Hari ini, Taro memutuskan untuk pergi ke sekolah untuk pertama kalinya setelah kejadian memilukan. Misaki diberi istirahat di rumah karena ada beberapa hal yang Taro tidak ingin Misaki tau soal masalahnya dengan beberapa orang di sekolah, Misaki mengiyakan saja namun dia juga mempunyai sebuah rencana untuk bertemu dengan seseorang.
"Biar hari ini aku berhadapan dengan Yoshuke dan satu gang nya, aku tidak mau Misaki terlihat masalahku." Taro terus berjalan mendekati sekolah
Misaki berencana menemui Yuki setelah jam pulang sekolah Sakura, membahas Miyamura dan Maulana tanpa adanya dua orang itu.
"Biar bagaimanapun juga, Yuki harus paham mengenai Miyamura dan masalahnya. Aku merelakan Miyamura biarpun Yuki masih mengejarnya, sambil berharap Maulana juga tidak terlalu dekat dengan Miyamura." Misaki menyusun rencana agar Yuki mau bicara dengannya, meskipun hasilnya sulit ditebak
Di sekolah
Taro menemui beberapa teman lamanya untuk berusaha kembali beradaptasi dengan kondisi sekolah, pasca kerusuhan yang terjadi sebelumnya membuat beberapa siswa memang masih belum berani kembali ke sekolah.
"Aku tidak percaya akan terjadi hal seperti ini, aku harap tidak bertemu Gen atau Ryusei disini." Taro mendekat ke kelas sebelum akhirnya dihadang Miyamura
"Taro-kun, apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Miyamura, sayangnya Taro memang tidak mengenal apalagi pernah bertemu dengannya.
"Maaf, anda siapa ya? Kenapa anda tau nama saya?" tanya Taro ternyata membuat Miyamura sedikit kecewa, bagaimana bisa Taro yang dia kenal selama ini tidak mengenalinya
"Miyamura, Takumi Miyamura. Bagaimana bisa kau lupa?" Miyamura sedikit meninggikan suaranya
"Taro!" suara yang sangat dikenali Taro dari jauh, itu suara Rio
"Taro! Sekarang ikut denganku!" Rio menarik tangan Taro dengan kencang
"Apa - apaan ini? Memangnya ada apa sih?" Taro tidak bisa melepaskan tangannya dari genggaman Rio, dan Miyamura hanya bisa terpaku melihat sikap Taro yang sama sekali tidak mengenali dirinya
"Taro, bagaimana mungkin dia tidak mengenaliku? Dia sepertinya masih kecewa dengan apa yang aku lakukan terhadap Misaki, sudahlah." Miyamura memutuskan kembali ke kelasnya
Maulana, Taguchi
Maulana dan Taguchi menunggu Rio dan Taro di ruang kelas, Taro memang dibuat terkejut dengan sikap teman - temannya saat ini karena dia kurang tau mengenai apa yang baru saja sekolah alami.
"Ada apa ini?" tanya Taro yang kini berada dihadapan Maulana dan Taguchi
"Duduklah, Taro!" ucap Taguchi, diikuti Taro yang kini duduk
"Ada apa? Kenapa kalian terlihat serius sekali?" Taro terkejut sedikit
"Ini mengenai persiapan menuju festival, kau tau kan gang Yoshuke terus menganggu jalannya persiapan siswa selama sepekan ini. Kita harus terus memantau mereka semua, kau juga tidak boleh lengah." tegas Taguchi
"Aneh, kenapa harus seperti ini sih? Kau kan tau aku tidak menyukai rencana yang aneh macam ini." ucap Taro
"Tidak ada pilihan lain, ngomong - ngomong aku masih terkejut dengan suara perempuan yang kau keluarkan kemarin." Kali ini Maulana mengeluarkan suaranya, dan Taro tidak menyadari kalau dirinya yang kemarin adalah Misaki
"Ah iya, aku sedang berlatih untuk suara perempuanku untuk festival nanti." jawab Taro
"Baiklah, ini akan penutup yang manis untuk kita. Karena festival masih 5 hari dari sekarang, persiapan rencana kita mengusir Ryusei dan gang Yoshuke akan dimantapkan!" ucapan Rio membuat Taro, Maulana dan Taguchi tertawa
"Tidak perlu banyak bicara, pokoknya Taguchi dan aku akan membuat Yoshuke, Gen dan Hose menjauh dari ruang guru dan festival outdoor. Sedangkan Taro dan Rio harus bisa berjaga di koridor lantai 1 dan 2 untuk menghadang Yoshida, Mark dan Ryusei. Bagaimana?" ucap Maulana yang sudah memantapkan rencananya
"Aku tidak peduli bagaimana caranya, aku ingin menggunakan mode karate 🥋 nanti untuk menghadang mereka." ucap Taguchi dengan rasa tak sabar
"Apa kalian tidak terlalu berlebihan? Kalian tau kan bagaimana gangster sekolah kita, lagipula aku tidak berniat untuk melawan mereka dan membiarkan mereka berada di sekitar sekolah." ucap Taro yang kali ini lebih memilih menahan diri sampai masalahnya selesai
"Kau jangan terlalu lemah, sudah cukup perlakuan jahat mereka padamu kan? Memangnya kamu tidak berusaha membalas mereka?" Pertanyaan Taguchi cukup membuat Taro menaikkan dahi dan merubah mimik wajahnya
"Sepertinya akan ada ancaman dari luar, iya kan Taro?" kali ini Maulana yang mengajukan pertanyaan retoris
"Kau berusaha menyerangku secara psikis kah?" Taro sepertinya tidak bisa menahan diri untuk tidak membalas apa yang temannya lakukan
"Amarahmu akan membuat dirimu hancur, kau akan menjadikanku musuhmu sekarang?"
Maulana semakin membuat Taro marah, hingga pada akhirnya Taro memilih untuk menjauh dari Maulana, Taguchi dan Rio.
"Kenapa jadi begini?" Rio penasaran dengan sikap Taro
"Biar saja, besok dia akan membaik lagi bahkan sebelum festival kebudayaan nanti." Taguchi mencoba menenangkan temannya
Jam pulang tiba, Misaki temui Yuki dan membawanya ke rumah makan mie
Misaki sudah menunggu di depan Sekolah Sakura untuk menemui Yuki, beberapa menit kemudian bel terakhir berbunyi dan seluruh siswi sekolah Sakura langsung berjalan keluar dari kelas.
Mata Misaki tertuju pada gadis dengan tinggi 165cm dengan rambut hitam panjang bergelombang, di tanda namanya tertulis *Hasegawa Yuki*
"Hasegawa-san!" teriak Misaki
"Furuhashi-san?" Yuki mendekati Misaki "Kamu apa kabar? Kamu tau dari mana aku sekolah disini?
"Nanti aku jelaskan, apakah kamu bisa ikut aku sebentar?" tanya Misaki
"Kemana?" Yuki hendak bertanya, namun Misaki menariknya ke ujung jalan lalu segera memanggil taksi
"Aku mau membahas soal Miyamura, aku harap kamu mau mendengarkanku." ucap Misaki memberanikan diri
"Miyamura? Kakakmu baru aja menamparnya beberapa waktu lalu, apakah Taro tidak bilang?" Pertanyaan Yuki sedikit mengejutkan Misaki, bagaimana tidak? Misaki lah yang telah menampar Miyamura di depan Yuki saat itu, dan Yuki hanya bisa terdiam.
"Be.. benarkah? Seberani itu kakakku?" Misaki pura - pura tidak tau
"Selain Miyamura, apa tidak ada pembahasan lain?" Yuki sepertinya mencoba mengalihkan pembicaraan
"Maksud kamu siapa?" tanya Misaki penasaran
"Ada seseorang yang sedang aku suka, dan aku berniat untuk menyatakan cintaku padanya. Aku sudah menyembuhkan dia ketika dia sakit, aku berharap bisa mendapatkan perhatian lebih darinya." Yuki sepertinya membicarakan seseorang yang tidak asing bagi Misaki
"Apa yang dia maksud, Maulana?" tanya Misaki dalam hati
"Ngomongin siapa sih? Aku penasaran nih..." Misaki berpura - pura lagi
"Jangan disini, nanti saja deh kalo udah sampe tempat yang kamu mau ajak aku ngobrol." Yuki menahan pembicaraan agar orang lain *yang dimaksud supir taksi* tidak tau masalahnya
Sesampainya di restaurant mie
Misaki memesan makanan yang biasa dia makan, sementara Yuki memilih menu yang berbeda
*Pesanan Misaki
*Pesanan Yuki
"Oh iya, ngomong - ngomong ada apa kamu membawaku kemari?" tanya Yuki
"Ini soal Miyamura yang memelukku kemarin, aku tidak bisa melawannya." jawab Misaki
"Memelukmu? Ada apa dengannya, kemarin mengatakan cinta padaku sekarang dia memelukmu. Apa sih yang ada di otaknya?" Yuki sedikit memanas
"Akulah yang salah, aku memutuskan hubungan tanpa alasan yang dibenarkan. Aku sekarang berfikir harus bagaimana untuk membuatnya tenang, lagipula aku sudah sedikit tenang sekarang." Misaki sedikit mengingat apa yang dia lakukan di masa lalu sebelum merubah dirinya seperti seorang pria
"Sekarang aku tanya, apakah kamu masih menyukai Miyamura seperti sebelumnya?" tanya Yuki yang kali ini ingin Misaki menegaskan jawabannya
"Aku belum bisa menjawabnya, apalagi setelah dia mengatakan cinta padamu. Lagipula masih banyak lelaki yang mungkin saja menjadi pacarku, dan aku berharap dia bisa membalas cintaku nanti." Misaki kembali mengarahkan cerita ke arah dimana Yuki bisa memahaminya
"Hemm, sebenarnya siapa sih lelaki yang beruntung bisa membuat Misaki jatuh cinta itu?" Yuki sedikit menggoda
"Hemm siapa ya... ada deh pokoknya, kamu sendiri katanya sedang jatuh cinta?" kali ini Misaki yang berbalik bertanya
"ini antara kita berdua ya, ada anak Hoshizora yang aku suka." jawaban Yuki cukup mengejutkan Misaki
"Hoshizora? Sekolah Khusus Lelaki itu kan? Siapa sih emangnya yang beruntung nanti bisa mendapatkan hati seorang Hasegawa?" kali ini Misaki berbalik menggoda
"Aku berusaha mendekatinya saat kejadian kerusuhan, ngomong - ngomong dia dekat dengan kakakmu." Yuki kembali membuat tebak - tebakan yang membuat Misaki penasaran
"Ayolah Hasegawa-san, jangan membuat tebak - tebakan begitu padaku." Misaki sedikit kesal
"Baiklah... namanya Maulana." jawaban Yuki membuat Misaki terkejut dan tersedak, segera Misaki mengambil minumannya
"Makanya kalo makan pelan - pelan Misaki, santai saja." Yuki menepuk punggung Misaki
"Maulana? Tapi, kenapa?" tanya Misaki dalam hatinya
Sepertinya akan ada persaingan lagi antara Misaki dan Yuki sebagaimana yang terjadi sebelumnya, di masa lalu Misaki mendapatkan Miyamura dan Yuki mencoba mengejar cinta Miyamura.
"Oh, kalian kenal sudah berapa lama?" tanya Misaki
"Ya, cukup lama ya. Sekitar 2 bulan ini, tapi aku belum sedekat kakakmu dengannya. Mungkin aku butuh bantuannya nanti, lagipula akan lebih mudah kan?" Yuki tersenyum dan kembali menyantap makanannya
Misaki tertunduk lesuh, bagaimana bisa dia dan Yuki kembali jatuh cinta pada orang yang sama? Dan lagi, jika Misaki yang mendapatkan Maulana apakah cerita Miyamura akan terjadi juga pada Maulana?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments