SMA HOSHIZORA
Sehari setelah kejadian memilukan di acara kebudayaan, SMA Hoshizora sudah kembali dalam kondisi normal meskipun para guru menyarankan untuk diliburkan. Beberapa siswa hanya bisa menerima keputusan pak Miyazaki soal kebijakan sekolah, tidak membuat para anggota gangster sekolah terganggu.
Bagi Taro, hari ini menjadi hari yang berat karena dia harus kembali ke sekolah setelah kejadian kemarin. Dia berusaha untuk bersikap normal meskipun menjadi sasaran penjahat, Misaki sendiri memutuskan untuk tidak sekolah untuk mengambil peran sebagai Taro saat ini.
Melewati beberapa kelas, Taro hanya memandang jalan dengan wajah datar. Beberapa siswa juga memandangnya dengan tatapan datar, tetapi Taguchi dan Rio menatap tajam Taro.
"Rio, Taro sudah ada disini." ucap Taguchi
"Lalu masalahnya apa? Dia kan siswa disini, jadi wajar dia ada di sini." ucapan datar Rio
"Jadi kapan kita akan menjenguk Maulana?" tanya Taguchi
"Entahlah, sepulang sekolah aku sudah harus berada di rumah membantu ayahku berkebun." Rio tidak bisa ikut dengan Taguchi
"Baiklah, sepertinya aku akan sendirian kesana." Taguchi sedikit melirik Taro
"Apapun yang terjadi, aku tidak akan minta maaf kepada Maulana." Taro memalingkan wajah ke jendela
RS Tokyo University
Misaki memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, melainkan menemani Maulana selama di rumah sakit. Beberapa jam yang lalu, sister sempat memeriksa kondisi Maulana dan menyatakan Maulana sudah mulai stabil kembali.
"Siapa orang itu? Kenapa kakak menjadi sasarannya? Ada sesuatu yang kakak sembunyikan, iya itu pasti." tutur batin Misaki
sejak tadi Misaki terus menggenggam tangan Maulana dan berusaha tetap tenang, meskipun pikirannya pasti menuju sang kakak.
SMA Hoshizora
Ryusei berjalan menuju taman belakang sekolah untuk menenangkan diri dan menjauh dari kerumunan, namun saat sampai di taman dia dapati seseorang berseragam Hoshizora tapi wajah yang tidak asing.
"Apa kabar, Ryusei?" pria itu berbalik arah dan memandangi Ryusei
"Haruki?" Ryusei nampak kaget
"Lama tidak bertemu ya, bagaimana kabarmu?" Haruki nampak tersenyum dan mendekati Ryusei
"Mau apa kau datang kesini? Mencari masalah baru lagi dengan orang lain, hah?" Ryusei nampak tidak peduli dengan kehadiran Haruki, namun dia juga tidak bisa menolaknya
"Aku datang kesini tentu untuk kembali ke sekolah, dan kembali bergabung dengan Yoshuke. Tapi, aku mau satu orang temanku bergabung lagi." Haruki nampak mengundang Ryusei
"Kau berharap aku kembali? Dengan adanya dua orang bodoh disana? Apa kau sudah gila? Kau lupa, bahwa kaulah yang telah mengeluarkanku dari sana? Agar tidak ada yang bisa menemukan bukti kejahatanmu terhadap Furuhashi Taro?" Ryusei membuat raut wajah Haruki berubah drastis
"Apa maksudmu? Aku hanya ingin kau bergabung lagi denganku dan Yoshuke, seperti dulu. Lagipula aku akan sangat mudah menyingkirkan Hose dan Mark, tidak sulit untuk menyingkirkan dua tikus itu. Dan apa maksudmu soal bukti kejahatanku?" Haruki nampak kesal dengan pertanyaan Ryusei yang sangat amat berbahaya
"Bukti kejahatanmu ada padaku, lagipula kau akan dapat masalah besar begitu Taro mendapatkan informasi dari orang dalam bukan? Oh iya, hutang Taro sudah hampir lunas setelah kau tidak kembali ke sekolah. Jadi bisa dikatakan sebentar lagi anggota gangster sekolah akan membuatmu masuk ke penjara, jangan berharap kau bisa lepas!" Ryusei kemudian berjalan menjauh dari Haruki, sebelum akhirnya Haruki memberikan pernyataan mengejutkan.
"Menyingkirkan Hose dan Mark adalah tugasku, kau hanya tinggal duduk manis. Dan satu hal lagi, nyawamu dalam posisi terancam sekarang. Begitu apa yang Yoshuke tau soal siapa dirimu, kau tidak akan bisa menghirup udara lagi." Haruki memberikan ancaman bagi Ryusei, namun Ryusei memilih berjalan terus dan menjauh darinya.
"Begitu semua terungkap, kau (Haruki) dan Yoshuke akan masuk penjara bersama." tutur batin Ryusei
Sambil memikirkan apa yang Ryusei katakan, Haruki merasa ada yang aneh dengan Ryusei. Haruki terus memperhatikan gerak Ryusei yang aneh bahkan sebelum kejadian memalukan itu terjadi, Ryusei nampak melindungi Taro menurutnya. Meskipun begitu, Haruki berusaha agar bukti kejahatannya tidak diketahui siapapun.
Sepulang sekolah
Yuki Hasegawa memutuskan untuk datang ke rumah sakit tempat Maulana dirawat, dia mengajak Taguchi dan Rio bergabung namun Rio terpaksa harus menolak.
"Maaf ya Hasegawa-san, aku benar - benar tidak bisa ikut." ucap Rio
"Tak apa Rio, lagipula kau memang harus membantu ayahmu kan? Aku akan mengajak Taro ikut." Yuki nampak bersemangat untuk mengajak Taro, namun Taguchi menahannya
"Taro tidak akan ikut, dia harus pulang untuk menemui orangtuanya yang sudah pulang dari amerika." ucap Taguchi
Beberapa saat kemudian, Miyamura muncul dan mendekati Yuki.
"Yuki, apakah kamu mau menjenguk Maulana hari ini?"
"Aku akan kesana berdua dengan Taguchi, agar aku tidak merasa takut. Lagipula Misaki sudah menungguku disana, kalau kau mau ikut ya cari Taxi sendiri." Yuki akhirnya berjalan bersama Taguchi untuk menaiki mobil Hasegawa
"Baiklah, aku akan mencari Taxi." Miyamura pun menyebrangi jalan dan menemukan Taxi kosong, dia segera menaikinya
Dalam perjalanan
Yuki terus memandangi bucket bunga yang dia beli dari sebuah toko bunga, ada nama Maulana disana dengan surat bertuliskan.
*Pangeran Fajar, apa yang terjadi hari ini semoga kamu bisa melewatinya. Aku akan setiap menunggu kehadiranmu kembali, meskipun sulit tapi berusahalah sembuh untukku dan masa depan kita*
*長谷川ゆき Hasegawa Yuki
Taguchi kemudian mengajak Yuki untuk bicara mengenai apa yang kemarin Maulana alami.
"Hasegawa-san, aku mau sedikit membahas soal kemarin."
"Soal pria yang menyerang Maulana? Dia juga mencoba menangkap Taro kan? Ada apa ini sebenarnya?" Yuki bicara sambil meneteskan air mata
"Ehem! Sepertinya aku kenal siapa dia, dia juga siswa Hoshizora namun dia menghilang karena sebuah kasus." Taguchi mencoba mengingat masa lalu
"Siswa Hoshizora?" Yuki sedikit terkejut
"Aku tidak yakin, tapi dari cara bicara dan cara berkelahinya sepertinya... Oh, Haruki?" Taguchi mengingat sosok Haruki yang punya banyak skandal
"Haruki? Maksudmu Miyazaki Haruki? Anak dari kepala sekolah kalian?" Yuki mengenali sosok Haruki karena mereka bertemu saat peresmian sekolah Hoshizora yang awalnya adalah sekolah umum
"Kau mengenalnya?" Taguchi terkejut
"Ya aku.. aku pernah bertemu dengannya, tapi sudah sangat lama." Yuki memandang Taguchi begitu dalam seolah memberikan informasi
RS Tokyo University
Sesampainya di rumah sakit, Yuki, Taguchi segera menuju ruangan tempat Maulana dirawat. Tetapi sosok Miyamura sudah terlihat di depan ruang perawatan, nampaknya dia belum bisa masuk ruangan karena ada beberapa suster yang masuk.
"Miyamura?" Yuki sedikit terkejut
"Kalian baru sampai? Aku sudah disini sejak 10 menit yang lalu, tetapi karena ada suster jadinya aku tidak bisa masuk. Taguchi, hai." Miyamura kemudian menyapa Taguchi yang menunjukkan wajah dinginnya
"Kau mengejutkanku, Miyamura." ucap Taguchi
Suster berjalan keluar dari ruangan pasien, namun sosok Misaki terlihat sedang memberikan makan kepada Maulana. Yuki, Taguchi dan Miyamura segera masuk ke ruangan, Misaki dan Maulana menyambut kedatangan mereka.
Yang aneh, Maulana menatap dingin Yuki dan Miyamura namun memberikan wajah senyum kepada Taguchi.
"Hai, Taguchi-kun!" ucap Maulana
"Hei kawan! Kau sudah baikkan?" Taguchi mendekati Misaki dan duduk disebelahnya
"Ya beginilah, masih terasa sakit dikepala. Kenapa kau bersama Yuki dan Miyamura? Dimana Rio dan Taro?" Maulana sedikit khawatir dengan Taro yang menjadi sasaran empuk pria misterius itu
"Jangan berharap soal Taro, lagipula dia tidak mungkin akan minta maaf kepadamu kan?" Taguchi menjawab sambil agak kesal
"Rio membantu ayahnya berkebun, jadi dia tidak bisa datang." ucap Yuki yang membuat Maulana menatapnya
Yuki mendekati Maulana lalu memberikan bunga
"Aku bawakan ini untukmu, aku berharap kamu bisa melewati masa sekarang ini. Aku juga berharap, kita bisa bersama lagi." Yuki tersenyum dengan memancarkan kecantikan wajahnya ke Maulana
"Terima Kasih ya, Hasegawa." Maulana juga tersenyum
Maulana kemudian menatap seluruh orang di dalam ruangan, dan menunjukkan tanda nama yang dia dapatkan pada saat bertarung dengan pria misterius.
"Aku punya pertanyaan untuk kalian, apa kalian kenal dengan nama orang ini?"
Dalam tanda nama itu, sosok *Miyazaki Haruki* menjadi perhatian bagi Misaki, Taguchi, Yuki dan Miyamura.
"Miyazaki Haruki?" Misaki sangat asing dengan nama itu
Nama itu tidak asing bagi Taguchi dan Yuki karena mereka pernah bertemu dengan Haruki, sementara Miyamura mencoba mengingat orang yang ia temui saat pertama kali masuk sekolah Hoshizora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments