Bab 14 | Hari Pernikahan

Setelah sampai di rumah kakaknya, Mouza dan Keanu mendapatkan tatapan sinis dari mbak Hana.

"Mau apa kamu kesini? Jika hanya ingin mengemis untuk kembali pulang, maaf Mbak gak bisa nerima, kecuali kamu udah punya pekerjaan yang tetap!"

Saat Mouza ingin menjawab, Keanu memberi isyarat agar Mouza tetap diam dan menyerahkan semuanya pada dirinya.

"Sebenarnya kedatangan Mouza bukan untuk mengemis kembali pulang, tetapi hanya ingin memberitahu kepada kalian agar datang dalam pernikahan kami yang akan diadakan besok. Terlebih aku sangat mengharapkan kedatangan Mas Arif untuk menjadi walinya Mouza."

Mata mbak Hana terbelalak lebar ketika mendengar penjelasan Keanu. Detik kemudian mbak Hana memperhatikan penampilan Keanu yang rapi layaknya seorang pegawai kantoran.

"Apakah kamu yakin bisa menghidupi Mouza? Dia masih kuliah masih butuh banyak biaya untuk dikeluarkan. Memangnya apa pekerjaanmu?" tanya mbak Hana dengan sinis.

Keanu menarik kedua garis simpul di bibirnya dan berkata, "Masalah itu Mbak Hana nggak usah khawatir, uangku banyak dan aku akan memastikan jika Mouza tidak akan pernah merasakan kesulitan lagi dengan biaya hidupnya, karena aku akan menanggung semuanya. Jika perlu aku juga akan menanggung kehidupan kalian, sekalipun aku tidak memiliki pekerjaan tetap." Keanu berbicara dengan menyombongkan diri.

"Bagus itu! Lebih cepat, lebih baik. Dengan begitu mas Arif tak perlu repot-repot lagi untuk memikirkan masa depan Mouza. Kalau dia sudah menikah tanggung jawab Mas Arif sudah lepas."

Keanu hanya bisa mende.sah kasar. Entah mengapa Mas Arif sanggup hidup dengan wanita seperti modelan mbak Hana. Jika Keanu yang mendapatkan istri seperti mbak Hana, mungkin lebih baik Keanu memilih untuk menjadi seorang duda saja.

"Baiklah, hanya itu saja yang ingin kami sampaikan. Jangan lupa sampaikan juga kepada mas Arif untuk datang besok pagi. Ini undangan sebagai bukti jika kami benar-benar akan menikah besok," ujar Keanu, sambil menunjukkan undangan pernikahannya.

Mbak Hana hanya melirik sinis kearah Keanu dan juga Mouza. Jika memang yang diucapkan Keanu itu benar, berarti apapun yang akan diminta pasti akan dituruti.

"Semoga kalian bahagia," ucap mbak Hana ketus.

***

Hari yang tak pernah Mouza impikan ternyata ada di depan mata. Dia tak pernah membayangkan akan secepat ini berada di atas pelaminan bersama dengan calon kakak iparnya. Bukan salahnya jika dia menikahi calon kakak iparnya, semua itu karena sang pacar yang telah berselingkuh dengan calon istri kakak iparnya sendiri. ( rumit ya )

Mouza tak menyangka jika hari pernikahannya akan sangat ramai dan meriah. Terlebih para tamu yang hadir adalah kalangan pembisnis dan juga teman-teman Keanu. Hari ini Mouza benar-benar seperti seorang ratu yang duduk di singgasana. Dia bisa melihat banyaknya para tamu yang datang menghadiri acaranya.

Mata Moza juga menangkap seorang pria yang duduk di sebuah meja. Dia adalah Alan, mantan pacar yang bersikukuh tak ingin putus darinya. Namun, setelah pernikahan ini, mau tidak mau Alan harus menerima kenyataan dan menjauhi Mouza.

"Jaga pandanganmu karena saat ini kamu sudah resmi menjadi istriku," bisik Keanu yang melihat Mouza tengah menatap Alan.

"Iya aku tahu," balasnya cepat.

Saat dia melihat kearah mas Arif, matanya berkaca-kaca. Satu-satunya keluarga yang dimiliki tidak bisa berbuat apa-apa. Mouza juga sadar jika selama ini telah membebani hidupnya. Mungkin menikah adalah jalan yang terbaik agar hubungan Mas Arif dan Mbak Hana tidak selalu bertengkar gara-gara dirinya. Sulit memang untuk mas Arif berpihak di antara mereka berdua.

Dari keluarga Keanu hanya ada Alan dan juga kakek Wijaya. Kedua orang tua Keanu sudah meninggal, karena sebuah kecelakaan beberapa tahun yang lalu.

Mouza juga baru mengetahui jika ternyata Keanu adalah penerus salah satu perusahaan ternama, tetapi Keanu enggan untuk mengelolanya. Dia lebih senang bebas dengan pilihannya sendiri.

Hampir satu hari Mouza duduk di atas pelaminan. Meskipun hanya duduk tetapi kaki Mouza terasa pegal karena sebuah high heels yang dia kenakan terlalu tinggi.

"Bang, masih lama?" bisik Mouza ditelinga Keanu.

"Bentar lagi juga siap. Kenapa, udah gak sabar mau buka baju, ya?"

"Apaan sih, Bang Ke. Pikiran bangkai itu mesum terus! Kaki aku dah pegel, Bang!" ujar Mouza dengan cemberut.

"Mesum apaan? Kamu itu yang mesum! Emang kamu nggak merasa gerah pakai baju kayak gitu? Aku aja udah gerah pakai baju seperti ini, pengen cepat-cepat aku buka," timpal Keanu.

Mouza hanya bisa mendengus kesal. Entah mengapa pikirannya saat ini terlalu sensitif, terlebih jika dia membayangkan apa yang akan terjadi jika acara ini telah usai. Yang ada didalam pikiran Mouza adalah bagaimana cara menghindari Keanu agar tidak menyentuhnya, karena saat ini Mouza benar-benar belum siap.

Tanpa diduga Keanu memanggil seseorang dan membisikkan sesuatu kepadanya. Tak berapa lama kemudian MC mengatakan dan mengatakan jika acara telah usai. Para tamu dipersilakan pulang untuk beristirahat.

"Jangan bilang Bang Ke yang menyuruh MC untuk menyudahi acara ini?" tanya Moza dengan alis yang menaut.

"Ini adalah acaraku,bjadi suka-suka aku ingin membubarkan kapan saja, aku juga sudah capek mau istirahat," balas Keanu yang hendak berdiri untuk menyalami para tamu. Begitu juga dengan Mouza yang juga ikut berdiri.

Setelah semua tamu bubar, hanya ada beberapa yang tinggal termasuk Mas Arif dan Mbak Hana. Terlihat keduanya sedang berbincang dengan kakek Wijaya, entah apa yang mereka bahas.

Saat langkah Mouza dan Keanu menghampiri mereka, kakek Wijaya menyunggingkan senyum serta memberikan ucapan selamat atas pernikahan Keanu dengan Mouza.

"Mulai malam ini kamu adalah bagian dari keluarga Wijaya, untuk itu kakek menyarankan agar kamu dan Keanu untuk tetap tinggal di rumah Wijaya. Rumah itu terlalu lama dingin, kakek harap kamu bisa mencairkan hawa dingin yang ada di rumah itu," pinta kakek Wijaya kepada Mouza.

"Kakek tenang saja, Mouza akan berusaha untuk mencairkan batu es yang bergumpalan di rumah itu."

"Za, sekali lagi selamat atas pernikahanmu. Semoga kamu bahagia bersama dengan Keanu. Maafkan mas Arif yang belum bisa membahagiakanmu sepenuhnya, tapi Mas Arif percaya jika suamimu bisa membahagiakanmu," ucap Mas Arif dengan mata yang berkaca-kaca.

Sebagai seorang kakak dan satu-satunya keluarga yang dimiliki oleh Mouza, Mas Arif merasa belum bisa memberikan yang terbaik untuk adiknya. terlebih dia menyadari jika hubungan sang adik dan istrinya tidak bisa akur.

"Untuk masalah itu Mas Arif tenang saja, aku berjanji akan memberikan kebahagiaan lahir batin untuk Mouza," sahut Keanu sambil melirik ke arah Alan.

"Aku pegang janjimu," timpal mbak Hana dengan raut wajah yang sama.

Karena hari juga sudah malam, akhirnya kakek Wijaya menyuruh pasangan pengantin itu beristirahat. Pria tua itu peka dengan ritual apa yang akan terjadi malam ini.

Mouza yang mengeluh sejak tadi jika kakinya terasa pegal merasa terkejut ketika Keanu menggendongnya ala bridal style untuk menuju ke kamar penginapan. Matanya masih membulat dengan detak jantung yang sudah berjedag-judug.

"Kalau nggak mau jatuh pegangan yang bagus," kata Keanu dengan datar.

Mouza segera mengalungkan tangannya ke leher Keanu. Karena merasa malu dia memilih untuk membenamkan kepalanya di dada Keanu.

"Awas aja udah aku gendong gak mau kasih imbalan nanti, ya!"

Dada Mouza semakin kuat untuk berdebar. Bahkan sampai saat ini dia belum menemukan alasan apa yang akan dia berikan kepada Keanu saat pria itu meminta haknya nanti.1

"Kalau gak ikhlas mending turunin!"

"Udah separuh jalan. Nanggung!"

Mouza hanya bisa mencebikkan bibirnya. Semua ini karena Alan. Jika dia tidak bermain gila dengan wanita lain mungkin saat ini Mouza tidak akan menikah dengan kakaknya.

.

.

Terpopuler

Comments

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

ga bisa akur gimana
istri kamu Hana tu ,yang busuk hati nya

2023-02-13

2

Ida Blado

Ida Blado

buat apa si bangke bilang bisa jamin hidup kakanya moza,nyenengin tuh mak lampir.si arif jg jdi laki cemen bgt

2023-01-01

1

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

siap siap ya😉

2022-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!