tiga saudara Kusumo

ke-enamnya kini sudah berubah menjadi manusia yang tak tertandingi.

pasalnya mereka tak akan bisa terkalahkan, cakra pun duduk bersila di sebuah batu besar yang ada di bale Ageng.

"paklik tolong!!" teriak seorang pria.

"kenapa kalian masih diam, cepat tolong mereka!" perintah dari Cakra dengan dingin.

"baik Ki Ageng," jawab keenam orang itu.

mereka langsung membopong ketiganya, Cakra kaget melihat tiga pemuda yang sudah terluka parah itu.

dia pun berjalan santai saja, dia mengambil beberapa ramuan yang akan akan di gunakan untuk menyembuhkan ketiganya.

tak butuh waktu lama, setelah satu jam luka seluruhnya mulai sembuh.

Cakra pun duduk saja menunggu ketiga pemuda itu sadar, sedang keenam centeng miliknya sedang membuat api unggun.

"Ki Ageng ingin makan sesuatu, kebetulan di belakang ada tanaman singkong," kata Asep

"boleh ambil saja, kemudian bakar dan kita harus menunggu ketiga pria itu sadar,"

"baik Ki Ageng."

Cakra melihat sosok Kunak yang tertawa di atas pohon mangga di depan padepokan.

dia pun melayang mendekat ke arah Cakra dan duduk di sampingnya, "ada apa?"

"kamu memanggil si Wowo tuh, dia terus menyeringai di balik pohon, dia sebenarnya penasaran? siapa pria yang bisa tinggal di tempat super angker ini?"

"tak peduli, lagi pula ini padepokan milik keluargaku," jawab Cakra.

sedang Gopur yang melihat sosok Cakra bicara sendiri sedikit ngeri-ngeri sedap.

Asep memukul pundak temannya itu, "ada apa sih, main gepuk saja,"

"kamu itu yang kenapa, kok lihat ku ageng begitu banget, nanti kesambet baru tau rasa tuh," kesal Asep melihat pria itu.

"lah Ki Ageng dari tadi bicara sendiri," jawab Gopur.

"hei kenapa kamu jadi kepo begitu,ya ko Ageng orang sakti jadi mungkin dia sedang bicara dengan perewangan yang dimilikinya," kata Asep.

Kunak yang melihat Asep dan Gopur berbisik-bisik pun ingin berbuat iseng.

dia melempar kerikil kearah keduanya, "heh!! siapa yang melempar kerikil padaku?"

"aku!!" kata Kunak menunjukkan sosok aslinya pada pria itu.

"kuntilanak!!" teriak Gopur kaget dan pingsan.

"ya elah nih orang kenapa lagi sih, woi bangun, masak rampok yang tak takut polisi, malah pingsan seperti ini karena lihat hantu," kesal Asep memukul kepala Gopur.

dengan tenang Cakra memercikkan air kearah Gopur dan membuat pria itu sadar.

bersamaan dengan tiga saudara itu juga sadar, "paklik, terima kasih," kata pria yang di ketahui adalah kakak pertama dari saudara itu

"iya Ndaru, kamu istirahat dulu, karena kondisimu dan kedua adik mu cukup parah, tinggal dulu disini selama sebulan baru kalian bisa pulang, lagi pula aku akan membantu kalian melakukan sirep agar semua berhenti mencari kalian,"

"terima kasih paklik, meski kita saudara jauh, tapi paklik mau membantu kami," kata pria itu.

"baik itu tak masalah, tapi aku pasti akan minta sesuatu nanti," jawab Cakra tersenyum.

Ndaru tau jika semua harus ada timbal balik itulah yang di junjung tinggi oleh kedua keluarga mereka.

itulah kenapa Ndaru bisa percaya diri menjanjikan itu, dan dengan bantuan pria itu dia bisa menjadi orang yang lebih baik lagi untuk menggantikan sang Romo.

Cakra menarik kuntilanak merah itu menjauh dari keenam orang anak buahnya itu.

tapi kuntilanak itu malah tertawa dan memilih berputar-putar di atas tempat tinggal Cakra.

dan pria itu hanya tersenyum saja, entahlah baru kali ini dia merasa jika tak terganggu dengan makhluk itu.

padahal biasanya dia akan marah saat di dekati makhluk halus, tapi berbeda dengan sosok Kunak satu itu.

Terpopuler

Comments

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

wah dua cerita jadi satu. semangat terus Thor

2022-11-05

0

wiwik

wiwik

aduh tambah penasaran aja deh

2022-11-03

0

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!