Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui

Sambil menyelam minum air. Begitulah ungkapan yang tepat untuk Mouza. Dengan Menikahi Keanu hidupnya bisa tercukupi. Selain mendapatkan tempat tinggal gratis, dia juga tidak akan diganggu lagi oleh Alan. Yang lebih menguntungkan lagi adalah semua biaya hidupnya akan ditanggung oleh Keanu, termasuk uang jajannya.

"Bang Ke, masih lama gak sih? Capek, nih!" keluh Mouza disela-sela sesi fotonya.

"Bentar lagi juga siap."

Mouza hanya mendengkus kasar. Biasanya sepulang kuliah dia menggunakan waktunya untuk beristirahat, tetapi hari ini Keanu mengajaknya untuk melakukan foto prewedding.

Mouza tidak menyangka jika ide konyolnya akan di tanggapi serius oleh Keanu. Siapa yang menyangka jika setelah mendapatkan sebuah kesepakatan, Keanu langsung melakukan fitting baju dan juga pemotretan untuk foto preweddingnya.

"Akhirnya .... " ucap Mouza sambil menjatuhkan kasar tubuhnya diatas sofa. Dia pikir hanya satu dua baju yang akan dia kenakan. Namun, nyatanya lebih dari 10 baju yang dia coba.

"Ayo, pulang!" seru Keanu sambil merapikan jaketnya kembali.

Mouza melirik kearah Keanu. "Capek, Bang!"

Keanu tak peduli, dia langsung keluar begitu saja. Mouza yang melihat jika Keanu itu sudah memakai helm dan hendak menghidupkan motornya, langsung bergegas keluar.

"Dasar bang Ke sialan!" Mouza mende.sah kasar, menghampiri Keanu. "Lo mau ninggalin gue disini ya, Bang?"

Keanu membuka kaca helm dan berkata, "Siapa yang mau ninggalin lo? Gue cuma mau beli titipan anak-anak."

Mouza mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Sudah terlanjur keluar, akhirnya dia memilih untuk ikut Keanu untuk berbelanja untuk orang-orang yang ada di basecampnya.

🍂🍂🍂

Mouza merasa risih saat ditatap oleh beberapa pria di depannya. Melihat penampilannya saja membuat Mouza bergidik ngeri, apalagi dengan seorang yang bertubuh besar yang memiliki tato di lengannya. Kata Keanu mereka semua orang baik, meskipun penampilan mereka menyeramkan.

"Za, lo ke kamar aja, gak usah turun!" perintah Keanu.

Tanpa disuruh pun Mouza juga akan ke kamar. Melihat para teman-teman Keanu saja sudah membuat perut Mouza penuh, terlebih bau asap rokok yang menyengat.

Sesampainya di dalam kamar, Mouza merenung untuk beberapa saat. Sejauh ini dia tidak mengenal Keanu dengan baik dan tiba-tiba meminta pria itu untuk menikahinya. Bahkan Mouza juga tidak mengetahui seluk beluknya pergaulan bagaimana. Jika melihat para teman yang dia lihat, bisa ditebak jika mereka adalah seorang preman.

"Mungkin gak sih kalau bang Ke itu salah satu komplotan preman?" tanya Mouza pada dirinya sendiri.

Mouza yang lelah akhirnya kegiatan satu hari full tanpa beristirahat, membuatnya memilih tidur, meskipun belum makan malam.

Sementara itu di lantai bawah Keanu dan beberapa orang menikmati malam seperti malam biasanya. Dimana mereka akan menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang.

"Jadi bagaimana dengan mobilnya? Apakah sudah selesai diperbaiki?" tanya Keanu pada Angga.

"Belum, Bang! Dikit lagi. Tinggal polesan luarnya aja," jelas Angga.

"Lebih cepat itu lebih bagus!"

"Tenang aja, Bang! Dua hari lagi juga siap. Iya kan Bang Ndra?"

Pria yang dipanggil 'Ndra' mengiyakan ucapan Angga.

Malam ini seperti akan menjadi malam panjang untuk Mouza. Setelah dia terbangun dari tidurnya beberapa jam yang lalu, kini dia tak bisa memejamkan mata lagi. Bukan karena suara ramai di lantai bawah, tetapi karena perutnya yang keroncongan. Sepulang kuliah Keanu hanya mengajaknya untuk makan steak, tak ada nasi yang mengganjal perutnya.

Jika Mouza turun, dia takut situasi tak bersahabat dengannya. Saat ini dibawah sedang ada pesta minuman beralkohol. Mouza takut jika dia akan menjadi sasaran empuk mereka yang tak sadarkan diri, terlebih Keanu juga sudah berpesan agar Mouza tetap berada di kamar.

"Duh ... mana gak punya nomernya bang Ke lagi," rutuk Mouza pada dirinya sendiri.

Mouza hanya mondar-mandir layaknya sebuah setrikaan sedang menggosok pakaian. Bahkan cacing di perutnya sudah mendemo agar segera diberi makan. Ingin delivery, tetapi dia tak memegang uang sepeserpun.

"Ya Allah apakah hamba-Mu ini akan tidur dalam keadaan kelaparan seperti ini?" Mouza mendengkus pelan sambil menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur. Harapannya ingin makan lele jumbo kandas seketika.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuat Mouza membulatkan matanya lebar. Bahkan suara ketukan itu terulang lagi membuat jantung Mouza berdetak lebih kencang. Mouza sudah was-was, dia takut jika salah satu diantara teman Keanu mabuk berat dan akan memangsanya. Mouza bergidik ngeri saat membayangkan kejadian yang tak diinginkan itu.

"Za! Lo udah tidur?"

Mouza sudah hafal siapa pemilik suara itu. "Bang Ke," gumam Mouza.

"Belum. Ada apa, Bang?" teriak Mouza.

"Gue belikan makan malam, kali aja lo lapar."

Seketika Mouza turun dari tempat tidur dan langsung membuka pintu kamar.

Bau alkohol dan asap rokok yang menyengat menusuk hidungnya. Terlihat mata Keanu juga sudah memerah.

"Makan dulu baru tidur!" Tangan Keanu menyerahkan sebuah kantong plastik kepada Mouza. "Jangan lupa kunci pintunya! Jangan dibuka kalau bukan gue yang memanggil!" pesan Keanu sebelum meninggalkan Mouza.

Setelah kepergian Keanu, Mouza segera menutup pintu dan menguncinya. Susah payah dia menelan salivanya. Satu sisi yang baru Mouza ketahui tentang Keanu. Pria itu adalah pengkonsumsi minum beralkohol.

"Untung aja otak bang Ke masih waras."

🍂🍂🍂

Sang surya di ufuk timur telah menyingsing dengan cerah. Kicauan burung saling bersahutan untuk menyambut datangnya mentari pagi. Hari ini Mouza sengaja bangun siang karena tak ada kelas.

Sambil menuruni anak tangga, Mouza bernyanyi riang karena suasana hatinya sedang bahagia. Hari ini dia libur untuk bertemu para dosen galaknya.

Sesampai di lantai bawah, dia mendelik saat melihat keadaan lantai. Sampah kulit kacang berserakan dimana-mana. Bahkan plastik snack pun juga menghambur di lantai.

"Astaga ... itu orang masih hidup atau udah innalilahi wa innailaihi rojiun, ya?" ucap Mouza sambil menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

Beberapa orang tergeletak di sofa dan ada juga yang di lantai. Bahkan dia juga melihat Keanu yang ikut tepar dengan posisi kepala diatas meja.

Botol bekas minuman mereka juga masih berserakan di sekeliling tempat itu

"Ya Allah, ampunilah dosa-dosa mereka," ucap Mouza sambil mengelus dadanya.

Mouza pun memberikan diri untuk membangunkan Keanu, meskipun diliputi dengan rasa takut. Sungguh satu sisi yang baru Mouza ketahui jika Keanu adalah seorang peminum alkohol.

"Bang ... Bang Ke, bangun!" Mouza menggoyang tubuh Keanu.

Aroma alkohol yang sangat menyengat, membuat Mouza hampir muntah.

Keanu pun mengerjap pelan dan berusaha untuk mengumpulkan nyawa dari alam bawah sadarnya. Kepalanya masih terasa berat, tetapi dia berusaha untuk bangkit. Dengan tubuh yang sempoyongan Keanu membangunkan satu persatu temannya yang masih tidur.

"Bangun ... bangun!" Keanu menggoyangkan satu persatu tubuh teman-temannya.

"Bangun dan bereskan semuanya!"

.

.

.

.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ray Siddiq

Ray Siddiq

lebih baik tidur dalam keadaan lapar Za, dari pada lu jadi sasaran orang kelaparan 😊

2025-01-16

1

Meri

Meri

agak misterius y si bangke

2025-01-16

0

Windha Winda

Windha Winda

benar2 si moza anggak ada rasa takut.x.. tpi aku salut sama moza ttp smangat moza💪💪💪..

2023-02-15

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!