"Suatu rencana bisa bernasib baik ataupun sebaliknya, baik sudah direncanakan ataupun belum." -Joyart24
-----------------
Sambil menunggu pesananku siap. Aku pun sesekali melihat ke arah meja yang sedang di duduki oleh si ketua osis itu.
Berselang beberapa menit, pesanan aku pun siap. Dan aku mulai pertunjukkan untuk kalian semua.
Aku berjalan menuju ke arah meja si ketua osis itu. Dan kulihat di samping ketua osis itu ada seorang perempuan. Setelah aku ingat wajahnya, ternyata perempuan itu adalah perempuan yang bertengkar dengan si ketua osis. Ya aku melihat kejadian itu saat keluar dari kamar mandi tadi pagi.
"Wah wah wah, makin menarik nih hehe" Batinku.
"Kak idris boleh duduk di sini gak kak?? " Tanyaku dengan manja. Catat ya aku pura-pura manja saja.
"Kan masih ada tempat lain ya kosong! " Jawabnya ketus dan artinya adalah tidak memperbolehkan aku duduk di tempatnya.
"kok kakak jahat sih sama aku" Ujarku sambil pura-pura menangis.
Dan kulihat muka Idris yang panik. Ekspresi itu membuat aku menjadi senang sekali.
"Makin seru nih hehe" Batinku.
"Eeh jangan nangis lah" Ujar ketua osis itu dengan panik.
"Kalau kakak gak mau liat aku menangis, berarti aku boleh dong duduk sebelah kakak" Ujarku dengan sedikit kesal. Catat ya pura-pura kesal (maklum diriku terkenal dengan ratu drama dari dulu sampai sekarang)
"Iya dah boleh" Jawab si ketua osis itu pasrah.
Dan tanpa aba-aba aku pun langsung duduk di sebelah si ketua osis itu. Aku pun makan dengan lahap. Dan di sela-sela aku makan, aku pun mulai melanjutkan rencanaku.
"Eh kak idris, mau nanya dong kak" Ujarku dengan nada yang sungguh dibuat manja.
"Nanya apaan?! " Ujarnya ketus menanggapiku.
"Itu sebelah kakak, pacar kakak ya?? " Tanyaku sambil mengambil bakso aku.
"Bukan! " Jawabnya ketus.
"Terus siapa nya kakak?? " Tanyaku lagi dengan santai.
Ya, aku sudah mulai terbiasa dengan nada si ketua osis ini. Jadi aku menanggapi ucapan yang ketus itu dengan santai.
"kepo banget sih, dia cuman teman doang. Kenapa kamu nanya??!" jawabnya dengan ketus lagi dan penuh selidik.
"dih, katanya dia ngatain kepo tapi di jawab juga. Gimana sih nih orang satu?! "batinku kesal dan sedikit memakinya.
Dan kulihat wajah perempuan disebelahnya. Wajah itu menguratkan eskspresi yang seperti kecewa, sedih dan terluka.
"Hooh, bertambah seru nih" batinku senang sekali.
"Oh gitu ya, kak... ohh ok deh, kak" ujarku menyelesaikan pertanyaanku dan melanjutkan makanku yang tinggal satu bakso.
Kemudian aku beranjak dan berbisik kepada si ketua osis itu. Semua yang aku lihat pagi hari tadi dan juga tidak lupa pura-pura tidak sengaja menjatuhkan kuah bakso dan jus tomatku yang tinggal sedikit ke baju dan ternyata kena juga ke wajahnya. Ya, jatuhnya itu pun tidak terlihat sengaja karena tangan si ketua osis itu yg terangkat pas sekali.
Aku melihat ekspresinya itu setelah aku melakukan semua aksiku membuatku sangatlah terhibur. Rencanaku sungguhlah berhasil yaitu membuatnya malu dan mengeluarkan ekspresi malu dan kaget.
"Ha ha ha, aku menang!!" batinku.
"Ohh.., maaf kak aku gak sengaja... lagian kakak juga langsung kaget gitu..." Ujarku pura-pura menyesal.
Aku melihatnya sedang mengambil tisu dan membersihkan wajahnya. Dan kulihat dia menatapku sangatlah tajam. Dan kulihat perempuan disebelahnya langsung bertanya kepadaku.
"Namamu siapa??" Tanyanya yang membuatku berpikir untuk menjawabnya.
Dan kulihat wajah perempuan itu sangat sedih dan juga tidak marah kepadaku.
"Ya sudah lah, aku jawab saja" Batinku.
"Nama aku Jennita angreeni kak, dan nama kakak juga siapa??" Jawabku dengan ramah.
"Nama aku Melia Putri" Jawabnya dengan senyum.
Dan aku pun melihat ke sekelilingku. Dan Nita yang melihatku pun langsung bertanya kepadaku.
"Apa yang terjadi?? " Tanyanya dengan nada yang sangatlah khawatir.
"Aku hanya berbisik kalo aku sudah selesai kepada kak idris, tetapi kak idris tiba-tiba kaget dan tangannya menyenggol nampan yang aku bawa ini" Jawabku dengan nada yang menyesal.
Aku lihat si ketua osis itu mulai berdiri dan menarik tanganku. Si ketua osis ini menarikku ke gudang belakang sekolah. Dan dia mulai menatapku dengan tatapan marah, kesal dan malu.
"Emang enak, siapa suruh main-main denganku" Batinku senang.
"Kau!!" Geramnya tanpa kusadari dia mencekal tanganku sampai merah dan berbekas.
"Auw.. sakit kak!" Ringisku ketus.
"Kau tau darimana hah?? " Tanyanya geram.
"Tau apa kak?? " Tanyaku pura-pura tidak tau.
"Aku tanya sekali lagi, kau tau darimana hal itu?!" Tanyanya dengan marah. Catat marah besar.
"Sabar kak, sabar kak" Ujarku menenangkan si ketua osis ini.
"Cepat beritahu!" Perintahnya dengan ketus dan keras.
"Ok, kak kalem. Aku liat kejadianya langsung kok kak. Jadi, tidak melalui perantara." Ujarku dengan santai.
"Tutup mulutmu dan ingat itu!" Perintahnya sambil meninggalkanku sendirian.
"Hooh kita lihat saja" batinku.
Aku pun kembali ke kelas dan kulihat Nita sudah duduk manis di sana. Nita pun melihatku dan menarikku duduk. Dan mulai bertanya bertubi-tubi.
"Apa yang terjadi tadi?? terus aku tidak percaya kamu hanya bilang sudah selesai makan dengan berbisik, kata kan lah yang sebenarnya?? kamu tidak kenapa-napa kan??" tanyanya bertubi-tubi hingga bel selesai istirahat pun berbunyi.
"Aku akan menjawab semua pertanyaanmu di cafe ini" ujarku sambil menunjuk cafe dari handphoneku.
"Ohh ok, awas ya kalo kamu boong lagi" ancam Nita yang membuatku tertawa.
Dan kulihat Nita tersenyum juga melihat tingkahku.
Skip pulang sekolah
---------------
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku dan Nita pun pergi pulang ke rumah masing-masing.
Dan tanpa sengaja aku melihat si ketua osis itu. Aku pun pura-pura tidak tau kalau ada si ketua osis itu dan berjan melewatinya bersama Nita yang ada di depanku.
"Eeh jen, kamu pulang pake apa??" Tanya Nita.
"Aku pulang jalan kaki aja sehat hehehe" jawabku yang membuat Nita heran.
"Lah tidak dijemput??" Tanya Nita dengan wajah heran.
"Akunya memang yang tidak mau di jemput kok, lagi pula ya jarak dari sekolah ke rumahku cuman 700 meter." Ujarku memberikan penjelasan kepada Nita.
"Ohh ok deh, tapi kamu yakin jalan sendirian??? atau mau bareng aku aja??? " Ujarnya dengan wajah yang khawatir.
"Yakin kok, udah sana pulang kan nanti kita mau ketemu di cafe." ujarku menyakinkan Nita.
"Ohh yaudah deh, aku pergi dulu ya Jen.. sampai jumpa nanti di cafe" Ujar Nita sambil memasuki mobil fortunernya.
"Ok waktunya pulang" Batinku sambil berjalan pulang.
POV author (Third Person)
---------------
Tanpa Jennita ketahui, ada yang menguping pembicaraan mereka. Dan orang itu adalah Idris.
****
Jangan lupa like, vote, komen and masukin ke favorite yaa..
Hooh ada yang bingung gak kenapa Nita tiba-tiba ilang hehe????
Nih nita tuh ternyata ke toilet heheh jahat ya si Jennita maka duluan.
Kok ke toilet lama amat thor??
Hehehe karena toiletnya jauh (toilet aja jauh dari mu Nit, apalagi dia 😂😂😂😂) canda nit canda ya 😂😂😂. Dan juga masalah yang di hadapi di toilet sangatlah besar yaitu ngantri hehehe. (Dari pengalaman author nih kalo istirahat toilet cewek di sekolah aku penuh mulu heheh)
Penasaran kan Idris ngapain sih nguping pembicaraanya Nita sama Jennita???
Kalau mau tau ikutin terus yaa. And Love you All 😊😍😍😍😙😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Zes
ninggalin jejak nih .
mampir di cerita aku
2020-06-24
1
kentangviolet
Mampir nih aku selalu dukung kamu thor!
2020-06-08
2
Sasya Angel
jempolku selalu siap mendukungmu thor semangat
2020-06-08
1