Anakku

Liora terdiam, duduk di tepi tempat tidur, menghela napas berkali-kali. Benar-benar tugas yang memalukan untuknya.

Hingga seorang wanita perlahan masuk, dia adalah Intan, ibu dari Arga. Perlahan mulai duduk di sampingnya."Ini, tinggalkan rumah ini!" ucapnya sebagai ibu yang protektif, tidak ingin putranya menikah dengan wanita penghibur, memberikan amplop coklat yang dipenuhi dengan uang. Benar-benar to the points.

Liora menghela napasnya berkali-kali."Aku tinggal disini tidak untuk menggodanya. Aku tinggal disini untuk membayar hutang budi karena dia sudah menebusku dari rumah bordil. Tugasku adalah membantunya membersihkan diri, mengatur keperluannya dan membantunya mengobati luka,"

"Oh, begitu..." dengan lugunya Intan percaya. Sejenak mengenyitkan keningnya."Tapi lama kelamaan kamu pasti akan mencoba menggoda Arga kan? Di luar sana masih banyak pria tampan. Kalau mencari pria hanya untuk uangnya, ambil ini! Karena aku tidak akan menyetujuimu sebagai menantu!"

Liora mengenyitkan keningnya. Jika bisa dirinya akan meraih amplop kemudian berteriak, merdeka! Mengikuti kuliah untuk menjadi bidan, menikah dengan anak tuan tanah. Tapi sekali lagi dirinya tidak memiliki pilihan. Tangannya gemetar, mendorong uang di hadapannya. Tidak ingin kualat karena menolak pemberian Tuhan.

"Aku melakukan ini dengan tulus. Lagi pula Arga sepertinya kurang nyaman jika didekati pelayan," alasannya. Padahal dalam hati dirinya memanggil ibu mertua berkali-kali, bagikan mengsugesti dirinya agar menyukai Arga. Bagaikan seekor harimau putih yang harus beradaptasi memakan sayuran.

Intan menghela napasnya kembali."Memang benar, tidak ada pelayan yang membuatnya nyaman. Itu semua sebab mereka cukup jijik dengan rupanya, menatapnya dengan tatapan iba dan merendahkan. Karena itu selama ini aku yang selalu mengobati luka dan membantunya membersihkan tubuhnya,"

"Terkadang saat malam dia duduk di ruangan gelap, mematikan lampu kamarnya. Menangis seorang diri, menyadari keadaannya kini. Mungkin karena itu, dia lebih memilih mengambil wanita penghibur untuk membersihkan dan mengobati lukanya. Karena orang-orang materialistis sepertimu, tidak akan iba dan muntah setelah melakukan hal-hal menjijikkan," lanjutnya tertunduk.

Liora mulai meneteskan air matanya. Bahkan hingga ingusnya keluar menggunakan ujung pakaiannya sendiri, untuk membersihkan ingus.

"Bibi! Aku akan menyayangi anakmu!" teriaknya tiba-tiba.

Plak!

Bahu Liora dipukul."Kamu menyayangi anakku? Sudah aku bilang, aku tidak setuju dengan wanita penghibur sepertimu! Bagaimana jika putraku terkena penyakit menular!"

"Maksudku, menyayangi sebagai orang yang merawatnya," ucap Liora, ingin rasanya mengeluh pada Tuhan. Mertua yang menentang, suami buruk rupa dan pincang, ditambah ayah mertua yang ternyata musuh bebuyutan ayahnya. Sempurna! Itulah kata yang dapat menggambarkan segalanya.

"Begitu? Maaf bibi terlalu sensitif. Ingat! Jaga jarak dengan Arga, jangan sampai Arga menyukaimu. Aku akan memberikan gaji yang besar padamu setiap bulannya untuk merawatnya," ucap Intan dengan perasaan yang lebih lega.

Wanita dengan pemikiran gila? Itulah Liora, dirinya dikekang oleh ayahnya. Menjaganya sebagai anak kepala desa dengan kepribadian yang ramah dan halus hingga banyak pria yang mengincar dan mengelu-elukan untuk menjadi pasangannya.

Aslinya? Liora hanyalah wanita picik yang selalu menepati janji. Memiliki prinsip gila tersendiri seperti ayahnya.

Wanita yang perlahan berjalan mondar-mandir, setelah kepergian Intan. Bingung bagaimana cara untuk membuat Arga menikah dengannya.

Jatuh cinta? Bukan karena cinta, hanya karena sebuah prinsip. Melanggar janji pada Tuhan akan kwalat, itulah yang ada di otaknya.

Dengan sugesti di otaknya bubur nasi setengah gosong di hadapannya, adalah bubur sumsum dengan gula merah.

Perlahan Liora kembali bangkit melihat jadwal, sekarang waktunya mengganti sprei. Wanita yang berjalan dengan cepat, setelah mengambil sprei putih lengkap dengan selimut dan sarung bantal dari lemari peralatan di ruang belakang.

Hingga langkahnya terhenti, menatap ke arah Arga yang mencoba berjalan tanpa tongkat. Selangkah, pemuda itu hampir terjatuh namun berhasil menjaga keseimbangannya. Langkah kedua juga dapat dilakukannya. Hingga langkah ketiga.

Bruk!

Tubuhnya tersungkur di lantai."Sial! Sial! Sial!" teriaknya dengan air mata mengalir. Jemari tangannya mengepal, tidak dapat menerima segalanya.

"A...agghh..." teriaknya dalam tangisan.

Liora tertegun, membuka pintu, membantunya berdiri, dengan meletakkan tangan Arga pada bahunya."Jika ingin latihan berjalan tanpa tongkat katakan saja," ucapnya tersenyum.

Pemuda yang terdiam sejenak, meraba wajahnya sendiri. Tertunduk, tersenyum kemudian mengangguk. Tubuhnya perlahan di gerakan, menjauhi Liora, berusaha bergerak sedikit demi sedikit. Walaupun sesekali hampir terjatuh, namun pundak wanita itu kembali dipegangnya.

Wajah buruk rupa yang tersenyum. Hatinya terasa hangat, dunia yang selalu ada di pihaknya? Mungkin itulah dahulu yang dirasakannya.

Pemuda yang tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Menjalani hidupnya hanya untuk mengejar karier. Karena segalanya telah diatur, dirinya pada akhirnya akan menikah dengan Lisa wanita yang selalu dielu-elukan sempurna oleh ibunya.

Namun kini? Wajah itu tersenyum, wajah rupawannya telah menghilang. Namun ada wanita ini untuk berpegangan.

"Kenapa terus melihatku?" tanya Liora, merasa wajahnya terus diperhatikan.

"Karena kamu terlihat seperti bebek," cibir Arga tersenyum.

"Karena kamulah tempatku berpegangan..." batin sang pemuda. Memendam perasaan anehnya, hanya dapat tersenyum simpul. Kembali melangkah, dengan sesekali berpegangan pada wanita yang mengikutinya.

"Bebek? Aku yang cantik ini seperti bebek? Taukah kamu berapa orang yang mengantri melamarku begitu aku lulus SMU. Dan sekarang aku seperti bebek?" batin Liora masih berusaha tersenyum memendam perasaan kesalnya.

*

Sedangkan di tempat lain. Tepatnya di desa tempat tinggal Liora, terjadi kegemparan.

Para korban perdagangan manusia telah kembali. Agen palsu juga telah dilaporkan oleh Winata ke pihak kepolisian.

Air matanya mengalir, menanyakan pada salah satu gadis desa yang juga menjadi korban.

"Kenapa Liora tidak kembali bersama kalian?" tanyanya lagi, setelah bertanya pada beberapa orang tidak ada yang mengetahui keberadaan putrinya.

"Pak kades, Liora..." kata-kata sang gadis terhenti sejenak. Seorang gadis yang kebetulan melihat kepergian Liora, setelah Juan menyiapkan mobil yang berbeda untuk mereka.

"Liora kenapa?!" bentak sang Winata.

"Dia bilang mau menikah, mengejar cinta sejatinya," jawaban dari sang gadis muda menangis terisak, sejatinya masih trauma dengan hal yang dialaminya.

Pria botak yang telah mencukur kumisnya semenjak keberangkatan putrinya ke kota mengenyitkan keningnya. Jemari tangannya mengepal, entah pangeran dari mana yang berhasil menaklukkan hati putrinya.

"Kudeta (pemberontakan)!" geramnya, mengetahui sifat asli dari putrinya yang terkenal cantik dan lemah lembut.

Dalam bayangannya putrinya dijanjikan kehidupan mewah oleh pria kota yang tampan. Akan meninggalkan putrinya jika sudah terlanjur hamil.

"Apa kamu mempunyai informasi kemana Liora pergi?" tanyanya lagi.

Sang wanita menggeleng, dirinya hanya menyampaikan apa yang dikatakan sang putri kepala desa."Liora bilang akan pulang saat pria itu melamarnya."

Winata menghela napas kasar. Pria botak yang berwajah setenang biksu itu memakan bakpaonya. Setidaknya putrinya memegang teguh prinsipnya. Tidak akan mungkin berbuat buruk. Namun, tetap saja putri tunggalnya di luar sana ada dalam bahaya.

Terpopuler

Comments

Lovesekebon

Lovesekebon

Bapak kades putri mu sedang menuntut ilmu rumah tangga 🤭

2023-02-20

2

weny

weny

ni crita ga ngebosenin sumpah....

2022-11-11

3

afikamanisih Manisih

afikamanisih Manisih

sabar pak kades, musuh sebentar lagi datang

2022-11-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!