rahasia Wulan

sore itu, Wulan kembali ke rumah yang dia tempati bersama suaminya, dan pemandangan biasa baginya saat ini.

pria itu sedang bercumbu dengan seorang wanita yang di kenal sebagai janda genit di desa itu.

menangis, sudah lelah itulah yang di rasakan Wulan saat ini, dia memilih untuk masuk kedalam kamar tamu rumah itu.

dan sesuatu yang tak terduga adalah mertuanya datang, "menantuku sayang kamu di rumah!" panggil Bu as.

dia adalah ibu mertua yang sangat baik, wanita itu masuk dan mendengar suara yang tak asing.

dia pun penasaran dan mengintipnya, dan betapa terkejutnya dia melihat putranya bercinta dengan wanita lain.

saat Bu as ingin berteriak, Wulan menarik mertuanya itu dan menutup mulut mertuanya.

"jangan Bu, aku tak apa-apa, jika ibu marah nanti mas agung akan menghajar ku seperti kemarin," mohon Hujan.

"maafkan aku nak, ibu tak tau sebenarnya apa yang terjadi, tapi sejak kapan dia seperti ini?"

"sudah lama Bu, tapi biarkan saja, karena Wulan tak keberatan karena ini kesalahan saya belum bisa memberikan anak untuk mas Agung," kata Wulan sedih.

"kamu ini bicara apa, tidak bisa dia sudah keterlaluan," kata Bu as.

wanita itu ingin keluar, tapi Wulan menghentikan wanita itu dengan memeluk kaki ibu mertuanya.

"tolong ibu, aku sudah tak bisa menahannya lagi..." tangis Wulan.

"apa maksudmu nak," kata Bu as yang memegang bahu menantunya itu.

Wulan meringis kesakitan, dan wanita itu sadar jika ada yang salah, "lepaskan bajumu," perintah Bu as.

Wulan mengeleng, "ibu bilang lepas!!" bentak Bu as.

dia pun menurutinya, dan betapa terkejutnya wanita itu, pasalnya tubuh Wulan penuh luka.

bahkan memar dan bekas pukulan yang masih baru, "kenapa kamu tak bilang, dia sudah keterlaluan,"

Bu as keluar, tapi dia tak langsung melabrak kedua pasangan men-ji-jik-kan itu.

dia mengambil air panas yang ada di atas kompor, dan membawanya ke dalam kamar utama rumah itu.

Bu as melihat janda gatal itu, dan langsung menyiramkan air panas itu.

"aaa!!!" teriak Rubi.

"ada apa sayang," kata Agung yang keluar dari kamar mandi dan berlari melihat kekasihnya itu.

pria itu gemetar, "ibu di sini..." lirihnya.

tanpa terduga Bu as memukul Agung dengan panci yang ada di tangannya.

"dasar anak tak tau di untung, di Carikan istri yang cantik dan sempurna malam milih pelacur begini, kamu bodoh atau bagaimana Agung!!"

"ibu aku mohon jangan melukai mas Agung lagi, itu salah Wulan karena Wulan belum memberikan anak setelah satu tahun menikah," mohon wanita itu.

"itu bukan alasan untuk membenarkan kelakuan pemuda ini, dan pelacur itu, mampus wajahnya rusak, sekalian sini aku bunuh," marah Bu as.

melihat itu Rubi langsung berlari keluar, dia takut jika wanita tua terus menggila seperti itu.

dan dia tak bisa menuntutnya karena dia tau benar bagaimana orang tua dari pria yang menjadi kekasihnya itu.

akhirnya Bu as tenang, dan Agung menatap tajam kearah Wulan, "sudahlah, jika aku tau kamu seperti ini lagi dan berani menyakiti menantuku, aku akan membuatmu menyesal, ingat itu agung," ancam Bu as.

"iya Bu, maafkan agung," jawab pria itu.

Bu as pun pamit, dan sebelum itu dia memberikan beberapa bungkusan pada Wulan.

sore itu Wulan mengobati luka Agung, tapi tak terduga Agung malah mengigit bahu Wulan cukup kuat dan meninggalkan bekas berdarah.

"sakit mas,"

"itu hukuman mu, kenapa kamu tak bisa menjadi seperti Rubi, setidaknya jika kamu tak punya anak itu, kamu bisa memuaskan suamimu ini dasar tolol," marah Agung.

"tapi bagaimana mau di puaskan, mas selalu keluar dengan cepat," jawab Wulan jujur.

"kamu menghinaku terkena ejakulasi dini hah!!"bentak Agung yang mencengkram dagu Wulan erat

dia tak bisa berkutik, dia hanya bisa mengeleng, setelah selesai mengobati suaminya.

Wulan membersihkan luka yang di buat Agung di tubuhnya, setelah itu baru dia ke dapur dan membuat makan malam.

Bu as membuat wanita ****** itu hilang entah kemana, dia tak ingin putranya itu menyia-nyiakan istri seperti Wulan.

malam ini Wulan dan Agung nampak dingin saat makan bersama, setelah selesai mereka berdua pun melakukan aktifitas masing-masing.

Wulan mendapatkan banyak pekerja dari keanggotaan dirinya menjadi PKK desa.

Agung sudah pergi keluar untuk memastikan keamanan desa, karena ada maling beberapa hari yang lalu.

"pak carek, tadi aku dengar ada keributan di rumah anda, ada apa?"

"tidak pak, aku sedang di marahi ibu karena kurang memperhatikan istriku," jawab agung bohong.

"memang Bu carek itu kebanyakan nuntut ya, orang kok di suruh perhatian terus," kesal bapak-bapak yang mendengarnya.

"ya maklum lah pak, kami kan menikah tanpa pacaran jadi ibu meminta saya untuk pacaran dulu,"

"wah kok ada ya suami sebaik pak carek ini, oh ya kapan hari saya melihat Bu carek berbincang dengan pria, sepertinya bukan orang dini orang pakaiannya rapi dan tertawa bersama," adu salah satu warga.

"apa? kapan dan dimana?" tanya Agung.

"lusa kemarin pak, mereka berbincang di jalan desa perbatasan antara desa kapuk dan desa ringin," jawab pria itu.

mendengar hal itu, Agung geram, bagaimana bisa istrinya itu melakukan hal semenjijikkan ini.

dia bersikap sok suci tapi nyatanya tidak lebih seorang pelacur, Agung menahan amarahnya yang ingin meledak

Wulan merapikan semua berkas yang besok harus di serahkan kepada kepala desa untuk di tindak lanjuti.

pukul dua belas malam, Agung pulang dan langsung mencari Wulan.

melihat wanita itu tertidur pulas, Agung langsung melampiaskan amarahnya.

dia menonjok dan menendang Wulan dengan membabi buta, pasalnya Agung juga dalam pengaruh minuman beralkohol. mendapatkan serangan brutal seperti itu.

Wulan pun tak sadarkan diri, dia terbangun pukul empat pagi dia sudah tak bisa bertahan di neraka ini.

dia pun berusaha bangkit dengan tubuhnya yang remuk redam, dia berjalan menuju ke rumah orang tuanya.

seorang warga yang ingin ke masjid melihat Wulan, tapi dia tak menyapanya karena dia kira jika itu hanya orang gila.

berjalan cukup jauh, beberapa kali Wulan jatuh di jalanan desa yang masih sepi karena hujan.

tubuhnya mulai menggigil dan rasa sakit itu menjalar, tapi dia tak boleh mati di jalanan.

dengan sisa tenaga dia mengetuk rumah orang tuanya, dan setelah menahan semuanya.

tubuhnya menyerah dan tak ingin bertahan lagi, dia sudah lelah menjalani semuanya.

pak Kusno masih begitu khawatir karena dokter masih belum keluar dari ruang tindakan.

"keluarga pasien?" panggil seorang dokter.

"saya bapaknya dokter," jawab pak Kasyo yang di ikuti Bu Wati dan Intan.

"mohon maaf pak, putri anda mengalami keguguran, dan seluruh luka di tubuhnya ini adalah bekas kekerasan, seharusnya ini menjadi kasus polisi, dan kemungkinan besar putri anda akan mengalami trauma karena luka yang dia alami begitu buruk," kata dokter itu.

"pak..." kata Bu Wati dengan sedih.

putri yang begitu disayanginya, mendapatkan perlakuan kasar hingga bisa sehancur ini.

Terpopuler

Comments

Indah Rahayu

Indah Rahayu

aduduh kaca mana tolong kasih tuh ke agung

2023-08-24

0

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

kejam banget suami Wulan

2022-11-05

0

Apriyanti

Apriyanti

ya Allah kasian bgt,,, nasib Wulan bgtu tragis 😭😭😭😭
lanjut thor

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!