Bab 10 | Bukan Pelakor

Sesampainya di rumah Keanu segera menyuruh Mouza untuk berganti pakaian. Dia ingin membawa Mouza untuk menemui keluarganya. Tubuh Mouza mendadak lemas tak bertenaga saat mendengar ucapan Keanu. Susah payah dia menelan kasar ludahnya. Degup jantungnya jedag-jedug layaknya sebuah irama musik disco. Mouza bener-bener belum siap untuk bertemu dengan keluarga Keanu.

"Lo denger nggak? Gue nyuruh lo ganti baju karena gue mau bawa lo bertemu dengan kakek gue!" kata Keanu yang melihat Mouza merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Mouza masih terdiam. Dia masih mengumpulkan semua tenaganya yang hilang secara tiba-tiba.

"Bang, kenapa harus sekarang ketemu sama keluarga Bang Ke. Gue belum siap, Bang!"

"Kan lo yang ngajakin nikah. Siap nggak siap ya harus siap dong!"

Karena Mouza masih shock, Keanu memberikan waktu setengah jam untuk memulihkan kesadarannya. Keanu sudah tidak sabar untuk membungkam orang-orang yang sudah merendahkan Mouza, terutama kakak ipar dan mantan calon istrinya.

Jauh sebelum Mouza dan Alan memutuskan untuk menjalin hubungan, Keanu sudah lebih dahulu memiliki perasaan kepada Mouza. Namun, karena sang adik ternyata juga menyukai orang yang sama, akhirnya Keanu memilih mundur dan mencoba Untuk melupakan Mouza. Perlahan perasaan itu mulai pudar dengan hadirnya sosok Mili, cinta pertama yang tiba-tiba hadir kembali dalam hidupnya.

Kebaikan dan perhatian yang diberikan Keanu kepada Mouza bukan tanpa alasan. Semua itu karena Keanu masih menyimpan Mouza di dalam hatinya.

"Za, udah siap belum?" panggil Keanu dari lantai bawah.

"Bentar, Bang!" teriak Mouza.

Mouza masih gugup. Bahkan berulang kali dia melihat pantulannya didepan cermin. Entah apa tanggapan keluarga Keanu tentang dirinya yang menggantikan Mili sebagai calon istri Keanu. Yang pasti Mouza akan mendapatkan gelar sebagai pelakor dalam hubungan Keanu dengan Mili.

"Gue yang pelakor apa Mili yang pelakor, sih? Kan jelas-jelas Mili yang selingkuh," gumam Mouza saat melihat pantulan dirinya di dalam cermin.

"Gue bukan pelakor. Kan bang Ke udah mutusin Mili karena ketahuan selingkuh. Bukan salah gue dong kalau gue embat bang Ke."

Baru saja Mouza merapikan pakaiannya, pintu kamar sudah digedor oleh Keanu.

"Za, lo nggak lagi tidur 'kan?"

Mouza segera merapikan bedak tipis yang memoles pipinya. Tak lupa dia juga menambahkan lipgloss di bibirnya juga.

"Iya, Bang. Ini udah siap," teriak Mouza dari dalam kamar.

Saat pintu dibuka, Keanu sama sekali tak berkedip ketika melihat Mouza yang sudah ada didepannya. Bahkan Keanu juga susah untuk menelan ludahnya. Kali ini Mouza menjelma bak bidadari yang baru turun dari khayangan. Tak ada yang menandingi kecantikan, meskipun hanya menggunakan make up tipis.

"Bang Ke!" panggil Mouza saat Keanu larut dalam angannya.

"Gue pikir lo kesambet atau tidur didalam, makanya gue panggil lo. Gak lucu kan besok nikah lo nya udah innalilahi," ujar Kanna yang berusaha menutupi perasaannya.

"Sembarang! Bang Ke seneng banget nyumpahin gue mati? Kalau gue beneran mati, orang yang pertama gue hantui itu Bang Ke," kesal Mouza.

Keanu menahan senyumnya. Sebisa mungkin dia tidak ingin menunjukkan tawanya didepan Mouza.

Sepanjang perjalanan Mouza berusaha untuk menenangkan jantungnya yang terus berdisko. Bahkan tangan dan kakinya ikut bergetar. Melihat Mouza tegang, Keanu memberanikan diri untuk memegang tangan Mouza.

"Gak usah gugup. Ada gue di samping lo, Za," ucapannya.

"Tapi gue beneran takut, Bang. Gue takut akan diberi stempel pelakor. Secara Bang Ke 'kan udah mau nikah sama Mili, eh gak tahunya malah gue yang gantiin Mili jadi pengantinnya. Gue harus jelasin apa sama keluarga Bang Ke?"

Keanu menarik garis sudut bibirnya dan berkata, "Ya udah tinggal bilang apa yang sebenarnya terjadi. Beres 'kan?"

Mata Mouza menatap rumah yang menjadi saksi saat dua orang saling mengila diatas ranjang. Sebenarnya Mouza enggan untuk kembali lagi ke rumah itu, karena hanya akan membuatnya semakin muak dengan Alan.

"Ayo turun! Di rumah hanya ada kakek yang baru saja pulang dari luar negeri. Gue gak punya orang tua lagi, karena mereka sudah tenang di alamnya. Kemungkinan besar hanya ada bocah sialan itu," ujar Keanu sebelum turun.

Ada rasa ragu, tetapi dengan cepat Keanu membukakan pintu dan menarik tangannya. "Saat berada didalam, pakailah bahasa yang sopan 'aku-kamu' agar tak membuat kakek pusing."

"Ya kali gue ngomong sama aki-aki pakai lo-gue. Gak lucu, Bang!"

"Maksud gue, antara kita Za!"

"Maksud Bang Ke gue panggil Bang Ke dengan kata 'kamu'?" tanya Mouza dengan mengernyit.

Hanya sebuah anggukan kepala yang menjadi jawaban Keanu. Pria itu segera menggandeng tangan Mouza untuk menuju kedalam. Siapa yang menyangka jika kedatangan mereka telah ditunggu oleh dua orang lelaki beda usia.

Mata Mouza mendapatkan tatapan tajam dari salah seorang pria tua yang sudah duduk di sebuah sofa. Namun, Keanu segera berdeham agar pandangan itu terputus.

"Akhirnya kamu pulang juga," kata kakek Wijaya. Pria tua dengan rambut yang sudah memutih, tetapi masih terlihat segar bugar.

Mouza pun langsung menyalami kakek Wijaya dengan sopan. Tak lupa sebuah senyuman mengembang di bibirnya agar tak terkesan sombong.

"Apakah mataku yang telah rabun atau memang ini bukan wanita sebelumnya?" tanya kakek Wijaya saat melihat wajah Mouza yang belum pernah dia lihat.

"Tak peduli wanita sebelumnya atau bukan! Toh itu tidak penting untuk Kakek. Yang Kakek inginkan hanyalah aku segera menikah. Dan aku ingin mengenalkan Mouza sebagai calon istriku. Kami akan menikah besok," ucap Keanu dengan memberikan sebuah kartu undangan kepada Kakeknya.

Kakek Wijaya tertawa pelan. "Saat itu kamu sangat menolak ketika Kakek menyuruhmu untuk segera menikah, tetapi mengapa sekarang terburu-buru? Apakah bibit mu sudah bersemi?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan bibit, Kek. Aku mencintai Mouza dan aku ingin menikahinya agar aku bisa menjaganya dari pria yang ingin mempermainkannya. Jadi aku putuskan untuk menikah secepatnya."

Tiba-tiba Alan bangkit dari tempat duduknya. "Tidak! Aku tidak setuju! Bukankah Mili adalah calon istrinya, Kek. Seharusnya dia menikah dengan Mili bukan dengan Mouza!" protes Alan.

Keanu tersenyum smirk kearah Alan. "Tapi aku tidak bisa menikah dengan wanita yang sudah tidur dengan orang lain. Bukankah wanita seperti itu tidak patut dijadikan istri? Salah atau betul, Kek?" tanya Keanu pada kakeknya.

Kakek Wijaya menyetujui pendapat Keanu. Memang wanita seperti itu tak pantas untuk dipertahankan, terlebih untuk dijadikan seorang istri.

"Memang benar ucapan mu! Sebagai menantu dari keluarga Wijaya, memang harus bisa menjaga harga diri, karena dia yang akan melahirkan keturunan Wijaya selanjutnya. Tapi ngomong-ngomong istrimu masih muda ya?" tanya Kakek Wijaya.

"Jangan sampai kakek mempunyai pikiran untuk menikahinya juga! Karena apa yang telah Keanu punya tidak akan pernah Keanu lepaskan begitu saja. Apapun akan Keanu lakukan untuk mempertahankannya," ucap Keanu sambil melirik ke arah Alan.

Kakek Wijaya menertawakan ucapan Keanu yang terdengar konyol. Mana mungkin dia akan bersaing dengan cucunya sendiri.

"Jika Kakek ingin menikah sudah sejak dulu kakek mencari targetnya, tetapi kakek tidak mau."

"Baguslah, Kek! Jangan sampai setelah Keanu menikah, Kakek malah ingin memiliki istri Keanu juga."

"Sembarangan kamu kalau ngomong!" bentak Kakek Wijaya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

ohh ternyata oh ternyata si kenan ni

2025-01-21

0

Nurmiati Aruan

Nurmiati Aruan

alah Mak si kakek kocak juga😄

2024-12-10

0

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

sindiran buat Allan 🤣😂

2023-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!