Un Familiar Brother
^^^Selamat datang & selamat membaca kembali 🙌^^^
...🫐🫐...
Cuitan suara burung yang saling bersahutan tampak tidak dihiraukan oleh seorang siswi yang tengah berlari sekuat tenaga. Sepasang kaki jenjangnya berlari cepat menuju gerbang yang sebenarnya masih terbuka lebar.
"Pukul enam lewat tiga puluh menit."
Cicitnya kecil saat tiba di depan gedung megah tempatnya menimba ilmu.
Sambil mengatur deru nafas yang tidak beraturan, gadis berambut hitam kecoklatan itu tersenyum tipis. Salah satu instansi pendidikan yang menjadi favorit di kota ini sekarang berada lima langkah di depannya. Sekolah tersebut sangat populer akan sarana dan prasarana yang memadai juga nilai jual instansi yang tinggi.
Hari ini ia bisa masuk sekolah kembali setelah menghabiskan liburan semester ganjil. Dengan langkah riang ia berjalan melewati gerbang yang masih tampak sepi. Hanya ada seorang pria paruh baya berpakaian lusuh yang tengah menyapu dedaunan kering di halaman samping. Bunga Tabebuya yang tumbuh subur di halaman sekolah tampaknya sedang asik berguguran. Membuat pekerjaan laki-laki paruh baya itu kian bertambah.
"Ayah."
Pria paruh baya yang sedang menyapu itu tidak merespon sedikit pun. Masih fokus pada pekerjaannya, menyapu daun kering yang berjatuhan karena angin.
Gadis berseragam putih abu-abu itu menepuk jidatnya sendiri. "Aku lupa kalau Ayah tidak memakai ini."
Sepasang behind the ear (BTE) atau alat bantu dengar ia keluarkan dari saku rok abu-abunya.
"Selamat pagi, Ayah."
Menggunakan bahasa isyarat yang telah dipelajari, ia menyapa laki-laki paruh baya yang ia panggil dengan sebutan ayah.
Senyum tipis tercipta di labium laki-laki paruh tersebut saat melihat siapa yang baru saja menyapa. "Selamat pagi, putri cantik Ayah," jawabnya saat berhasil mengartikan isyarat dari sang putri.
"Ayah lupa pakai ini?" ia menunjukkan alat bantu dengar di tangannya.
"Iya. Tadi ketinggalan di rumah."
"Kalau begitu sekarang pakai dulu," ucap sang putri dengan tangan menyodorkan alat bantu pendengaran tersebut.
Laki-laki paruh baya itu menerimanya, kemudian menggunakan alat bantu tersebut.
"Ayah lanjut kerja lagi, kamu sekolah yang benar."
"Oke, Ayah," jawab gadis tersebut sambil mengangkat tangan kanan dan membentuk👌.
"Jangan lupa sarapan, Ayah." Pesan sang putri sebelum meninggalkan bekal di atas tas gendong lusuh yang biasa dibawa sang Ayah.
Gadis bernama Aleanska Nara itu tersenyum manis, kemudian berlalu setelah mengecup punggung tangan Ayahnya. Jika saja hari ini bukan jadwal piket nya, ia pasti akan membantu meringankan pekerjaan sang ayah. Sayang sekali, hari senin adalah jadwal piket nya. Ditambah lagi ia harus piket seorang diri.
...🫐🫐...
Segerombolan pemuda yang mengendarai motor sport baru saja memenuhi area parkir khusus siswa. Suara bising khas kendaraan ber-CC tinggi itu memekikkan telinga. Menarik perhatian banyak siswa.
Sambil beriringan, tiga motor paling depan memarkirkan motor mereka. Setelah standar diturunkan, mereka kompak melepaskan helm full face yang senantiasa menutupi wajah rupawan dibaliknya. Lingkungan sekolah yang sudah dipadati para siswa dan siswi, tentu saja membuat mereka menjadi pusat perhatian.
Mereka adalah sekumpulan remaja yang tampan, kaya raya, famous, dan memiliki segudang prestasi di dalam maupun di luar sekolah. Segudang prestasi tersebut kemudian menjadi mereka batu loncatan untuk mendulang ketenaran di masa putih abu.
"Tumben lo berangkat pagi?"
"Hoam. Ini 'kan karena lo bego."
"Bukan ke lo keles, gue nanya si Orion," ralat siswa dengan name tag Genbu Galibra tersebut.
Ucapan barusan kontan saja berhasil membuat laki-laki di sampingnya dengan name tag Aries Hiki tersenyum kecut.
"Gak biasanya lo berangkat jam segini, Yon."
"Males di rumah, sumpek," jawab si empunya nama. Iya adalah si pemilik nama Orion Gaiden. Rasi bintang yang sering disebut-sebut sebagai sang Pemburu. Rasi bintang yang juga cukup terkenal.
Libra menoleh ke teman-temanya yang lain. Mencari-cari satu sosok yang biasa dinanti-nanti. "Gilak, hari pertama sekolah si Arga belum dateng?"
"Masih molor dia mah," celetuk Iki.
"Sotoy. Mungkin dia lagi poop," tukas Libra.
"I Don't know. " Iki mengedipkan bahu tanda tidak tahu. "Alias aing te nyaho."
"Mungkin Arga lagi ada problem sama nyokap nya," sahut Orion. Ikut nimbrung.
Di tengah-tengah obrolan Iki, Libra, serta Orion, tiba-tiba motor CBR250RR Mat Gunpowder Black Metallic dengan corak merah membentuk lambang juga goresan nama si empunya memasuki kawasan sekolah. Sontak kedatangannya membuat banyak mata melirik. Sudah hal yang lumrah jika memang kedatangannya sangat ditunggu-tunggu.
Motor CBR250RR dengan jok penumpang yang terisi itu kemudian parkir di samping motor Orion.
"Turun!"
Standar motor baru saja diturunkan, tidak lama setelah mesin dimatikan. Disambung perintah dingin dari pemilik suara bariton tegas tersebut.
Si pengemudi yang menggunakan helm full face hitam kemudian melepaskan benda yang melindungi kepalanya. Mempertontonkan pahatan rupawan yang bersembunyi di baliknya.
"Calm down, baby," jawab gadis cantik yang duduk di kursi penumpang. "Kamu enggak mau ke kelas bareng aku? Atau seenggaknya anterin aku dulu ke jelas, gitu?"
"Gak usah manja. Lo punya dua kaki yang masih berfungsi."
Setelah berkata demikian, laki-laki yang akrab disapa Arganta itu melengos pergi begitu saja. Meninggalkan gadis cantik bernama Alexandria Natadisastra tersebut. Putri semata wayang pemilik sekolah, Utama Natadisastra.
Utama Natadisastra adalah pemilik SMA Angkasa yang sejak lama menjadi sekolah favorit. Banyak alumni dari sekolah ini yang menjadi petinggi, atlet, politikus, abdi negara, serta orang-orang ternama lainnya. Kendati demikian, kesetaraan masih tampak minus di antara siswa-siswi yang kebanyakan berasal dari golongan anak anak sultan.
Siswa-siswi di SMA Angkasa secara kasat mata dapat dikategorikan ke dalam tiga golongan. Pertama, golongan anak-anak sultan yang terdiri dari anak CEO, pebisnis, pejabat negara, lawyer, influencer, artist, dan sebagainya. Kedua, golongan menengah ke atas, misalnya pekerja ASN, guru, dan sebagainya. Sedangkan golongan yang ketiga, golongan kelas bawah alias anak orang tidak punya apa-apa, hanya mengandalkan keberuntungan dan kepandaian.
Mau bagaimanapun juga ketidaksetaraan tersebut tetap ada di antara para siswa. Memblokade sebagian pergaulan, juga sebagai salah satu ajang pembullyan.
Hampir sebagian besar siswa di SMA Angkasa tergabung dalang Pasukan Angkasa atau PASKA. Di antara kumpulan geng yang bernaung di instansi sekolah tersebut, geng SPHINIX adalah geng yang memiliki anggota paling banyak yang menjadi anggota PASKA.
"Eh, kemarin gue denger basecamp kebobolan?" Libra angkat bicara di sela-sela kegiatan makan bakso urat pesanannya.
"Hu'um, bengkel yang kebobolan," jawab Eden.
"Kok bisa?"
"Anak SMA sebelah naruh mata-mata di kita," sahut Iki mewakili. "Yakin deh gue, bentar lagi si Excel itu pasti beraksi."
"Alexander bego, bukan Excel," koreksi Libra.
"Emang beda, ya?"
"Ya iyalah, Excel itu salah satu perangkat di microsoft Office. Kalau Alexander itu ketua geng POENIX."
"Ooo. Tapi, si onoh akrab disapa Eksel."
"Lo pada bisa diem nggak?" sela suara bariton dari arah penjuru.
"Eh, leader." Iki terkekeh garing saat melihat siapa yang baru saja menyela.
"Pulang sekolah kita kumpul, anak POENIX ngajak semparingan," ucap sang leader. Arganta Natadisastra namanya. Ia adalah ketua geng SPHINIX yang sangat ditakuti.
"Kumpulnya bisa dicancel--"
"Gak ada pengecualian, gue tunggu sepulang sekolah," potong Arganta seraya beranjak pergi.
"Heeh, kumaha sia lah (gimana Lo deh)! leader mah bebas mau ngomong apa aja. Main potong kalimat orang juga bebas," gerutu Iki yang ditertawakan oleh anak SPHINIX yang lain.
Penguasa SMA Angkasa mendapatkan ajakan semparingan. Jika sudah begini, pertemuan dua kubu untuk beradu tidak akan bisa dihindari lagi.
...🫐🫐...
...TBC...
...Semoga suka 😘...
...Jangan lupa like, komentar & add ke library 🙌...
...V I S U A L...
Arganta Natadisastra (Arga)
Aleanska Nara (Nara)
Alexandria Natadisastra (Alexa)
Alexander Natadisastra (Alex atau Eksel)
...TBC...
...Tanggerang 01-11-22...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bzaa
yg ketiga sohib Arga gak dikasih visual tor😘
2024-05-21
1
💞Amie🍂🍃
visualnya bikin meleleh thor😀
2022-11-28
0
💞Amie🍂🍃
aku mampir kak thor, mampir juga ya di karyaku.
2022-11-28
0