Bab 19 | Salah Sasaran

Dengan rambut terurai yang belum kering, Mouza memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Stok air minum di kamarnya telah habis karena olahraga yang baru saja mereka lakukan tadi.

Setelah pergulatan panas dengan Keanu satu jam yang lalu, pria yang berstatus suaminya itu entah pergi kemana. Dia hanya berpamitan ingin keluar sebentar.

Sesampainya di dapur, Mouza berpapasan dengan Alan yang baru saja hendak makan siang.

Alan mengernyit saat melihat Mouza yang melewati dirinya. Rambut yang diurai sedikit basah membuat Alan yakin jika Mouza baru saja berlayar bersama dengan Keanu.

Saat Mouza ingin kembali, Alan menghadang.

"Lo siang-siang habis ngapain, Za?" tanya Alan yang bisa menebak apa yang telah Mouza lakukan.

Mouza yang semula acuh kini menoleh ke arah Alan. "Gue mau ngapain ya suka-suka gue, dong! Gak ada urusannya sama lo! Dasar kepo!" cibir Mouza.

Alan yang tadinya hendak makan, ini tiba-tiba terasa kenyang. Tanpa sepatah kata dia memilih berlalu meninggalkan Mouza yang sudah berhasil membuat dadanya terasa panas.

"Dasar aneh!" kata Mouza yang masih bisa didengar oleh Alan.

***

Sudah pukul 7 malam tetapi Keanu juga belum pulang. Bahkan pesan dan panggilannya masih terabaikan. Entah kemana perginya pria yang berstatus suami itu. Mouza malu untuk bergabung bersama kakek Wijaya dan Alan yang sudah menunggunya di ruang makan, terlebih Keanu meninggalkan tanda merah di lehernya. Jika tahu tidak bisa dihilangkan, Mouza tidak akan mengizinkan Keanu untuk membuat tanda itu.

"Tuh orang kemana, sih?" gerutu Mouza dengan tangan yang mengelus perutnya.

Cacing di dalam perut sudah mendemo dirinya karena belum diberi umpan sejak siang tadi.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Neng Mouza, sudah ditunggu Tuan Wijaya untuk makan, Neng." seru mbak Lili dari luar.

Mouza semakin gelisah, antara ingin keluar atau tidak. Sebenarnya alasan Mouza enggan keluar adalah enggan bertemu dengan Alan.

"Iya, Mbak. Bentar ya."

Akhirnya Mouza memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Dia tidak ingin mengecewakan kakek Wijaya yang sudah memberikan sebuah kepercayaan kepada dirinya.

Dengan langkah pelan, Mouza berjalan menuju meja makan. Bisa dilihat jika dua orang beda usia itu sudah duduk untuk menunggu dirinya.

"Malam, Kek," sapa Mouza.

"Malam juga. Akhirnya kamu keluar. Ayo makan!" Tangan kakek Wijaya mengambilkan piring untuk Mouza.

"Dimana suamimu?" tanya kakek Wijaya saat tidak melihat sosok Keanu.

"Dia sedang keluar, Kek."

"Ya sudah, gak usah kamu pikirkan dia! Sekarang ayo kita makan!"

Sebenarnya Mouza merasa canggung saat duduk bersama dengan mereka, tetapi tidak punya pilihan lain. Dia tidak ingin dikatakan sombong karena tak mau berkumpul bersama dengan keluarga Keanu.

'Tuh anak matanya minta dicongkel kali ya, liatin gue terus,' batin Mouza sambil melirik kearah Alan.

Selama acara makan, tak ada sepatah kata yang terucap dari ketiga orang itu. Entah karena tidak ada ada topik pembicaraan atau memang enggan untuk berbicara. Hanya mata Alan yang terus memperhatikan Mouza.

'Bener-bener tuh anak minta dicongkel matanya! Gue kasih pelajaran baru tahu rasa!' gerutu Mouza dalam hati.

Dengan sengaja Mouza menjatuhkan sendoknya, agar dia bisa melihat dimana posisi kaki Alan berada. Alan yang duduk di samping kakeknya membuat Mouza harus memastikan dengan benar di mana letak kaki Alan, jangan sampai dia salah sasaran.

Setelah berhasil mengambil sendok, Mouza tersenyum sinis kepada Alan yang sejak tadi menatapnya. 'Rasain'

Dalam hitungan ketiga, Mouza segera menginjak kaki yang ada didepannya dengan kuat. Dalam hati Mouza tertawa puas karena bisa membalas Alan. Namun, siapa yang menyangka jika yang mengadu kesakitan adalah pakai Wijaya.

"Aduh!"

Mata Mouza mendelik kearah dua orang yang ada di depannya, terutama kearah Alan. Susah payah Mouza menelan ludahnya, karena ternyata dia salah sasaran.

Mampus gue, ternyata bukan kaki Alan, tetapi kakinya pak tua itu, rutuk Mouza dalam hati.

"Ka-kek kenapa?" tanya Mouza dengan gugup.

"Ada anak nakal yang menginjak kaki Kakek," ujar kakek Wijaya.

"Dasar anak nakal!" Kakek Wijaya menjitak kepala Alan.

Alan yang tidak tahu apa-apa sangat terkejut. "Kakek apa-apaan sih?" protesnya.

"Masih pura-pura tidak tahu?! Apa maksudmu menginjak kaki Kakek?"

Alan hanya mengernyitkan dahinya, karena dia tidak merasa melakukan apa yang dituduhkan oleh kakeknya. Saat melihat ke arah Mouza, wanita itu sudah nyengir. Helaan panjang pun Alan hembuskan. Kini dia tahu siapa pelakunya.

"Bukan Alan pelakunya, Kek," bantah Alan tak terima.

"Jadi jika bukan kamu siapa? Mouza maksud kamu? Jangan sembarang nuduh kamu ya!"

Alan tidk bisa berkata-kata apa-apa lagi. Percuma saja jika dia membela diri, karena kenyataannya sang kakek tidak akan mempercayainya.

"Kakek tanya apa maksudmu menginjak kaki Kakek? Apakah kamu menganggap jika ini adalah kaki Mouza? Kamu jangan coba-coba untuk menyenggol istri kakak kamu, ya!"

"Iya, Kek. Maaf." Akhirnya Alan mengalah. Dia meminta maaf, sekalipun tidak melakukan apa-apa.

"Jangan coba-coba untuk menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain! Ingat saat ini Mouza adalah kakak ipar kamu. Sekarang mana perempuan yang kamu gadang-gadang ingin kamu nikahi itu? Jangan-jangan sudah putus, ya?" tebak kakeknya.

Saat itu juga Mouza tersentak. Dia kaget saat kakek Wijaya mengatakan jika Alan telah menggadang-gadang seorang perempuan untuk dinikahinya. Apakah itu dirinya atau ada perempuan lainnya.

"Sudahlah, Kek. Lupakan saja! Perempuan itu sudah menikah," ujar Alan.

Disaat yang bersamaan, Keanu datang. Tak lupa dia menge.cup kepala Mouza sambil melirik kearah Alan.

"Maaf, Sayang. Aku lama karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," ujarnya.

Mata Mouza masih mendelik dengan keterkejutannya. Dia tidak menyangka jika Keanu akan menge.cup kepalanya di depan Alan dan juga kakeknya.

"Maaf semua, aku terlambat," lanjutnya lagi.

"Darimana saja, baru pulang? Makanlah, kami sudah selesai makan," balas kakeknya.

Keanu yang tidak sengaja mendengar percakapan yang sedang berlangsung, sengaja membuat Alan kepanasan. Dia tahu jika sampai saat ini Alan belum bisa melupakan Mouza. Siapa suruh dia bermain api di belakangnya, terbakaran beneran baru tahu rasanya panas. Keanu tertawa jahat dalam hatinya.

"Sayang, udah kenyang. Ke kamar yuk!" ajak Keanu dengan mesra.

Mouza hanya pasrah saat tangannya ditarik oleh Keanu untuk bangkit.

"Kek, aku duluan, ya," pamit Mouza dengan canggung.

"Silahkan. Kakek tahu apa yang akan kalian lakukan," ujar kakek Wijaya dengan yang sudah paham dengan status pengantin baru.

...___...

Terpopuler

Comments

bunda Thalita

bunda Thalita

bang ke misterius kerjaannya apa x, gak jelas...

2023-10-14

1

🅰️Rion bee 🐝

🅰️Rion bee 🐝

sian juga yah si alan rumah sebesar apapun serasa sesak karna tinggal bareng si mantan apalagi masih sayang ckckckk.. clamitan sih loe..

2022-11-09

0

Arif Muzakki

Arif Muzakki

🤣🤣🤣🤣🤣bikin ngakak, lupakan mouza alan,lebih baik cari pengganti mouza dr pada nanti di cincang sama Keanu🤭

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!