Bag 7

"Tapi nanti mbak kasih aku hadiah ya?!" kata Ozil dengan mata berbinar.

"Hadiah apa? Jangan yang mahal, mbak nggak punya duwit banyak." seru Nina, kembali melihat hpnya.

"Nggak pake duwit kok mbak." ucap Ozil yakin.

Dahi Nina mengernyit.

"Hadiahnya, terima lamaranku aja mbak." lanjut Ozil bersemangat.

UUUHHUUUUKKK... UUHHHUUUUKKK...

Nina keselak ludahnya sendiri. Di ikuti suara batuk- batuk dari dalam rumah.

UUUUHHHUUUKKK...

"Oziilll..." suara bapak dari dalam rumah. "Sini Nak."

Ozil terdiam, sementara Nina masih dengan keterkejutannya.

"Apa Pak?" Tanpa beranjak, Ozil hanya menegakkan kepalanya. melongok ke dalam rumah.

"Sini!"Seru bapak dari dalam.

"Ozil lagi belajar pak."

"Sini bentar Zil,"

Ozil mendengus, sambil beranjak dari duduknya.

"Mbak Nina tunggu sini ya." pintanya,

"Bapak ni resek kali lah, orang lagi asyikk juga...."Ozil menggerutu pelan.

Nina hanya menggelengkan kepala malas.

Apalah anak satu ini!? suka banget godain kakaknya. Dasar anak muda labil. batin Nina

###

"Apa sih pak?" tanya Ozil kesal.

"Kamu lagi ngapain?" tanya bapak.

"Belajar. Kan tadi Ozil dah bilang lagi belajar." jelas Ozil tambah jengkel.

"kamu tu belajar apa?" bapak menunjuk kursi disampingnya agar Ozil duduk disana.

"Belajar buat ujianlah pak." ucap Ozil mendudukkan bokongnya.

"Belajar buat ujian apa belajar ngrayu Nina."

"Iihh bapak. nguping ya?"menunjuk pak Bahdim dengan telunjuk

"Nggak! Tapi kedengeran!"bantah bapak menyeruput kopinya.

"Sama ajalah pak."Ozil menyenderkan punggungnya malas.

"Apa sih bapak ini, biarin aja kenapa?" tanya ibu yang baru muncul dari dapur, mencoba menengahi.

"Mana tau Nina jadi penyemangatnya Ozil biar cepet lulus." lanjut ibuk duduk di kursi samping bapak duduk.

"Tuuhh, ibuk aja ngerti." tukas Ozil merasa dibela.

"Yaahh, walau pasti Ninanya nggak mau!"dengus ibu melengoskan kepalanya.

"Iiihh ibuk mah..."

"Iyaa, banyakin doa makanya."kata ibu Ana.

"Tetep aja Ozil, kamu itu baru SMA belum juga lulus udah mau nglamar Nina aja." bapak menghela nafas.

"Bapak nggak mau?"

"Kamu kerja dulu lah." ucap bapak."Kalau lulus terus belum kerja, kamu mau kasih makan Nina sama Zidan apa?" tanya bapak lagi,

"Ya Ozil kan bisa kerja nanti pak."

"Naahh, ya itu. kamu cari kerja dulu. terus, ngumpulin duwit buat mas kawin nikahin calon kamu. Kebutuhan rumah tangga itu banyak loh." lanjut bapak lagi.

Ozil manggut-manggut tampak berfikir.

"Kalau kamu udah kerja, udah punya duwit, bapak nggak malu nglamarin anak gadis orang buat kamu." jelas bapak lagi.

"Tapi mbak Nina kan bukan gadis lagi pak."

"Ya itu! Apa lagi Nina, sudah punya anak lagi, malu lah bapak kalau kamu belum kerja."terang pak Bahdim lagi,

"Nikah itu nggak cuma masalah dua orang saja Ozil, tapi dua keluarga."lbu Ana ikut nimbrung."kamu harus siap lahir batinnya. harus siap mentalnya. Terus, Nina nya juga harus mau. Jangan maksa Nina kamu ya."

Ozil masih terlihat berfikir. Nina yang juga ikut menyimak dari teras akhirnya beranjak masuk dan ikut duduk.

"Maaf ya Nina." ucap bu Ana menyentuh tangan Nina lembut."Kami lagi nasehati Ozil nih. Ngebet banget mau nikahin kamu."

"Nggak papa buk." ucap Nina pelan diselingi swnyuman.

"Kamu nggak usah ngerasa nggak enak, kalau mau nolak Ozil. Emosinya masih belum stabil, masih bocah dia."

Nina tersenyum kecil.

"Ozil dah mantap kok Buk, walau pun aku masih bocah, tetep bisa tanggung jawab kok buk." ucap Ozil, "Laki-laki kan yang penting punya tanggung jawab."

"Nggak cuma tanggung jawab lahir aja Ozil, tanggunga jawab batin juga."

"Sekarang gini aja Zil. Kamu lulusin sekolah dulu deh. Abis lulus terus kerja. Satu taun kamu kerja, nanti bapak lamarin Nina. Terlepas nanti Nina mau sama kamu apa nggak?" tegas bapak."Nin kalau kamu mau nolak Ozil, tolak aja. Jangan nggak enak nggak enakan sama bapak ya."

"Eehh?"

"Jangan satu tahun pak. Kelamaan. Nanti mbak Nina keburu dilamar cowok lain." cerocos Ozil.

Nina keselek ludah lagi. UUUUHUUUKKK..!

Ya ampuunn.. batinnya.

"Nganu pak, buk. Sebenarnya, Nina berencana balik ke wilayah sleman. Dan menetap disana." ucap Nina canggung.

Wajah bapak dan ibu jadi ikut canggung.

"Kenapa mbak?"

plak! bapak menampar lengan Ozil.

"Kamu sih Zil, Nina sama Zidan jadi pergi kan?!" bapak melotot pada anak lelakinya itu.

"Bapak kok jadi nyalahin Ozil sih?"kesal Ozil memegangi lengannya yang panas kena tepuk pak Bahdim.

"Kenapa tiba-tiba Nin?" tanya ibu menatap menantunya itu.

"Nina masih mau mantau frienchise disana pak, buk. Disana kan udah ada dua. jadi sebenarnya disana lebih butuh perhatian. Kalau yang disini kan barh satu. Nina juga seminggu sekali bakal kesini kok." terang Nina mencoba memberi pengertian.

"Sayang banget Nin, Zidan juga ikut ya?"

"Iya lah bu, kan masih asi eksklusiv."jelas Nina lagi.

"Tapi sering-sering bawa kesini ya Nin. Nanti kalau Bapak sama ibuk kangen..."

"Iya bu." Nina tersenyum damai, "Nina juga mau biasain Zidan juga buat sering ziarah kemakam ayahnya biar nggak lupa juga."

Bapak dan ibuk mengangguk mengerti. Bapak beralih pandang pada Ozil.

"Zil, Ini udah pilihannya Nina ya, kamu jangan cemberut." seru pak Bahdim.

"Nina pergi itu jangan terus kamu patah semangat. Belajar yang rajin. Terus kerja yang bener. Nanti bapak lamarin Nina." ucap pak Bahdim sambil mengedip pada Nina. Nina tersenyum dengan kode dari ayah mertuanya itu.

"Iya Oz." ucap Nina.

"Jadi mbak mau nunggu Ozil?"

"Mbak nggak bisa janji in apa-apa Oz, Cuma siapa tau dengan kamu lulus dengan nilai yang bagus, terus kerja yang giat. Hati mbak bisa tergerak. Kan ada Yang Maha membolak-mbalikkan hati." ucap Nina mencoba memberi Ozil semangat.

"Yeess! dapet lampu ijo."gumam Ozil.

"Tapi nanti kalau ada yang nglamar Nina duluan kamu juga harus terima ya Zil." kekeh bapak.

"Yaahhh... Bapak kok malah bikin aku jadi lemes lagi sih?"

Ibuk dan Nina ikut terkekeh..

"Jadi kamu kapan ke kota?" tanya ibu, biar ibuk siapin barang bawaan buat kamu"

"Eehh nggak usah buk."

"Nggak papa. Kapan pindahnya?"

"Lusa buk."

____€€€____

Terpopuler

Comments

Riri Ernita

Riri Ernita

iya betul, tapi jangan cuma omdo aja,(omong doang) harus dibuktikan juga

2022-11-14

0

Ny Jeon

Ny Jeon

Saya amat sangat suka kalo ada pemandangan keluarga kaya begini, ...

2022-11-03

0

Ny Jeon

Ny Jeon

Ketakutan c ozillll 😂😂😂😂

2022-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!