Bab 3 | Pria Mesum

"Bang Ke, lapar," ujar Mouza sambil memegangi perutnya.

"Bentar nanggung, nih! Tunda bentar laparnya!" balas Keanu yang masih fokus pada layar laptopnya.

Mouza hanya mende.sah pelan. Sejak siangnya tadi dia belum mengganjal perutnya. Hanya sepotong roti mana cukup untuk mengenyangkan perut. Jika bukan karena Alan sialan itu, mungkin saja Mouza sudah makan lebih dari empat kali. Inilah yang selalu menjadi masalah kakak iparnya tak menyukai Mouza. Dia doyan makan.

"Gue laparnya sekarang, Bang! Mana bisa di tunda!" gerutu Mouza dengan mencebikkan bibirnya.

"Kalau gitu, pesan aja sendiri!" Tangan Keanu menyerah ponselnya pada Mouza. Matanya masih fokus pada layar laptop.

Mouza yang menerima ponsel Keanu langsung mengernyit. "Gue yang pesan, Bang?"

"Gak! Mang Ujang yang pesan!" Keanu mende.sah kasar. "Ya jelas lo yang pesanlah, Mouza! Aduh ... bodoh jangan dipelihara, dong!"

Mouza menelan kasar salivanya. Ponsel dengan wallpaper seorang wanita cantik yang tak asing baginya. Bahkan untuk melihatnya saja Mouza merasa jijik.

"Passwordnya berapa, Bang?"

"6969," jawab Keanu dengan cepat.

Mouza yang mendengar angka yang disebutkan oleh langsung mendelik lebar. "Lo mesum, Bang!" cibir Mouza.

"Dari mana Lo tahu gue mesum? Emang gue dah pernah ngajak Lo main kuda-kudaan?"

Mouza menggeleng pelan. "Tuh kan ... tanpa gue jelasin Lo itu emang mesum, Bang!"

Setelah berhasil membuka ponsel milik Keanu, tangan Mouza menscrol ke sebuah aplikasi tempat pesan makanan cepat saji. Sebenarnya notifikasi pesan membuat jiwa penasaran Mouza meronta, terlebih pesan itu dari 'my love'.

"Bang Ke, ada pesan nih dari my love," kata Mouza sambil menyodorkan ponsel Keanu.

Keanu mendengkus kasar. Apa yang dilihatnya siang tadi membuatnya merasa muak dengan wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Mati-matian Keanu menjaga kesucian wanita itu. Namun, nyatanya wanita itu tidak bisa menjaga kesuciannya sendiri.

Keanu segera menutup laptop, dengan cepat dia menghapus pesan yang baru saja masuk tanpa ingin membacanya terlebih dahulu.

Tak butuh waktu lama makanan yang dipesan oleh Mouza pun telah sampai. Keanu mengernyit saat melihat makanan apa yang datang.

"Za, makanan apaan itu?" tanya Keanu heran.

"Makanya sekali-kali jadi orang miskin Bang, biar bisa makan beginian. Ini namanya pecel lele, gitu aja gak tahu!"

"Iya gue tahu! Yang gue maksud itu ikan gede banget."

"Ya jelas gede, gue pilih lelenya yang jumbo, Bang. Biasanya gue makan yang kecil, tapi berhubung Lo banyak duitnya jadi gue sengaja pesan yang jumbo biar puas," jelas Mouza sambil terkekeh pelan.

Keanu hanya bergidik geli saat melihat lele yang besar. Lebih bergidik lagi saat melihat Mouza makan dengan rakus.

Lidah boleh berkata tidak, tapi perut tak bisa dibohongi. Meskipun Keanu sempat mencibir lele jumbo yang ada di depannya, tapi pada kenyataannya lele itu hanya tinggal durinya saja.

"Gimana, enak 'kan lele jumbonya?" tanya Mouza yang menahan tawa saat melihat duri panjang tersisa di piring Keanu.

"Lumayan! Jangan lupa beresin, gue mau tidur."

Mouza menatap punggung Keanu yang kini telah beranjak kesebuah kamar yang ada di samping tangga.

"Lumayan, tapi abis. Dasar bang Ke!"

Baru saja Mouza ingin menuju ke kamar, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Terlihat jelas sebuah panggilan dari Alan.

Mouza berusaha mengabaikan panggilan itu, hingga Alan merasa bosan saat tak mendapatkan jawaban dari Mouza.

🍂🍂🍂

Baru kali ini Mouza bisa tidur dengan nyenyak. Bahkan saat pagi dia tak memikirkan apa yang akan di masak. Ternyata tinggal bersama dengan orang kaya itu enak. Semua keinginan bisa terpenuhi tanpa dia harus mengeluarkan keringatnya.

"Kayaknya gue harus berterima kasih sama mbak Hana yang udah ngusir gue dari rumah. Kenapa gak dari dulu aja gue kenal sama bang Ke, ya?" gumam Mouza saat menuruni anak tangga.

Namun, mata Mouza harus membulat lebar saat melihat seorang wanita sedang duduk disebuah sofa. Meskipun baru bertemu sekali, tetapi Mouza sudah menandai wajah wanita tersebut.

"Kamu ngapain disini?" tanya wanita itu saat melihat Mouza yang sudah rapi dengan pakaian. Bahkan rambutnya juga terlihat basah.

"Lah . Lo sendiri ngapain disini?" tanya Mouza.

"Aku mu ngapain aja disini bukan urusanmu! Ini basecamp calon suamiku."

Mouza mengernyit saat mendengar kata calon suamiku, sedangkan wanita itu jelas-jelas sudah berkhianat. Dan yang lebih parahnya sampai tertangkap basah dengan lelaki yang disebut calon suamiku. Lalu masih pantaskah wanita seperti itu disebut sebagai calon istri? Mouza menggeleng pelan.

"Memang wanita muka tembok!" cibir Mouza.

Tanpa ingin mempedulikan wanita itu, Mouza memilih berlalu. Melihat wajahnya saja membuat Mouza merasa jijik. Bukan pada dandanan menornya, tapi pada kelakuan busuknya. Sudah jelas-jelas memiliki calon suami, masih saja melakukan hubungan terlarang dengan laki-laki lain.

"Apa kamu bilang?!" Mili memincingkan mata saat mendengar cibiran Mouza.

"Muka tembok!" ulang Mouza.

Mili merasa sangat tidak terima saat dikatakan muka tembok, ya meskipun itu adalah kenyataannya.

Dengan cepat, Mili menarik rambut Mouza hingga dia menjerit kesakitan. "Dasar pelakor!" kata Mili dengan geram.

"Gila Lo! Lo yang pelakor, bang*sat!" teriak Mouza yang tak ingin kalah dari Mili. Kini dua orang wanita itu bergelut dengan saling tarik menarik rambut mereka.

Keanu yang baru saja keluar dari kamarnya langsung terbelalak dengan pemandangan yang ada didepan matanya. Dua orang wanita sedang berduel maut.

"Stop!" teriak Keanu hingga menggema di seluruh ruangan.

Mendengar teriakan Keanu, kedua wanita itu melepaskan tangan mereka masing-masing dan segera merapikan rambutnya.

Mata Mili segera menetap ke arah Keanu dan berjalan untuk mendekatinya.

"Ke, kenapa kamu blok nomor aku. Ke, please dengerin penjelasan aku. Oke, aku ngaku salah. Aku Khilaf, Ke," ujar Mili dengan rasa sesalnya.

"Cih ... bukankah lo udah tahu kalau gue paling benci sama cewek munafik. Gue paling paling benci dengan perselingkuhan. Sekarang jelaskan mengapa lo bisa melakukan hubungan terlarang dengan Alan?"

Mili terdiam tak bisa untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada Keanu.

"Kenapa diam? Gak biasa jawab kan? Oke, mulai sekarang kita putus. Lupakan pernikahan bulan depan!"

Mili terbelalak tak percaya dengan ucapan Keanu yang memutuskan hubungan dan membatalkan rencana pernikahan mereka.

"Gak bisa seperti itu dong, Ke. Persiapan kita sudah mencapai 70%. Kamu nggak bisa membatalkan pernikahan ini. Iya, aku minta maaf. Aku salah. Aku enggak akan mengulanginya lagi, tapi tolong jangan batalkan pernikahan ini, Ke."

Keanu yang sudah terlanjur sakit hati mengabaikan Mili yang terus memohon untuk tidak membatalkan pernikahan mereka. Namun, percuma saja, Keanu sama sekali tidak peduli.

"Za, rapikan dulu rambut lo, baru gue antar lo ke kampus! Gue tunggu di depan!" Keanu berlalu begitu saja.

Mouza yang merasa menang mengejek Mili dengan menjulurkan lidahnya. "Daa ... daa ... mantan calon istri." Tawa Mouza pun pecah seketika. Dia sangat puas mengejek Mili.

Namun, tidak dengan Mili yang masih tidak terima dengan keputusan Keanu. "Awas aja kalian! Gue bakal balas rasa sakit hati ini."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ZIAHHH,,UDH DIA YG SELINGKUH & BRZINAH, DIA YG SAKIT HATI, KTANGKAP MATA LGI SAAT ZINAH..
LAKI2 BAHLUL KLO MASIH MAU TRIMA WANITA YG BRKHIANAT & BRZINAH

2024-07-14

1

Empi Hungkul

Empi Hungkul

emang gk tsu mlu

2024-03-06

1

septya nii.

septya nii.

dih ,ngak tau malu apa ngk punya otak 😖 tapi aku demen syekali baca yg modelan begini .ada pelakor nya trus si cewek bangkit 😑

2023-05-23

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!