Menjadi Selingkuhan Istriku

Menjadi Selingkuhan Istriku

Buruk Rupa

Tubuhnya benar-benar terasa lemas, seorang wanita berkulit putih, wajah terlihat cantik alami, telah memakai makeup tipis. Gaun yang bagaikan transparan berada di tubuhnya. Tempat tidur bertaburkan kelopak bunga mawar.

Wanita yang menahan rasa sakit di kepalanya. Perlahan terbangun mencoba untuk duduk. Air matanya tiba-tiba mengalir, ketakutan. Tidak mengenal ruangan ini sama sekali.

Liora itulah namanya. Hal yang terakhir diingat anak tunggal sang kepala desa ini, adalah dirinya yang hanya lulusan SMU menerima tawaran pekerjaan dari tetangganya. Tawaran pekerjaan di kota besar menjadi pelayan restauran.

Tapi kenyataan pahit dialaminya, dirinya beserta wanita desa lain diantar ke tempat prostitusi. Melawan? Itu yang dilakukannya, hingga pada akhirnya kepalanya dibenturkan oleh preman penjaga tempat tersebut, menyebabkannya tidak sadarkan diri.

Pakaiannya kini ditatapnya, bahkan tidak mengenakan pakaian dalam sedikitpun. Berusaha menutupi lekukan tubuhnya dengan kedua tangannya, lekukan tubuh yang terlihat dari gaun transparan yang dikenakannya. Hingga suara pintu terbuka terdengar.

Jantungnya berdegup cepat, dapat mengira hal yang terjadi. Dirinya akan dijual, dijadikan budak napsu, kehilangan kesucian yang selama ini gadis berusia 20 tahun itu jaga.

Suara degupan jantung itu semakin cepat.

Tok! Tok! Tok!

Suara tongkat terdengar hingga seorang pemuda terlihat.

"Setan!" teriaknya ketakutan, berlari dari ranjang tidak mempedulikan tubuhnya yang hampir terekspos sempurna.

Sang pemuda meraba wajahnya sendiri, menghela napas kasar. Kakinya pincang, memakai kruk (sejenis tongkat) untuk berjalan. Perlahan melangkah mendekati Liora.

"Bahkan wanita penghibur ini takut padaku," gumamnya.

"Kamu manusia?" Liora perlahan menelan ludahnya, masih ketakutan. Apa ini pria hidung belang yang harus dilayaninya?

Gadis berusia 20 tahun yang hanya dapat menangis. Tertunduk dengan air mata mengalir.

Tok! Tok! Tok!

Suara tongkat sang pemuda semakin mendekat. Menatap ke arah gadis muda yang ketakutan. Liora benar-benar gemetar saat ini.

Bagaimana tidak, setengah rambut pemuda di hadapannya menghilang, dengan luka bakar parah yang belum kering sempurna. Begitu juga dengan wajahnya. Boneka Chucky? Bahkan rupa pemuda di hadapannya ini lebih mengerikan.

"Kamu takut?" tanyanya.

"Jangan sentuh aku!" pinta Liora menangis terisak, bagaikan anak kecil.

Pemuda yang tersenyum miris, dibalik wajahnya yang buruk rupa."Aku akan membawa pulang yang lain saja. Tapi jika aku tidak memilihmu, kamu mungkin akan melayani yang lebih buruk daripada aku,"

Gadis desa yang gemetaran menonggakkan kepalanya. Menatap sang pemuda yang berbalik hendak pergi.

Pemuda itu benar, orang cacat tidak akan melukainya. Bahkan mungkin tidak akan berhubungan badan dengannya."Paman! Kakak!Tolong aku! Aku tidak mau menjual diri! Aku ditipu!" teriaknya sesegukan. Tidak dapat memperkirakan usia sang pria. Celana panjang kain yang dipakai sang pria ditariknya.

Sang pria berwajah mengerikan itu menepis."Kamu takut padaku. Jadi aku akan menyewa wanita penghibur yang lain,"

Gadis itu tidak menyerah kembali merangkak, menarik ujung celana panjang sang pemuda."Tolong bawa aku, aku akan melayanimu!" ucapnya penuh harap, setidaknya pria cacat tidak akan dapat menodainya bukan?

Namun, hal yang memalukkan terjadi, celana panjang sang pemuda merosot. Menunjukkan celana boxer ketat yang dipakainya.

"Kamu!" bentak sang pemuda, murka.

Hingga mata mereka menoleh, seorang pria berjas tiba-tiba masuk."Tuan muda, nyonya menghubu..." kata-katanya terhenti, membulatkan matanya. Menatap adegan aneh di hadapannya."Maaf!" teriaknya kembali menutup pintu.

Sedangkan sang pria berwajah buruk rupa hanya dapat menghela napas kasar. Menarik kembali celana panjangnya, benar-benar menyebalkan baginya.

"Aku akan menyewa wanita lain!" geramnya, melangkah pergi. Sedangkan Liora hanya dapat menangis tidak mengetahui kelanjutan nasibnya akan bagaimana.

*

Malam semakin larut, mencari cara keluar dari kamar sudah dilakukannya. Tapi tidak ada hasil, hingga pada akhirnya pintu itu terbuka kembali. Kali ini hal yang lebih mengerikan terlihat, seorang pria paruh baya yang tengah mabuk berat.

"Cantik, aku menyewamu mahal. Puaskan aku..." ucapnya mengangkat paksa tubuh Liora. Membantingnya diatas tempat tidur.

"Paman! Jangan aku mohon..." teriak gadis itu kala lehernya ditelusuri, pria tua yang tidak dikenalnya.

*

Hujan mulai terlihat lebat. Sang pemuda berwajah dipenuhi dengan luka bakar terdiam menatap ke arah jendela. Entah apa yang ada di fikirannya, benar-benar terlihat tidak tenang.

"Tuan muda," panggil sang asisten yang tengah menyetir.

"Bahkan menyewa wanita penghibur saja, mereka ketakutan akan wajahku," gumamnya tersenyum pahit, setelah memasuki beberapa kamar dengan wanita penghibur yang berbeda disewanya.

Sang asisten hanya dapat menghela napasnya. Dahulu tidak seperti ini, Arga tuan mudanya, seorang pemuda yang berkepribadian hangat, serta humoris.

Kehidupan yang benar-benar sempurna berubah begitu saja kala terjadi ledakan besar di pabrik, tempat yang ditinjaunya. Rencana pernikahannya gagal total, calon istrinya meninggalkannya dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan.

Alasan omong kosong, walaupun tidak mencintai calon istri dari perjodohan kedua orang tuanya. Namun, dirinya menyadari wanita itu dan keluarganya hanya ingin menghindar darinya.

Luka bakar yang belum kering, air matanya mengalir. Adakah yang bersedia menikah dengan makhluk buruk rupa sepertinya? Tepat tengah malam kala dirinya masih berbaring di ranjang rumah sakit, Arga selalu mendengar tangisan ibunya. Yang mencemaskan putranya, sebuah perjodohan yang gagal, diingkari dengan alasan pendidikan.

Putranya yang kesulitan berjalan ditambah dengan wajah yang cacat yang mengerikan.

Entahlah, Arga hanya terdiam, mengingat air mata ibunya yang menetes untuknya. Mungkin itulah alasan dirinya mendatangi tempat prostitusi, berharap ada wanita yang setidaknya mencintai uangnya. Untuk mencintai fisik? Tidak ada wanita yang tidak jijik dengan wajahnya. Membawa sang wanita pulang, bukan untuk menikah. Namun untuk merawat dirinya, karena dirinya menyadari tidak akan ada wanita yang bersedia menikah dengan si buruk rupa.

Jemari tangannya terangkat, meraba luka bakar di pipinya pelan. Wanita bayaran terakhir masih diingatnya, memohon padanya, berakhir menarik celana panjangnya hingga terlepas. Entah kenapa wajahnya tiba-tiba tersenyum.

"Kita kembali..." ucapnya menghela napas kasar.

*

Liora berusaha memberontak, tangannya dililit menggunakan dasi. Bau alkohol menyeruak, wanita yang menangis dan berteriak dengan pakaiannya yang minim.

Srak!

Pakaiannya dirobek. Pria berkumis yang mulai menanggalkan kemejanya sendiri.

"Tuhan, tolong aku! Jika ada yang menyelamatkanku, kalau laki-laki aku akan mengejarnya mati-matian berusaha mencintainya, menjadikannya suamiku. Jika wanita aku akan menjadikannya saudaraku." batin Liora, sang anak tunggal kepala desa.

Gadis desa yang sejatinya cukup pintar. Hanya saja terjebak bujuk rayu tentangganya memberikan pekerjaan dengan gaji besar di kota. Tau begini lebih baik Liora melakukan pesugihan saja. Setidaknya yang datang pastinya siluman tampan.

"Ang....aa..." teriak Liora berusaha melepaskan dirinya kala pria itu mendekat. Wanita yang menutup matanya menahan rasa takut dan jijik.

Brug!

Suara benturan keras terdengar, tubuhnya tidak tersentuh sama sekali. Perlahan Liora membuka matanya. Menatap ke arah pemuda yang telah memukul sang pria menggunakan tongkat. Entah sejak kapan pemuda itu masuk ke ruangan dengan sang mucikari.

Sang mucikari yang segera melepaskan ikatan tangan Liora.

"Aku membelinya..." ucapnya Arga.

Dengan cepat Liora bangkit dari tempat tidur melupakan dirinya yang hampir tidak berpakaian. Memeluk kaki sang pemuda.

"Paman! Kakak! Terimakasih sudah membawaku!" teriaknya menangis.

Sang pemuda menghela napas kasar mengalihkan pandangannya. Dari pemandangan fulgar di yang ada di kakinya.

"Pakai!" perintah Arga, memberikan jas yang digunakannya. Dengan cepat Liora memakai jas yang kebesaran. Firasatnya benar, pria berwajah mengerikan ini tidak bermaksud jahat. Tidak mungkin akan menidurinya.

Terpopuler

Comments

Afrilho

Afrilho

mampir

2024-07-09

0

Yoru

Yoru

aku mampir Thor, janlup mampir

2024-01-19

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Datang lagi Thor 🥰🥰

2023-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!