Episode 5

WARNING 18+ !

Before reading this story, make sure you are over the age of 18.

Please if you want to blaspheme the main character in this story, there will be no improvement in the characteristics that each main character is good at.

‘Sweet Like The Devil’ is a story that is far from the good children who live here. I want you to leave this story if it is not to your liking.

Thank you

Seluruh anggota keluarga Cystenian beserta aku dan ibu yang sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarga ini berada di meja makan, terlihat jelas kalau Artemis tidak menyukai ibu, dia melihat saat ibu tersenyum pada Hades, ayahnya. Dan hal itu membuat Artemis sangat kesal, aku kemudian melihat ke arah Apollo yang duduk di depanku, Apollo sangat baik dan tersenyum padaku dengan ramah.

Berbeda dengan Ares yang memperhatikanku dengan tatapan menyebalkannya, tatapan yang awalnya membuatku gugup karena terlalu tajam seperti laki-laki mesum, apalagi dia yang sesekali mengeluarkan smirk nya seakan akan seperti harimau yang akan memangsa kelinci.

“Bagaimana kamarmu Viola?.” Pertanyaan yang keluar dari mulut Hades membuatku menoleh kearah laki-laki paruh baya itu, semua memperhatikanku dengan tatapan mengintimidasi.

“Bagus.”

“Baguslah kalau kamu suka, ibumu yang memilihkan semuanya.”

Mendengar itu sepertinya ibu sama sekali tidak mengetahui apa yang aku suka, jika aku bisa tinggal sendiri, aku akan memilih balkon yang jauh dari orang lain, tapi balkon disana bahkan bersebelahan dengan balkon Ares.

Harusnya aku tinggal di kamar yang satu lantai dengan Artemis karena kita sama-sama perempuan, apalagi Artemis ini tidak pernah di rumah, ketimbang satu lorong dengan Ares, bukankah lebih aman jika satu lorong dengan kamar Artemis.

“Kalau kamu butuh apa-apa, kamar Ares ada di sebelah kamarmu.”

“Terimakasih.”

Makan malam berakhir setelah membicarakan banyak hal yang sama sekali tidak ingin aku dengar, harusnya aku bisa kembali ke kamar tapi ibu terus memberikan isyarat padaku untuk tetap tinggal sebelum semuanya kembali ke kamar masing-masing. Jam terus bergulir, tanpa terasa sambil menahan kantuk, pembahasan mengenai pernikahan dari pakaian hingga semuanya selesai.

“Masalah dress sudah selesai semuanya. Ares, daddy harap kamu bisa jaga sikap.”

Entah kenapa aku melihat ke arah Ares dengan bingung, kenapa hanya Ares yang disebut oleh ayahnya, bukan Artemis ataupun Apollo. Hingga aku paham bahwa di antara seluruh saudaranya, Ares ini paling berani melakukan apapun terserah dia, sedangkan Artemis yang walaupun tidak suka, dia bisa menahannya, sedangkan Apollo sudah jelas dia ini anak penurut yang ngikut-ngikut aja keputusan banyak orang.

Aku dan Ares masuk ke dalam lift untuk kembali ke kamar, lift untuk Apollo dan Artemis berbeda dengan lift yang aku gunakan dengan Ares. Hanya aku dan Ares yang ada di dalam lift ini, setelah yang dikatakan oleh Hades, aku jadi yakin kalau hanya Ares yang tidak menyukai ayahnya, seperti aku yang tidak menyukai sikap ibu.

“Hei.”

Ares menoleh padaku.

“Jika aku merokok di balkon, apa tidak masalah?.” Aku harap pertanyaanku tidak membuat Ares terkejut.

“Terserah, tapi kalau kamu merokok nya siang hari, pelayan disini lumayan tidak bisa di percaya.”

“Thanks sarannya, kamu tidak setuju dengan pernikahan ibu dan ayahmu kan? Kenapa kamu tidak menolaknya sejak awal?.”

“Lalu kamu? Apa kamu sangat senang bisa tinggal di tempat mewah?.”

“Aku memang miskin, tapi bukan berarti aku bisa bahagia jika bisa menikmati semua ini, aku bebas dan aku sangat membenci tempat tertutup ini.”

Tiba-tiba Ares mendekatkan tubuhnya ke arahku, entah apa yang akan dia lakukan tapi jarak kami sangat dekat, seperti apa yang aku katakan sebelumnya kalau aku tidak akan gugup lagi, aku Viola dan aku bisa menghadapi Ares seperti menghadapi pria hidung belang saat di club.

Aku menatapnya dingin, wajah kami sangat dekat hingga aku bisa merasakan hembusan nafas hangatnya.

“Bagaimana jika kamu menjadi kekasihku?.”

Pertanyaan bodoh yang sepertinya pendengaranku bermasalah.

“Apa?.”

“Aku menyukai tubuhmu, bagaimana kalau kamu menjadi kekasihku.”

“Hahahaha Sorry, kamu bukan tipeku.” Aku sedikit mendorong dadanya menggunakan jari telunjuk sambil tersenyum dingin. “Aku sama sekali tidak tertarik denganmu.”

Pintu lift pun akhirnya terbuka, namun sepertinya dugaanku salah saat Ares menarik tanganku keluar dari lift menuju ke lorong, entah sengaja atau tidak karena sejujurnya aku juga tidak tau kalau di lorong ini ada cctv yang terpasang. Ares menarikku ke dinding yang ada di lorong dan menghimpitnya dengan kedua tangan sekaligus mendekatkan wajahnya padaku.

“Dengar, dalam hidupku tidak pernah menjumpai sebuah penolakan, banyak perempuan bersedia dengan senang hari terlentang di bawahku tanpa mengenakan sehelai benang.”

“Kalau begitu biarkan mereka saja yang melakukan itu.”

“Benarkah?.” Tangan Ares tiba-tiba menyentuh pahaku, menaikkan dress yang aku pakai dan memasukkan tangannya di bawah sana.

Mataku terpejam walaupun sebenarnya aku ingin melawan Ares, tapi seakan beku, aku hanya diam saja menikmati apa yang dia lakukan.

“Ssshhh...” tanpa sadar aku menggigit bibir bawah menahan desahannya yang sebenarnya sudah keluar.

Saat mataku terbuka, Ares tersenyum padaku. “Tubuhmu bahkan tidak bisa menolaknya, tidurlah.” Ares melepaskanku dan berlalu meninggalkanku menuju ke kamarnya.

“Sial!.” Umpatku kesal, lagi-lagi aku seperti tidak bisa berkutik dengan sentuhannya.

Aku buru-buru menuju ke kamarku mengabaikan apa yang sudah Ares lakukan, aku masuk kedalam kamar dan menghempaskan tubuhku di ranjang yang empuk, memeluk guling sambil melihat langit-langit kamar berwarna biru muda dengan motif awan.

Jika melihat kamar ini terlihat sangat soft, bukan seperti aku yang selalu berantakan dan gelap, entah darimana ibu mengarang soal kepribadianku, padahal dia sendiri tahu bagaimana aku yang sebenarnya.

Aku kembali bangun dari ranjang, mengambil bungkus rokok yang ada di tas dan membuka pintu menuju balkon, lalu menutupnya kembali. Aku melihat sekeliling yang sepi, hanya lampu taman di bawah yang menyala berwarna orange. Seperti yang dikatakan oleh Ares, kalau malam tidak ada siapapun dan jika ingin merokok akan sangat aman. Aku mulai mengambil satu batang rokok dan menyalakan koreknya, menghisap batang tersebut dengan pelan dan santai, aku juga membuka ponsel untuk membalas pesan dari Michael.

Baru sehari tapi aku sudah merindukan laki-laki itu, bukan karena aku menyukainya, tapi karena setiap hari kita bersama, seperti saudara. Dan hari ini adalah hari pertama hingga kedepannya kami akan berpisah.

“Hoi.”

Aku menoleh saat suara terdengar di telingaku, Ares ada di balkon kamarnya, dia juga tengah merokok disana. Tapi siapa yang peduli, aku pura-pura tidak melihatnya dan sibuk dengan ponselku sendiri.

“Jika kamu mau, kamu bisa tidur di ranjangku.”

Lagi dan lagi Ares mengatakan hal bodoh yang sama sekali tidak ingin aku dengar.

“Jangan banyak omong.”

“Atau aku bisa tidur di ranjangmu, aku bisa memuaskan tubuhmu.”

“Lakukan saja kalau kamu berani.” Ucapku sambil melihat ke arahnya dan mematikan rokok kemudian masuk kembali kedalam kamar, mengabaikannya entah dia menjawab apa lagi setelah itu.

Sampai di dalam kamar, aku melepaskan semua pakaianku menyisakan bra dan ****** ***** saja, masukkan pakaian kotor kedalam keranjang pakaian kotor, kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Mengingat apa yang terjadi sebelumnya, aku harus lebih berhati-hati jika membuka pintu.

Malam ini aku memakai pakaian lengkap, sepasang baju tidur yang tertutup, setelah itu aku masuk kedalam selimut dan pergi ke alam mimpi. Sepertinya tidak semudah itu tidur, karena aku terus memikirkan apa yang terjadi hari ini, Ares hampir beberapa kali menyentuhku, hingga suara ******* terdengar di telingaku yang sepertinya dari kamar sebelah yaitu kamar Ares. “Sialan Ares!.” Aku menutup telingaku dengan mendengarkan musik, mengabaikannya dan segera tidur.

Tinggalkan komentar yang positif

Semoga suka karakter Viola nya, itu Mlnhe (instagramnya)

Terpopuler

Comments

Yuni Aqilla

Yuni Aqilla

next next next❤❤❤

2022-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!