SMA Hoshizora
Miyamura dan Rio sudah berada di lantai dua dimana seorang pria misterius mengancam akan mengacaukan acara kebudayaan serta menangkap Taro, Maulana dan Taro saat ini mengatur strategi untuk menangkap pria tersebut yang saat ini menahan Yuki.
"Apa hanya itu permintaanmu Maulana?" tanya Taro yang kembali menantang
"Aku pikir itu lebih baik, memohon maaf atas kesalahannya." Maulana menatap sinis Taro
"Baiklah kalau begitu, kau akan menyesal." Taro menatap sinis Maulana
"Apa yang si bodoh ini pikirkan? Lalu kenapa Maulana berani menantang kakak?" Misaki terus berfikir agar bisa menyelamatkan Yuki
"Sepertinya kedua pria ini lebih memilih menjadikanmu alat taruhan mereka, hah? Gadis bodoh?" ucap Pria misterius itu demi membuat Yuki semakin takut
"Maulana! Taro!" Yuki berusaha melepaskan genggaman pria itu
Taro mencoba melawan, namun sekali lagi pria itu membuat semua terkejut.
"Ngomong - ngomong, aku menginginkanmu Taro Furuhashi. Jika kau mau ikut denganku, gadis cantik ini akan ku lepas. Bagaimana?"
"Apa?" Taro yang paling terkejut
"Omong kosong apa ini? Kau menginginkan Taro tapi menyandera gadis itu?" kini Misaki yang sedikit terkejut
"Jika kau ingin pria yang berada di sebelahku, maka kau harus melawannya dulu." Maulana kini menantang pria itu
"Hah? Aku tidak bodoh, aku tau itu caramu untuk merebut gadis ini tanpa memberikan Taro padaku." Pria itu sempat mencekik Yuki dengan genggaman yang kuat
Maulana dan Taro kehabisan ide, Miyamura sempat maju namun pria itu malah mengeluarkan pisau dan mengarahkannya ke Yuki.
"Lelaki payah! Jika berani, ayo maju." pria itu mengancam Miyamura
"Maulana..Kun.." Yuki mulai sesak nafas
"Baiklah.." saat hendak maju, Maulana tertahan Taro yang berlari dengan cepat
"JIKA KAU MENGINGINKANKU, MAKA MAJULAH!" Taro hendak menyerang pria itu
Dengan cepat pria itu memukul Taro dengan sebuah kayu besar, Yuki terhempas dan ini menjadi kesempatan bagi Maulana untuk menyerang.
"Sial!" Taro terhempas lalu membuat tubuhnya terkapar
"Bodoh!" Maulana berhasil menyerang pria itu, Yuki saat ini terkapar lemah dan Miyamura segera mendatanginya
"Yuki, kamu tidak apa - apa?" Miyamura begitu khawatir
Misaki hanya terdiam melihat hal itu, kini dia melihat lelaki yang dia coba benci mendekati Yuki. Sementara Taro diamankan oleh Taguchi dan Rio, Maulana berkelahi dengan pria misterius itu.
"Dasar bodoh, jangan coba melawanku!" ucap Maulana
Maulana akhirnya membuat pria misterius itu terjatuh bersamanya ke tempat sampah di luar gedung dengan memecahkan kaca menggunakan tubuhnya, Maulana membanting tubuhnya dengan pria itu ke bawah.
*Duarrr
Kepala Pria itu sempat membentur bagian ujung tempat sampah, sementara Maulana membentur sebuah botol kaca di bagian kepalanya.
Saat hendak lengah, pria itu melepaskan genggaman Maulana dan berlari menjauh. Maulana mencoba mengejarnya dengan sisa tenaga, dia sempat melompat untuk meraih tubuh pria misterius itu sebelum akhirnya dia berhasil meraih sebuah tanda nama.
Maulana akhirnya hanya meraih kaki pria itu, namun secara cepat pria misterius itu mengambil sebuah botol kaca lalu memukul kepala Maulana berkali - kali hingga botol kaca itu pecah.
Saat kepala Maulana mulai berdarah, pria itu langsung kabur menjauh. Maulana akhirnya tertahan di pintu selatan sekolah, Rio dan Misaki yang berlari untuk mengejar Maulana pun terkejut melihat kondisi Maulana yang sudah terkapar.
"Maulana!" Misaki segera mendekati Maulana "Tolong!"
"Tenang, aku akan memanggil ambulance." Rio meraih handphone lalu menghubungi ambulance 🚑
"Maulana! Ayo bangun!" Misaki mencoba menyadarkan Maulana
"Mi..Sa..Ki? A..pa..kah.. Aku... Me..Nang?" Maulana mulai merasakan tubuhnya semakin lemah
"Jangan banyak bicara, nanti semakin banyak darah yang keluar." Misaki semakin histeris
Beberapa saat kemudian, ambulance datang.
Misaki dan Rio membantu mengangkat tubuh Maulana ke ambulance lalu membawanya ke rumah sakit terdekat, beberapa siswa juga akhirnya turun dari gedung tak terkecuali Taro, Miyamura, Taguchi, dan Yuki.
"Apa yang terjadi dengan Maulana?" Taguchi segera mendekati Ambulance lalu ikut dengan Rio dan Misaki mengantar Maulana
Saat ambulance berjalan, Yuki, Miyamura dan Taro hanya bisa memandangi ambulance yang semakin menjauh dari mereka.
"Kau mengalahkanku, tapi aku tidak akan mengakui apapun. Maaf ya, Maulana." tutur batin Taro
"Maulana? Ada apa ini?" Yuki segera meraih handphone lalu menghubungi sang kakak untuk mengambil mobil dan mengejar ambulance yang membawa Maulana
"Kau dan Misaki bahkan seolah - olah tidak menyadari keberadaanku disini." Miyamura langsung berjalan menjauh dari Yuki
Saat mobil sampai, Yuki segera masuk dan menyuruh kakaknya mengejar ambulance. Taro dan Miyamura kini saling memandang satu sama lain, mereka seperti sedang perang dalam pikiran.
"Miyamura! Apakah benar kau adalah pacar adikku, Misaki?" Taro melontarkan pertanyaan yang membuat Miyamura bingung untuk menjawabnya
"Kenapa kau tanya begitu?" Miyamura merubah raut wajahnya
"Mengecewakan hah? Kau tidak berhasil mendapatkan hatinya kembali." Taro segera menjauh dari Miyamura
"Biar bagaimanapun, Misaki tetaplah Misaki. Akan sulit mengejarnya meskipun aku mencoba, tapi aku akan buktikan kalau Misaki akan kembali padaku." tutur batin Miyamura
RS Tokyo University
ICU
Maulana segera mendapatkan perawatan, Misaki, Taguchi dan Rio dilarang untuk ikut masuk dan menunggu di ruang tunggu.
"Apa yang terjadi? Maulana bisa seperti ini?" Taguchi sedikit terguncang
"Sepertinya pria itu memukul kepala Maulana dengan sesuatu yang keras secara berulang kali, aku melihat serpihan kaca dimana - mana." Rio menceritakan apa yang dia lihat
Disisi lain, Misaki terus menunduk dan tidak berhenti mengeluarkan air mata. Memikirkan apa yang terjadi di sekolah membuatnya terguncang, apalagi kejadian tadi benar - benar diluar dugaan.
"Kita lengah, aku pikir setelah menyingkirkan anggota gangster dan Ryusei kita akan aman." Rio menyadari ada yang janggal, namun Taguchi lebih merasa aneh dengan apa yang terjadi di sekolah karena anggota gangster benar - benar menghilang dari sekolah.
"Memikirkan Maulana, sekaligus menimbulkan pertanyaan. Untuk apa pria itu menargetkan kakakku? Apa yang Taro lakukan selama di sekolah? Apa yang dia sembunyikan dariku?" Misaki terus berperang dengan pikirannya, dia merasa ada kejanggalan dengan kakaknya
Yuki sampai di ICU, dia melihat sekeliling yang kini memunculkan pertanyaan.
"Taguchi, Rio! Bagaimana dengan Maulana?"
"Hasegawa? Kenapa kau kemari? Kamu masih terguncang kan?" Rio mendekati Yuki
"Cukup banyak darah yang keluar, aku pikir perawatannya akan sangat lama." Taguchi mencoba tegar
Yuki kemudian memalingkan pandangan ke arah Misaki, disana Misaki yang nampak paling sedih diantara yang lain.
"Misaki?" Yuki mendekati Misaki sebelum Misaki menolak kedatangannya
"Kenapa kau ada disini? Dimana Miyamura, hah?" Misaki menatap Yuki dengan tajam, raut wajahnya tidak berubah sejak tadi
"Misaki? Kamu kenapa begini? Tadi Miyamura hanya khawatir denganku, dia tidak melakukan yang lain."
Wajah Misaki tidak menunjukkan perubahan, dia masih merasa sakit hati meskipun dia tau kalau Miyamura dan Yuki memang tidak ada perasaan satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments