penangkapan

polisi datang ke desa bersama pengacara Alex dan bapak kusno serta kakak pertama Wulan.

mereka pun langsung meringkus Agung yang sedang berada di rumah orang tuanya.

"tunggu ada apa ini pak, kenapa kalian ingin membawa putraku," kata Bu as yang tak ingin putranya di bawa pergi.

"tolong jangan menghalangi kami, karena putra anda di tangkap atas kasus KDRT yang mengakibatkan hilangnya satu nyawa, dan korban mengalami luka parah, jadi lebih baik jika anda semua khawatir, lebih baik ikut ke kantor polisi," kata polisi itu dengan tegas.

"lepas, kalian salah yang brengsek itu Wulan, dia sudah berselingkuh," marah Agung.

Intan yang mengikuti secara diam pun marah, dia langsung menampar pria itu.

"bagaimana kamu bilang itu selingkuh, saat dia bertemu dengan kakak mu yang selama ini di Surabaya, dia di sapa saat pria itu ingin kembali ke Surabaya!" maki Intan.

"apa..." lirih Agung.

"aku terpengaruh minuman keras saat melakukannya, jadi itu bukan sepenuhnya salah ku," bela agung yang masih berontak.

"apa kamu bisa mengembalikan bayi Wulan yang keguguran karena kejahatan mu, bayi yang begitu dia rindukan!" teriak wanita itu membuat semua keluarga Sastro diam

Bu as jatuh dan langsung menangis mendengar itu, "bagaimana bisa, dia tak bilang sedang hamil..."

"kenapa harus bilang, tidak bilang bayinya mati dia sekarat, mungkin saat bilang dia sudah di bunuh dari awal," kata Intan yang di peluk Hafi karena begitu emosional.

"karena kamu yang di jual tapi aku harus menikahi gadis aneh itu!" teriak Agung.

"apa, jadi kakak ku menjual ku Deni yang tapi aku malah membuat adikku seperti ini," kata Intan tak percaya.

"ya itulah kenapa aku terus menyiksanya demi melampiaskan kemarahan ku, ha-ha-ha," kata pria itu.

polisi pun membawanya pergi, karena agung terus mengatakan hal gila.

semua orang yang melihat keluarga itu pun tak percaya, jika pria yang begitu di segani melakukan kekerasan hingga membunuh bayi yang di kandung istrinya sendiri.

mereka pun pergi, dan Alex akan mengurus perkara itu, tapi akan sangat sulit menggali keterangan dari Wulan.

karena wanita itu sedang mengalami syok dan trauma mendalam dalam dirinya.

tak hanya itu, bahkan dengan keluarganya saja dia tak ingin membuka mulut.

tapi Alex tak boleh menyerah dan membuat malu keluarganya, terlebih ayahnya sudah sangat memberikan kepercayaan besar padanya.

wulan sedang melamun, dia sudah di izinkan pulang setelah seminggu di rawat.

bahkan Agung sudah di tetapkan sebagai tersangka, dan dua Minggu lagi akan di lakukan persidangan.

tapi yang membuat Alex bingung bagaimana bisa membuat Wulan bersaksi.

seperti siang ini, Alex berkunjung sambil membawakan buah untuk Wulan.

tapi saat turun dari mobilnya, dia melihat Wulan yang hanya duduk dengan tatapan mata kosong di teras rumah.

"selamat siang," salam Alex.

"siang, oh mas Alex silahkan masuk, apa ada yang bisa di bantu?" tanya Intan yang mempersilahkan pria itu duduk.

"apa tak ada kemajuan dari kondisi Wulan, jika terus seperti itu bagaimana dia bisa bersaksi karena dia yang mengalami semuanya," kata Alex yang masih mencoba.

"sepertinya begitu, dia hampir seperti orang gila, entah seperti apa penyiksaan yang di lakukan oleh pria itu,"

"tapi dia itu saksi kunci, dan jika dia tak mau bicara itu akan sangat menyulitkan untuk kita," kata Alex melihat sosok Wulan.

tiba-tiba langit bergemuruh, dan hujan deras membasahi bumi, tanpa di duga Wulan yang sedari tadi diam.

tiba-tiba bangkit dan berjalan ke bawah derasnya air hujan, dia duduk dan mulai menangis

intan ingin menghampiri Wulan tapi Alex menghentikannya, "biarkan dia sendiri, sepertinya ada sesuatu,"

pak Kusno dan Hadi baru pulang dari sawah, mereka juga tak ingin ada kenapa-kenapa karena saat hujan lebih baik pulang.

"intan kenapa tak mengajak Wulan berteduh,"

"tunggu pak kusno, sepertinya hujan ini membantunya untuk melupakan semua kegelisahan dan ketakutan yang dia miliki,"kata Alex.

perlahan Wulan bangkit dan menoleh ke arah semua orang, dia langsung berlari ke arah pak Kusno dan memeluk bapaknya.

"pak, dia terus menghina keluarga kita, dia tak terima saat aku menggantikan mbak Intan, dia menyiksaku dengan semua ucapannya dan tindakannya," lirih Wulan menangis.

"ini salahku, seharusnya aku yang menikahinya bukan kamu, karena aku egois dan memilih pria yang aku cintai, kamu harus menerima semuanya," tangis intan.

Wulan pun langsung memeluk tubuh kakaknya itu, sedang Alex kini punya harapan besar karena Wulan pasti bisa bersaksi di persidangan.

beruntung Wulan mau menjadi saksi di persidangan dengan pengawalan ketat.

hari ini adalah hari persidangan, Agung sudah datang mengunakan pakaian putih hitam dan akan duduk sebagai terdakwa.

dia terus mengumbar senyum, pria itu bahkan tak menunjukkan sama sekali penyesalan.

sedang keluarga dari pak kusno juga sudah datang, jaksa penuntut umum silahkan di mulai,"

jaksa pun mulai membacakan pasal yang di dakwakan, bukan hanya KDRT melainkan ada pasal tentang pembunuhan berencana.

pengacara agung kaget karena itu tak sesuai, "baiklah yang mulus untuk mempersingkat waktu, saya ingin memanggil korban sebagai saksi,"

"apa!!" kaget Agung.

Karen dari penuturan orang tuanya jika Wulan sudah linglung dan tak akan mungkin bersaksi.

para tim pengacara pun juga kaget melihat kedatangan Wulan, sekarang wanita itu duduk sebagai saksi.

"baiklah nyonya Wulansari, silahkan menceritakan setiap apa yang anda alami selama pernikahan ini," kata jaksa penuntut umum.

wanita itupun mulai menceritakan semua yang di alami, mulai dari perselingkuhan yang buktinya tersedia.

pemukulan hingga Wulan pernah di permalukan oleh agung di depan semua teman pria itu.

para tim pengacara tak bisa berkutik pasalnya semua yang di katakan oleh Wulan memiliki bukti kuat.

sidang berjalan cukup lancar dan agung di hukum lima tahun penjara atas semua kelakuannya.

"dasar wanita murahan, ku pastikan kamu tak akan bisa hidup tenang, dan aku ingin lihat pria mana yang berani menikahi bekas sampah seperti mu!!"

Alex pun mengajak semua keluarga pak Kusno untuk keluar, Intan melihat jam tangan dan dia harus segera ke kampus untuk kuliah.

"maaf ya bapak ibu, Intan ada kelas dan gak bisa bolos karena hati ini harus ambil nilai,"

"baiklah kamu boleh pergi," kata pak Kusno.

"biar bareng saya, kebetulan saya ada keperluan di kampus itu juga," kata Alex.

sedang keluarga pak kusno yang lain memilih pulang untuk menenangkan diri.

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

Mampus kamu agung,,kamu yg sampah

2022-11-03

1

🌹Devitha anggraini🌹

🌹Devitha anggraini🌹

menangis hati ini

2022-11-03

0

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!