Membawa Hantu Pulang

Bayu sempat berpikir, apa karena terjatuh dan menginap semalaman di bukit yang terlihat angker itu lantas membuat mata batinnya terbuka. Sehingga ia melihat makhluk halus seperti ini.

Ya, dia pernah mendengar bahwa bukit ini memang angker. Konon katanya, beberapa warga yang mencari kayu bakar, sering mencium bau-bau masakan di sini. Aneh, bukan? Masa di bukit ada orang yang sedang memasak? Memangnya ini restoran?

Ah, kalau misalnya mata batinnya terbuka, sial sekali hidupnya. Jelas ini bukan suatu keberuntungan. Tetapi hanya akan menambah kesengsaraannya saja. Sesungguhnya Bayu hanya ingin menjadi manusia-manusia normal lainnya. Ya, tetap hidup normal, walaupun tak berguna. 

“Hi, kau ini macam iblis. Tapi tak mau mengaku juga!” dumel Bayu melihat wanita itu dengan sinis. “Ayo, tunjukkan wajah aslimu! Aku tidak takut. Atau mau ku bacakan surat Yasin, hah?”

Wanita yang mengaku bernama Putri itu tergelak. “Aku malah lebih hafal darimu kalau hanya membaca surat Yasin. Aku muslim juga meskipun dulu aku jarang shalat. Mau buktikan aku bisa baca surat yasin?” Lagi, wanita itu tertawa.

“Tidak usah ketawa-ketawa!” balas Bayu ketus.

“Kau ini sebenarnya baik dan tampan, tapi sayangnya kau jutek sekali.”

“Halah, dasar kau setan. Sukanya membual saja.” Bayu kembali melanjutkan perjalanan. Menghiraukan wanita itu. Terserah mau mengikutinya atau tidak. Tinggal di buktikan saja dia manusia atau bukan. Karena kalau wanita itu manusia, pasti manusia lain bisa melihatnya.

Diam-diam sebenarnya Bayu menahan senyum. Memang ada beberapa teman perempuannya yang sering memujinya begitu, tetapi hanya merayu untuk mendapatkan hatinya. Tapi dari raut wajah wanita itu sepertinya tidak maksud begitu. Makanya Bayu senang.

“Hei, Kau!” panggil Putri tepat di belakangnya. “Namamu siapa biar aku tahu dan tidak kebingungan saat akan memanggilmu.”

“Bayu Permana,” jawab Bayu tanpa menoleh sedikit pun. 

“Terima kasih, Bayu, kau sudah menolongku. Maaf aku tidak tahu jalan. Jadi biarkan aku mengikutimu agar aku bisa turun dari bukit ini.”

“Masa setan tidak tahu jalan, lucu!”

“Aku bukan setan, aku hanya makhluk yang tersesat dunia saja,” kata Putri. “Ya sudah terserah apa katamu, yang jelas aku akan mengikutimu turun agar bisa mencari bantuan penduduk untuk menampungku. Aku tidak tahu harus ke mana. Aku juga butuh pakaian dan makanan.”

Bayu membalikkan tubuhnya mendadak sehingga kedua tubuh itu saling membentur. 

“Aduh, kau ini!” dumel Putri mengusap-usap keningnya yang terantuk dagu. Sebab tingginya tak lebih daripada lelaki jangkung di depannya. “Jangan main berhenti mendadak begini, ada aturannya!”

“Sudah, hanya terantuk sedikit saja kau mengeluh. Kau ini sebenarnya siapa, sih?”

“Katanya aku setan? Ya sudah, anggap saja aku begitu.”

“Jadi kau itu memang benar-benar setan, ya?”

“Ah, kau ini tidak mengerti maksudku, dasar lelaki!” lantaran kesal, putri mengentakkan kakinya ke tanah, sehingga menimbulkan bunyi akibat menginjak dedaunan yang kering.

“Sudahlah! Siapa pun dirimu, kau boleh ikut turun. Tapi ingat ya, aku sudah membantumu sebanyak dua kali. Jadi jangan sampai kau jadikan aku atau ibuku tumbal. Itu namanya kau tidak tahu balas budi, kau paham?”

“Aku tidak habis pikir kenapa ada manusia sepertimu, aku ini bukan bahaya. Sedikit pun memangnya kau tidak dapat menilainya. Lihat, pembawaanku saja halus begini,” protes putri tidak terima. 

“Ya, halus. Karena kau memang makhluk halus,” kata Bayu lagi tak mau mengalah. “Mana ada di bukit sana ada sosok seperti kamu, mengaku-ngaku Putri atau ratu apalah itu. Bagaimana bisa? Aku berpikir secara logika. Ini jaman apa, hey!”

“Aku saja tidak tahu, Bayu. Aku ini dulu memang dihukum, dikutuk menjadi patung. Dan aku bisa terlepas dari hukuman karena kau menyelamatkanku dengan membuka kotak itu. tadi aku sudah menjelaskannya bukan?”

“Itu cerita apa sih? Aku tidak mengerti sama sekali cerita omong kosongmu. Orang-orang pun akan kaget bila mendengarkan cerita konyol seperti ini.” Bayu tertawa mengejek.

“Terserah kau saja!” jawab Putri tak peduli, wajahnya tetap ceria. “Tapi aku tetap berterima kasih karena kamu menolongku, mau mengajakku pulang dan berniat menampungku, kau baik sekali.”

Bayu sempat berhenti karena merasa begitu lelah. “Aku duduk dulu.”

“Kau sepertinya lemas sekali,” ucap Putri lalu duduk di sampingnya. “Sebenarnya aku penasaran kenapa kau bisa tersesat di bukit sana.” Putri menunjuk ke atas, daerah yang sudah jauh dilewatinya. 

“Aku hanya ingin menyendiri,” jawab Bayu dengan mata terpejam. “Aku pergi dalam keadaan marah kemarin waktu tunggang gunung, dan dalam keadaan kesal. Panjang ceritanya. Aku tidak bisa membeberkannya kepadamu sekarang, aku lemas dan haus.”

“Kau haus?” Putri menoleh ke sana kemari mencari air. “Bagaimana kita bisa mendapatkan air, Yu?”

“Katanya kau seorang putri raja, memangnya kau tidak mempunyai kekuatan?”

“Ya Tuhan, kau memang menyebalkan sekali.”

Bayu seketika membelalak saat mendengarkan manusia jadi-jadian itu menyebut Tuhan. Tuhan seperti apa yang dia maksud? Bayu belum bisa menilai secara persis, dia sedang berdusta atau tidak.

“Sekarang, kita ke mana, Yu. Aku sama sekali tak tahu menahu tempat ini. Aku dulu hidup di sebuah kerajaan.”

“Ya, kerajaan makhluk halus,” sahut Bayu. Yang direspons dengan sorot mata tajam. Terserah apa katanya! Putri membatin. 

Dan beberapa saat kemudian setelah keheningan, Bayu mengatakan sesuatu. “Sebenarnya, aku juga tidak tahu jalan turun. Aku hanya mengikuti dari arah mana aku datang semalam,” ucapan Bayu semakin melemah.

“Bayu!” panggil Putri karena Bayu kembali terpejam. “Bayu! Kau jangan mati dulu, kita akan cari jalan turun sama-sama.” Putri mendekat dan mengguncang tubuh Bayu. “Yu!”

Bayu membuka matanya dan berucap setengah kesal. “Aku masih hidup, enak saja mengatakan aku mati.”

“Ku pikir begitu.”

“Sembarangan!” dumelnya. “Ya sudah, ayo kita lanjutkan lagi perjalanan. Perjalanan kita masih jauh sebelum kita menemukan ladang-ladang milik penduduk.”

Putri tersenyum getir. 

“Kenapa, kau sudah tak sanggup untuk berjalan lagi?”

“Seandainya ada prajurit yang mengawalku, pasti tidak akan seperti ini.”

Bayu sejenak terdiam dan membatin; apa mungkin, seorang Putri di masa lalu bisa menembus waktu masa kini? Apa mungkin dia adalah wanita dari kerajaan yang biasa ia dengar di cerita-cerita orang tua jaman dulu. Sebab, kerajaan itu memang benar-benar nyata adanya. Buktinya; candi-candi yang berdiri menjulang itu, masih ada sampai sekarang. Namun, kenapa bisa?

Untuk apa Sang Pencipta mengirim kembali makhluk yang sejatinya sudah lama terkubur? Ataukah Tuhan sedang memberikannya kesempatan hidup lagi agar dia bisa merampungkan urusan dunianya yang belum sempat terselesaikan?

Bayu sangat yakin jika ada orang lain yang mendengar cerita Putri yang aneh ini, pasti mereka menganggapnya adalah orang sakit jiwa. Lantaran ceritanya yang terdengar khayal dan mengada-ada. 

Keduanya lanjut menuruni tapak tanah sehingga menemukan ladang-ladang penduduk. Sedikitnya, Bayu masih mempunyai insting yang kuat ke mana arah jalan pulang. Tapi sepertinya ia harus menaiki ojek setelah ia menemukan pedesaan. Karena Bayu turun tapi bukan di desa tempat tinggalnya berada, melainkan di desa sebelah.

“Apa tidak ada kuda, Yu?” tanya Putri kebingungan sekaligus kaget melihat kendaraan masa kini. “Ini benda apa?”

“Ini motor. Jaman sekarang transportasi sudah berbeda,” jelas Bayu. “Kita naik ini, nanti kita bayar kalau sudah sampai di rumahku.” Putri masih saja memaku bingung melihat benda yang pantatnya berasap dan berbunyi nyaring itu.

“Mas, dari mana toh?” tanya tukang ojek. “Terus iki sopo kok pakaiannya aneh, ketoprakan kayak penari apa itu—emm  … ronggeng! nah iya, ronggeng.” 

“Bapak bisa lihat dia?” Bayu bertanya balik. Bayu pikir hanya dia yang dapat melihatnya, ternyata tidak.

“Ya lihatlah. Masa ndak lihat segede itu, secantik itu kayak putri keraton.”

“Punya Indera ke enam?”

“Ndak, toh. Mase pikir kuwi medi? (Mas pikir itu hantu?)”

Terpopuler

Comments

rinny aphrystanti

rinny aphrystanti

lanjutkan kak ana seru...

2022-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 My Name Is Bayu
2 Akibat Pergi Dalam Keadaan Tunggang Gunung
3 Iblis Yang Mengikutinya Pulang
4 Membawa Hantu Pulang
5 Rambut Panjang
6 Tidak Akan Melepasnya
7 Cara Kembali Ke Masa Lalu?
8 Memangnya Kau Bisa Apa?
9 Ingin Punya Menantu Perempuan
10 Tidak dapat Menghentikannya
11 Tumben Keramas Sore-sore?
12 Dicurigai?
13 Interogasi
14 Masa Lalu Bagian 1
15 Masa Lalu Bagian 2
16 Aku Mencintaimu, Sungguh
17 Mimpi yang Aneh
18 Aku Ingin Menyusulnya
19 Datang Ke Sini Akan Ku Tunjukkan Jalannya (1)
20 Datang Ke Sini Akan Ku Tunjukkan Jalannya (2)
21 Menuju Ke Dimensi Lain (1)
22 Menuju Ke Dimensi Lain (2)
23 Masuk Ke Dunia Ratusan Tahun Silam
24 Kehidupan yang Ada di Sana
25 Bertualang di Desa Masa Lalu (1)
26 Bertualang di Desa Masa Lalu (2)
27 Kau Boleh Tidur Bersamaku
28 Raja yang Bebas Memilih Selir
29 Naluri Perempuan Selalu Mendahului Masa
30 Silakan Masuk
31 Tolong, Demi Aku
32 Jadi Sebenarnya Kamu Makhluk Apa?
33 Racuni Saja Dia
34 Hubungan Terlarang
35 Hanya Hari Ini, Besok Sudah Tidak Ada Lagi
36 Kabur Lagi?
37 Penghancuran
38 Di Ambang Batasnya
39 Nama Ibuku Nawang
40 Tak Terduga
41 Perbaikan tak Kasat Mata
42 Jangan Hukum Kami
43 Penawaran Menggiurkan
44 Kau Sangat Hebat
45 Lepaskanlah Bayu, Nyai
46 Aku Tidak Peduli
47 Selamat Tinggal
48 Pulanglah Bersama Kami
49 Kembali Ke Dunia Nyata
50 Sudah Pergi Selama Itu?
51 Melamar Wanita
52 Membuka Lembaran Baru
53 Sepi Sendiri
54 Sungguh Menyiksa
55 Memaksanya
56 Mengajaknya Kencan
57 Mengalami Dejavu?
58 Menghubungkannya Dengan Masa Lalu
59 Mengantarnya Pulang
60 Rezeki Emang Nggak Ke Mana
61 Bersedia Menikahimu
62 Romantisnya....
63 Lamaran Kedua
64 Kamu Adalah Jodohku
Episodes

Updated 64 Episodes

1
My Name Is Bayu
2
Akibat Pergi Dalam Keadaan Tunggang Gunung
3
Iblis Yang Mengikutinya Pulang
4
Membawa Hantu Pulang
5
Rambut Panjang
6
Tidak Akan Melepasnya
7
Cara Kembali Ke Masa Lalu?
8
Memangnya Kau Bisa Apa?
9
Ingin Punya Menantu Perempuan
10
Tidak dapat Menghentikannya
11
Tumben Keramas Sore-sore?
12
Dicurigai?
13
Interogasi
14
Masa Lalu Bagian 1
15
Masa Lalu Bagian 2
16
Aku Mencintaimu, Sungguh
17
Mimpi yang Aneh
18
Aku Ingin Menyusulnya
19
Datang Ke Sini Akan Ku Tunjukkan Jalannya (1)
20
Datang Ke Sini Akan Ku Tunjukkan Jalannya (2)
21
Menuju Ke Dimensi Lain (1)
22
Menuju Ke Dimensi Lain (2)
23
Masuk Ke Dunia Ratusan Tahun Silam
24
Kehidupan yang Ada di Sana
25
Bertualang di Desa Masa Lalu (1)
26
Bertualang di Desa Masa Lalu (2)
27
Kau Boleh Tidur Bersamaku
28
Raja yang Bebas Memilih Selir
29
Naluri Perempuan Selalu Mendahului Masa
30
Silakan Masuk
31
Tolong, Demi Aku
32
Jadi Sebenarnya Kamu Makhluk Apa?
33
Racuni Saja Dia
34
Hubungan Terlarang
35
Hanya Hari Ini, Besok Sudah Tidak Ada Lagi
36
Kabur Lagi?
37
Penghancuran
38
Di Ambang Batasnya
39
Nama Ibuku Nawang
40
Tak Terduga
41
Perbaikan tak Kasat Mata
42
Jangan Hukum Kami
43
Penawaran Menggiurkan
44
Kau Sangat Hebat
45
Lepaskanlah Bayu, Nyai
46
Aku Tidak Peduli
47
Selamat Tinggal
48
Pulanglah Bersama Kami
49
Kembali Ke Dunia Nyata
50
Sudah Pergi Selama Itu?
51
Melamar Wanita
52
Membuka Lembaran Baru
53
Sepi Sendiri
54
Sungguh Menyiksa
55
Memaksanya
56
Mengajaknya Kencan
57
Mengalami Dejavu?
58
Menghubungkannya Dengan Masa Lalu
59
Mengantarnya Pulang
60
Rezeki Emang Nggak Ke Mana
61
Bersedia Menikahimu
62
Romantisnya....
63
Lamaran Kedua
64
Kamu Adalah Jodohku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!