Miranda POV
Perlahan-lahan, ku paksakan diri ku untuk bangkit. Rasa perih di bawah sana masih sangat terasa aku rasakan.
Seumur hidup,ini adalah perlakuan paling kejam dan paling menjijikkan yang pernah ku terima.
"Pria brengsek, sialan." umpat ku sangat kesal.
"Aku berjanji, demi kehormata ku, aku akan membuat perhitungan dengan Pria berhati iblis itu." desis ku lagi.
Sebisa mungkin, aku mencoba berinsut dari tempat tidur yang sudah tidak karuan bentuknya ini.
Beberapa bantal terjatuh di lantai, dan kain sprei pun berantakan.
Apakah dia masih ada di ruangan ini? guman ku.
Sejenak, aku diam tak bergerak sambil memegangi selimut untuk menutupi tubuh ku yang benar-benar tak tertutup oleh apapun.
Ku tajamkan pendengaran ku dan ku perhatikan seluruh area ruangan dengan teliti.
Setelah benar benar aku perhatikan dengan seksama, sepertinya Pria brengsek itu sudah tidak ada.
Lebih baik dia tidak ada dari pada aku harus bertatap muka dengan nya saat ini. Yang hanya akan membuat ku muak melihat wajahnya.
Aku merasa jijik dengan tubuh ku saat ini. Kulit ini begitu terasa sangat lengket, dan masih bisa aku mencium bau parfum pria itu di sekujur tubuh ku.
Lagi lagi aku hanya bisa mengumpat sambil terus berusaha untuk turun dari tempat tidur. Rasanya benar-benar sangat perih dan sakit.
Begitu telapak kaki ini ku jejakkan di lantai, aku kemudian mencoba untuk berdiri.
Sambil terus memegangi selimut untuk menutupi tubuhku. Aku berniat untuk pergi ke kamar mandi.
Dan setip langkah yang aku gerakkan menuju kamar mandi, sangatlah perih aku rasakan di **** ************* ku di bawah sana.
Apakah begini rasanya saat kita pertama kali melepaskan kesucian. Rasa aku masih tidak percaya jika aku kini sudah kehilangan kesucian ku.
Aku melihat baju ku berserakan di lantai. Lalu ku punguti satu persatu bajuku dan kemudian aku bawa masuk ke kamar mandi.
Setelah berada di kamar mandi, ku nyalakan showernya. Kemudian ku guyuri seluruh tubuh ku dengan air hangat yang memancar dari shower tersebut.
Dengan mengunakan sabun sebanyak-banyaknya, ku gosok tubuh ku yang semalam telah terjamah dengan paksa oleh Pria brengsek dan menjijikkan itu.
Rasa sakit hati, kecewa, muak dan jijik ku rasakan menjadi satu saat ini.
Kenapa aku harus mengalami hal seburuk ini?
Apa yang harus aku lakukan setelah ini? pikiran ku mulai gamang.
Ya Tuhan, aku tidak bisa berfikir lagi.
Apakah aku harus tetap diam saja. Dan membiarkan hal ini terjadi.
Apa aku harus bertindak dan membunuh pria brengsek itu sekalian.
Semakin lama aku merintihi nasib ku saat ini. Semakin membuat ku berlama lama berada di dalam kamar villa.
Bagaimanapun, aku harus cepat cepat keluar dari kamar ini. Sebelum jam kerja ku ganti berganti shift.
Setelah aku selesai mandi, ku kenakan kembali baju seragam ku. Dan aku mengecek kembali wajah ku melalui cermin.
Bibir ku terlihat sedikit bengkak, mata ku pun terlihat letih. Bahkan mata panda di kedua kelopak mata itu sangat jelas terlihat.
Dengan menghela nafas panjang dan berberat. Ku beranikan diri untuk keluar dari kamar neraka ini.
Tadi malam, adalah sejarah buruk yang pernah menimpa ku. Betapa telah hancur semua impian ku.
Dengan mengumpulkan sisa-sisa tenaga dan kekuatan dari dalam diri. Aku membuka pintu kamar.
Lalu sebisa mungkin aku bersikap normal saat sudah berada di luar villa.
Aku melihat beberapa karyawan telah berganti shift.
Dan seharusnya, pagi ini pun aku juga sudah harus ganti shift.
Aku harus bisa membuat alasan agar tidak di curigai.
Segera aku pergi ke loker ku, dan mengambil barang barang ku untuk bersiap pulang.
"Mir, tunben belum balik," sapa Nuri, teman kerja ku yang kebetulan ia masuk shift pagi.
"Ini aku lagi mau siap siap untuk balik Nur," jawab ku.
"Ya udah, hati hati ya Mir," ucapnya, yang kemudian ia berlalu dari hadapan ku.
Beberapa saat kemudian, aku yang kini sudah bersiap untuk pulang dan tengah berada di parkiran. Tiba tiba tubuh ku kembali gemetaran. Saat seorang pria mendatangi ku.
Pria berkacamata hitam dan berpakaian rapi itu berjalan ke arah ku.
Tubuh ku kini membeku, dada ku bergemuruh. Semakin pria itu mendekat, tubuh ini bereaksi makin gemetaran.
Aku berpegangan pada motor butut ku agar aku tidak ambruk tersungkur.
Pria itu adalah pria brengsek yang membuat aku tidak perawan lagi semalam.
"Buat apa ia mendatangi ku?" Miranda membantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
TePe
kasihan
2023-04-29
1
Shanum❤️
mau ngasih duit kayaknya Mir
2022-12-06
1
💕KyNaRa❣️PUTRI💞
lah tu cwo munkin ada masalah x ya ......jdi ngelakuin hal mcm gt
2022-11-02
1