HUA : Diculik

"Maksud Mamih aku gak boleh kerja selama tiga hari? Aku salah apa, Mih?" Tanya Hawa takut. Apa mungkin pria yang semalam menyewanya mengadukan pada Mamih Cinta kalau dia pulang lebih awal karena tidak puas dengan pelayanannya.

"Iya. Selama tiga hari, kamu harus pulang, ga boleh kerja. Intinya biaya sewa kamu selama tiga hari sudah ditransfer ke Mamih."

Hawa akhirnya pulang, kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan. "Udah, kamu gak usah khawatir, mungkin ada yang jemput kamu buat melayani secara pribadi di tempatnya, selama tiga hari. Ini kunci kosan, kamu istirahat aja." Mitha menyerahkan kunci dan meminta anak buah mami Cinta untuk mengantarnya.

Hingga pagi menjelang, Hawa belum mendapat kabar dari siapapun. Bolak balik dia memperhatikan ponsel jadulnya, tapi tidak juga mendapat kabar dari siapapun.

Bosan hanya beristirahat di kosan, Hawa ingat harus mengirim uang pada ayahnya. "Bu Titin, udah aku transfer sebesar tiga juga rupiah, tolong berikan pada ayahku, ya Bu," ucapnya lewat sambungan telepon.

Tepat di pintu kosan saat dirinya akan masuk, seorang pria berpakaian rapi lengkap dengan jas dan juga kaca mata hitam, datang menemuinya.

"Maaf, Anda nona Pussycat'?"

Hawa mengangguk dan penuh selidik. Dia tahu di ibukota ini banyak sekali orang jahat jadi dia harus lebih berhati-hati.

"Saya utusan tuan Mahesa, saya diminta membawa anda ke suatu tempat yang nanti akan didatangi bos saya."

"Maaf, aku gak mau. Aku gak kenal dengan Anda, juga bos yang anda sebutkan tadi. Anda mau menculik saya, ya? Maaf, tapi aku orang miskin, ayahku hanya petani yang saat ini sedang sakit, tidak akan bisa memberi uang tebusan," cerocosnya panik.

Si pria berjas hanya memandang aneh ke arahnya. Selain berwajah cantik, wanita itu sepertinya gadis bodoh, lantas mengapa bosnya begitu bersikeras membawa gadis itu ke apartemennya. Biasanya Adam tidak pernah mau memakai gadis yang sama dua kali, tapi apa haknya bertanya, dia tentu tidak mau membuat bosnya itu marah.

"Saya mohon, kerja samanya, Nona. Anda diminta ikut dengan saya," kembali pria yang bernama Tiger itu membujuk Hawa.

"Aku kan udah bilang, kalau aku gak mau ikut. Aku gak kenal dengan mu, ataupun bosmu. Pergi dari sini atau aku panggil pak RT!"

Tiger diam sesaat, dia melirik sekitar, tidak ada orang, jadi dia memutuskan untuk segera membekap Hawa dan memasukkan ke dalam mobil. Tentu saja gadis itu meronta, tapi tenaga Tiger lebih kuat, begitu berada di dalam mobil, Tiger segera memerintahkan sopir untuk segera tancap gas.

"Lepaskan aku, kenapa kau menculikku, salah ku apa?" Tanya Hawa mulai menangis.

Tiger hanya mendengus kesal. Pria yang memiliki tinggi 185 senti meter paling kesal melihat wanita cengeng yang hanya bisa menangis.

Sepanjang jalan Hawa terus menangis penuh ketakutan. Bagaimana tidak, wajah Tiger sangat tidak bersahabat. Dia ketakutan, dan sangat bingung. Siapa bos yang dimaksud oleh si pria tinggi ini. Dia pasrah saja pada nasibnya. Toh, ini sudah terjadi, dia sudah dibawa pergi.

"Silakan turun, Nona. Kita sudah sampai. Tolong kerja samanya," ucap Tiger menuntun Hawa turun.

Lagi-lagi Hawa dihadapkan pada jalan buntu yang mengharuskannya untuk mengikuti apapun kemauan Tiger.

Ruangan apartemen ini terlihat begitu indah dilengkapi dengan barang-barang yang mewah dan tertata dengan rapi kau memperhatikan setiap detail ruang itu bertanya-tanya apartemen siapa dan mengapa dari bawah ke tempat itu

"Kenapa saya dibawa ke sini saya mau pulang," ucapnya mencoba berani menatap Tiger.

"Maaf tapi anda harus tinggal di sini sampai bos saya datang, beliau juga berpesan Anda boleh menempati kamar itu untuk beristirahat," jawab Tiger.

Hanya itu yang perlu dikatakan Tiger pria itu pun pergi dan mengunci Hawa di dalam apartemen tersebut.

Tidak lama Tiger kembali, dia membawa banyak jenis makanan untuk Hawa dan juga beberapa Tote bag yang berisi perlengkapan wanita.

"Ini barang-barang Anda sudah tiba dan ini makanan yang bisa Anda nikmati sembari menunggu Bos saya datang," ucapnya meletakkan semua yang dia bawa di atas meja lalu meninggalkan Hawa dalam apartemen itu.

Hawa mulai berpikir, mungkin saja ini adalah pelanggan dari mami Cinta. Bos yang sejak tadi disebutkan pria tinggi itu adalah orang yang sudah memboking nya malam ini.

Hawa terduduk di sofa merenungi nasibnya. Dia teringat kepada Adam yang berjanji padanya untuk menemuinya kembali sekaligus memberikan sejumlah uang yang dia akan kirim kepada ayahnya. Tapi ternyata pria itu tidak datang seperti janjinya pada Hawa.

"Aku terlalu naif untuk percaya pada perkataan pria. Mana mungkin dia datang lagi. Dia sudah membayar untuk menikmati tubuhku malam itu, jadi untuk apa lagi dia datang hanya untuk mendapati janjinya," batin Hawa.

Hawa yang penasaran mulai memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar yang ditunjuk Tiger

Kamar itu dihiasi furniture identik berwarna hitam dan putih ciri khas kamar seorang pria.

Di atas ranjang terletak beberapa gaun dan juga beberapa pakaian dalam wanita. Hawa memperhatikan gaun yang terlihat sangat indah itu. Penuh rasa penasaran, Hawa meraba permukaan gaun, merasakan kelembutan bahan dari gaun yang begitu indah.

Tidak ingin membuat dirinya terkena masalah Hawa bergegas mandi dan mengambil salah satu gaun yang terletak di tepi ranjang. Semua peralatan wanita yang dibutuhkan ada di dalam kamar itu dan diletakkan dalam satu kotak di atas meja tidak jauh dari tempat tidur.

Hal yang paling membuat Hawa takjub, ukuran pakaian dalam yang disediakan untuknya sangat sesuai dengan bentuk tubuhnya, seolah-olah orang yang menyediakan semua itu mengenal betul ukuran Hawa.

Dia sudah mandi dan berpakaian, wajahnya juga sudah di riasnya seadanya. Wajah Hawa yang memang pada dasarnya sudah cantik, tidak memerlukan riasan yang terlalu berlebihan guna membuatnya terlihat cantik.

Dengan sabar Hawa menunggu pria yang sudah memboking nya di ruang tamu. Aroma makanan yang diletakkan Tiger di atas meja menembus penciuman dan menggugah seleranya. Perutnya yang sudah lapar mulai berbunyi.

"Bukankah tadi pria itu mengatakan makanan ini boleh aku nikmati? jadi lebih baik aku makan saja. Aku perlu tenaga untuk melayani pria yang sudah menyewaku," ucapnya mulai membuka penutup box makanan.

Hawa kembali ingat saat melakukannya bersama Adam kemarin malam, seluruh tenaganya terkuras. Pria itu begitu kekar dan juga kuat, seolah pria itu menghisap semua tenaga dan energi yang ada di tubuh Hawa malam itu.

Hawa juga berharap semoga pria yang kali ini menyewanya adalah pria yang baik tidak bertindak kasar. Kemarin Mita sempat bercerita mengenai pengalamannya saat bertugas. Seorang pria yang punya kelebihan harus memukuli Mita terlebih dahulu baru bisa merasakan kepuasan saat berc*inta.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

smoga ada visualnya Thour ganteng cantikk yg bule² gtu biar ngehaluuu nya makin Semangattt😇😇

2022-11-06

3

oyen

oyen

resiko jadi WTS macam pelanggan harus di layani

2022-11-03

1

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 HUA : Terperangkap
2 HUA : Pertemuan Pertama
3 HUA : Menjadi milik mu
4 HUA : Diculik
5 HUA : Bertemu lagi
6 HUA : Kau Manis
7 HUA : Istri tiga hari
8 HUA : Malam Terakhir
9 HUA : Selamat Tinggal Tuan
10 HUA : Terselamatkan
11 HUA : Dibebaskan
12 HUA : Utusan
13 HUA : Kembali padamu
14 HUA : Perjanjian
15 HUA : Jangan Main Hati
16 HUA : Hari Pertama Kerja
17 HUA : Sudah berusaha menghindar
18 HUA : Bukan Cemburu, Hanya tidak suka
19 HUA : Belum Puas
20 HUA : Jadi Sahabat Baik
21 HUA : Tahu Batasan
22 HUA: Curiga
23 HUA : Kebohongan Lain
24 HUA : Dia Sempurna!
25 HUA : Cemburu
26 HUA : Mulai Berani
27 HUA : Persiapan Kondangan
28 HUA : Remuk Jantungku
29 HUA : Kangen
30 HUA : Perayaan Ulang tahun Perusahaan
31 HUA : Kontrak seumur hidup
32 HUA : Nasihat Ayah
33 HUA : Malam Perpisahan
34 HUA : Hari Pernikahan
35 HUA : Hinaan
36 HUA : Dilabrak
37 HUA: Selamat Tinggal
38 HUA : Aku Pulang
39 HUA: Strategi
40 HUA : Kehamilan simpatik
41 HUA : Jujur
42 HUA : Positif!
43 HUA : Permintaan Maaf
44 HUA: Tegar
45 HUA : RajaWise
46 HUA : Bertumbuh tanpa Ayah
47 HUA : Permintaan Ayah
48 HUA: Ikut Suami
49 HUA : Ipar
50 HUA : Bertemu Kembali
51 HUA : Dua Cerita
52 HUA : Balas Dendam
53 HUA : Masuk Rumah sakit
54 HUA : Berkata Jujur
55 HUA : Heart to Heart
56 HUA : Love of my life
57 Babak Baru
58 Kalah Bertanding
59 Hukuman
60 Namanya Renata
61 Ternoda
62 Layu Sebelum Berkembang
63 Siapa Pria itu?
64 Terpikat Gadis Baru
65 Kita Bertemu Kembali
66 Kau Harus Bertanggung jawab!
67 Itu Bukan Anakku!
68 Bertemu Dengan Hawa
69 Menikah Saja
70 Tidak Bisa Menolak
71 Menikah atau Masuk Penjara?
72 Melamar
73 Hanya Nikah Siri
74 Suami Dan Istri
75 Satu Kamar
76 Ancaman Donita
77 Perhatian Andi
78 Perut yang Membesar
79 Duel
80 Serangan Ida
81 Ada Wanita Lain
82 Angkat Kaki Dari Rumah
83 Menyatakan Perang
84 Kontrakan Baru
85 Halo Bayi Kecil
86 Suami Siaga
87 Istriku Tercinta
88 Bertemu Mantan
89 Apakah Ada Cinta di Hatimu?
90 Hanya Demi Kebaikan mu
91 Keputusan Berat
92 Women Support Women
93 Gelar Sarjana
94 Harus Mengalah
95 Mahesa Junior
96 Hadiah Untuk Bayi
97 Berdamai
98 Menerima Tawaran Papa
99 Eksekutif Muda
100 Tuntutan Dela
101 Perasaan Yang Hancur
102 Keputusan Yang Terbaik
103 Memutuskan Pergi
104 Pulang
105 Sang Mantan
106 Cinta Lama Belum Usai
107 Mencari Jejak
108 Akhirnya Ketemu
109 Terluka Dalam
110 Kapan Muncul?
111 Chapter
112 Chapter 2
Episodes

Updated 112 Episodes

1
HUA : Terperangkap
2
HUA : Pertemuan Pertama
3
HUA : Menjadi milik mu
4
HUA : Diculik
5
HUA : Bertemu lagi
6
HUA : Kau Manis
7
HUA : Istri tiga hari
8
HUA : Malam Terakhir
9
HUA : Selamat Tinggal Tuan
10
HUA : Terselamatkan
11
HUA : Dibebaskan
12
HUA : Utusan
13
HUA : Kembali padamu
14
HUA : Perjanjian
15
HUA : Jangan Main Hati
16
HUA : Hari Pertama Kerja
17
HUA : Sudah berusaha menghindar
18
HUA : Bukan Cemburu, Hanya tidak suka
19
HUA : Belum Puas
20
HUA : Jadi Sahabat Baik
21
HUA : Tahu Batasan
22
HUA: Curiga
23
HUA : Kebohongan Lain
24
HUA : Dia Sempurna!
25
HUA : Cemburu
26
HUA : Mulai Berani
27
HUA : Persiapan Kondangan
28
HUA : Remuk Jantungku
29
HUA : Kangen
30
HUA : Perayaan Ulang tahun Perusahaan
31
HUA : Kontrak seumur hidup
32
HUA : Nasihat Ayah
33
HUA : Malam Perpisahan
34
HUA : Hari Pernikahan
35
HUA : Hinaan
36
HUA : Dilabrak
37
HUA: Selamat Tinggal
38
HUA : Aku Pulang
39
HUA: Strategi
40
HUA : Kehamilan simpatik
41
HUA : Jujur
42
HUA : Positif!
43
HUA : Permintaan Maaf
44
HUA: Tegar
45
HUA : RajaWise
46
HUA : Bertumbuh tanpa Ayah
47
HUA : Permintaan Ayah
48
HUA: Ikut Suami
49
HUA : Ipar
50
HUA : Bertemu Kembali
51
HUA : Dua Cerita
52
HUA : Balas Dendam
53
HUA : Masuk Rumah sakit
54
HUA : Berkata Jujur
55
HUA : Heart to Heart
56
HUA : Love of my life
57
Babak Baru
58
Kalah Bertanding
59
Hukuman
60
Namanya Renata
61
Ternoda
62
Layu Sebelum Berkembang
63
Siapa Pria itu?
64
Terpikat Gadis Baru
65
Kita Bertemu Kembali
66
Kau Harus Bertanggung jawab!
67
Itu Bukan Anakku!
68
Bertemu Dengan Hawa
69
Menikah Saja
70
Tidak Bisa Menolak
71
Menikah atau Masuk Penjara?
72
Melamar
73
Hanya Nikah Siri
74
Suami Dan Istri
75
Satu Kamar
76
Ancaman Donita
77
Perhatian Andi
78
Perut yang Membesar
79
Duel
80
Serangan Ida
81
Ada Wanita Lain
82
Angkat Kaki Dari Rumah
83
Menyatakan Perang
84
Kontrakan Baru
85
Halo Bayi Kecil
86
Suami Siaga
87
Istriku Tercinta
88
Bertemu Mantan
89
Apakah Ada Cinta di Hatimu?
90
Hanya Demi Kebaikan mu
91
Keputusan Berat
92
Women Support Women
93
Gelar Sarjana
94
Harus Mengalah
95
Mahesa Junior
96
Hadiah Untuk Bayi
97
Berdamai
98
Menerima Tawaran Papa
99
Eksekutif Muda
100
Tuntutan Dela
101
Perasaan Yang Hancur
102
Keputusan Yang Terbaik
103
Memutuskan Pergi
104
Pulang
105
Sang Mantan
106
Cinta Lama Belum Usai
107
Mencari Jejak
108
Akhirnya Ketemu
109
Terluka Dalam
110
Kapan Muncul?
111
Chapter
112
Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!