Sudah setengah bulan semenjak ke jadian di mana Kinar dan Martin pergi bersama ke pantai sentolan. Kinar baru saja menikah bersama Arsen tadi di rumah Arsen yang ada di jakarta, bahkan tidak ada keluarga dari pihak Arsen yang datang, itu artinya Kinar bukan hanya menjadi istri ke dua, tapi juga menjadi istri simpanan dari mantan kekasihnya. Sedangkan ke dua orang tua Kinar dan Kiara sudah kembali lagi ke bandung.
Kinar dari sebelum akad nikah hingga selsai tidak ada pembicaraan sama sekali, terlebih ia sangat kesal dengan Arsen yang tidak datang ke rumah.
Kinar hanya duduk termenung di atas ranjang setelah mandi, matanya memerah, bukan hanya kecewa menjadi istri ke dua, tapi ia juga kecewa karena menjadi istri simpanan, di tambah lagi ia sangat merindukan Martin, terakhir kali ia menghubungi Martin, Martin mengatakan untuk tidak boleh menghubunginya lagi, alasannya Martin semakin merindukan ia, ia juga merasakan hal yang sama, ia merindukan Martin, rindu suara yang lemah lembut, rindu perhatiannya, rindu senyuman manisnya, rindu pelukannya yang selalu menjadi candu setiap saatnya. Bahkan setengah bulan Kinar tidak bertemu Martin, tubuhnya lebih kurus, wajahnya sedikit pucat.
"Hal yang paling aku takutkan adalah takut kamu memiliki kekasih lagi Martin, aku takut dan belum siap kalau sampai itu terjadi." batin Kinar
Setetes air mata Kinar menetes di pipinya, pikirannya kacau, ia sekarang takut kalau Martin akan melupakannya dan memiliki wanita lain suatu saat nanti.
"Martin, sedang apa kamu sekarang? Apa kamu sedang memikirkan aku bersama Arsen? Pasti perasaanmu lebih sakit dari aku, melihat wanita yang di cintai menikah dengan lelaki lain." batin Kinar
Arsen baru saja keluar dari kamar mandi, ia melihat Kinar yang meneteskan air mata, ia menghela nafas berat, ia yakin kalau Kinar sedang berpikir karena tidak ada satu keluarganya yang datang, hanya itu yang ada di pikiran ia sekarang. Arsen langsung berjongkok di depan istrinya.
"Maaf, karena aku telah menjadikan kamu istri ke dua, maafkan aku yang menjadi lelaki pengecut."
Mata Arsen memerah saat melihat wanita yang ia rindukan selama 5 tahun ini menangis. Kinar menatap tajam mata Arsen, bukan tatapan benci, ia hanya tatapan kecewa.
"Apa kamu puas sekarang?! Kamu memutuskan aku begitu saja dan sekarang kamu menikahi aku untuk menjadi istri yang ke dua. Bukan, tepatnya istri simpanan! Aku sangat membencimu Arsen!"
"Aku akan buktikan keseriusanku padamu bahwa kamu akan aku jadikan istri satu-satunya untukku, tidak apa-apa kamu membenciku, karena benci dan cinta beda tipis."
Arsen tidak masalah Kinar membencinya untuk saat ini, karena bagi ia, ia pantas di benci karena dulu begitu melukai hati Kinar, bahkan hingga Kinar hampir bunuh diri, tapi ia hanya akan membuktikan kalau Kinar akan ia jadikan istri satu-satunya.
"Apa yang bisa aku harapkan dari kamu?! Jangan berharap kalau aku akan mencintai kembali lelaki yang pernah membuangku seperti sampah! Aku tidak akan pernah mencintaimu! Terlebih sekarang aku tau sifat aslimu, sangat menjijikan!"
Nafas Kinar memburu, ia sangat marah pada Arsen karena Arsen mengatakan itu, bukan'kah Arsen hanya ingin menginginkan keturunan? Lalu untuk apa Arsen mengatakan itu? Menurut Kinar Arsen seolah-olah sedang merayunya agar ia bersikap manis, setelah itu Arsen akan membuangnya seperti dulu.
Dulu Arsen yang terus mengajar cintanya, walau pun ia sudah berkali-kali menolak Arsen, lalu setelah ia mencintai Arsen, ia takut perbedaan kasta mendapat penolakan dari orang tua Arsen, tapi Arsen bilang kalau yang kaya itu orang tuaku dan kalau sampai orang tuaku tidak setuju, aku akan keluar dari keluarga Adipati dan menikahimu.
Namun buktinya mana? Yang Kinar dapat hanya ucapan manis dari seorang Arsen, bahkan Arsen lebih memilih di jodohkan dari pada keluar dari keluarga Adipati, itu sudah membuktikan kalau ia tidak berharga di hidup Arsen.
"Maksud kamu apa Kinar?"
Arsen bertanya sambil menghela nafas, ia tidak mengenal Kinar yang dulu, Kinar yang selalu tersenyum ceriah dan lemah lembut, tapi Kinar yang ada di hadapannya ia sekarang hanya Kinar yang melihat ia penuh kebencian.
"Kamu tanya maksud aku apa?! Harusnya aku yang bertanya pada kamu?! Kamu membiayai adikku kuliah, kamu membiayai pengobatan Ayah dan kamu masih terus mempekerjakan Ayah, walau pun kecerdasan Ayah tidak seperti dulu, lalu maksud kamu apa datang ke Ayah memohon untuk menikahiku?! Belum cukup'kah luka yang kamu torehkan untukku?! Belum cukup'kah kamu membuat aku hilang arah?!"
Nafas Kinar semakin memburu karena menahan amarah, ia benci setiap kali mengingat masa lalunya, untuk itu ia menghilang dari kehidupan Arsen, ia benci pada dirinya sendiri karena tidak bisa membenci Arsen sampai sekarang, walau pun cinta untuk Arsen sudah di gantikan oleh Martin, tapi ia sama sekali tidak bisa membenci pada Arsen. Arsen menggeleng pelan dengan mata yang semakin memerah.
"Aku tidak bermaksud menyakitimu Kinar, dan aku juga tidak tau kalau pak Yoga adalah Ayah kamu, aku tau pak Yoga Ayah kamu baru setengah bulan yang lalu, aku sangat merindukan kamu Kin, untuk itu aku mencari tau tentang data kamu, aku masih sangat mencintai kamu, semakin aku melupakan kamu, aku semakin tersiksa."
Tawa Kinar pecah saat mendengar ucapan dari Arsen, seolah-olah ucapan dari Arsen itu sangat lucu.
"Seharusnya kamu katakan itu saat orang tuamu menjodohkanmu dan tetap mempertahankan aku, mungkin aku akan menangis bahagia, bukan sekarang Arsen! Sekarang aku sudah tidak butuh kamu dari hidupku! Bahkan untuk sekedar melihatmu aku tidak mau, itu sama saja membuka luka lamaku yang baru saja kering, dan menurutku kamu sama saja seperti sampah yang sangat menjijikan!"
Air mata Kinar mengalir deras, ia semakin tidak bisa menahan amarahnya karena harus mengingat kembali masa lalu yang tidak pernah ingin ia ingat, hingga sejenak ia juga melupakan Martin karena mengingat masa lalunya bersama Arsen.
"Maafkan aku Kin, maaf karena telah membuat hatimu begitu terluka."
Setetes air mata Arsen jatuh ke pipi untuk pertama kalinya, ia memperlihatkan kerapuhannya pada sesaorang, selama ini ia selalu terlihat tegas dan berwibawa, tapi di depan Kinar, ia tidak mampu untuk membuat dirinya tegas dan berusah baik-baik saja, karena hatinya begitu sakit saat mendengar wanita yang ia cintai selama ini mengatakan jijik padanya, tapi di sisi lain ia sadar, kalau Kinar membencinya karena ulahnya.
"Kamu bilang maaf? Kalau kata maafmu bisa membuat kita berpisah aku akan memaafkanmu, tapi kalau kata maafmu hanya ingin mendapat simpati dariku, jangan pernah berharap, karena itu tidak akan pernah terjadi! Arsen, mari selsaikan permasalahan hutang budi orang tuaku padamu. Aku sekarang akan fokus menjadi istrimu. Aku akan memberikan anak seperti yang kamu bicarakan pada Ayah, tapi setelah itu, kita akhiri hubungan kita sebagai sepasang suami istri, kamu bisa kembali pada istri pertamamu seutuhnya setelah aku melahirkan anak untumu, jadi kamu jangan tujukan lagi sikap pura-pura bersalahmu."
Kinar menghela nafas berat, setelah menjelaskan panjang lebar pada Arsen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Spyro
Bagus Kinar, kmu memang hrus tegas. Enak banget s Arsen, mentang2 punyaa duid
2023-03-03
1
Spyro
Wah beneran cowok gak beres dri awal
2023-03-03
1
Susan Sinuraya
wow jadi kinar adalah mantannya arsen karena itu dia menikahi kinar walau dengan cara memintanya pada papa kinar, sepertinya cinta mereka rumit.
langsung 5 bom like thor. mampir ya di karyaku kekasih bayaran tuan muda.
2023-02-16
1