BAB. 3 Minta putus

Tangisan Kinar langsung pecah saat memeluk Martin.Tangan kanan Martin langsung menekan tombol kedap suara di ruangannya, lalu ia langsung membelas pelukan dari Kinar.

"Kenapa Kin?"

"Aku tidak mau kehilangan kamu. Hiks... Hiks..."

"Memangnya aku mau kemana Kin? Aku selalu ada untukmu Kinar sayang."

"Tapi aku yang akan pergi, aku yang akan meninggalkanmu. Hiks... Hiks..."

"Meninggalkan bagai mana?"

Martin langsung melepaskan pelukan Kinar, ia langsung melihat mata Kinar dengan tatapan bertanya.

"Karena aku ingin minta putus dari kamu Martin."

Kinar berbicara dengan satu tarikan nafas. Martin yang mendengar ucapan dari Kinar, jantungnya mendadak berhenti bedetak, entah apa kesalahan ia, tiba-tiba saja Kinar meminta mengundurkan diri dan meminta putus.

"Kamu serius Kin ingin mutusin aku?"

Mata Martin langsung memerah.

"Aku yakin, aku akan menikah dengan Arsen."

Kinar masih terus menangis. Sedangkan Martin merasa jantungnya berhenti berdetak untuk yang ke dua kalinya, ia tidak menyangka kalau Gadis yang ia cintai selama 5 tahun ini akan menikah dengan lelaki lain, apa lagi lelaki itu adalalah mantan Kinar sendiri, lebih tidak menyangka lagi hubungannya dan Kinar sudah 1 tahun ini, tapi Kinar memilih lelaki lain.

Lalu ia di anggap apa oleh Kinar selama 1 tahun ini? Apa Kinar sebatas kasian karena ia selalu saja menyatakan cintanya dengan Kinar selama ini? Martin mengusap wajahnya dengan kasar, ada rasa marah di hatinya saat kekasihnya memilih menikah dengan lelaki lain, jelas-jelas ia 1 bulan yang lalu sudah melamar Kinar, tapi Kinar belum siap untuk menikah, hingga sampai sekarang ia belum melamar langsung pada ke orang tua Kinar, karena Kinar masih belum siap untuk menikah.

"Bukan'kah Arsen sudah menikah?"

Martin sudah tau banyak kisah cinta awal mula Kinar menjalin hubungan bersama Arsen hingga Arsen memutuskan Kinar dan memilih wanita yang di jodohkan oleh orang tua Arsen.

"Aku akan di jadikan istri ke dua."

Tangisan Kinar masih tidak berhenti, ia sakit, bahkan lebih sakit saat melihat wajah kecewa dan marah dari kekasihnya.

"Lalu kamu anggap aku apa selama ini Kinar? Apa kamu selam ini hanya sebatas kasiahan menerimaku sebagai kekasihmu? Apa perhatian dan bukti cintaku selama 5 tahun ini masih belum bisa menyentuh hatimu?"

Tidak ada nada membentak di setiap ucapan Martin, ia memang kecewa pada kekasihnya, tapi ia tidak bisa membentak Gadis yang memutuskannya sepihak dan memilih lelaki lain, ia tidak tega, terlebih saat melihat tangisan kekasihnya, ia tidak bisa berbicara dengan suara tegas. Memang Martin kalau di luar pekerjaan ia akan selalu berbicara lemah lembut, berbeda kalau sedang di kantor, ia akan berbicara tegas dan lantang.

Kinar menggeleng kepalannya, ia memegang tangan kanan kekasihnya, namen sedetik kemudian kekasihnya menepis pelan tangan ia. Martin mudur satu langkah, nafasnya memburu, ia mengepalkan ke dua tangannya untuk menahan amarahnya.

"Aku mencintai kamu Martin, aku benar-benar mencintai kamu, aku tidak pernah menerimamu karena rasa kasihan. Hiks... Hiks..."

Martin menggeleng pelan, tidak ada orang yang bilang cinta, tapi rela melepaskan cintanya demi memilih lelaki lain, bagi ia kata-kata kekasihnya hanya sebuah kebohongan.

"Kenapa kamu harus menerimaku Kin?! Kenepa?!"

Suara Martin mulai tegas, matanya semakin memerah, kalau saja ia tidak malu, mungkin ia sudah menangis, rasanya begitu sakit saat tau kekasihnya masih mencintai lelaki lain dan mau menjadi istri ke dua.

"Karena aku mencintai kamu Martin, aku cinta kamu, tapi aku tidak bisa menolak permintaan Ayah. Maafkan aku Martin. Maaf."

Kinar langsung terduduk lemas, ia bukan hanya sedih melepaskan lelaki yang ia cintai, tapi ia lebih sedih saat melihat mata lelaki yang ia cintai akan menangis. Martin mendekati Kinar yang terduduk, ia duduk dengan posisi berjongkok.

"Maksud kamu apa?"

"Ayah ingin aku menikah dengannya karena mungkin tidak ingin berhutang budi, aku baru tau kalau Arsen bos Ayah di kantor. Arsen menginginkan punya keturunan, tapi istrinya tidak mau hamil."

"Jadi kamu menikah karena permintaan Ayahmu? Lalu bagai mana kalau sudah punya anak?"

"Aku akan meminta bercerai darinya, aku hanya ingin bersamamu."

Martin mengusap air mata Kinar dengan ke dua ibu jarinya.

"Tidak semudah itu kamu bisa bersamaku."

"Kenapa? Kamu tidak ingin bersamaku karena aku janda begitu?"

"Bukan itu, aku tetap menerima statusmu itu, tapi apa yakin Arsen akan melepaskan kamu begitu saja? Aku yakin kalau Arsen memilihmu karena ada alasan lain Kin, kamu adalah cinta pertamanya, aku takut kalau Arsen ingin memilikimu seutuhnya, bukan karena masalah keturunan saja."

"Aku tidak peduli, aku akan tetap.mencintaimu Martin, sampai kapan pun aku akan tetap mencintaimu, maaf karena aku dengan sengaja menorehkan luka di hatimu, sekali lagi maaf."

Martin langsung menarik Kinar dalam pelukannya, saat tau alasan Kinar akan menikah dengan Arsen karena permintaan dari Ayahnya.

"Tidak apa-apa Kin, aku juga sangat mencintaimu, hanya kamu satu-satunya wanita yang membuat aku jatuh cinta, jangan menangis, aku baik-baik saja."

"Bohong, aku tau kamu sedih dan ingin menangis."

Kinar mengaratkan pelukan dari kekasihnya, pelukan hangat yang selama 5 tahun ini ia rasakan, dan entah kapan ia akan merasakan lagi pelukan dari Martin, walau pun ia pernah mencintai Arsen, tapi pelukan Martin adalah pelukan terhangat selain pelukan dari Ayahnya.

"Martin, kamu harus janji kalau kamu tidak boleh memiliki kekasih, kamu harus menunggu aku hingga aku bercerai."

Martin mengecup kening Kinar sekilas.

"Aku tidak bisa janji Kinar, aku takut tidak bisa menepati janjiku, mungkin setelah ini aku akan kembali Australia, aku tidak bisa lagi tinggal di Bandung, aku takut tidak bisa berpikir normal, aku takut melakukan kejahatan untuk mendapatkanmu, aku tidak mau sampai berpikir buntu nantinya, dan lebih takut saat kamu bilang mencintai Arsen kembali, aku belum siap mendengar kata itu dari kamu."

Setelah mendengar jawaban dari kekasihnya, Kinar menangis semakin terisak, ia tidak sanggup kalau harus jauh dari Martin, ia takut pikirannya kacau dan kejadian 5 tahun lalu akan terulang lagi.

"Kinar, masalah apa pun yang kamu hadapi nanti, jangan pernah mengambil jalan pintas, kalau kamu mencintai aku, jangan pernah sampai berpikir akan bunuh diri, kita percayakan semuanya pada Allah, kalau kita memang di takdirkan untuk berjodoh, suatu saat kita akan di persatukan dengan ikatan pernikahan, hanya saja waktunya tidak tau kapan."

Kinar melepaskan pelukannya, ia menatap mata Martin dengan perasaan yang sangat bersalah.

"Apa pun yang terjadi nanti, aku akan tetap mencintaimu Martin."

"Tapi jika suatu saat aku pergi untuk selamanya? Kamu mau berjanji untuk melupakanku?"

Entah kenapa tiba-tiba saja mulut Martin mengucapkan kata itu, jelas-jelas ucapan itu sama sekali tidak ada dalam pikirannya sedikit pun.

"Aku tidak bisa janji, aku tidak mau kehilanganmu, apa yang mau kamu lakukan Martin?! Kalau kamu memang tidak bisa melepaskanku, aku akan memohon pada Ayah untuk tidak menerima pernikahan itu."

Air mata Kinar masih tidak mau berhenti, apa lagi saat mendengar permintaan dari kekasihnya yang menurut ia permintaan sangat konyol.

Terpopuler

Comments

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

jgn pernah berkata ya pada orang lain tapi berkata tidak untuk diri sendiri , menyakitkan hiks hiks

2024-09-19

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren 😍

2023-03-01

1

reedha

reedha

Maksudnya pergi selamanya apa Martin, pergi jauh dari Kinar dan tidak akan pernah kembali atau pergi dalam artian....

2022-11-29

3

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Permintaan Arsen
2 BAB. 2 Permintaan Ayah
3 BAB. 3 Minta putus
4 BAB. 4 berfoto
5 BAB. 5 Setelah menikah
6 BAB. 6 Arsen mabuk
7 BAB. 7 Vokda Martini
8 BAB. 8 Mencari Kinar
9 BAB. 9 Nasehat Riko
10 BAB. 10 Tamparan
11 BAB. 11 Kabar buruk.
12 BAB. 12 Melihatnnya untuk terakhir kali
13 BAB. 13 Curhat
14 BAB. 14 Ardi
15 BAB. 15 Kaka Kiki
16 BAB. 16 Bertemu Alex
17 BAB. 17 Lelaki mesum
18 BAB. 18 Aku bukan pembantumu
19 BAB. 19 Melarang menatap Ardi
20 BAB. 20 Melarang ke luar rumah
21 BAB. 21 Meminta untuk belajar mencintai
22 BAB. 22 Nonton bioskop
23 BAB. 23 Diner
24 BAB. 24 Kecewa
25 BAB. 25 Perdebatan karena Tiara
26 BAB. 26 Permintaan Mirna
27 BAB. 27 Ungkapan hati Alex
28 BAB. 28 berubah
29 BAB. 29 Tanggal membuat luka hati
30 BAB. 30 Bercinta
31 BAB. 31 Alex mengetahui pernikahan
32 BAB. Kemarahan Alex
33 BAB. 33 Cacian Alex
34 BAB. 34 Jujur pada Oma
35 BAB. 35 Oma menemui Kinar
36 BAB. 36 Di temani Oma
37 BAB. 37 Ngancam balik
38 BAB. 38 Menggoda
39 BAB. 39 Sama Tidak Waras
40 BAB. 40 Memohon
41 BAB. 41 Ke Club
42 BAB. 42 Keyla Mirna
43 BAB. 43 Nasehat dari Oma
44 BAB. 44 Meminta Ijin
45 BAB. 45 Meminta mencari Marsel
46 BAB. 46 Lari
47 BAB. 47 Di apartement Luna
48 BAB. 48 Meyalahkan Alex
49 BAB. 49 Menemukan Kinar
50 BAB. 50 Kartu ATM
51 BAB. 51 Di tuduh
52 BAB. 52 Menceritakan masa lalu
53 BAB. 53 Pergi ke Mall
54 BAB. 54 Mengantar Kinar pulang
55 BAB. 55 Arsen dan Marsel
56 BAB. 56 Memikirkan masing-masing
57 BAB. 57 Baikan
58 BAB. 58 Hotel Arkin
59 BAB. 59 Pingsan
60 BAB. 60 Pembukaan hotel Arkin
61 BAB. 61 Pulang dari rumah sakit
62 BAB. 62 Mirna Adipati
63 BAB. 63 Tiara bertemu Marsel
64 BAB. 64 Adipati mengetahui pernikahan
65 BAB. 65 Mirna mengetahui pernikahan
66 BAB. 66 Tiara cemburu
67 BAB. 67 Saling berpelukan
68 BAB. 68 Kedatang ke dua mertua
69 BAB. 69 Mengajak pulang
Episodes

Updated 69 Episodes

1
BAB. 1 Permintaan Arsen
2
BAB. 2 Permintaan Ayah
3
BAB. 3 Minta putus
4
BAB. 4 berfoto
5
BAB. 5 Setelah menikah
6
BAB. 6 Arsen mabuk
7
BAB. 7 Vokda Martini
8
BAB. 8 Mencari Kinar
9
BAB. 9 Nasehat Riko
10
BAB. 10 Tamparan
11
BAB. 11 Kabar buruk.
12
BAB. 12 Melihatnnya untuk terakhir kali
13
BAB. 13 Curhat
14
BAB. 14 Ardi
15
BAB. 15 Kaka Kiki
16
BAB. 16 Bertemu Alex
17
BAB. 17 Lelaki mesum
18
BAB. 18 Aku bukan pembantumu
19
BAB. 19 Melarang menatap Ardi
20
BAB. 20 Melarang ke luar rumah
21
BAB. 21 Meminta untuk belajar mencintai
22
BAB. 22 Nonton bioskop
23
BAB. 23 Diner
24
BAB. 24 Kecewa
25
BAB. 25 Perdebatan karena Tiara
26
BAB. 26 Permintaan Mirna
27
BAB. 27 Ungkapan hati Alex
28
BAB. 28 berubah
29
BAB. 29 Tanggal membuat luka hati
30
BAB. 30 Bercinta
31
BAB. 31 Alex mengetahui pernikahan
32
BAB. Kemarahan Alex
33
BAB. 33 Cacian Alex
34
BAB. 34 Jujur pada Oma
35
BAB. 35 Oma menemui Kinar
36
BAB. 36 Di temani Oma
37
BAB. 37 Ngancam balik
38
BAB. 38 Menggoda
39
BAB. 39 Sama Tidak Waras
40
BAB. 40 Memohon
41
BAB. 41 Ke Club
42
BAB. 42 Keyla Mirna
43
BAB. 43 Nasehat dari Oma
44
BAB. 44 Meminta Ijin
45
BAB. 45 Meminta mencari Marsel
46
BAB. 46 Lari
47
BAB. 47 Di apartement Luna
48
BAB. 48 Meyalahkan Alex
49
BAB. 49 Menemukan Kinar
50
BAB. 50 Kartu ATM
51
BAB. 51 Di tuduh
52
BAB. 52 Menceritakan masa lalu
53
BAB. 53 Pergi ke Mall
54
BAB. 54 Mengantar Kinar pulang
55
BAB. 55 Arsen dan Marsel
56
BAB. 56 Memikirkan masing-masing
57
BAB. 57 Baikan
58
BAB. 58 Hotel Arkin
59
BAB. 59 Pingsan
60
BAB. 60 Pembukaan hotel Arkin
61
BAB. 61 Pulang dari rumah sakit
62
BAB. 62 Mirna Adipati
63
BAB. 63 Tiara bertemu Marsel
64
BAB. 64 Adipati mengetahui pernikahan
65
BAB. 65 Mirna mengetahui pernikahan
66
BAB. 66 Tiara cemburu
67
BAB. 67 Saling berpelukan
68
BAB. 68 Kedatang ke dua mertua
69
BAB. 69 Mengajak pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!