Sepulang sekolah
Taro menemukan Misaki yang bertemu Yoshida, persembunyian Taro pada akhirnya seperti hanya kamuflase untuk menutup kesalahan Taro selama ini.
"Tidak semudah itu Yoshida, kau pikir bisa mempengaruhiku hah? Kau akan kehilangan temanmu setelah ini!" ucap Misaki menantang Yoshida
"Aku tidak peduli Taro, kau akan menerima akibatnya bila berani mengancamku." Yoshida nampak santai menghadapi ancaman itu
Taro muncul dihadapan Misaki ketika Yoshida menjauh, dia langsung membawa Misaki pulang dan menahannya di kamar.
"Aku sudah mengatakannya beberapa kali padamu, jangan sok ikut campur urusanku dengan Yoshuke ataupun Yoshida!" Taro berteriak
"Kakak! Keluarin aku kak! Aku mau ketemu Maulana!" Misaki terus memukul pintu dari dalam kamar
"Cukup dengan Maulana! Besok kamu gak usah sekolah dulu, biar kakak saja." Taro meninggalkan Misaki yang menangis di kamarnya
"Aku harus memikirkan cara untuk mengatakan apa yang kakak coba sembunyikan ke temannya, tapi bagaimana..?" Misaki kemudian teringat kalau Yuki juga mencari tau soal Taro.
Misaki segera menghubungi Yuki dan menyuruhnya mengunjungi Maulana di rumah sakit.
"Ayo angkat telfonnya!" beberapa saat kemudian Yuki mengangkat telfon
"Iya, Misaki?" jawab Yuki
"Bisakah kamu menemui Maulana? Aku mohon." Misaki berbicara dengan suara kecil
"Aku memang akan menjenguk Maulana, memangnya kenapa?" Yuki sudah menyiapkan beberapa buah untuk Maulana
"Coba kamu singgung soal masalah kakakku dan gangster sekolah, aku sedikit curiga dengan kelakuan kakak beberapa belakangan ini." Misaki terus memandang pintu
"Oh iya baiklah, aku juga penasaran kenapa Taro selalu berubah sikap. Hari ini baik, besok terlihat sombong atau angkuh. Mungkin Maulana tau sesuatu, lagipula mereka kan sahabat."
Ucapan Yuki sedikit membuka mata Misaki soal penyamarannya sebagai Taro, karena Taro beberapa kali merubah sikapnya bahkan membuat semua orang di sekolah bingung.
Misaki datang ke Hoshizora sebagai siswa sekolah untuk mengganti posisi Taro, namun seiring berjalannya waktu beberapa temuan misterius ditemukan Misaki.
Hal ganjil seperti hubungan dengan temannya, lalu keterlibatan Taro dengan apa yang terjadi pada Gen, kemudian terakhir masalah Taro dengan pelaku penyimpangan, Haruki Miyazaki.
"Aku bingung, disaat kakak memintaku menyelesaikan masalahnya di sekolah, sekarang kakak malah menahanku di rumah."
RS Tokyo University
Yuki masuk ke ruangan dimana Maulana dirawat, Maulana sedang membaca sebuah buku novel.
"Oh, Hasegawa-san rupanya." Maulana menatap wajah Yuki yang berbeda dari biasanya
"Kamu sudah baikkan?" Yuki sedikit kaku
"Ada apa Hasegawa? Kamu sedikit berubah, apa ada yang mau kamu bicarakan?" Maulana menebak wajah Yuki
"Misaki, memintaku menanyakan soal hubungan Taro dengan para anggota gangster sekolah. Aku sebenarnya bingung juga, kamu sadar tidak kalau sikap Taro sering berubah setiap bertemu?" Yuki mencoba menerka kejadian di sekolah, Maulana juga sedikit tersadar dengan itu.
"Aku perhatikan bukan hanya sikap, tapi tutur kata dan wajahnya juga setiap hari berbeda. Sebenarnya awalnya Taro punya masalah dengan Yoshida, yang aku dengar dari Rio kalo Taro berhutang pada Yoshuke dan Yoshida. Tapi hutang karena apanya aku kurang tau, lalu soal masalah pelecehan terhadap Taro juga ternyata berhubungan dengan hutang itu." Maulana sedikit curiga sejak Taro mencoba menjauhinya
"Hutang? Maksudmu hutang uang? Lalu kenapa dengan Yoshuke?" Yuki penasaran
"Tidak yakin, yang jelas Taro sangat berhati - hati denganku sekarang. Oh iya, ada hal lain soal Misaki yang kau tau?" Maulana kini penasaran dengan Misaki
"Taro menahannya dirumah, katanya Misaki terlalu ikut campur soal urusannya." Yuki menunjukkan wajah sedihnya
"Kau datang selain karena Misaki, apakah ada yang lain?" Maulana melirik ke arah Yuki yang sedang tidak enak badan juga
"Aku bawakan buah, dan aku akan sedikit kurang enak badan." Yuki tersenyum
"Kamu demam ya? Kenapa kamu memaksakan diri datang kalo enggak enak badan?" Maulana kini cemas
"Tidak apa, aku kan menginap disini menemanimu. Lagian besok kan hari minggu, jadi bisa santai." Yuki kemudian mengupas salah satu buah yang dia bawa, lalu dia menyuapi Maulana
"Aku bisa makan sendiri, gak perlu pake disuapin begini." Maulana sedikit menolak, namun Yuki tetap menyodorkannya
"Jangan menolak!" ucap Yuki
Kediaman Furuhashi
Misaki tertidur setelah menghubungi Yuki, dia tidak masuk sekolah minggu ini karena Taro menahannya. Akan sangat berbahaya bagi Maulana jika Misaki yang datang ke sekolah sebagai Taro, karena bisa saja Taro menyiksanya di sekolah.
"Apa kabar ya Maulana, apakah dia sudah bisa masuk sekolah minggu ini? Tapi biarpun dia masuk sekolah, aku tidak bisa menemuinya. Tapi masih ada Taguchi dan Rio yang menjaganya, jadi aku sedikit lega." Misaki masih berusaha mencari kabar Maulana meskipun dirinya masih salam penahanan sang kakak.
Taro turun dari tangga lalu segera mencari handphone, sayangnya dia tidak berhasil menemukannya. Taro hanya tertegun lesuh dengan kejadian hari ini, Misaki terus mencoba membuat semuanya menjadi semakin kacau bagi Taro.
"Hutang itu baru akan lunas jika aku bisa mendapatkan 💴 100.000 lagi, tapi dari mana? Lagipula Papa dan Mama akan pulang ke luar negeri setelah 3 hari dari sekarang." Taro teringat kalau Misaki masih memiliki tabungan, dia berfikir untuk merebut tabungan Misaki.
"Misaki? Iya, tapi aku harus membuat rencana yang bersih dan tidak diketahui olehnya." Taro memutuskan untuk membiarkan Misaki mengganti dirinya Selama mungkin di sekolah, ya setidaknya sampai lulus sekolah.
Taro kembali ke kamar Misaki untuk melepaskan Misaki, saat membuka pintu alangkah terkejutnya kala Misaki ketahuan menghubungi Yuki. Namun Taro tidak marah, dan malah berjanji pada Misaki.
"Misaki, maaf soal kejadian tadi. Aku mohon kamu kembali ke sekolah ya, sampai situasi aman." Taro memohon pada Misaki
"Kenapa kakak tiba - tiba berubah ya? Seperti ada yang dia sembunyikan dariku lagi, tapi apa?" tutur batin Misaki
"Kakak gak ada maksud apapun, kakak cuman ingin istirahat dan tenangin pikiran aja." ucap Taro meyakinkan Misaki
"Yaudah deh, aku maafin kakak. Tapi awas ya, kalo ketemu Maulana kakak harus minta maaf." Misaki sedikit menantang Taro
"Iya kakak janji." Taro mencoba tersenyum untuk menutupi niat jahatnya
RS Tokyo University
Yuki tertidur tepat di sebelah Maulana, dia tertidur di kursi dan nampak sangat damai. Tak ada yang bisa dilakukan Maulana, Yuki sudah sangat amat baik kepadanya.
"Maaf Hasegawa, aku sama sekali belum bisa menerima cintamu. Aku khawatir akan menyakitimu suatu saat nanti, apalagi bila aku sampai membuatmu benci padaku." Maulana mengelus kepala Yuki, namun tidak sampai membangunkan Yuki.
Saat menatap atas, Maulana mencoba terfokus pada kasus Taro. Bagaimana mungkin Taro bisa membuat kesalahan sekecil itu, sampai dia harus mengorbankan diri nantinya.
"Sangat tidak lucu Taro, aku akan membuatmu minta maaf padaku." ucap Maulana sangat yakin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments