Menepis rasa

Setelah mendapatkan kabar dari Nova mengenai ia yang diterima bekerja sebagai sekretaris CEO Alta Corp, Zafira pun segera mencari kontrakan yang murah tapi cukup nyaman untuk dirinya dan ibu serta anak-anaknya. Selain itu, kontrakan itu lokasinya haruslah mudah dijangkau atau tidak terlalu jauh dari sekolah Regina. Regina tentu saja merasa senang sebab ia tidak jadi dipindahkan ke sekolah lain. Apalagi teman-temannya di sana sangatlah baik. Meskipun ia dikenal tidak memiliki seorang ayah, tapi anak-anak di sekolah itu mau menerimanya dengan baik dan berteman dengannya tanpa membeda-bedakan.

Hari ini hari Sabtu, masih ada waktu 2 hari untuk Zafira berkemas dan membawa barang-barangnya ke kontrakan barunya. Minggu pagi, mereka pun berangkat dengan dijemput oleh Nova.

"Silahkan diminum, Nov," tawar Zafira seraya menghidangkan secangkir teh untuk Nova dan ibunya.

"Terima kasih," seru Nova sambil mengangkat cangkir berisi teh hangat tersebut.

"Seharusnya aku yang bilang makasih, kamu udah bantu aku banyak banget lho. Udah bantu kasi kerjaan, bantu cari kontrakan, sekarang bantu pindahan juga," sahut Zafira sumringah.

"Itulah gunanya sahabat. Lagipula mumpung lagi nyantai juga. Selain itu, mungkin nanti kita bakal lama nggak ketemu jadi aku mau puas-puasin bareng sahabat aku," tukas Nova dengan senyum yang tak lepas dari bibir bergincu merah muda itu.

"Oh iya ya. Pasti aku bakal kangen banget sama kamu, Nov. Apalagi aku nggak ada temen lain selain kamu." Raut wajah Zafira berubah sendu.

"Jarak boleh memisahkan, tapi persahabatan kita akan tetap abadi sampai kapanpun. Biar kita jauhan kan bisa vc, jadi nggak perlu pusing. Aku tahu kok, aku emang ngangenin karena itu suami aku pun nggak mau jauh-jauh dari aku,"

cetus Nova santai membuat Zafira berdecak kemudian tergelak. "Besok aku jemput ya! Oh ya, sebelum itu, aku kasih tau aja, bos kamu nanti itu emang jutek dan nyebelin jadi yang sabar ya! Nggak usah terlalu ambil pusing. Yang penting, kamu kerjain aja tugas kamu dengan baik, lama-lama juga dia luluh sendiri."

"Hmmm ... aku akan bekerja sebagai mungkin. Aku nggak akan kecewain kamu. Kamu nggak perlu khawatir berlebihan, aku 7 tahun nggak dianggap suami dan mertua aja bisa sabar, apalagi cuma ngadepin bos galak, hadapi saja dengan senyuman," tukasnya sumringah hingga matanya menyipit karena senyumnya yang kelewat merekah.

"Good. Ini baru Zafira yang aku kenal, strong woman." Seru Nova yang sudah tergelak.

Keesokan harinya, Zafira sudah tampak rapi dengan setelan kerjanya kemeja berwarna putih gading dan rok span hitam di bawah lutut. Dipadu dengan blazer warna senada namun kemeja dan blazer itu ukurannya di atas ukuran biasanya sebab untuk menyamarkan lekukan tubuhnya yang terlihat jelas akibat kehamilannya yang mulai membesar. Tapi anehnya, tubuh Zafira masih tampak ramping. Tak ada perubahan signifikan, hanya area perut saja yang sedikit membuncit namun masih bisa ia tutupi dengan kemeja oversize dan blazer yang ia kenakan.

Untuk wajah, Zafira tidak seperti pekerja yang lain cenderung merias wajah demi tampil paripurna. Zafira justru hanya mengenakan bedak tipis-tipis dan lipstik berwarna merah muda agar terlihat lebih segar serta sedikit eyeliner agar sorot matanya terlihat lebih tegas. Bulu mata yang panjang dan lentik dan alis mata yang tebal dan rapi, membuat wajahnya kian cantik meskipun dibalut dengan kesederhanaan.

"Ra, Nova udah di depan tuh!" panggil Bu Mayang sambil membantu Regina bersiap. Sebelum pergi ke kantor, Zafira terlebih dahulu akan mengantarkan Regina ke sekolahnya. Sedangkan untuk pulangnya, Regina akan diantarkan mini bus sekolah yang memang kerap digunakan untuk mengantarkan anak-anak yang orang tuanya tak sempat menjemput. Tentu saja Zafira telah terlebih dahulu mengkonfirmasi pihak sekolah. Sedangkan untuk alamat pengantaran, akan Zafira konfirmasikan saat mengantar Regina ke sekolah nanti.

"Iya Bu, ini Fira udah siap." Jawab Zafira sambil meraih tas selempang dan mencangklongnya di pundak kirinya.

Setelahnya ia pun segera keluar dan beranjak menuju dapur untuk mengambil bekal Regina dan juga untuk dirinya makan siang nanti yang telah ia siapkan pagi-pagi sekali.

Sebelum benar-benar pergi, Zafira terlebih dahulu menghampiri Refina yang sedang menonton serial kartun si kembar kepala botak kesukaannya.

"Sayang, mama kerja dulu ya, nak. Refi baik-baik di rumah, jangan nakal. Temenin nenek ya. Refi nggak papa kan mama tinggal sama nenek aja?" tanya Zafira sambil berjongkok di hadapan Refina. Regina mengerjapkan matanya kemudian tersenyum.

"Lefi nggak papa kok, ma. Kan mama kelja untuk Lefi sama kak Legi juga nenek." Ucap Refina sambil menyunggingkan senyum manisnya. Zafira lantas memeluk dan mencium pipi kiri dan kanan serta dahi Refina. Setelah berpamitan dengan sang ibu, Zafira pun segera berangkat bersama Nova.

...***...

Refano tampak sedang bersiap untuk ke kantor. Tapi saat hendak memakai dasi ia kesulitan. Refano mendengkus sebab selama seminggu ini penampilannya tidak serapi biasanya. Dengan wajah bersungut-sungut, Saskia pun mendekat untuk membantu Refano memakai dasinya.

Wajahnya ditekuk masam. Pagi ini moodnya benar-benar kacau. Semua karena ulah Refano tadi malam. Setelah beberapa hari menunda menyentuhnya, akhirnya semalam Saskia berhasil membujuk Refano agar mau berhubungan badan dengannya. Awalnya Saskia merasa amat sangat bahagia. Apalagi sentuhan Refano benar-benar mampu membuatnya melayang.

Tapi rasa bahagia itu ternyata tidak berlangsung lama sebab saat mereka hendak mencapai puncak, Refano justru menyerukan nama perempuan lain saat pelepasannya. Nama yang tak lain dan tak bukan adalah nama istri pertamanya. Ibarat sudah melayang hingga ke langit tingkat ke-tujuh lalu tiba-tiba dihempaskan ke bumi, itulah yang Saskia rasakan. Saskia benar-benar kesal dan kecewa. Apakah di dalam hati Refano tidak ada sedikit saja namanya?

Yang membuat Saskia heran, Refano tidak mencintai Zafira sama sekali, tapi kenapa saat hendak mencapai pelepasan, Refano justru mengingat dan menyebutkan nama Zafira? Saskia jadi merasa tanda tanya, apa jangan-jangan sebenarnya Refano memiliki rasa pada Zafira?

Saskia menggeleng, merasa itu tidaklah mungkin.

'Mana mungkin Refano mencintai perempuan udik itu. Ya, itu nggak mungkin. Pasti itu hanya kebetulan saja. Apalagi Zafira menjadi istri Refano bukan waktu yang sebentar.'

Saskia mencoba menyangkal dugaan-dugaannya. Apalagi mengingat latar belakang pernikahannya dan bagaimana perlakuan Refano selama ini.

Seakan tak peduli dengan ekspresi wajah Saskia, Refano justru melenggang begitu saja setelah dasinya terpasang. Refano hanya bisa menghela nafas panjang saat dasi yang melingkari lehernya tidak serapi saat Zafira yang memakaikannya.

"Ck ... apa dia nggak ada rasa bersalah sama sekali?" gumam Saskia kesal karena Refano tampak acuh tak acuh saja dengan kejadian semalam. Padahal Saskia sudah protes, tapi Refano tetap dengan sikapnya yang tidak begitu peduli dengan perasaan orang-orang di sekitarnya.

Saat ini Refano, Saskia, dan kedua orang tua Refano telah duduk di meja makan untuk sarapan bersama. Sepertinya mood Refano benar-benar buruk. Baru saja satu sendok nasi goreng seafood yang masuk ke dalam mulutnya, Refano justru mendorong kembali piring itu hingga menjauh.

"Bik, kenapa akhir-akhir ini rasa masakan bibik berubah?" Refano berdecak kesal karena sarapannya tidak senikmat biasanya.

Bik Mina yang merasa tak enak hati lantas mendekat, "maaf tuan kalau masakan saya tidak seenak masakan non Fira soalnya biasanya yang memasak kan bukan saya, tapi non Fira." Tutur bik Mina dengan wajah menyesal.

Kedua orang tua Refano pun dalam diam menyetujui penuturan Refano, memang masakan asisten rumah tangga mereka itu tidak seenak masakan Zafira. Tapi mereka terlalu malu untuk mengakuinya.

Refano mengangkat wajahnya kemudian menghela nafas panjang sambil mengibaskan tangannya agar bik Mina segera menjauh.

"Kamu kenapa sih, Fan? Wajah kamu ditekuk gitu?" tegur Marwan.

"Udahlah Fan, tinggal makan aja. Rasa masakan Mina juga nggak terlalu buruk. Atau nanti mama cari pelayan baru yang pinter masak biar kamu puas," imbuh Liliana.

"Terserah mama saja lah. Aku berangkat dulu." Tukasnya segera berdiri untuk berangkat kerja.

"Mas, tunggu aku!" pekik Saskia yang ikut beranjak. Meskipun ia telah menjadi istri dari Refano, tetapi ia masih bertugas sebagai sekretarisnya. Bukan tanpa alasan, Saskia hanya takut suaminya kecantol perempuan lain bila ia tidak mengawasinya. Dia saja sudah susah payah bahkan butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan Refano, tentu ia takkan memberikan celah bagi perempuan lain untuk mendekati Refano yang memang sudah ia sukai sejak lama.

Saat hendak masuk ke dalam mobilnya, Refano menangkap sebuah bola kecil yang terselip di antara rerumputan taman. Tanpa pikir panjang, kakinya tiba-tiba saja melangkah ke tempat dimana bola tersebut berada dan mengambilnya. Entah sudah berapa kali lagi ini ia menghela nafas, karena nyatanya memang ia lagi-lagi menghela nafasnya bahkan lebih kasar dari sebelumnya. Ada perasaan tak biasa dalam benaknya. Tak mau pikirannya makin kacau, dilemparkannya bola itu hingga menghilang dari pandangannya. Setelahnya, ia pun segera beranjak masuk ke dalam mobil yang di dalamnya telah ada Saskia yang terduduk dengan senyum merekah. Tak lama kemudian, mobil pun mulai bergerak meninggalkan rumah menuju kantor.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

kena tulah lah,pastinya si Refano inih. Bilang gak cinta tapi akhirnya nyesel dech

2024-04-09

0

Reni Ajja Dech

Reni Ajja Dech

rasain emg enak nasi Uda jadi bubur.

2024-03-21

0

Robi 89

Robi 89

rasain, emang enak??
aku tuh curiga kalo sazkia hamil bukan anak refano

2024-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Anak perempuan yang tak dianggap
2 Rencana Liliana
3 Kegaduhan di pagi hari
4 Buah hati pelipur lara
5 Saskia
6 Kecamuk batin Zafira
7 You Raise Me Up
8 Ke dokter Kandungan
9 Pengusiran
10 Pengusiran II
11 Duka dan Lunas
12 Si kecil yang bijak dan sakit hati sang ibu
13 Bertemu Nova
14 Sekretaris vs Bos
15 Menepis rasa
16 Bertemu Bos Baru
17 Drama Kopi
18 Baik tapi nyebelin
19 Tantangan
20 Tamu Perusahaan
21 Kagum?
22 Gejala Sakit Jantung?
23 Periksa ke dokter
24 Bos Galak
25 Singa Lapar
26 Ray Adams
27 Ray dan Zafira
28 Apa mungkin ...
29 Kutukan Bunda
30 Perdebatan
31 Regina ...
32 Rumah Sakit
33 Apakah itu ...
34 Mengobati penasaran
35 Lampu hijau
36 Rasa penasaran Zafira
37 Sikap Alvian
38 Di bawah atap yang sama
39 Pertengkaran dan obrolan dua bocah
40 Zafira dan Bu Ayu
41 Masa lalu Ayu (1)
42 Masa lalu Ayu (II)
43 Suami siaga?
44 Kekhawatiran
45 Kesempatan terakhir yang tersiakan
46 Tangisan terakhir
47 Jawaban Zafira
48 Muhammad Zafran Altakendra
49 Batal khitbah?
50 Kerja sama
51 Aku menyesal
52 Maling teriak maling
53 Di dalam mobil
54 Jadi bahan perbincangan
55 Menjadi pusat perbincangan
56 SHOCK
57 Kebiasaan baru Alvian
58 Genggaman tangan
59 Otw ...
60 Histerektomi
61 Lamaran
62 Undangan
63 Perasaan Refano
64 Judulin sendiri. Hehehe ...
65 Pertama
66 Luapan emosi
67 Sore Pertama
68 Papa
69 Baju dinas
70 Kedatangan Liliana
71 Kedatangan Refano menemui Alvian
72 Kedatangan Refano menemui Alvian II
73 Kedatangan Refano menemui Alvian III
74 Pencarian
75 75
76 Batu Moisanit
77 77
78 Menemukan keberadaan Refani
79 79
80 Siang di ruang kerja
81 Kecelakaan
82 Cerita 1
83 Cerita 2
84 Panik
85 Shock
86 Hancur
87 Pelangi setelah badai
88 Bonus
89 Kelegaan dan sang mantan
90 Bicara
91 Makan malam
92 Kritis
93 Operasi
94 Dorrr 1
95 Dorrr 2
96 Prison
97 97
98 Ya, semoga saja.
99 Kejutan
100 Merlyn
101 Salah paham?
102 Mas hot daddy
103 103
104 104
105 Sehari bersama Regina dan Refina
106 106
107 107
108 Karena kau memang pantas mendapatkannya
109 Cafe
110 Perubahan Merlyn
111 Story of Merlyn 1
112 Story of Merlyn 2
113 Heart to heart
114 Ungkapan perasaan
115 Akhir bahagia
116 Alohaaa para readers othor
117 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Anak perempuan yang tak dianggap
2
Rencana Liliana
3
Kegaduhan di pagi hari
4
Buah hati pelipur lara
5
Saskia
6
Kecamuk batin Zafira
7
You Raise Me Up
8
Ke dokter Kandungan
9
Pengusiran
10
Pengusiran II
11
Duka dan Lunas
12
Si kecil yang bijak dan sakit hati sang ibu
13
Bertemu Nova
14
Sekretaris vs Bos
15
Menepis rasa
16
Bertemu Bos Baru
17
Drama Kopi
18
Baik tapi nyebelin
19
Tantangan
20
Tamu Perusahaan
21
Kagum?
22
Gejala Sakit Jantung?
23
Periksa ke dokter
24
Bos Galak
25
Singa Lapar
26
Ray Adams
27
Ray dan Zafira
28
Apa mungkin ...
29
Kutukan Bunda
30
Perdebatan
31
Regina ...
32
Rumah Sakit
33
Apakah itu ...
34
Mengobati penasaran
35
Lampu hijau
36
Rasa penasaran Zafira
37
Sikap Alvian
38
Di bawah atap yang sama
39
Pertengkaran dan obrolan dua bocah
40
Zafira dan Bu Ayu
41
Masa lalu Ayu (1)
42
Masa lalu Ayu (II)
43
Suami siaga?
44
Kekhawatiran
45
Kesempatan terakhir yang tersiakan
46
Tangisan terakhir
47
Jawaban Zafira
48
Muhammad Zafran Altakendra
49
Batal khitbah?
50
Kerja sama
51
Aku menyesal
52
Maling teriak maling
53
Di dalam mobil
54
Jadi bahan perbincangan
55
Menjadi pusat perbincangan
56
SHOCK
57
Kebiasaan baru Alvian
58
Genggaman tangan
59
Otw ...
60
Histerektomi
61
Lamaran
62
Undangan
63
Perasaan Refano
64
Judulin sendiri. Hehehe ...
65
Pertama
66
Luapan emosi
67
Sore Pertama
68
Papa
69
Baju dinas
70
Kedatangan Liliana
71
Kedatangan Refano menemui Alvian
72
Kedatangan Refano menemui Alvian II
73
Kedatangan Refano menemui Alvian III
74
Pencarian
75
75
76
Batu Moisanit
77
77
78
Menemukan keberadaan Refani
79
79
80
Siang di ruang kerja
81
Kecelakaan
82
Cerita 1
83
Cerita 2
84
Panik
85
Shock
86
Hancur
87
Pelangi setelah badai
88
Bonus
89
Kelegaan dan sang mantan
90
Bicara
91
Makan malam
92
Kritis
93
Operasi
94
Dorrr 1
95
Dorrr 2
96
Prison
97
97
98
Ya, semoga saja.
99
Kejutan
100
Merlyn
101
Salah paham?
102
Mas hot daddy
103
103
104
104
105
Sehari bersama Regina dan Refina
106
106
107
107
108
Karena kau memang pantas mendapatkannya
109
Cafe
110
Perubahan Merlyn
111
Story of Merlyn 1
112
Story of Merlyn 2
113
Heart to heart
114
Ungkapan perasaan
115
Akhir bahagia
116
Alohaaa para readers othor
117
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!