Part 4

BRUKKK...

" Aduhhh...!! "

Cla pun jatuh terduduk, badannya seperti menabrak seseorang.

" Aisshh... Kamu punya mata atau tidak sih? " Seru seorang pria yang ia tabrak tadi.

Cla pun mendongakkan kepalanya, ah sial... Dia benar-benar menabrak seseorang. Ia pun bangun dan membersihkan pakaiannya, lalu menundukkan kepalanya untuk minta maaf.

" Maaf... Maaf Pak... Saya tidak sengaja. Tadi saya berjalan sambil menunduk, jadi saya tidak melihat ada orang di depan saya. Sekali lagi saya minta maaf... " Ucapnya sambil terus membungkuk.

" Makanya kalau jalan itu jangan lihat kebawah, lihat kedepan... " Ujar pria itu

" I.. Iya pak, sekali lagi saya minta maaf " Cla membungkuk sekali lagi sebagai tanda penyesalannya.

Ia pun memberanikan diri menatap kearah seorang pria yang ada di depannya. Sepersekian detik ia seperti terhipnotis oleh wajah pria yang ada di hadapan nya ini. Sepertinya wajah itu tidak asing dimatanya.

Jujur Cla akui pria di hadapannya ini sangat tampan. Rahangnya yang tegas, matanya yang indah berwarna coklat, hidungnya yang mancung dan bibir tipis nya yang berwarna kemerahan, membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona pada wajah itu.

" Halo..... " Pria itu mengibaskan tangannya di depan wajah Cla.

Cla pun tersadar dan dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. Apa yang ia lakukan? Apakah ia baru saja terpesona dengan pria yang ada di hadapannya ini? Tanyanya dalam hati.

" A... Maaf Pak tadi saya melamun, sekali lagi saya minta maaf Pak. Saya janji tidak akan berjalan sambil menunduk lagi. " Ucapnya

" Melamun... atau terpesona dengan wajah saya? " Ucap pria itu dengan smirk nya.

" Bu... Bukan Pak, tadi saya hanya melamun. Saya seperti tidak asing dengan wajah bapak, jadi saya berfikir sebentar untuk mengingatnya. " Ucap Cla sedikit gelagapan dengan pertanyaan narsis pria dihadapannya ini. Walaupun memang benar tadi dia sempat terpesona meski hanya sepersekian detik saja.

" Haha... Saya cuma bercanda jangan dianggap serius. Kamu pelayan baru disini? " Tanyanya sambil tersenyum.

Jujur Cla terpana dengan senyum manis pria dihadapannya ini. Dia sungguh tampan dan manis saat tersenyum. Tapi Cla merasa tidak asing dengan wajah pria ini. Ia pun kembali berpikir keras dan mengingat dimana ia pernah melihat wajah pria dihadapannya ini.

Dddrrrttttt...

Tiba-tiba ponsel disaku celana pria itu berbunyi.

" Halo..... oh iya, mamah sama papah udah di bandara?.....

Oke kalo gitu aku jemput sekarang ya.... "

Ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana. Karena diperhatikannya Cla yang masih melamun, ia pun memutuskan untuk pergi dari hadapan Cla.

Cla yang tersadar dari lamunannya baru menyadari bahwa pria itu sudah tidak ada di hadapannya lagi.

" Kemana dia? " Ucapnya

" Wajahnya tidak asing... Tapi pernah lihat dimana ya??? " Tanya nya pada diri sendiri.

" Ah.... Sudahlah gak penting... "

Ia pun memutuskan untuk kembali berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Cla merebahkan tubuhnya di atas kasur, sebenarnya pekerjaan tadi tidak terlalu berat baginya jika dibandingkan pekerjaannya sebagai cleaning service di perusahaan dulu. Hanya saja bekerja disini harus mempersiapkan mental yang cukup kuat baginya, karna ia bekerja di rumah orang yang paling ia benci di dunia ini. Tapi ia sudah bertekad akan membalas semua perbuatan ayahnya dulu, jadi ia tidak akan bertindak gegabah.

Cla jadi teringat ibunya, ia harus menelpon rumah sakit dan menanyakan keadaan ibunya. Saat ia akan meraih ponsel nya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok Tok

" Claresta keluar..!!! "

Ia pun bergegas membuka pintu

Cek klek

" Ikut saya ke ruang utama, sebentar lagi tuan dan nyonya akan sampai. Rapih kan pakaianmu dan sambut kedatangan mereka. " Ucap Sofi saat ia baru membuka pintu dan langsung melenggang pergi.

" Tuan dan nyonya??? " Ucapnya

Tidak..! Apakah secepat ini ia harus bertemu dengan ayahnya dan wanita j*lang itu?.

Tapi mau tidak mau, ia harus menghadapinya. Cla menarik nafas dalam dan membuangnya secara perlahan. Lalu ia pun pergi mengikuti Sofi dari belakang.

Saat tiba di ruang utama ia melihat ada beberapa pelayanan yang memakai seragam yang sama seperti dirinya, dan ada juga pelayan pria yang ikut serta berjajar di sisi sebelah kiri pintu utama.

Dan Cla pun berjajar di sebelah kanan pintu utama bersama pelayan wanita lainnya.

" Tuan dan nyonya sudah memasuki halaman rumah.! " Ucap seorang pria berbadan tegap, seperti nya ia ketua pelayan laki-laki.

Semua orang pun mulai mengambil posisi mereka masing-masing, Cla yang sebenarnya masih bingung hanya mengikuti saja.

Tak lama mobil Alphard berwarna putih tiba di depan pintu utama. Keluarlah seorang supir dari pintu kemudi, dan ia pun berjalan untuk membukakan pintu mobil bagian belakang. Jantung Cla mulai berdegup kencang, ia memberanikan diri untuk melihat siapa yang akan keluar dari mobil itu.

Dan pintu mobil pun terbuka, munculah sosok pria yang selama ini ia harapkan untuk tidak pernah ia temui lagi. Pria yang terakhir kali ia lihat 16 tahun yang lalu kini sudah ada di depan matanya. Hanya melihatnya dari kejauhan saja sudah membuat darah dalam tubuh Cla mendidih. Rasanya ia ingin sekali menghampirinya dan meninju wajahnya yang sudah terlihat menua itu.

Cla kembali mengepalkan tangannya kuat, ia mencoba untuk meredam emosinya. Jika ia sampai terbawa emosi, maka semua rencana balas dendamnya akan gagal dan usaha Cla untuk masuk ke rumah ini akan sia-sia. Ia pun mengambil nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan untuk meredamkan emosinya saat ini.

Tak lama setelah Anthony keluar, munculah sosok wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang mungkin sudah kepala 4. Cla menilik wanita itu, tidak salah lagi dia adalah wanita yang sama seperti wanita yang dulu datang ke rumahnya bersama sang ayah. Ya... Wanita j*lang itu, yang dengan tidak ada malunya datang bersama sang ayah dan meminta ibunya untuk tanda tangani surat cerai secara paksa.

Cla kembali mencoba fokus dan menahan emosi di dalam dirinya, ia pun lebih memilih untuk menundukkan kepalanya. Ia takut jika saja Anthony mengenalnya atau mencurigainya. Walaupun itu tidak mungkin pikirnya, mereka bahkan sudah 16 tahun tidak bertemu. Bahkan dulu saat Anthony masih menjadi ayahnya pun, ia tidak pernah memperhatikan Cla layaknya seorang anak. Cla sendiri sempat ragu, apakah Anthony benar ayah kandungnya atau bukan.

Anthony dan istrinya pun berjalan menuju pintu utama, ketika mereka lewat semua pelayan langsung menundukan kepalanya sebagai tanda hormat.

" Selamat datang kembali tuan dan nyonya... " Ucap Sofi dengan hormat dan juga senyum yang tersungging di bibirnya.

Anthony hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

" Setelah ini siapkan teh hangat untukku..! Perutku sedikit mual karena bau parfum supir s*alan itu... Kenapa dia memakai parfum dengan bau seperti itu hah..!!! Baunya seperti bangkai..! Busuk.. !!! Uuweekkkk.... " Ucap Kimberly Maurer sambil menutup hidung dan mulutnya seperti orang yang ingin muntah.

Anthony tidak menanggapi perkataan istrinya itu. Ia pun hendak melengos masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba saja sebuah mobil sport berwarna biru berhenti tepat di depan rumah. Semua mata pun tertuju ke arah mobil itu, hingga munculah sesosok pria tampan yang keluar dari dalam mobil. Cla memperhatikan sosok pria tersebut, ternyata dia adalah pria yang ia tabrak di koridor tadi.

" Pah... Mah... Sudah sampai ternyata. " Ucapnya

Semua pelayan wanita yang ada disana menatapnya dengan pandangan kagum dan terpana melihat sosok pria tampan itu.

Tapi tidak dengan Claresta.... Matanya tiba-tiba terbelalak kaget, seperti tak percaya akan sesuatu....

" Pah?? Mah??.. Jadi dia..... " Lirih nya

Bersambung~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!