Part 8

"Hah? kok Hape lo ada sama Pak Melvin, bagaimana ceritanya?" tanya Citra yang heran. Dan bagaimana ceritanya Melviano bisa dengan sangat leluasa membuka handphone Citra yang harusnya hal itu adalah privasi.

"Iya, kemarin dia nyita sebentar pas gue dipanggil keruangan nya dia," jelas Rista yang membuat Citra mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi jika itu memang Pak Melvin, kok bisa dia buka hape Lo, Lo gak kasih password emang Sampai pak Melvin bisa ngotak-atik." tanya Citra kembali.

"Gue kemarin gak bikin password,"keluh Rista.

Citra memukul jidatnya. " Pantes aja, tapi apa itu memang benar pak Melvin yang lakuin, kita gak boleh asal tuduh tau," ucap Rista. Tidak ada buktinya bukan jika Melviano lah yang memblokir seluruh kontak itu.

Rista ingin mengiyakan, namun jika dipikir-pikir kembali bisa saja memang pria itu yang melakukan nya, secara tak ada lagi yang memegang hape nya kecuali dirinya sendiri.

Eve tentu saja tidak sembarang dalam mengecek handphone nya. Mommy nya itu pasti akan bertanya dan meminta izin terlebih dahulu padanya.

Rista mulai memikirkan alasan mengapa dosenn itu melakukan nya. Tapi sebelum itu dia harus memastikan terlebih dahulu jika yang melakukan nya memang adalah Melviano.

"Gak tau ah pusing, mending kita masuk aja. Nanti habis kelas ini aku akan langsung segera kekampus nya Jeremy.

"Oke, Kuy lah," ucap Citra sedangkan Rista berjalan sambil memegang ponsel nya, untuk membuka blok Jeremy.

Saat mereka masuk, ternyata sudah banyak yang datang, dan kebanyakan mengisi kursi yang berada di bagian belakang.

Kursi yang kebanyakan diincar oleh mahasiswa yang paling cepat tiba dikampus.

Alhasil Mereka mau tak mau harus duduk dikursi paling depan.

"Cit, duduk disini beb," seru Dendy seraya menepuk kursi kosong yang berada tepat disamping nya .

Pria itu juga kebetulan mengambil tempat duduk yang berada dibarisan kursi depan juga.

Citra melirik sekilas ke arah Dendy tak mengiyakan ucapan dari pria itu. matanya kini menuju kesudut dinding yang masih kosong.

"Kita duduk disitu aja Ris," ajak Rista yang membuat Dendy menundukkan kepalanya lesu.

"Hahah kasian banget si lo bro, ucap Max yang berada di belakangnya.

"Berisik lu," ucap Dendy. Dia kembali menatap ke arah Citra yang kini juga sedang melihat nya

Dendy menampilkan senyum nya namun Citra kembali memalingkan wajahnya.

Dendy menghela nafasnya. "Susah banget sih Cit buat cari perhatian Lo," gumam nya.

Dendy memang sudah menyukai Citra sejak lama. Dan dia sangat yakin jika Citra pasti mengetahui akan perasaan nya pada gadis itu.

Perlakuan dan tatapan yang selalu dia berikan cukup untuk mengartikan bagaimana sukanya Dendy pada Citra yang tak pernah melihatnya.

Gadis itu seakan ingin membangun tembok yang tinggi agar dia tak lagi mendekat.

Tapi hal itu malah semakin membuat Dendy menjadi lebih tertantang dan bersemangat untuk meluluhkan hati si gadis pujaan hatinya .

Dendy akan melakukan yang terbaik yang dia bisa, meski Citra hanya menganggap nya sebagai seorang teman saja. Yang penting dirinya berada disekitar gadis itu.

Mata kuliah yang merka jalankan serasa sangat panjang karena kebanyakan merkea tidak mengerti. Apalagi dalam kelas itu tidak terlalu menyukai pelajaran matematika.

Dua jam akhirnya berlalu, semuanya mengehela nafas lega karena pelajaran yang membuat otak pusing itu talah berakhir.

"Untung saja hari ini hanya satu mata kuliah, jadi bisa langsung rebahan dirumah," ucap Citra yang merasa senang dan memikirkan untik segera pulang.

"Cit, pulang bareng gue ya," ajak Dendy seraya menghampiri keduanya yanh tengah berbincang ria.

"Gak usah Den, gue bisa pulang sendiri," tolak Citra.

Dendy diam, selalu saja seperti itu jawaban Citra jkka dirinya mengajak Citrs untuk pulang bersama nya.

Tapi kali ini Dendy tak akan mengalah lagi seperti biasanya, jika seperti iti terus hubungan mereka tak akan berkembang kedepannya.

"Jangan nolak Cit, kali ini Lo harus pulang bareng gue pokok nya," tegas Dendy seraya memegang lembut tangan Citra.

"Ris, kita duluan ya," pamit Dendy seraya membawa Citra dengannya.

"Apaan sih lo Den, lepasin gue gak. Lo kenapa jadi maksa gini sih," ucap Citra yang mulai kesal.

Dendy tak menghiraukan protestan dari Citra, pria itu tetap membawa Citra hingga kini mereka sudah berada dalam parkiran.

Dendy mendorong Citra lelan agar memasuki mobilnya. Setelah memastikan Citra masuk dengan aman, Dendy kemudian menyusul masuk kedalam mobil milik nya.

"Tenang aja cit, gue gak akan macem-macemin Lo kok, gue cuma pengen Deket sama Lo aja," ucap Dendy to the point. Lebih baik dia langsung confess saja pada gadis itu.

Menunggu gadis itu peka akan perasaan nya akan menghabis kan waktu.

"Lu naksir ya sama gue?" tanya Citra kemudian. Citra kini menatap kearah Dendy dengan intens.

"Kalo iya kenapa?"

"Hah beneran? masa iya sih? apa coba yang Lo suka dari gue yang b aja ini," bingung Citra.

Dia merasa tak memiliki keistimewaan apapun sampai bisa disukai oleh seorang Dendy.

Dia hanya seorang gadis biasa yang tak populer sama sekali, otak nya juga biasa-biasa saja, udah gitu dia juga adalah mahasiswa kupu-kupu. Tak ada yang menarik dari nya.

Sedangkan Dendy, pria itu terkenal pintar dikelasnya. Dendy Pintar ngoding dan mengikuti beberapa organisasi dikampus.

Merupakan salah satu anggota basket yang handal serta pintar bermain gitar sna piano.

"Cit, gue gak ada alasan kenapa gue cinta sama Lo. Hati gue yang memilih untuk berlabuh sama Lo. Gue gak bisa mengontrol itu sama sekali," ucap Dendy seraya menatap Citra dengan dalam.

"Lu becanda kan , pasti lu dapat Dare ya dari teman-teman Lo," tebak Citra yang membuat Dendy mengehela nafas.

"Kok bisa sih Lo mikirnya kayak gitu Cit, apa perlakuan gue ke Lo selama inj kurang membuktikan. Tapi mau gimana, lu selalu ngehindar setiap kali gue dekatin Lo," jelas Dendy panjang lebar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!