Long Time No See - Tidak Seharusnya Kita Dipertemukan
Akhir November 2018
Berawal dari sebuah kesalahpahaman dalam bisnisnya membuat Liu berkenalan dengan Bong.
Liu adalah wanita cantik , pintar dan mandiri dia bekerja di kantor tunangannya Rey CEO sekaligus anak dari keluarga Wongso. Sedangkan Bong adalah Pria tampan, terkenal kejam dan playboy dia adalah Pewaris di keluarga Huang rival bisnis keluarga Wongso.
Keduanya nyaman mengobrol setelah menyelesaikan kesalahpahaman dalam investasi bisnis. Bong merasa Liu sangat mengerti apa yang diinginkannya karena Bong termasuk orang yang sangat rewel.
Liu selalu memberikan solusi yang membuat Bong takjub dan ingin mengenalnya lebih jauh.
Liu yang berfikiran terbuka dan mudah berteman dengan siapa saja pun terlibat perasaan terhadap Bong karena perhatiannya mulai melebihi dari yang seharusnya.
Liu sudah bertunangan dengan Rey hanya saja Liu seperti orang yang kesepian, wajar saja karena Liu dan Rey dijodohkan oleh orang tuanya yang memiliki hutan jasa terhadap keluarga Wongso.
Liu menyadari bahwa dia telah memberi harapan pada orang lain untuk masuk ke dalam hidupnya.
Mereka terus menjadi dekat dalam obrolan diluar bisnis, kemudian Bong memaksa untuk bertemu diluar pekerjaan.
meski awalnya liu tidak mau menemuinya karena takut menyakiti hati Rey, pada akhirnya keinginan keduanya untuk bertemu menjadi sama. Setelah Bong banyak bercerita tentang masa lalu nya yang kelam bersama mantan pacarnya ( Amoy ) yang kini sudah menikah.
Amoy adalah mantan Bong saat masih sekolah, mereka harus putus karena orang tua mereka tidak setuju. Akhirnya Amoy pergi keluar negri dan kini telah menikah, namun pernikahannya tidak bahagia karena sang suami selalu mabuk dan selingkuh.
Amoy membalas suami nya dengan berselingkuh dengan Bong. Bong yang merasa telah dimanfaatkan ingin terlepas dari Amoy. Awalnya Bong hanya sering curhat ke Liu. Liu yang mendengar hal tersebut merasa geram. Kenapa bong sebodoh itu mau dijadikan pelampiasan ?
Sehingga Liu sangat berempati pada Bong yang hanya dijadikan pelarian oleh mantan pacarnya tersebut. Liu tidak menyadari jika perhatiannya terhadap Bong menimbulkan perasaan pada Pria itu.
" Yah, kau harus meninggalkannya Bong !
Jangan Bodoh kau hanya dimanfaatkan oleh mantan mu itu" chat Liu ke Bong.
" Ya, aku akan berusaha melakukannya" balas Bong.
Keesokan hari nya.
Bong dan Liu melakukan chat lagi
" Liu aku sangat ingin bertemu dengan mu, apakah bisa ?"
"tiba-tiba sekali, ada apa ?"
" Hanya ingin bertemu, apakah aku bisa memelukmu? " chat Bong terdengar gila, namun anehnya Liu merasakan hal yang sama dia juga ingin bertemu dengan pria itu.
" entahlah " Jawab Liu ragu.
" kenapa ? Apa pacarmu akan marah ?"
" Aku tidak tau "
" Baiklah aku akan menemui mu besok " tegas Bong dan mengakhiri chat nya.
Liu tidak tau lagi harus membalas apa. Liu tidak ingin mengecewakan Bong dengan menolaknya bertemu.
Rupa nya chat mereka akhir-akhir ini membuat nyaman diantara keduanya.
Hari-H
Di kantor tempat Liu bekerja.
" Gaes, apakah aku harus menemuinya ? " Tanya Liu pada kedua sahabatnya.
" Tidak harus, tapi jika kau sangat ingin menemuinya, maka temui saja!" Ujar Lim.
" Lim bagaimana dengan Rey ? " Tanya Fei.
Seketika Liu menjadi bingung.
" Kau benar Fei, tapi hati liu berkata ingin menemuinya. Bukankah kita harus mengikuti kata hati agar tidak ada penyesalan ?" Ujar Lim.
Dan Liu menjadi bersemangat lagi.
" Baiklah, aku akan menemuinya " tegas Liu, senang.
Saat Sore Tiba
" Kenapa aku deg-deg an ya Lim ? Kek mau ketemu presiden " Liu nervous.
" Jangan - jangan kamu emang udah jatuh cinta sama dia " ledek Lim.
" Ah yang benar saja kami hanya teman" tegas Liu.
Malam Tiba
" Liu, Aku sudah didepan " Chat dari Bong.
" Baiklah, Aku kesana " balas Liu.
Entah kenapa perasaan Liu campur aduk, dan hampir terhenti saat dia melihat Bong dari kejauhan.
Berhenti sejenak,
Menatap Bong dari belakang dia ragu apakah benar harus menemui nya namun tanpa disadari kaki nya perlahan tetap berjalan menghampiri seakan ada magnet yang menariknya, sampai akhirnya mereka saling berhadapan.
Keduanya tertegun lama, saling menatap dan terpecah.
" liu,,, "
" Bong,,, "
Tersenyum kedua nya.
" Kau mau pergi dengan ku sekarang ? " Tanya Bong
" Tidak , aku harus pulang " tegas Liu mencoba menghindar pertemuan lama.
"Kita sudah berjanji hanya bertemu kan ?"
" Baiklah, kalo gitu aku antar kamu pulang aja, masuklah " Ujar Bong membuka pintu mobilnya.
Bong pun mengantar Liu pulang kerumah. Sepanjang jalan hanya terdiam, segan untuk berbicara tidak tahu apa yang harus dikatakan.
" Eh Li, gimana kalo kita makan dulu ?" ajak Bong.
" Waduh, sepertinya gak bisa hari ini"
" Ok , baiklah. Lusa aku jemput kamu lagi ya " Sahut Bong.
" Ok " Jawab Liu.
Sampai dirumah, mereka masih saling berkirim pesan.
Liu tidak bisa tidur, pikirannya terbagi. Senang bertemu Bong sekaligus bersalah pada Rey.
Pria yang baru saja dia temui tadi saat ini memenuhi pikirannya.
*****
Pertemuan Kedua
Setelah pertemuan itu, Liu & Bong menjadi semakin intens berhubungan via Chat.
Liu pun mulai merasakan hal yang aneh dengan perasaannya. Liu ingin menjadi Obat bagi Bong, Liu ingin menjadi orang yang bisa Bong andalkan disaat Bong sedih. Liu tidak ingin Bong menjadi pelampiasan Mantan pacarnya Amoy.
Bong mengajak Liu untuk bertemu lagi, meski pun awalnya Liu menolak akhirnya dia pun mau untuk bertemu dengan Bong.
Dan tibalah hari itu...
1 Desember 2019
Sepulang kerja , Liu menunggu Bong menjemputnya didepan Cafe dekat kantor nya.
" Aku jalan sekarang ya... Kamu tunggu dimana ? Atau kamu mau gak ke alamat ini jadi kita ketemu langsung di sana " chat Bong memberi alamat tempat bertemu.
" Aku tidak tahu tempat itu karena belum pernah kesana, bisa ketemu depan Cafe aja ? " Jawab Liu.
" Disini macet banget, yaudah gpp deh. Tunggu ya ! Gak lama kok" Bong pun putar arah dan lanjut untuk menjemput Liu.
Disisi lain Liu sangat gugup akan bertemu Bong, mengingat ini adalah kali kedua mereka bertemu. Over thinking, akan ngobrol apa ketika bertemu nanti.
Saat itu lah Bong tiba didepannya.
" Liu... "
" Hai, kita mau kemana ? " Tanya Liu
" Sudah ikut saja aku jamin kamu gak akan nyesel " Jawab Bong penuh keyakinan.
Tak berselang lama mereka pun tiba di sebuah Hotel.
" Hotel ? " Tanya Liu pada Bong terkejut karena seumur hidup Liu tidak pernah masuk ke Hotel kecuali Dinas pekerjaan diluar kota.
" Iya, gpp kok kita ngobrol aja didalem aku gak macem-macem" kata Bong meyakinkan. Liu mempercayai nya karena selama ini mereka akrab di Chat.
Bong mengambil kunci dan segera mengajak Liu berjalan ke dalam kamar mereka.
Liu duduk di kursi yang ada dalam kamar dan Bong merokok dekat Bed.
Hening...
Liu memecah keheningan...
" Sebenarnya apa yang kita lakukan disini Bong ? "
" Masa kamu gak tau Li ? Atau kamu pura-pura gak tau " jawab Bong sambil menyalakan api rokoknya.
Liu masihelihat sekeliling dan memperhatikan Bong yang merokok, sebenarnya Liu tau apa yang Bong akan lakukan. Tapi Liu seperti menantang keadaan.
" Kemarilah " Kata Bong
" Tidak mau ! Aku disini kamu disitu " Liu membuat batasan.
Namun Bong tidak mendengarkan nya, segera mematikan rokoknya dan berjalan kearah Liu.
Bong mendekat dan seketika memeluk Liu tanpa perlawanan.
Liu merasakan Luka dihati Bong yang selama ini jadi pelampiasan mantannya dan Liu ingin menjadi Obat bagi Bong.
Liu melupakan bahwa dia telah bertunangan dan saat ini yang dilakukannya bukankah sama saja dengan yang dilakukan oleh mantan Bong.
" Apakah kamu sadar apa yang kamu lakukan Bong ?"
" Tentu saja "
" Apa kau ingin main-main dengan ku ?" tanya Liu.
" Aku jatuh cinta padamu Li " Bong semakin erat memeluknya.
" Kalo gitu jangan salahkan aku dimasa depan nanti. " Lirih Liu.
Tanpa disadari mereka pun tenggelam dalam keadaan yang tak seharusnya.
Mereka Berciuman dan tidak bisa menghindari hal lainnya.
Liu tidak memikirkan mungkin saat itu Bong hanya memanfaatkannya, namun disisi lain jika itu hanyalah cinta 1 malam maka Liu tak akan menyesalinya. Apa ? Cinta 1 malam ??? Liu pun tersadar dan melepaskan pelukan Bong.
" Ada apa ? " Tanya Bong
" Ini tidak seharusnya terjadi Bong ! Ini salah !" Jawab Liu.
" Aku merasakan hal yang sama, aku ingin bersama mu, aku mencintai mu Li. Aku merasa kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan. Apa kamu tidak berfikir jika kita ini sudah ditakdirkan bertemu?" Bong meyakinkan.
Liu terdiam.
Bong kembali mencium bibirnya, dan melepaskan pakaiannya. Liu pun tenggelam dan menerima semua perlakuan Bong terhadapnya.
Malam itu adalah awal masalah bagi kedua nya dimulai.
Sesampai nya dirumah, Liu kelelahan dan langsung tertidur.
Keesokan pagi nya Liu terkejut melihat Rey sudah ada disebelahnya.
Dia pun tersadar oleh keberadaan Rey dalam hidupnya.
Bagai terbangun dari mimpi yang sesat Liu menyadari bahwa dia adalah tunangan Rey.
Rey hendak mencium Liu yang masih tiduran di kasur namun Liu berusaha menghindari nya mengingat apa yang telah dia lakukan semalam dengan Bong.
"Astaga....Rey... Sejak kapan kamu disini ?" Tanya Liu beranjak bangun.
"Ah... Sayang sejak kapan aku pamit masuk kerumah mu " jawab Rey tanpa rasa bersalah.
" Sorry Rey, aku capek banget. "
Liu menjauhi Rey.
" Yaudah sana mandi dan berangkat kerja lagi, aku juga cuma mau numpang tidur aja disini " sahut Rey.
Liu pun buru- buru pergi dari hadapan Rey.
******
Di kantor pikiran Liu bercabang tak bisa melupakan kejadian semalam. Dia bolak balik memeriksa chat nya. Namun tak ada chat dari Bong, Liu mulai merasa bodoh banget.
Liu jadi over thinking dalam otaknya :
Ah mungkin bagi Bong itu hanya cinta 1 malam tidak usah terlalu dipikirkan! kamu harus Cool Liu !
Haruskah aku chat dia duluan ???
Ah tidak tidak...
Eh... Nanti dia pikir aku murahan ! Tapi bener sih murahan banget aku semalam ! Aaarrrghhhh..
Mungkin sebaiknya memang begini tidak ada chat dan tidak bertemu lagi. Ayolah kenapa aku jadi begini ?
Liu sangat ingin menghubungi Bong namun Ia gengsi. Padahal sebelumnya tidak pernah kehabisan kata. Sekarang Liu menjadi kecil hati dan banyak berfikir mungkin Bong sudah menganggapnya terlalu murahan. Dan Liu hanya bisa pasrah...
Tak lama berselang Chat dari Bong
" Liu, kenapa tak ada kabar ? "
Tanya Bong
" Ku pikir kamu mulai bosan " jawab Liu. Lalu telpon berdering dari Bong.
Bong : " Apa maksudmu Li ? "
Liu : " Gak ada maksud apa-apa, kan kamu bilang akan membuat kenangan saja jadi ku pikir tidak masalah"
Bong : " Jadi begitu mau mu ? " Bong terdengar kesal.
Liu : " bukankah begitu ? " Liu membalas kesal
Bong : " kamu pikir aku tidak serius ?"
Liu : " Apa kamu akan menunjukan dimana alamatmu tinggal ?"
Bong : " Tentu, jika iya memang kamu mau kesini ? "
Liu : " Kita Liat saja nanti !"
Bong : " Okey !" Tegas Bong
Liu : " Buktikan saja !" Tantang Liu.
Telp tertutup.
Bong pun memberikan alamatnya, namun Liu ragu apakah harus kesana ?
Lim datang
" Ada apa ? Gimana ketemuan kemarin ?" Tanya Lim penasaran
" Ah biasa aja " jawab liu pura-pura santai.
Dalam hati nya
kalo aku cerita Lim pasti bakal ngoceh-ngoceh
Disisi lain
Bong merasa kesal , tidak tau apa isi pemikiran Liu.
Apa dia meremehkan niatku ? Dalam hati Bong. Apa Liu berfikir aku mempermainkannya ? Kemudian Bong mulai berfikir jika Liu memiliki pacar apa karena itu ? Atau jangan-jangan Liu yang mempermainkannya.
Dia pun geram kembali mengirim Liu pesan.
" Ui.. liu... Kau bilang akan kesini ? Mana bukti nya ? " Tanya Bong
Disisi lain Liu berada...
" Gila,,, apa dia serius ? Nantangin aku ? " Liu tersenyum.
Apa benar harus aku buktikan ?
Liu pun bergegas pergi ketempat Bong dengan penuh semangat, hati nya berbunga-bunga.
Dalam perjalanan ketempat Bong dia tidak percaya menjadi seberani ini namun dia tulus melakukannya untuk Bong.
Sampailah didepan tempat Bong.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments