!” Iklima pergi meninggalkan kuburan Jelita dengan senyum penuh kemenangan karena berhasil melawan wanita bernama Jelita tapi sayang, apa yang Iklima tertawakan berbanding terbalik dengan keadaan sepasang suami istri yang sudah melewatkan dua ronde siang yang panas nan menggairahkan.

“Sekarang katakan sama Abang, kenapa kamu tiba-tiba minta cerai? Apa kamu tahu, saat Abang dengar kata-kata itu rasanya saat itu juga Abang ingin menerkam kamu seperti sekarang.” Ucap Leman seraya memeluk erat tubuh polos Rosita.

“Abang tidak pernah membuka akun media sosial lagi?” Leman mengerutkan keningnya menatap wajah sang istri.

“Untuk apa? Abang sudah punya istri jadi tidak perlu bermain di meda sosial lagi. Mereka yang bermain media sosial adalah mereka yang memiliki usaha atau mencari jodoh sedangkan Abang sudah punya jodoh jadi buat apa main itu lagi.” Ada rasa bangga yang merayap ke dalam hati Rosita. Suaminya adalah tipe pria setia walaupun beristri dua.

Rosita mengambil ponselnya di atas nakas lalu membuka akun media sosialnya lalu membuka blokir akun milik suaminya.

“Ini yang membuat aku meminta cerai dari Abang!” mata Leman terbuka lebar saat melihat foto-foto keluarganya.

“Bukan foto itu yang membuatku meminta cerai tapi komentar di bawahnya. Abang baca sendiri saja siapa tahu dari mereka ada yang Abang kenal.” Mata Leman semakin lebar saat membaca satu persatu komentar milik akun-akun yang beberapa di antaranya ia kenal.

“Sekarang sudah tahu kan kenapa aku meminta cerai? Abang tidak tahu sakitnya karena Abang tidak berada di posisiku saat ini.”

“Maafkan Abang, ya!”

Rosita hanya menghela nafasnya, ia tahu tidak mudah untuk meminta cerai dari suaminya.

Ting...

“Hai, kamu cantik. Boleh kenalan?”

Leman membaca pesan yang masuk ke akun media sosial milik istrinya, “Siapa dia?” tanya Leman dengan tatapan tajam menatap manik mata Rosita.

“Oh, itu teman di media sosial. Aku tidak kenal.”

Leman seakan tidak puas, dia langsung membuka semua akun media sosial milik Rosita lalu membaca semua pesan yang masuk. Wajah Leman berubah merah saat melihat ada beberapa pesan yang isinya adalah percakapan antara pria dan istrinya itu.

“Rosita, jangan bilang kalau kamu sengaja mencari-cari alasan untuk bercerai dengaku karena sudah punya pria lain!”

***

???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!