Tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi diruamhnya, Danish pergi begitu saja. Dia melajukan mobilnya tanpa tujuan.
"Yang benar saja aku akan dijodohkan dengan Isabel. Wanita itu sudah tidur dengan belasan pria hanya demi uang." Ucap Danish dengan tetap fokus menyetir.
Akhirnya mobilnya berhenti di sebuah kafe. Dia memesan kopi dan duduk sendirian disana. Tak lama kemudia ada seseorang menepuk bahunya.
"Kau, sedang apa disini?" Tanya Danish setelah melihat Miko yang menepuk bahunya
"Biasa, kencan buta." Jawab Miko dengan santainya. Tanpa meminta persetujuan dia duduk di kursi yang satu meja dengan Danish.
"Ini kan masih jam kerja. Enak saja kau mau makan gaji buta untuk kencan buta yang tidak penting ini." Ucap Danish
"Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku. Aku tidak makan gaji buta. Aku hanya menukarnya dengan jam makan siang." Ucap Miko dengan tetap santai.
"Terserahlah, Eh wait, bukannya kau sudah punya pacar?" Tanya Danish menelisik. Miko malah tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Danish langsung paham.
"Kak Danish ngapain disini? Oh ya tadi kenapa nggak ngantor?" Miko mengalihkan pembicaraan.
"Aku kemari mencari ketenangan. Kau tahu, aku dijodohkan dengan Isabel."
"What? Wanita gesrek itu? Astaga kak, kau harus menolaknya. Dia saja mendekatimu dengan cara curang."
"Ya tanpa kau beritahu aku sudah menolaknya. Makanya aku ada disini sekarang."
Ting
Sebuah pesan masuk di ponsel Danish. Setelah membacanya dia langsung bergegas pergi tanpa berfikir lagi. Bahkan dia tidak berpamitan pada Miko yang sejak tadi mengobrol dengannya.
🌺🌺
Saat ini Danish duduk di kursi taman dengan memegang map berisi data lengkap mengenai Alvino. Ternyata dia pergi menemui Felix.
"Ternyata kaya juga ya dia, bahkan dia sudah memiliki bisnis sendiri, hebat." Ucap Danish setelah membaca biodata Alvino.
Alvino Abraham, berusia 28 tahun pemilik Albara tour & travel. Suatu perusahaan transportasi besar di Jakarta. Selain itu kekayaannya juga berasal dari orang tuanya yang memiliki perusahaan besar dibidang eskpor-impor.
Dalam biodata itu tertulis lengkap seluk beluk Alvino. Bahkan dengan siapa dia pernah berpacaran pun ada. Tertulis hanya ada satu wanita yang sangat dipuja oleh Alvino, yaitu Violla caroline. Seorang model berusia 26 tahun. Cinta mereka tidak direstui oleh orang tua Alvino karena pekerjaan Violla.
"Apakah ada info lain selain ini? Seperti tentang pernikahannya." Ucap Danish
"Alvino dan Istrinya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Kehidupan rumah tangga mereka terlihat harmonis. Bahkan sekarang mereka sedang mengadakan acara empat bulanan. Hanya itu yang dapat saya infokan." Ucap Felix
"Baik terimakasih, nanti aku hubungi lagi jika ada tugas lanjutan." Ucap Danish
Mereka pun berpisah disana. Danish pergi dengan mobilnya, begitu pula dengan Felix.
🍁
🍁
Acara empat bulanan Alika sudah selesai. Alvino pun ada disana. Dia tampak begitu bahagia. Bahkan dia mengikuti acara dengan khidmat. Di depan seluruh keluarga, Alvino memperlakulan Alika dengan baik. Sampai Alika mengira Alvino sudah berubah dan menerimanya.
"Semoga saja setiap hari seperti ini. Aku senang mas kamu bersikap manis padaku dan calon anak kita." Ucap Alika dalam benaknya. Dia yakin jika suaminya sudah berubah karena sadar dirinya sebentar lagi akan menjadi ayah.
Namun situasi berubah total. Saat semua keluarga sudah pulang, Alvino membawa Violla masuk kedalam rumah. Alvino memperkenalkannya pada Alika.
Alika yang tadinya merasa hatinya berbunga-bunga, perasaan itu kini sirna. Kedua matanya jelas melihat suaminya merangkul wanita lain dengan mesra.
"Emhh..emm.. Biasa aja lihatnya. Seperti yang sudah pernah ku katakan, Temanku ini akan tinggal dirumah ini bersama kita." Ucap Alvino
Disebut teman oleh Alvino, Violla langsung merajuk. Dia melepaskan rangkulan tangan pria itu. Kemudian memasang ekspresi kesal.
"Jadi aku hanya teman bagimu, setelah apa yang kita lakukan bersama." Ucap Violla dengan tatapan kesal. Alvino segera membujuk wanita itu. Tapi disela oleh Alika yang tidak tahan melihat apa yang ada dihadapannya.
"Mas yakin dia hanya teman? Dan apa yang wanita ini maksud? Kalian melakukan apa?" Tanya Alika dengan tegas.
"Namaku Violla dan aku adalah kekasih dari suami kamu. Mungkin sudah jadi istri jika saja kamu tidak menghalangi. Dan kamu tanya apa yang kita lakukan? Yang jelas aku bikin suamimu ini puas." Jawab Violla dengan percaya diri.
"Mas apa maksudnya ini?" Alika kembali memastikan pada sang suami yang diam saja.
"Ya apa yang dikatakan Violla benar. Dia ini kekasihku dan aku akan menikahinya." Ucap Alvino dengan merangkul Violla.
Bak di sambar petir hati Alika langsung terasa panas dan sakit. Dadanya langsung sesak mendengar apa yang dikatakan suaminya. Mungkin dari awal memang pernikahan mereka tidak ada dasar cinta. Tapi sampai saat ini Alika berharap rumah tangganya akan ada kemajuan. Namun ternyata apa yang dipikirkannya salah. Hari ini suaminya malah membawa perempuan lain masuk kedalam rumah mereka.
"Mas kami sadar dengan yang kamu katakan, Aku sedang hamil tapi kenapa kamu malah ingin menikahi wanita lain." Ucap Alika dengan tatapan sendu.
"Tenang saja tidak perlu protes aku tidak akan menceraikanmu. Aku tetap akan bertanggung jawab atas anak yang aku sendiri tidak yakin dia darah dagingku." Ucap Alvino, Violla tersenyum senang melihat kekasihnya menindas istrinya sendiri.
"Apa lagi ini mas, ini anak kamu. Aku ini istrimu aku hamil juga karena perbuatanmu." Ucap Alika merasa geram.
"Hei kita menikah baru jalan tiga bulan lebih berapa hari, tapi kehamilanmu sudah jalan empat bulan saja. Ck.."
"Ya Allah mas, kamu menuduhku hamil sebelum pernikahan? Usia kehamilan itu dihitung dari hari terakhirku datang bulan. Mbak kamu juga wanita, kamu pasti tahu tentang ini." Ucap Alika melakukan pembelaan diri. Tapi Violla hanya mengangkat bahunya. Sudah jelas dia tidak akan membenarkan perkataan Alika. Karena posisinya ingin menyudutkan Alika.
"Sudahlah jangan banyak bicara. Aku tidak akan mempermasalahkan ini. Tugasmu hanya menjadi istri pertama yang menutupi hubunganku dengan Violla." Ucap Alvino yang kemudian mengajak Violla melangkah menuju kamar utama. Yaitu kamar yang ditempatinya bersama Alika.
Alika hanya bisa menangis menatap sang suami masuk kedalam kamar mereka bersama wanita lain. Tak lama kemudian, Alvino keluar untuk memberitahu Alika agar segera memindahkan barangnya ke kamar lain. Karena Violla yang akan menempati kamar itu menggantikan dirinya.
"Aku sudah berusaha keras untuk rumah tangga ini. Apakah aku akan kuat untuk terus menjalaninya? Bahkan calon maduku saja sudah menempati kamar milikku." Ucap Alika sembari menangis meratapi nasibnya.
Dibalik kaca jendela, Danish mengepalkan kedua tangannya. Dia ikut merasa terluka melihat wanita pujaan hatinya disakiti seperti itu.
"Beraninya kau menyakiti wanitaku! Aku bersumpah akan merebutnya darimu. Tunggu balasan dariku Ular Albino sialan." Gumam Danish.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments