rahasia apa ini

"aku tak bisa banyak bercerita karena aku sudah terikat janji, bahkan bukan hanya kamu yang merasakan terluka, tapi semua Irang juga merasakan kesedihan, bahkan tak hanya kamu yang menjual jiwa mu pada iblis, tapi..."

"kenapa berhenti, katakan!!" bentak Ki Cakra yang murka.

"tentu kamu tau jika dia lebih kuat dari siapapun, meski kemarin dia sudah kehilangan kekuatannya, tapi dia menjaminkan nyawanya untuk bisa membuat putrinya agar bisa hidup di dunia ini, dan kamu sekarang memeluknya bukan, tapi keluarga mu kehilangan pria itu,"

"jangan bertele-tele Ki Dwisa, katakan yang sesungguhnya,"kata Ki Cakra marah.

"sekarang keluarga mu hidup menetap di Kairo, mereka memilih kota itu karena itu adalah impian dari istrimu, dan tubuh pria itu ada di istana milik Nyai Nawang, jika kamu bisa menembus ke tempat itu, maka kamu akan tau semua yang terjadi," tantang Ki Dwisa.

mendengar itu, Ki Cakra terjatuh lemas, tiba-tiba kepalanya sangat pusing dan kilatan masa lalu muncul bertubi-tubi.

"tidak!!!" teriaknya dengan sangat frustasi.

dia pun pingsan begitu saja di ruangan itu, tanpa di duga Ki Dwisa mencabut paku emas yang ada di ubun-ubun Mela.

"sakit!!" teriaknya kemudian berubah wujud.

"pergilah ke pondok pesantren Miftahul Jannah, temui ustadz sepuh dia akan mengembalikan semua ingatan mu, dan kenapa kamu bisa ada disini," kata Ki Dwisa yang tak bisa melihat pria itu terus berbuat dosa.

"apa yang kamu lakukan Ki Dwisa, kamu bisa memicu kemarahannya," tegur Ki Adjisaka.

"sebagai bawahan, kalian bahkan tak bisa melarang atau melakukan apapun, sekarang giliran ku yang bertindak," kata Ki Dwisa menunjukkan wujudnya yang sesungguhnya.

dia adalah naga merah yang selama ini bersembunyi, sekarang dia masuk kembali ke dalam tubuh manusia itu.

Ki Cakra adalah titisan terpilih dan seharusnya bukan jalan ini yang di pilih pria itu.

Ki Cakra sedang berada di sebuah ruangan hampa di dalam sana, "ada apa ini?"

"ini adalah ruangan yang kamu gunakan selama ini, kamu terus mengubur semua ingatan masa lalu mu. tapi kali ini tidak boleh lagi, karena sudah selesai Semuanya," kata Ki Dwisa.

"kamu itu hanya khodam, kenapa berani mengaturku!!" tantang Ki Cakra.

"ingat Adit, siapa dirimu, janji apa yang kamu berikan, bukan seperti ini menjalani hidup mu, mau siapa lagi yang kau bunuh apa belum puas, kedua orang tua angkat mu yang sudah baik mengangkat mu jadi anak mereka," kata Ki Dwisa yang memunculkan gambaran dari Anastasya dan Arkan yang memeluknya saat kehilangan semua keluarganya.

"atau kamu ingin membunuhnya, adik angkat mu yang selalu kamu lindungi,bahkan dia mengubah identitasnya demi dirimu," kata Ki Dwisa yang menunjukkan bagaimana Adit terus bermain bersama ustadz Haris kecil.

"atau kedua kakek nenek mu yang mempercayakan semua milik mereka padamu,"

kini muncul gambar opa Gilbert dan oma Utami yang sedang tersenyum dan tertawa bersama dirinyalah, Lily dan ustadz Haris.

"atau kedua saudara ayah angkat mu, mereka yang selalu mendukung mu, bahkan tanpa peduli apapun itu,"

muncul gambaran tentang ustadz Faraz dan Aryan yang sedang berlatih tanding bersamannya.

"hentikan!!! aku tak mengenal mereka semua!!" teriaknya.

semua meledak setelah Ki Cakra berteriak. "atau kamu ingin membunuhnya, yang sebenar-benarnya di ciptakan untuk mu," kata Ki Dwisa yang memunculkan gambaran gadis mungil yang sedang tersenyum sambil membawa sebuah Al-Qur'an di tangannya.

"tidak, aku hanya mencintai istriku," bantah Ki Cakra yang mulai menangis.

"tidak!!!" teriaknya yang semakin frustasi.

"tapi itu kenyataannya, siapa yang ingin kamu bohongi, jangan tersesat lagi, hentikan kamu sudah terlalu banyak membuat masalah, dan membunuh orang yang belum waktunya meninggal dunia,"

"apa urusannya dengan ku, aku menantang mu Tuhan, kamu merebut semua milikku, selama kamu tak menunjukkan keadilan untuk ku, aku akan membuat kehancuran di bumi ini, dan membuat semua orang kehilangan keimanan, ha-ha-ha," tawa Ki Cakra.

crash.... ctar....

sebuah kilatan menyambar ke jiwa milik Ki Cakra, "itu hanya teguran, kamu harus berjalan di jalan yang benar Ki, Karena sudah waktunya pergi karena tugas ku sudah selesai, dan pria itu juga sudah tak bisa bertahan lagi, temui dia dan minta maaflah, dan jalani hidupmu dengan baik," kata Ki Dwisa yang kemudian menghilang.

Ki Cakra bernafas kembali setelah keadaannya yang mati suri, pria itu langsung menarik dan mendorong dokter.

"minggir," teriaknya dan mencoba untuk berjalan dengan kakinya.

tapi tubuhnya tak sanggup, "tunggu pak, anda mau kemana, tolong jangan seperti ini," kata tim dokter.

"minggir aku harus menemui seseorang dan jangan menghalangiku,"kata pria itu membuat keributan di ruang UGD.

akhirnya dia di suntik obat penenang dengan dosis besar, dan akhirnya ria itu tenang juga.

sedang ustadz sepuh sedang berdiri di tengah-tengah lapangan pondok pesantren.

dia mencium aroma darah yang menyengat, dia membuka mata dan melihat sosok kuntilanak merah.

"kamu sudah terlalu jauh nduk, kamu harus pergi jangan membuat ayah mu terus tersiksa seperti ini," kata ustadz sepuh.

"tapi aku masih belum ikhlas meninggalkan dia, aku masih ingin terus bersamanya, aku memiliki anak dengannya, tapi aku butuh tubuh untuk membuatnya hidup jika aku musnah," kata sosok kuntilanak itu memegang seonggok daging.

"tapi tak ada tubuh yang cocok untuk mu, dan mengandung anak mu akan bisa menyebabkan ibu kehilangan nyawa," kata ustadz sepuh.

"dia sudah memilih ibunya, tolong lakukan ilmu Pujon untukku sekali saja," kata sosok itu memohon karena anaknya harus hidup.

setidaknya itu akan jadi kenangan terakhir yang dia tinggalkan, "baiklah aku akan membantumu untuk terakhir kali,"

ustadz sepuh duduk bersila dan mulai membaca mantra terlarang, dan Janin itu perlahan menghilang.

"terima kasih ayah besar, dan maaf karena aku akan merepotkan mu," kata sosok kuntilanak yang berubah wujud menjadi Lily.

"iya nduk, yang tenang ya," kata pria itu.

janin itu masuk kedalam rahim seseorang, gadis itu berteriak kesakitan.

bahkan dia sampai pingsan karena rasa sakit itu seakan membunuhnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ki Cakra terbangun. karena sentuhan seseorang, "bangun kang mas, kamu kenapa?"

Ki Cakra kaget melihat sosok Mela yang tersenyum dengan cerah, "Ki Cakra mimpi buruk, kenapa berkeringat begitu banyak?"

pria itu mencubit pipi dari Mela, "aduh sakit Ki, kamu ini kenapa sih," kata Mela yang mengusap pipinya.

"tidak ini bukan mimpi kan, kamu masih disini kan, aku tak akan kehilangan mu lagi kan?"

"kamu ini ngomong opo to Ki? orang aku di sini di samping mu, lihat aku Ki meski baru bangun tidur," jawab Mela tertawa.

Ki Cakra melihat bekas luka itu juga sudah memudar, "hei apa yang kamu lakukan, dasar mesum," kata Mela menutup dadanya.

Ki Dwisa tersenyum saja sekarang, "ada apa Ki?" tanya Ki Bahurekso.

"aku sedang menikmati kebingungan Ki Cakra sialan itu, biar saja dia bingung membedakan mana yang benar, karena aku memberikan gambaran terburuk padanya, ha-ha-ha," kata makhluk ular naga merah itu.

Ki Cakra masih belum sadar dan mengerti, dia terus melihat Mela yang sedang menyiapkan sarapan.

"ada apa sih, kok lihatnya begitu banget, ada yang salah dengan ku?" tanya Mela bingung.

"tidak kok, aku merasa kamu makin cantik loh,"

"sudah hentikan gombalan mu tak mempan untuk ku, jadi tak usah memikirkan hal gila deh," kesal Mela

mereka sarapan berdua, setelah itu Ki Cakra sudah mulai sadar jika ini adalah kehidupannya.

dia mulai melakukan praktek untuk membantu semua warga desa tanpa mahal di patok.

tapi berbeda jika yang datang adalah orang kota berduit, itu akan beda hitungan.

maka mahar untuk bisa di tolong oleh Ki Cakra itu sangat tak mm adik akal.

sore harinya, dia ke datangan sepasang suami istri yang ingin melakukan apapun itu,

Ki Cakra tersenyum dan saat akan mulai melakukan Pujon sang istri tiba-tiba bertanya, "Ki, apa saya akan mati, jika ilmu ini gagal?"

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!