Bab 17
Ketika dalam perjalanan ke apartemen, Sean malah meminta Adam untuk mengantar ke rumahnya. Begitu dia sampai malah melihat rumah masih dalam keadaan gelap, "Apa dia masih belum pulang," pikirnya seraya menyalakan lampu.
Sean melihat ke dapur, dalam kulkas dia hanya melihat ada air mineral dan susu, juga sedikit buah. Lalu dia beralih ke rak lemari. Dan, hanya melihat ada mie instant, "Apa dia hanya memakan ini setiap hari?" pikir Sean.
Melihat mie instan beraneka rasa, maka tiba-tiba saja rasa ingin memakan mie instant itu muncul. Sean pun mengambil sembungkus mie dan memasaknya. Pelan-pelan dia membaca panduan memasak mie itu. Karena selama sakit, maka memakan mie instan adalah sesuatu yang terlarang baginya.
Mie sudah matang, dia pun segera melahap mie itu, dan terus melahapnya sampai habis setengah. Pada saat ini Charlotte tiba ke rumah, dan melihat Sean sedang makan mie, maka dengan cepat dia langsung saja mengambil mangkok itu, melihat tatapan aneh Sean maka Charlotte langsung saja berkata, "Aku lapar," lalu langsung menyeruput mie dan kuahnya itu sampai habis.
Setelahnya Charlotte meletakan mangkuk mie itu di dalam tempat cuci piring. Karena tahu Sean tidak pernah menyentuh mie instan, maka tadi dia khawatir jika Sean akan sakit.
"Terima kasih mie-nya," ujar Charlotte seraya pergi masuk ke ruang kerjanya.
Masih ada hal yang harus dia kerjakan terkait proposal perbaikan beberapa fasilitas hotel dan perawatan gedung. Jelang tengah malam barulah Charlotte kembali ke kamarnya. Ketika melewati kamar Sean, dia mendengar suara Sean yang sedikit merintih.
Charlotte pun masuk ke dalam kamar, dan melihat Sean sedang kesakitan memegangi perutnya, "Kau kenapa?" tanyanya sembari duduk di sisi ranjang.
Sean tidak menjawab, Charlotte berpikir jika pasti perut Sean belum terbiasa dengan makanan pengawet seperti mie instant. Selama ini makanannya sangat terjaga. Charlotte pun berdiri dan segera mengambil obat pereda nyeri sakit perut.
Dia pun pergi ke dapur mengambil air minum, lalu kembali ke kamar. Charlotte menarik tubuh Sean, menahan penggung suaminya itu seraya berkata, "Minum obat ini dulu."
Sean pun patuh dan menelan obat itu, Charlotte kembali membaringkan suaminya itu di ranjang. Lalu dia menyelimutinya. Charlotte berjaga sampai Sean berhenti mengerang karena menahan sakit. Pada saat ini ponsel Sean berdering. Itu adalah panggilan telpon masuk dari Katie.
Tidak ingin Sean terbangun, maka Charlotte pun langsung menjawab panggilan itu, "Ada apa menelpon di dini hari seperti ini."
"Charlotte," ujar katie terkejut.
"Iya, ini aku!" jawab Charlotte.
"Di mana Sean?" tanya Katie.
"Sedang tidur," jawab Charlotte.
"Kalian di mana sekarang?" tanya Katie.
"Tentu saja di kamar kami," jawab Charlotte.
"Apa! Kalian tidur sekamar?" tanya Katie lagi.
"Kenapa, apa ada yang salah?" tanya charlotte, lalu dia berkata lagi, "Kami ini sudah suami istri, bahkan jika kami bercinta pun, itu tidak ada yang salah."
Charlotte memandangi Sean yang sedang tertidur pulas.Berpikir jika Memiliki suami tapi serasa masih lajang, karena suaminya itu belum menyentuhnya sekali pun.
Merasa tidak ada hal yang ingin dibicarakan lagi, maka Charlotte pun segera menutup sambungan ponselnya dan langsung menonatifkan ponsel Sean. Dia meletakan ponsel itu di atas nakas, lalu dia kembali ke kamarnya. Merasa sangat lelah dia pun langsung terpulas ketika tubuhnya dibaringkan ke ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
gia nasgia
Good job 👍
2024-04-26
0
Shinta Dewiana
mampus lu katty
2024-03-18
0
Wati_esha
Tq update nya.
2024-02-10
0