Ratna melihat benda kecil dan pipih yang merupakan alat tes kehamilan itu. Ratna shock dan sedih ketika mendapati kalau dirinya sedang hamil.
"Candra harus mengetahui ini kalau aku sudah hamil dan telat lima minggu," gumam Ratna.
Tanpa ragu-ragu Ratna segera meluncur ke kampus tempat Candra mengajar di salah satu perguruan tinggi di kota Malang itu. Beruntung kerjaan Ratna di kantor sudah selesai dan tidak ada acara di luar lagi setelah jam kerja. Sedangkan Ratna sudah menghubungi Candra kalau saat ini dia posisi nya masih di kampus dan masih ada janjian dengan tiga mahasiswa nya yang sama-sama melakukan bimbingan skripsi. Candra akan pulang telat lantaran berada di ruangannya untuk membimbing mahasiswanya satu persatu.
Di ruangan tempat pak Candra, kini di depannya ada seorang mahasiswi sedang melakukan bimbingan skripsi. Mahasiswi itu mendapatkan giliran yang terakhir. Suasana di kampus sudah sepi lantaran jam sudah menunjukkan pukul setengah lima. Namun Candra masih fokus memberikan bimbingan nya. Dengan serius mahasiswi tersebut menyimak semua yang disampaikan oleh Candra.
Mahasiswi tersebut bernama Dora. Dora berpenampilan sangat seksi dan suka berpakaian ketat. Namun lantaran sedang bimbingan skripsi, Dora menutupi bagian atas nya dengan blazer.
"Saya rasa cukup bimbingan sore ini, Dora! Silahkan diperbaiki bagian-bagian kurang yang sudah saya beri tanda dan sampaikan tadi. Oke, selamat sore, Dora! Silahkan keluar dari ruangan saya," Ucap Candra kepada Dora, sambil mengajaknya bersalaman.
"Terimakasih pak Candra!" Sahut Dora sambil menjabat tangan dosen nya itu. Dora meninggalkan ruangan itu dan Candra kini bisa bernafas lega lantaran semuanya sudah selesai aktivitas hari ini. Dia sudah bisa kembali pulang.
Candra menyandarkan kepalanya di kursi. Kedua matanya terpejam. Hari ini dia sangat letih karena jadwal mengajarnya padat ditambah memberikan bimbingan skripsi pada ketiga mahasiswinya hari ini.
Namun sebelum Candra benar-benar bisa bernafas dengan lega suara Ratna membuyarkan rasa letihnya
"Pak Candra!" panggil Ratna. Candra melebar bola matanya lalu terlihat melebarkan senyumnya.
"Ya ampun, sayang! Aku pikir kamu bercanda kalau mau ke sini? Kenapa harus kemari sih sayang? Aku kan sebentar lagi mau pulang juga," ucap Candra dengan memberondong pertanyaan.
Candra segera berdiri dan menghambur merengkuh tubuh Ratna dan mencium pipinya dengan gemas.
"Habis kangen banget sama kamu pak dosen!" Ledek Ratna. Candra terkekeh saja.
"Aku juga kangen!" Bisik Candra lalu mulai menutup pintu ruangan itu rapat-rapat.
Setelah usai melakukan kegiatan intens antara dua orang lawan jenis itu, Ratna kini duduk di kursi ruangan itu lalu menatap laki-laki yang sudah merasakan bahagia setelah mendapatkan apa yang dia inginkan dengan nya.
"Pak Candra, aku sudah telat bulan ini. Aku hamil," Kata Ratna langsung ke tujuan dirinya menjumpai Candra di kampus.
"Wah, bagus dong kalau kamu bisa hamil. Itu tanda nya aku benar-benar laki-laki tangguh dan tulen," Jawab Candra santai. Candra kini meraih dagu Ratna dengan penuh kasih sayang.
"Tapi apakah kamu akan menikahi aku, pak Candra?" Tanya Ratna yang ucapannya seperti sangat meragukan Candra untuk bertanggung jawab terhadap semuanya.
"Tentu saja sayang! Aku kan sudah berbuat dan aku akan bertanggung jawab," Sahut Candra. Ratna kini bisa bernafas lega mendengar semuanya.
"Benarkah? Terimakasih pak Candra! Aku pikir, pak Candra akan lepas dari semuanya ini," Kata Ratna.
"Hai, kok ngomong seperti itu sih sayang? Aku menyayangimu dan aku akan menikahi kamu, apalagi sekarang aku tahu kamu sedang hamil anakku. Ratna tersenyum lega. Kini Ratna memeluk Candra dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang dosen muda itu.
"Aku menyukai kamu, Pak Candra! Jangan tinggalkan aku," ucap Ratna dengan manja.
"Iya, aku tahu itu! Aku tidak akan menjauh dari kamu, apapun yang terjadi, sayang!" sahut Pak Candra.
*****
Suami istri itu sedang berbaring santai di atas peraduan sambil bercengkrama dan bercerita tentang kisah mereka dahulu. Sesekali saling cubit dan menggelitiki lantaran gemas karena mengungkit kisah lama yang membuat saling cemburu dan juga gemas. Pasangan suami istri itu dulu sama-sama pernah menikah dengan orang lain dan pernah membina rumah tangga. Dan mereka akhirnya juga mengalami kisah yang sama harus ditinggal kan oleh pasangan masing-masing lantaran meninggal dunia.
"Malam minggu, ada acara pesta ulang tahun CEO muda kolega ku. Kamu harus ikut bersama dengan aku untuk menghadiri Undangan pesta ulang tahun nya, loh sayang!" Kata Mukid.
" Malas ah!" Sahut Sinta cepat.
"Apakah kamu mau jika aku diganggu oleh wanita-wanita cantik di pesta itu?" Kata Mukid.
"Hanya di ganggu saja bukan? Itu artinya suamiku masih laku keras bukan?" Sahut Sinta. Mukid dengan cepat menarik hidung Sinta lantaran gemas.
"Pokoknya, kamu harus ikut dan mendampingi aku," Ucap Mukid sambil merubah posisi nya merengkuh tubuh Sinta. Keduanya kembali berciuman dan akhirnya kembali melakukan ritualnya sebagai suami istri setelah obrolan panjang keduanya yang tidak bermanfaat.
*****
Di acara pesta ulang tahun.
"Kenalkan ini istriku, Sinta! Sinta, ini tuan muda Drajat, salah satu CEO muda yang sukses dan dikenal seantero dunia bisnis," Kata Mukid mengenal kan Sinta pada tuan muda Drajat.
"Drajat Ajisaka," ucap laki-laki dewasa yang satu umuran dengan Mukid sambil menjabat tangan Sinta sambil menatap wajah Sinta tanpa berkedip.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments