Kecamuk batin Zafira

Terdengar suara deru mobil masuk ke pekarangan rumah. Masih berusaha menjadi istri yang baik, Zafira pun segera berdiri di depan pintu masuk untuk menyambut kepulangan sang suami. Zafira menyunggingkan senyum saat melihat suaminya turun dari dalam mobil. Sebisa mungkin, ia menutupi hatinya yang sebenarnya masih terluka. Ia tak masalah dirinya disakiti, tapi ia tak terima ketika anak-anaknya lah yang disakiti. Tapi Zafira tetap berusaha menutup lukanya dengan senyuman.

Namun, senyuman itu berubah menjadi kerutan di dahi saat melihat suaminya mengitari mobil dan membuka pintu samping. Setelahnya terlihat sebuah kaki terulur keluar dari dalamnya membuat hati Zafira berdebar. Lalu senyum merekah itu hilang seketika saat melihat siapa yang turun dari dalam mobil suaminya itu.

Zafira menatap nanar, apakah niat Liliana untuk menjodohkan suaminya dengan perempuan itu benar-benar akan direalisasikan oleh sang suami? Bila benar, maka apa lagi artinya dia di rumah itu?

Saat keduanya berjalan mendekat, Saskia tampak mengembangkan senyum ramah. Ia langsung menyapa Zafira dengan senyum semanis malaikat membuat suami yang tak pernah tersenyum padanya mengembangkan senyum. Hati Zafira kian teriris. Menutup luka, Zafira pun balas tersenyum. Ia takkan menunjukkan raut sedih apalagi kecewanya. Biar kecewanya ia simpan dalam hati. Namun bukan berarti ia akan terus-menerus menerima perlakuan itu. Rasa sabar pun ada masa kadaluarsanya, bila rasa sabar itu telah expired, maka artinya itulah saat ia untuk mengakhiri segalanya.

"Hai, Fira, apa kabar?" sapa Saskia ramah. Bibirnya menyunggingkan senyum manis, tapi dalam hati ia justru mencibir.

"Hai juga, mbak. Alhamdulillah, kabarku baik. Bagaimana kabar mbak Saskia? Oh ya, silahkan masuk!" jawab Zafira tak kalah ramah sambil mempersilahkan Saskia masuk, namun tangannya terulur untuk menyambut tas kerja Refano.

"Alhamdulillah, aku baik juga. Terima kasih," balasnya.

"Eh, ini kamu Sas? Wah, makin hari makin cantik aja kamu, Sas?" puji Liliana yang sengaja menyambut kedatangan Saskia dengan begitu ramah di hadapan Zafira. Ia pun mencium pipi kiri dan kanan Saskia bergantian membuat hati Zafira entah bagaimana bentuknya karena setiap hari disuguhkan sesuatu yang mengiris kalbu.

"Ah, Tante bisa aja. Tante juga kelihatan makin awet muda, makin cantik. Apa resepnya sih, Tan? Bagi-bagi dong? Kalo aja Saskia dilirik cowok, biar nggak jomblo melulu," ujar Saskia seraya tersipu membuat Liliana terkekeh.

"Masa' sih gadis secantik kamu masih jomblo? Atau jangan-jangan kamu masih menunggu seseorang, hm?" goda Liliana sambil mengerlingkan sebelah matanya. Saskia mengigit bibir dengan pipi merona.

"Ih, Tante, kok tahu sih! Jangan-jangan Tante cenayang ya!"

Liliana tergelak kemudian mempersilahkan Saskia duduk di ruang tamu.

"Ih, kamu ini udah cantik, gemesin, menyenangkan juga. Seharusnya yang jadi menantu Tante itu kamu, bukan dia," ujar Liliana tak acuh. Padahal ia tahu, ada Zafira yang baru saja turun dari lantai atas setelah meletakkan tas Refano di ruang kerjanya dan menyiapkan pakaian ganti.

'Sabar Fira! Ingat, orang sabar disayang Allah,' gumam Zafira mencoba menabahkan hati.

"Tante jangan begitu lah, kan nggak enak sama Fira, Tante," sergah Saskia seolah tak ingin Zafira tersakiti, padahal dalam hati ia sudah bersorak sebab secara tidak langsung ia telah mendapatkan lampu hijau dari ibu Refano.

Saskia yang melihat Zafira pun meminta agar Zafira tidak salah paham dengan kata-kata ibu mertuanya.

"Fira, maaf ya, Tante Liliana nggak bermaksud ngomong gitu kok. Beliau hanya bercanda, jangan diambil hati ya!" Saskia memasang wajah memelas.

"Tenang aja, aku nggak masalah kok," kilah Zafira. Bila Saskia bisa bermuka dua, ia pun bisa. Namun bukan bermuka dua untuk mencari perhatian, melainkan menutupi kekecewaan dan kesedihannya pada sikap mertuanya yang memang tak pernah mau mendukungnya.

"Fira, buatkan Saskia minuman!" titah Liliana seolah Zafira bukanlah menantunya, melainkan pembantu.

"Baik, ma," jawab Zafira lembut.

Tak lama kemudian Refano pun turun dengan kaos oblong berwarna putih dipadu celana jeans selutut berwarna biru membuat penampilannya kian menawan. Saskia sampai terperangah melihatnya.

Liliana terkekeh kemudian menjawil lengan Saskia yang masih belum mengatupkan mulutnya.

"Terpesona, hm?" goda Liliana membuat Saskia tersipu.

Kemudian mereka pun mulai berbincang. Namun saat sedang berbincang, Saskia menangkap sayup-sayup suara seseorang bernyanyi dengan begitu merdu.

"Fan, itu suara anak kamu?" tanya Saskia dengan ekspresi kagum.

Bukannya menjawab, Refano justru mengedikkan bahunya tak acuh.

"Suara anak kamu merdu banget ya? Dia pintar nyanyi lagu bahasa Inggris," kagum Saskia. Saskia dulu sempat bercita-cita menjadi seorang penyanyi, tetapi karena suaranya yang pas-pasan membuatnya harus mengubur cita-citanya.

"Untuk apa punya suara bagus, nggak guna. Memangnya mau jadi apa dengan suara bagus? Penyanyi? Penyanyi di lampu merah iya," cibir Liliana kejam membuat Saskia tersenyum dalam hati sebab disaat bersamaan Zafira tiba dengan nampan ditangannya.

Pura-pura tak mendengar, Zafira meletakkan minuman yang ia bawa ke meja.

Dalam hati Zafira mendesah, mengapa mertuanya bisa begitu tega menyepelekan cucunya sendiri. Kita tak pernah tahu masa depan seorang anak. Bisa saja memang kelak putrinya menjadi seorang penyanyi terkenal. Bukankah sebagai seorang orang tua, kita seharusnya mendukung asal itu baik. Bukannya menyepelekan apalagi mencemooh.

Zafira terus memupuk rasa kecewanya. Padahal di sofa seberangnya ada suaminya, ayah dari anak-anaknya, tetapi ia diam saja anaknya disepelekan. Apakah di hatinya tak ada sedikitpun rasa sayang untuk anak-anaknya? Zafira hanya bisa berdoa, semoga mereka kelak tidak menyesali apa yang telah mereka lakukan sebab bila mereka sampai menyesal artinya segalanya telah terlambat.

Enggan mendengarkan sesuatu yang berdampak buruk pada kesehatan batinnya, Zafira pun segera beranjak. Lebih baik ia menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

Di dalam kamar, ternyata Regina lah yang sedang berlatih bernyanyi. Ia akan turut mengisi acara di sekolahnya Senin nanti. Tentu ia ingin mempersembahkan yang terbaik. Berharap pada saat itu ayahnya tiba-tiba datang dan memberikan tepuk tangan sebagai ungkapan rasa bangganya. Tapi ... mungkinkah hal tersebut akan terjadi?

"Wah, suala kak Legi bagus banget!" seru Refina riang sambil bertepuk tangan.

"Iya ya, sayang. Mama sampai ngira, itu suara siapa sih, bagus banget. Eh taunya suara anak mama yang cantik," sambung Zafira sesaat setelah masuk ke dalam kamar.

"Beneran, ma? Tapi Regi tetap harus latihan kan, ma? Siapa tahu papa nanti datang, Regi nggak mau buat papa kecewa karena Regi yang tampil malu-maluin. Regi latihan lagi ya, ma?" Zafira pun mengangguk mengiyakan agar Regina tetap bersemangat. Zafira jadi bingung, ia belum memberitahukan kalau kemungkinan besar ayahnya tidak akan datang. Ia khawatir Regina tiba-tiba kehilangan semangat untuk latihan apalagi tampil di atas panggung acara bila ia memberitahukan fakta sebenarnya.

'Ya Tuhan, aku harus apa? Aku nggak mau membuat semangat Regi kandas dan berganti menjadi kekecewaan bila aku memberitahukannya bahwa ayahnya takkan mungkin datang ke acara itu,' batin Zafira berkecamuk.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

jujur aja, Zafira. Buat apa menutupi kelakian bobrok suamimu ituh, percumah

2024-04-08

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Tor... jangan kelamaan bikin Fan siapa tuuu namanya, anaknya Liliana menyesal semenyesal²nya.

2024-02-14

0

Suci Fatana

Suci Fatana

pergi aja plang kampung

2024-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Anak perempuan yang tak dianggap
2 Rencana Liliana
3 Kegaduhan di pagi hari
4 Buah hati pelipur lara
5 Saskia
6 Kecamuk batin Zafira
7 You Raise Me Up
8 Ke dokter Kandungan
9 Pengusiran
10 Pengusiran II
11 Duka dan Lunas
12 Si kecil yang bijak dan sakit hati sang ibu
13 Bertemu Nova
14 Sekretaris vs Bos
15 Menepis rasa
16 Bertemu Bos Baru
17 Drama Kopi
18 Baik tapi nyebelin
19 Tantangan
20 Tamu Perusahaan
21 Kagum?
22 Gejala Sakit Jantung?
23 Periksa ke dokter
24 Bos Galak
25 Singa Lapar
26 Ray Adams
27 Ray dan Zafira
28 Apa mungkin ...
29 Kutukan Bunda
30 Perdebatan
31 Regina ...
32 Rumah Sakit
33 Apakah itu ...
34 Mengobati penasaran
35 Lampu hijau
36 Rasa penasaran Zafira
37 Sikap Alvian
38 Di bawah atap yang sama
39 Pertengkaran dan obrolan dua bocah
40 Zafira dan Bu Ayu
41 Masa lalu Ayu (1)
42 Masa lalu Ayu (II)
43 Suami siaga?
44 Kekhawatiran
45 Kesempatan terakhir yang tersiakan
46 Tangisan terakhir
47 Jawaban Zafira
48 Muhammad Zafran Altakendra
49 Batal khitbah?
50 Kerja sama
51 Aku menyesal
52 Maling teriak maling
53 Di dalam mobil
54 Jadi bahan perbincangan
55 Menjadi pusat perbincangan
56 SHOCK
57 Kebiasaan baru Alvian
58 Genggaman tangan
59 Otw ...
60 Histerektomi
61 Lamaran
62 Undangan
63 Perasaan Refano
64 Judulin sendiri. Hehehe ...
65 Pertama
66 Luapan emosi
67 Sore Pertama
68 Papa
69 Baju dinas
70 Kedatangan Liliana
71 Kedatangan Refano menemui Alvian
72 Kedatangan Refano menemui Alvian II
73 Kedatangan Refano menemui Alvian III
74 Pencarian
75 75
76 Batu Moisanit
77 77
78 Menemukan keberadaan Refani
79 79
80 Siang di ruang kerja
81 Kecelakaan
82 Cerita 1
83 Cerita 2
84 Panik
85 Shock
86 Hancur
87 Pelangi setelah badai
88 Bonus
89 Kelegaan dan sang mantan
90 Bicara
91 Makan malam
92 Kritis
93 Operasi
94 Dorrr 1
95 Dorrr 2
96 Prison
97 97
98 Ya, semoga saja.
99 Kejutan
100 Merlyn
101 Salah paham?
102 Mas hot daddy
103 103
104 104
105 Sehari bersama Regina dan Refina
106 106
107 107
108 Karena kau memang pantas mendapatkannya
109 Cafe
110 Perubahan Merlyn
111 Story of Merlyn 1
112 Story of Merlyn 2
113 Heart to heart
114 Ungkapan perasaan
115 Akhir bahagia
116 Alohaaa para readers othor
117 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Anak perempuan yang tak dianggap
2
Rencana Liliana
3
Kegaduhan di pagi hari
4
Buah hati pelipur lara
5
Saskia
6
Kecamuk batin Zafira
7
You Raise Me Up
8
Ke dokter Kandungan
9
Pengusiran
10
Pengusiran II
11
Duka dan Lunas
12
Si kecil yang bijak dan sakit hati sang ibu
13
Bertemu Nova
14
Sekretaris vs Bos
15
Menepis rasa
16
Bertemu Bos Baru
17
Drama Kopi
18
Baik tapi nyebelin
19
Tantangan
20
Tamu Perusahaan
21
Kagum?
22
Gejala Sakit Jantung?
23
Periksa ke dokter
24
Bos Galak
25
Singa Lapar
26
Ray Adams
27
Ray dan Zafira
28
Apa mungkin ...
29
Kutukan Bunda
30
Perdebatan
31
Regina ...
32
Rumah Sakit
33
Apakah itu ...
34
Mengobati penasaran
35
Lampu hijau
36
Rasa penasaran Zafira
37
Sikap Alvian
38
Di bawah atap yang sama
39
Pertengkaran dan obrolan dua bocah
40
Zafira dan Bu Ayu
41
Masa lalu Ayu (1)
42
Masa lalu Ayu (II)
43
Suami siaga?
44
Kekhawatiran
45
Kesempatan terakhir yang tersiakan
46
Tangisan terakhir
47
Jawaban Zafira
48
Muhammad Zafran Altakendra
49
Batal khitbah?
50
Kerja sama
51
Aku menyesal
52
Maling teriak maling
53
Di dalam mobil
54
Jadi bahan perbincangan
55
Menjadi pusat perbincangan
56
SHOCK
57
Kebiasaan baru Alvian
58
Genggaman tangan
59
Otw ...
60
Histerektomi
61
Lamaran
62
Undangan
63
Perasaan Refano
64
Judulin sendiri. Hehehe ...
65
Pertama
66
Luapan emosi
67
Sore Pertama
68
Papa
69
Baju dinas
70
Kedatangan Liliana
71
Kedatangan Refano menemui Alvian
72
Kedatangan Refano menemui Alvian II
73
Kedatangan Refano menemui Alvian III
74
Pencarian
75
75
76
Batu Moisanit
77
77
78
Menemukan keberadaan Refani
79
79
80
Siang di ruang kerja
81
Kecelakaan
82
Cerita 1
83
Cerita 2
84
Panik
85
Shock
86
Hancur
87
Pelangi setelah badai
88
Bonus
89
Kelegaan dan sang mantan
90
Bicara
91
Makan malam
92
Kritis
93
Operasi
94
Dorrr 1
95
Dorrr 2
96
Prison
97
97
98
Ya, semoga saja.
99
Kejutan
100
Merlyn
101
Salah paham?
102
Mas hot daddy
103
103
104
104
105
Sehari bersama Regina dan Refina
106
106
107
107
108
Karena kau memang pantas mendapatkannya
109
Cafe
110
Perubahan Merlyn
111
Story of Merlyn 1
112
Story of Merlyn 2
113
Heart to heart
114
Ungkapan perasaan
115
Akhir bahagia
116
Alohaaa para readers othor
117
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!