Aeon Mall Tokyo Center
Yuki memutuskan untuk mengajak Taro dan Misaki jalan - jalan di mall untuk menyegarkan pikiran mereka sekaligus mempererat hubungan persahabatan mereka, Taro dan Misaki sudah menyelesaikan masalah diantara mereka seminggu sebelumnya.
Taro lebih sedikit tenang dari sebelumnya, Misaki pun demikian. Tetapi, urusan sekolah tetap akan menjadi masalah yang berbeda bagi Taro dan Misaki. Beberapa kali Misaki berusaha menemukan jalan agar kakaknya tidak mendapat masalah baru, namun Taro tidak ingin masalah sekolah dibawa ke rumah.
"Makan disana yuk!" Yuki menunjuk ke arah toko Sushi yang berada di dalam mall
"🍣 Sushi ya? Aku tidak suka." ucap Taro
"Lidahnya tidak terbiasa dengan makanan laut, walaupun ada juga Sushi yang tidak berisi ikan atau kepiting." ucap Misaki
"Bukan alergi kan?" tanya Yuki penasaran
"Baiklah, bagaimana kalo ramen?" Yuki kini menunjuk ke arah toko ramen
"Iya aku mau, sudah lama tidak makan mie." ucap Taro antusias
"Payah, untung Papa sama Mama udah pulang ke negara asal." Misaki sedikit bercanda
"Negara asal? Maksudmu kedua orang tua kalian?" Yuki terlalu polos untuk candaan Misaki
"Tidak... aku hanya becanda, Hasegawa-san." Misaki tersenyum dan tertawa bersama Yuki
"Hem, payah." Taro sama sekali tidak tertarik dengan candaan Misaki, dia memilih untuk berangkat sendiri ke toko ramen 🍜
Yuki dan Misaki segera mengejar Taro untuk berjalan menuju toko ramen, sesampainya di sana mereka langsung memesan makanan.
"Aku mau ramen seafood 🍢" ucap Misaki
"Aku mau udon 🍜" ucap Yuki
"Aku mau ramen kering 🍜" ucap Taro
Mereka bertiga sudah memesan makanan, Taro langsung mengeluarkan ponsel untuk melihat siapa yang tadi sempat menghubunginya.
"Sepertinya tadi ada yang mengirim pesan, tapi aku tidak mengenal nomornya." Taro membaca is pesan
"Selamat siang, tuan Furuhashi. Sebentar lagi kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan, anggap saja hadiah dariku dan temanku. Sampai jumpa minggu depan, Furuhashi"
*72178****
"Siapa ini? Aku akan menghubunginya." Taro mencoba menghubungi nomor telepon tersebut, namun tidak diangkat sama sekali
"Taro, aku lihat sejak tadi kamu sibuk dengan ponselmu." Yuki memandangi Taro
"Dia mungkin sedang menghubungi pacarnya, yang dia sembunyikan dariku dan teman - temannya." ucap Misaki dengan sedikit mengejek
"Tidak lucu Misaki! Tidak ada yang aku sembunyikan, jangan bodoh!" Taro merubah mimik wajahnya
"Yaudah, jangan berantem gitu dong. Kalian kan kakak beradik, gak baik." Yuki tersenyum melihat tingkah Taro-Misaki
Gerbang utama mall
Maulana dan sang kakak berjalan masuk ke mall untuk menuju ke department store, hari ini Maulana baru keluar dari rumah sakit pasca serangan di sekolahnya.
"Aku baru pulang dari rumah sakit loh kak, kenapa harus ikut kakak kesini?" Maulana masih terlihat lemah
"Gak boleh nolak, lagian kan kalo kamu pingsan kakak ada disini buat nangkep kamu."
Ayumi Silviani, biasa dipanggil Silvia.
Kakak Maulana ini memang lahir di Jepang, tepatnya di Osaka ketika bapak Gunawan dan ibu Nami Uchida tinggal setelah menikah. Namun karena satu dan lain hal, Silvia harus pindah dan tinggal di Indonesia bersama keluarga ayahnya.
Silvia adalah mahasiswi jurusan ekonomi di salah satu Universitas negeri di Indonesia, Silvia sudah meraih gelar S1 di Indonesia sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan study S2 di Inggris.
Maulana terpaksa mengikuti permintaan sang kakak, lagipula pak Gunawan juga meminta Silvia untuk menjaga adiknya selama Maulana pergi bersamanya.
"Aku berharap tidak bertemu siapapun disini, lagipula ini hari sabtu." Maulana melihat sekelilingnya
"Hei, kenapa celingak celinguk gitu? Kamu nyari apa sih?" Silvia menyadari sikap Maulana
"Aku gak mau ketemu temenku disini, nanti dikiranya aku bolos." Maulana masih melihat sekeliling
"Hmm biasanya juga kamu cuek, ini kok malah khawatir. Apa jangan - jangan, ada cewek yang kamu suka ya...? Takut dikira selingkuh? Masa sama kakak sendiri sih selingkuhnya?" Silvia terus menggoda Maulana
"Enggak kak, aku gak punya pacar." Maulana menghentikan tatapannya pada sosok Yuki yang berjalan mendekatinya, Yuki bersama Misaki dan Taro menatap kebingungan.
"Maulana? Jadi kamu sudah sembuh?" tanya Taro
"Kenapa kau ada di sini?" Maulana kali ini menatap dengan cuek
"Kamu sudah baikkan sekarang? Syukurlah, jadi besok aku bisa melihatmu di sekolah." ucap Yuki sambil tersenyum
"Ngomong - ngomong, siapa perempuan yang bersamamu ini?" Misaki terpaku pada sosok Silvia
**ting ting!
Ponsel Silvia berbunyi tanda sudah jam 2 siang.
"Ah sudah jam 2, sebaiknya kita bergegas Maulana! Maaf kami sedang buru - buru." Silvia menarik lengan Maulana dan membawanya pergi ke department store
Misaki, Taro dan Yuki hanya memandangi Maulana yang sudah menjauh, Yuki memiliki rasa penasaran tinggi sekarang. Selain itu Misaki juga nampak penasaran dengan perempuan yang tadi bersama Maulana, Taro hanya tersenyum sini dengan apa yang Maulana lakukan.
"Hmm, jadi dia sudah punya pacar sekarang." Taro membuat wajah Yuki sedikit memerah memanas
"Awas saja jika ada perempuan lain yang mendekatinya!" Yuki kesal dalam hatinya
"Yaudah, nanti pas sekolah kamu tanya ke Maulana langsung aja. Lagian kan Maulana bukan cowok yang mudah menyebarkan gombalan, seperti Taro." Misaki kini menatap sinis Taro
Beberapa saat kemudian
Seorang gadis kecil berjalan mencari seseorang, dia menabrak Misaki yang berada di depannya. Saat menyadari hal itu, Misaki berbalik dan mendapati anak kecil itu terjatuh.
"Eh? Ya ampun." Misaki membantu gadis kecil itu berdiri "Kamu gak apa - apa?"
Misaki terkejut, ternyata sosok gadis yang menabraknya adalah Tsumugi.
"Oh! Kak Misaki!" Tsumugi memeluk Misaki saat itu juga
Tsumugi merupakan adik kedua Miyamura, Adik pertama Miyamura meninggal karena sakit parah. Tsumugi berusia 5 tahun, Misaki termasuk perempuan yang dekat dengan Tsumugi setelah mantan pacar Miyamura sebelumnya.
"Tsumugi? Kamu ngapain disini sendirian?" Misaki sedikit khawatir
"Aku nyari kakak Miya, tadi aku lagi beli permen." Tsumugi mengusap air matanya
"Sayangku... Nanti kita cari bareng - bareng ya?" Misaki memeluk Tsumugi sambil mengelus rambut gadis kecil itu
Sesampainya di sebuah tempat informasi.
Announcer menyebarkan informasi bahwa ada seorang anak perempuan yang mencari kakaknya yang terpisah dengannya, kemudian memberikan ciri - ciri gadis kecil itu.
"Semoga cepat ketemu ya." Yuki mendekati Tsumugi lalu mengelus rambut Tsumugi
"Jangan menyentuhku!" ucap Tsumugi kepada Yuki yang seketika membuat Yuki terkejut
"Oh iya Hasegawa, dia ini adiknya Miyamura." Misaki kemudian menatap Yuki dan memberikan sebuah fakta
Yuki terdiam setelah mengetahui fakta bahwa gadis bernama Tsumugi itu adalah adik dari pria yang sebelumnya dia suka, sifat Tsumugi memang tidak mudah ditebak.
Seorang lelaki berjalan mendekati meja informasi, lalu segera Tsumugi memeluk lelaki itu.
"Kakak!" ucap Tsumugi
"Maafin kakak ya sayang, kakak janji gak bakal ninggalin kamu lagi." ucap Miyamura
"Miyamura-kun!" Taro melirik ke arah Miyamura
"Ah, kalian." Miyamura bangkit lalu mendekati Taro, Yuki dan Misaki
"Kau juga sedang disini?" Yuki menatap Miyamura namun pikirannya terbang entah kemana
"Maaf ya, kalian jadi kerepotan." Miyamura kemudian menatap Misaki
"Aku harap kamu tidak melakukan hal yang sama lagi, kasian Tsumugi." Misaki menatap Miyamura
Miyamura mendekati Misaki, lalu membisikkan sesuatu.
"Aku tidak mengatakan pada Tsumugi kalo kamu memutuskan hubungan denganku, dia masih menganggap kita pacaran."
Misaki hanya bisa terdiam mendengar pernyataan Miyamura yang membuatnya sedikit mengeluarkan air mata, Miyamura merahasiakan perpisahan mereka agar Tsumugi tidak membenci Misaki.
"Kalau begitu aku dan adikku permisi dulu, sekali lagi terima kasih banyak." Miyamura membungkuk lalu pergi bersama Tsumugi
"Sampai jumpa kakak Misaki!" Tsumugi melambaikan tangan ke arah Misaki
"Maafkan aku ya, Tsumugi." Misaki juga melambaikan tangan ke arah Tsumugi
Pertemuan tak terduga dengan Maulana dan seorang perempuan, serta Tsumugi dan Miyamura membuat Yuki, Misaki dan Taro sedikit merasa lelah sekaligus terkejut. Hari yang harusnya menenangkan bagi ketiganya, malah menyisakan banyak pertanyaan dan rasa sedih.
Misaki kini memikirkan, apa langkah yang akan Miyamura ambil selanjutnya agar Tsumugi tidak membenci sosoknya. Sementara Yuki kini terfokus pada perempuan yang berjalan bersama Maulana tadi, Yuki terus memikirkan sosok itu setiap kali dia memikirkan Maulana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments