''Tidak bisa,'' Arsen protes
''kenapa tidak bisa?'' tantang Maura.
''Pokoknya tidak bisa, karena itu juga masih anakku, jangan pernah Kakak membawanya pergi, walaupun dia masih belum lahir sekalipun.'' tegas Arsen dengan penolakannya
''Picik sekali kamu Ar, jadi orang, tapi maaf Ar, aku sudah cukup bersabar dengan perlakuan mu, dan kali ini tidak ada alasan untuk ku mempertahankan pernikahan ini.''
Arsen dengan cepat berjalan mendekat pada Maura,
''Kak, untuk sekali ini,beri aku kesempatan.'' mohon Arsen.
Maura hanya bergeming..
''Maaf Ar, tidak bisa '' dengan tegas juga Maura sudah bulat dengan keputusannya.
''Maura, Om tahu dengan posisi mu, juga yang kau rasa, tapi, bisakah kau memberikan satu kesempatan lagi untuk anak Om ? Dan kali ini Om berjanji akan bersikap tegas apabila Arsen melakukan lagi yang seperti kemarin-kemarin.''
Maura menghela nafas,
''Maura akan beri dia kesempatan, namun dengan bagaimana Arsen dengan kesungguhan nya terhadap saya, tapi, kalau Arsen seperti ini lagi, maka maaf, saya memutuskan untuk pergi, walaupun harus melahirkan anak ini tanpa ayahnya..''
''Ar, kau dengar itu? selagi Maura memberimu kesempatan, maka kau perbaiki lah perlakuan mu terhadap Maura, ingat Ar, ingat dengan kesalahan mu, belajar lah untuk bertanggung jawab.'' Erik berucap dengan serius, dan memberikan wejangan pada Arsen,
Arsen berpikir keras, lagi-lagi dia harus memutuskan, tapi dalam hatinya Arsen selalu merasa dihantui oleh rasa bersalah terhadap Maura.
Arsen lebih dulu menatap pada Fani pacarnya,
''Fan, maafkan aku, aku harus memutuskan hubungan kita, aku sadar aku sudah punya istri juga sebentar lagi akan memiliki anak juga, ku-mohon kau mengerti.'' ucap Arsen kepada Fani.
Fani langsung menolak tak terima, ''Tidak Ar, kamu gak boleh bicara seperti itu, jangan mau sama yang sudah tua Ar, aku gak mau memutuskan hubungan ini, Ar ... '' Fani memohon dengan menggeleng berharap Arsen merubah lagi keputusannya.
Tapi kali ini Arsen harus benar-benar memegang ucapannya.
Arsen sudah bulat dengan keputusan ini.
Fani pergi dengan perasaan yang sangat kacau, namun jangan sebut dia Fani, kalau dia akan diam saja,
setelah kepergian Fani..
Arsen mendekati Maura, Arsen memegang tangan Maura.
''Kak, maaf atas sikapku selama ini kepada Kakak, tapi mulai sekarang, aku berjanji akan bersikap baik terhadap Kakak.'' ucap Arsen serius.
Maura tersenyum dan mengangguk, ''Baiklah, tapi kau harus patuhi dan pegang ucapan mu itu ''
''Baik Kak, aku akan berusaha, dan tolong bimbing aku agar aku lebih baik lagi ''
Maura sekali lagi mengangguk setuju..
*
Akhirnya perjalanan pernikahan Maura dengan Arsen sudah sama dengan hubungan antara suami istri lainnya,
Kini Arsen telah membuktikan keseriusan nya dalam menjalani bahtera pernikahan,
Sekarang Adrian tengah bersiap untuk pergi ke cafe, ada beberapa hal yang harus di urus nya
''Mas, kamu sudah mau berangkat ke kantor?'' tanya Salsa, perut Salsa sudah mulai buncit sudah terlihat, Salsa menghampiri Adrian dengan tangannya ia letakkan di pinggang.
''Gak sayang, mas hari ini gak ke kantor dulu, Mas harus pergi ke cafe,'' jawab Adrian memberitahu.
''Oh . Tapi baik-baik kan di cafe?'' tanya Salsa
''Iya semua baik kok, hanya ada beberapa hal yang harus Mas tangani dulu.''
''Yasudah, tapi hati-hati ya, jangan mengebut.'' pesan Salsa
''Baik sayang, tidak apa-apa kan kamu ditinggal di rumah?''
Salsa segera menggeleng dan menyuruh Adrian untuk segera pergi, keburu siang.
Di tempat yang lain.
Pricilla dengan Ferro tengah pergi berjalan-jalan dan mengajak Moza,
Rupanya Moza ini sudah sangat dekat dengan Ferro, terkadang Pricilla seperti merasa waktu untuknya terbagi dengan Moza, Tapi lagi-lagi Pricilla menepis hal itu,
Ingat Cill, Moza ini hanya anak kecil.. dalam hatinya bicara.
Tak sengaja mereka saling bertemu dengan Maura juga yang tengah berjalan-jalan bersama Arsen,
''Yank,itu seperti Maura dan Arsen ya?'' ucap Ferro sambil menujuk pada Maura yang memang bersama Arsen.
Pricilla menoleh, ''Oh iya bener yank, itu memang mereka.'' ucap Pricilla
''Kita samperin yu.'' ajak Ferro
''Iya,'' Pricilla menyahut.
''Ra.. '' Pricilla segera memanggil.
Maura menoleh ke asal suara, ''Eh Lo Cill, disini juga?'' tanyanya
Pricilla mengangguk. ''Lo juga lagi jalan-jalan rupanya.''
''Iya, '' lalu Maura menatap pada anak yang sedang bersama Ferro.
''Siapa itu Cill? yang kalian ajak?'' tanya Maura, yang belum tahu akan Moza.
''Dia Moza, ''
''Moza? anak saudara Ferro kah?'' tebak Maura
''Bukan.'' Pricilla menggeleng
''Bukan,lalu?'' meminta penjelasan lebih.
Pricilla pun mulai menceritakan soal Ferro yang Pernah tak sengaja menyenggol motor seseorang sampai orang itu meninggal dunia, sehingga sekarang Ferro mengurus Maura,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Aisyah ais
next
2022-11-21
0
Titik Supadmi
next thor...👍👍👍👍
2022-11-21
0