Festival Kebudayaan SMA Hoshizora
Hari ini menjadi hari yang besar untuk siswa Hoshizora karena memang hari ini adalah hari Festival Kebudayaan yang diadakan sekolah, terbuka untuk umum juga karena ingin menjadi jembatan bagi sekolah dan warga sekitar demi menjaga hubungan baik.
Tetapi entah kenapa Sakura Gakuen justru menutup sekolah hari ini, tidak diketahui kenapa alasannya. Beberapa siswi mereka bahkan datang ke acara festival kebudayaan.
Kediaman Furuhashi
Taro ternyata berniat datang ke sekolah hari ini demi menjaga rahasia soal hutang piutangnya dengan anggota gangster sekolah, Misaki tidak bisa berbuat banyak ketika dia dikurung di kamar mandi serta pakaian yang dia siapkan malah digunakan Taro.
"Kakak... Buka! Kakak mau ngapain pake baju aku kak? KAKAK!" teriak Misaki dari kamar mandi
"Dengarkan aku Misaki, hari ini kamu istirahat saja di rumah." Taro meraih baju yang akan digunakan Misaki lalu berjalan keluar rumah.
"KAKAK!" Misaki mencari cara agar dia bisa keluar dari kamar mandi lalu mengejar kakaknya
Sementara di sekolah...
Maulana, Taguchi dan Rio berjalan mendekati ruang kelas mereka untuk menjalankan rencana untuk menyingkirkan anggota gangster sekolah serta Ryusei, sementara Miyamura menemui Hose dan Yoshida mengenai masalah di acara nanti.
"Yoshida dengarkan aku ya, hari ini kau akan mendapatkan masalah jika menganggu acara di sekolah." Miyamura ancam Yoshida
"Berani sekali kau hah? Kau pikir kau siapa?" ucap Hose
"Kenapa? Siapa yang kau khawatirkan? Apakah gadis bernama Yuki Hasegawa itu?" Yoshida melirik ke arah luar sekolah dimana Yuki dan sang kakak datang ke Hoshizora
"Jangan berani dekati Yuki!" Miyamura mendekati Yoshida lalu menarik kerah baju
"Sok sekali, kau akan dapat akibatnya." Yoshida kini berani mengancam Miyamura
Taguchi berjalan menuju Yoshuke dan Ryusei yang kini berada di toilet, sementara Maulana mendekati Mark dan Gen yang berada di kelas.
"Jam buka masih 1 jam lagi, maka aku harus bergerak cepat." ucap Maulana yang kini Bekerja sama dengan Rio untuk menangkap Mark dan Gen
Taguchi bergerak lalu menyekap Yoshuke di toilet dengan lakban di mulut, sayangnya Ryusei berhasil lari sebelum akhirnya menabrak Miyamura yang sedang bertengkar dengan Yoshida.
"Ah, Ryusei." ucap Hose
"Apa yang kalian lakukan hah?" tanya Ryusei
"Payah!" Yoshida mendekati Ryusei lalu memukulnya
"Kurang ajar!" Miyamura mendekati Hose lalu berkelahi
Jadilah perkelahian mereka berempat dan beberapa siswa yang bertugas sebagai panitia langsung menangkap mereka berempat, Ryusei dan Yoshida sulit dihentikan.
"PERSETAN KALIAN!" ucap Yoshida
Di sisi lain, Maulana berhasil menyekap Gen sedangkan Rio menahan Mark meski pada akhirnya Mark berkelahi dengan Rio.
"Sialan kau ya!" ucap Mark
Beberapa siswa panitia kembali menangkap Mark dan Rio, namun anehnya mereka tidak melihat Maulana dan Gen yang sebenarnya masih berada di ruang kelas juga.
"Kau sangat pintar rupanya, Maulana." ucap Gen
"Aku punya pertanyaan soal Taro, dan jika kau menjawabnya dengan jujur maka aku akan melepaskanmu." Maulana kini membuat perjanjian dengan Gen
"Apa pedulimu hah?" Gen menolak menjawab
Di gerbang sekolah
Ternyata Taro sudah masuk ke gerbang sekolah sebelum akhirnya seseorang menariknya ke belakang, itu ternyata Misaki yang menyamar namun tidak diketahui Taro.
"Hentikan langkahmu sebelum aku membunuhmu!" ucap Misaki
"Berani sekali kau hah?!" Taro langsung memukul perut Misaki
Taro kabur ke kelas meninggalkan Misaki yang menahan sakitnya, beberapa orang di sekitar semakin ramai untuk masuk ke kelas dan menyaksikan beberapa pertunjukan dan acara kebudayaan.
Yuki segera naik ke kelas dimana Maulana akan menjadi "Maid" bersama teman - temannya, sementara Miyamura tertahan bersama Ryusei, Hose dan Yoshida.
"Aku kesini demi lelaki yang ku cinta, tapi dimana ya dia?" tutur batin Yuki
Taro sudah ada di kelas bahkan tidak terkejar oleh Misaki, beberapa orang termasuk Taguchi bingung melihat Taro yang kehabisan nafas.
"Kau sudah sampai, Taro." ucap Taguchi
"Kau juga sudah disini rupanya." ucap Taro agak sinus
"Masih marah." tutur batin Taguchi
Taro dan Regunya langsung mengganti pakaian dan bersiap menyambut beberapa tamu, sementara Taguchi masih menunggu kabar dari Rio dan Maulana.
Gerbang sekolah
Misaki menarik kerah baju lalu membuka penyamarannya, beberapa orang terkejut melihat orang yang tadi memakai jubah merah adalah seorang gadis cantik berusia 15 tahun.
"Akan ku buat kau menyerah, TARO!" ucap Misaki
dari beberapa orang, Yuki yang paling terkejut lalu mendekati Misaki.
"Misaki? Hei, Misaki." ucap Yuki lalu berjalan mendekati Misaki
"Yuki? Kamu juga datang ke sini, memangnya tidak sekolah?" Misaki penasaran juga
"Tidak, hari ini libur jadi aku datang kesini." ucap Yuki
"Pasti mau ketemu Miyamura?" Misaki bercanda sedikit
"Tidak, aku mau menemui Maulana." Yuki menggandeng tangan Misaki
"Oh begitu..." mata Misaki kemudian tertuju pada Miyamura yang nampaknya dapat masalah
"Miyamura?" Misaki terkejut
"Kenapa Misaki?" Yuki juga menengok ke arah Miyamura
"Miyamura, Hose, Yoshida, Ryusei? Ada apa ya?" Misaki penasaran lalu mendekati mereka
"Eh Misaki." panggil Yuki
"Iya?"
"Kamu ngapain kesana? Kita mending ke atas nyari Maulana yuk." ucap Yuki sambil menarik tangan Misaki
"Kalo dipikir lagi, memang lebih baik aku mencari Maulana sekaligus menangkap kakak." Misaki mengikuti arah Yuki
Beberapa saat kemudian...
Taro dan 2 temannya mempersiapkan diri untuk menyambut tamu, dia sama sekali tidak peduli dengan Taguchi dan Maulana yang berada dalam satu ruangan.
"Sebentar lagi acara dimulai, aku tidak boleh lengah meskipun Misaki terjebak di rumah." ucap Taro yang kali ini memandang sinis ke langit ruangan
"Hei, bagaimana dengan Rio?" Taguchi terlihat mengobrol dengan Maulana
"Aku rasa panitia menangkapnya, setidak kita sudah mengatasi Ryusei dan Gangster sekolah kan? Lagipula aku tidak perlu cemas soal Taro yang kini memusuhi kita, soal Rio nanti biar aku cari tau." Maulana sudah memakai kostum "Maid" sejak tadi.
Misaki dan Yuki di lantai 2
Beberapa orang menyambut mereka untuk mengundang para tamu ikut dalam beberapa acara, Misaki dan Yuki tertuju pada kelas 2-B dimana ada Maulana, Taro dan satu lagi grup siswa.
Alangkah terkejutnya Taguchi melihat sosok Yuki yang kini berdiri dihadapannya, namun Maulana nampak membuang muka.
"Taguchi? Kamu berpakaian seperti Maid? Ya Ampun..." ucap Yuki
"Ah, kenapa kau kesini?" Taguchi berusaha mengalihkan perhatian
"Ya aku mau ketemu Maulana, dimana dia?" Yuki sangat penasaran
"Ah, aku tidak tau. Tapi aku tau Taro dimana, ya dia disana." Taguchi menunjuk ke arah pria yang memakai kostum putri kerajaan
"Aku akan menemui kakakku, kamu biar cari Maulana saja ya." ucap Misaki kemudian berjalan menjauh
"Baiklah Misaki, Taguchi aku mohon beritahu dimana Maulana." Yuki sedikit merayu Taguchi
Beberapa saat kemudian, Maulana berbalik arah lalu berusaha tak melihat Yuki yang kini berada di depan wajahnya. Tanpa waktu lama, Yuki menahan Maulana.
"Hasegawa? Emm maksudku Selamat Datang di pesta kebudayaan sekolah Hoshizora, ada yang saya bisa bantu?" Maulana berusaha menjadi Maid lalu mencoba menggunakan tutur kata seorang Maid
"Kamu ini apa sih? hihihi, ngomong - ngomong aku mau mengajakmu ke upacara minum teh di kelas sebelah." Yuki sedikit tertawa
"Maaf tapi aku harus melayani tamu, aku tidak bisa ikut denganmu." Maulana kembali menolak ajakan Yuki, tapi Yuki tidak menyerah
"Aku akan menunggu sampai acara selesai, lagipula aku libur hari ini." Yuki berjalan ke kursi tamu lalu duduk disana
"Dasar keras kepala." ucap Maulana
Tiba - tiba, suara mengerikan datang.
Ada suara petasan yang mengundang perhatian siswa serta membuat kepanikan dimana - mana, diketahui seseorang berjaket hitam melempar petasan ke segala arah.
Beberapa siswa panitia mencoba menahannya, namun pria itu terus saja melempar petasan ke segala arah. Maulana, Taguchi, Taro, Misaki dan Yuki mendatangi TKP sambil berharap bisa meredam orang itu, namun beberapa siswa diminta keluar ruangan dan turun ke lapangan.
Miyamura dan Rio berusaha membuat warga sekitar merasa aman ketika keluar gerbang sekolah, beberapa anggota gangster sekolah Hoshizora memilih kabur keluar. Beberapa siswa panitia juga mencoba melindungi tamu yang datang hingga keadaan aman, Miyamura dan Rio akhirnya memberanikan diri untuk menemui pelaku.
Di lantai dua
Pria misterius yang membawa petasan serta senjata tajam tengah berdiri di tengah lorong dengan menyeret Yuki, sontak siswa yang tertahan seperti Maulana, Taro, dan Taguchi hanya bisa terdiam.
"Siapapun kamu, tolong lepaskan dia." ucap Misaki
"Kau yang harusnya diam!" ucap Pria itu
Maulana dan Taro saling menatap, seperti memberikan kode.
"Taro, bagaimana kalau kita taruhan?" ucapan Maulana diluar dugaan
"Taruhan? Kau Gila!" ucap Taro yang terlihat marah
"Siapapun yang terkapar sebelum menyelamatkan Yuki, dia harus minta maaf atas kesalahannya." Maulana masih berani
"Baiklah, aku terima." jawaban Taro langsung membuat Taguchi dan Misaki terdiam
"Baiklah kalau begitu." Maulana tersenyum sinis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments