Bab 8 | Pertengkaran

Seperti yang diucapkan oleh Keanu jika hari ini dia tidak pulang. Bahkan dia juga berpesan pada Mouza agar tak menerima tamu sekalipun itu adalah teman Keanu. Mouza gagal memperlihatkan hasil nyalon hari ini kepada Keanu, karena dia tak pulang. Rasanya sia-sia saat tidak ada orang yang akan melihat penampilan barunya.

"Bang Ke dinas apaan sih? Kayaknya dia bukan PNS, deh." Mouza masih penasaran dengan pekerjaan Keanu. Namun, dia tak ingin memikirkan terlalu dalam. Yang terpenting sekarang adalah hidupnya sudah ada yang menjamin. Daripada tinggal bersama dengan kakaknya yang serba salah.

Mouza yang merasa penasaran dengan tempat yang disebut basecamp oleh Mili, akhirnya memberanikan diri untuk melihat-lihat satu persatu ruangan yang ditempati saat ini.

Mungkin karena hanya tempat persinggahan sehingga tidak ada perlengkapan untuk memasak. Hanya ada sebuah kulkas dan beberapa piring yang berada di dapur. Mouza tak ambil pusing meskipun ada kompor untuk memasak, karena saat ini jika dia lapar tinggal pesan dan langsung datang. Toh selama ini Keanu seperti itu, nyatanya dia tidak jatuh bangkrut.

Mouza pun penasaran dengan kamar yang ditempati oleh Keanu. Rasa ingin tahu mendorong dirinya untuk masuk ke kamar tersebut. Kamar yang pengap dan terdapat beberapa kaleng minuman alkohol. Mouza mengernyit, berarti selama dirinya tinggal di tempat ini diam-diam Keanu minum didalam kamarnya. Mouza kembali mendesah pelan saat kamar yang ditempati Keanu lebih berantakan daripada kamar yang dia bereskan beberapa hari yang lalu. Apakah semua pria tidak bisa hidup rapi?

Mouza yang tak nyaman dengan keadaan kamar Keanu segera membereskan dan mengangkut baju kotor yang menggantung.

"Kayaknya udah cocok deh gue jadi seorang istri," kekeh Mouza sambil menenteng pakaian kotor dari kamar Keanu. Bagi Mouza mencuci adalah hal yang biasa dan sering dia lakukan di rumah kakaknya.

Saat tinggal bersama dengan kakaknya hampir semua pekerjaan Mouza yang mengerjakannya. Karena mbak Hana tidak akan suka saat melihat Mouza duduk dengan santai ketika pekerjaan rumah belum terselesaikan. Itulah mengapa Mouza merasa merdeka ketika bisa keluar dari rumah kakaknya. Beruntung saja dia langsung dipungut oleh Keanu. Jika tidak, bisa dipastikan saat ini Mouza sudah menjadi seorang gelandangan di pinggir jalan.

Malam harinya ketika Mouza hendak naik ke atas tempat tidur, ponselnya berbunyi. Mengambang sebuah nama Bang Ke di layar ponsel. Mouza pun segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Bang. Ada apa?" tanya Mouza saat melihat wajah Keanu yang memenuhi layar ponselnya.

"Cuma mau pastiin aja, lo masih hidup apa udah mati."

Mouza mendengkus kesal ketika mendapatkan jawaban seperti itu dari Keanu.

"Ih, gak lucu, Bang!"

Dari seberang sana, terlihat Keanu tertawa saat melihat ekspresi Mouza yang sedang kesal.

"Gitu aja ngambek. Tapi ngomong-ngomong baru beberapa jam ditinggal kok seperti ada yang berbeda ya? Apakah karena filter aplikasi?"

Mouza pun menarik garis simpul bibirnya. Akhirnya Keanu menyadari jika ada yang berubah dalam dirinya.

"Gimana Bang? Tambah cantik kan?" tanya Mouza yang memperlihatkan rambutnya yang semula bergelombang telah menjadi lurus.

"Bukan itu! Gue cuma mau tanya, kenapa wajah lo terlihat hitam. Apakah gue salah pasang filter ya?"

Seketika Mouza mengerucutkan bibirnya. Lagi-lagi Keanu tidak peka dengan penampilannya.

"Udahlah, Bang. Matiin aja, gue ngantuk mau tidur."

Bukan Keanu tidak tahu dengan perubahan penampilan Mouza. Hanya saja dia tidak ingin memperlihatkannya kepada Mouza. Jika bisa jujur wajah Mouza malam ini lebih bersinar, terlebih dengan rambutnya yang lurus.

"Ngambek gue cium dari sini lho!"

Mouza yang merasa kesal memilih untuk mengabaikan Keanu. Lama-lama pria dingin itu memilih untuk mengalah dan memuji gaya rambut Mouza saat ini agar Mouza tak mendiamkan dirinya.

"Udah belum ngambeknya? kalau belum gue pulang sekarang."

Mouza langsung melotot saat mendengar pernyataan Keanu yang ingin pulang sekarang. Dengan cepat Mouza menggelengkan kepalanya.

"Gue dah gak ngambek kok. Mending Bang Ke selesaikan aja dinasnya. Gue gak mau gara-gara gue pekerjaan Bang Ke jadi berantakan."

Sebenarnya Keanu hanya bercanda. Mana mungkin dia akan pulang, sementara saat ini dia sedang berada di luar kota. Atas permintaan Keanu, sambungan video call tak boleh diputuskan hingga Mouza tertidur. Keanu ingin memastikan jika malam ini Mouza bisa tidur tanpa rasa takut karena sendirian berada di basecamp-nya.

Cukup lama keduanya berbincang. Perbincangan yang sedikit ngelantur, tetapi masih tetap nyambung. Saat melihat Mouza benar-benar sudah memejamkan mata, Keanu langsung mematikan sambungan video call-nya. Akhirnya dia merasa lega saat Mouza sudah masuk ke alam bawah sadarnya. Dengan begitu Keanu bisa merasa tenang saat dia tak berada disampingnya.

🍂🍂🍂

Perlahan mata Mouza mengerjap saat samar-samar mendengar suara keributan di bawah sana. Entah siapa, yang jelas ada suara laki-laki dan perempuan yang sedang beradu mulut.

"Siapa sih pagi-pagi udah berisik," gerutu Mouza yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya.

Dengan rasa kantuk yang masih menyerang, Mouza menuruni anak tangga. Bahkan kini terdengar suara perempuan yang memanggil namanya. Mouza sudah bisa menebak jika wanita itu adalah Mili, karena hanya dia yang mengetahui jika dirinya tinggal di tempat ini.

"Mau apa sih wanita itu?" gerutunya sambil membuka pintu.

"Ada apa?" tanya Mouza setelah pintu dibuka.

Mata Mouza langsung terbelalak saat melihat siapa yang berada di depan pintu. Bukan hanya Mili, tetapi juga ada mas Arif dan juga mbak Hana.

"Bagus ya ... ternyata seperti ini kelakuanmu! Dasar wanita murahan! Pantas saja kamu nggak ada kabar setelah diusir dari rumah, ternyata kamu menjadi jal*ang!" bentak mbak Hana dengan wajah memerah.

"Oza, apa yang kamu lakukan disini? Mas nyari kamu ke mana-mana," timpal Mas Arif.

"Ngapain lagi kalau nggak menjadi jal.ang untuk lelaki hidung belang. Disini kan basecamp-nya lelaki hidung belang semua, ya pantes lah kalau dia nggak mau pulang," celetuk Mili.

Bola mata Mouza membulat dengan lebar, ingin rasanya dia menyobek mulut Mili yang telah memfitnah dirinya. Meskipun di sini memang tempat berkumpulnya para lelaki hidung belang, tetapi Mouza masih bisa menjaga dirinya dengan baik. Terlebih ada Keanu yang menjadi pelindungnya.

"Lo gak usah asal nuduh, ya! Lo itu yang jal*ang murahan tidur dengan pacar orang!" seru Mouza.

"Diam kamu! Jelas-jelas kamu yang tinggal di tempat seperti ini tapi masih mengelak!" bentak mbak Hana.

"Tapi Oza gak seperti itu, Mbak!" Mouza mencoba untuk membela diri.

"Sungguh aku sangat kecewa dengan adik kamu, Mas! Buat malu keluarga aja!" sentak mbak Hana pada Mas Arif yang hanya terdiam.

Tidak tahu akan memihak kepada siapa, karena dua-duanya adalah keluarga yang dimilikinya. Satu sisi adalah istri dan satu sisi adalah adik kandungnya. Sulit baginya untuk memihak salah satu dari keduanya, terlebih dia tidak percaya jika sang adik menjadi wanita murahan.

.

.

.

.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

ya kamu sbg abang gk bijak,ngebiarin adeknya di tindas istri sampai di usir.dn moza jg bodoh buat apa membela diri dgn lemah lembut seperti itu,bls dgn tegas ngapa

2023-01-01

3

Nhya HA💜RM

Nhya HA💜RM

ini arif apa tolol apa bego yah? bagaimanapun dy suami jelas2 istrinya blg ngusir ade nya eh dy malah nyalahin ade nya syukur ade elo punya t4 bernaung stlah diusir bini loh..
dasar sinting semua.!!

2022-12-15

1

💘💞Ratunya Bo Qingang💕💘.

💘💞Ratunya Bo Qingang💕💘.

moga aja abis ni bang ke pulang...
pgn gua t@mpoooll tuuuh mulut jlang..👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻

2022-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!