"
...-kolor...
mmkk
Begitu sipit mata Bima membaca deretan tulisan rapih di kertas yang terpajang di Mading tersebut lantas Bima langsung melebarkan bola matanya
Cowok dengan tubuh atletis itu membalikkan badannya dan menatap Gerhana dengan tatapan yang sangat terkejut.
" GILA ! LO GERHANA MOTOIN KOLORNYA LIONA !"Bima menangkup Pipinya sendiri
Wah Daebak ! Perhargaan yang sangat luar biasa bagi Gerhana, rekor nomor 1 bagi Pria yang sangat berani mengambil kolor Polkadot sang Bendahara cantik itu.
" Keren, kan ? Gerhana menaik turunkan alisnya
Berbeda dengan Gerhana dan kawan-kawannya yang masih membahas kolor yang ia sebut dengan kolor bermotif bisul itu.
didepan kelas IPA 3, Liona dan Mona masih berkutat Sibuk dengan buku notenya. apalagi jika bukan mencatat keuangan kelas.
" Minggu kemarin kita habis lima Puluh ribu buat beli baterai Jam dinding, kemoceng, sapu, dua alat Pel dan vas bunga, Mon Catat, " Suruh Liona Pada Mona
" Asip Liona," Ujar Mona
Mona ini bisa disebut dengan Babu Liona. Kemana Pun Liona Pergi, Manusia ini selalu mengintiili Liona. Bahkan Liona lagi Kencing Pun Mona rela menunggu diluar.
" ITU KOLORNYA LIONA,"
Liona spontan menolehkan kepalanya begitu telinganya mendengar namanya. Segerombolan siswa yang berbondong-bondong menuju mading serta berebut Posisi untuk melihat mading tersebut.
" Ada apa sih ? Liona menutup buku notenya kemudian berjalan ke arah mading.
" Tiga Puluh ribu ditambah dua Puluh lima ..... Lo Liona ? Lo mau ke Mana ini belum selesai !" Teriak Mona saat Liona menjauh.
" Buset ini rame banget, kayak antre sembako gratis aja," Mona sedikit menjinjitkan kakinya untuk mengintip mading isi tersebut
" Rame banget sih, Emangnya ada Pengumuman apa sih," Mona meletakkan bukunya Pada rak sepatu kemudian ia berjalan menyusul Liona
Liona menerobos dikerumunan siswa yang saling desak-desakan melihat berita mading Pagi ini.
Gerhana menolehkan kepalanya saat bahunya terasa terdorong. " Nah ini dia orangnya !
" Buat semuanya yang mau kolor Motif Polkadot milik Liona Geandra silahkan kalian tanyakan langsung Kepada sang Pemilik. Soal harga bisa tanyakan ke gue !" Teriak Gerhana sembari menarik kerah seragam Liona.
" Kolor," beo Liona
" Jangan-jangan ini ...... "dengan cepat Liona langsung merobek kertas fotokopian tersebut dan membacanya dengan rinci.
Mata Liona membulat sempurna, jadi dari tadi segerombolan siswa yang berdesakan disini hanya untuk melihat aib yang sangat memalukan ini ? Liona meremas kertas tersebut hingga kucal.
" Pastinya lo, kan Pelakunya ? Liona menunjuk benci wajah Gerhana. Wajah burik yang selalu membuat tensi darah tingginya
" Lo serius jual celana Bekas lo, Liona !"Tanya Mona," Gue tau lo gak Punya uang Liona Tapi gak harus jual Pakaian lo, lo bisa minta ke gue ......"
" Stop ! ini semua gak ada benernya, Emang dasar Pangeran kodok ini yang suka ngada-ngada."Liona menunjuk Gerhana dengan dagunya
" Lo ! ikut Gue,"
Liona menarik telinga Gerhana dengan kencang, membelah kerumunan siswa yang masih merebut Posisi melihat berita mading .
Padahal kertasnya sudah Liona robek. Makan tuh Berita !
...••••...
" Na, Plis, Na, Plis Lo bawa gue kemana ?"
" Diem ! Sentak Liona. Tangannya masih menjewer kencang telinga Gerhana
" Sakit, Liona Lepasin telinga gue Sakit tau," Gerhana mencoba melepas tangan Liona yang terus menjewernya
Tujuan Liona sekarang adalah gudang ia akan melabrak habis-habisan Pangeran kodok ini. Lagian jadi orang kayak setan.
Mana kolornya di Cuciiin lagi. bahkan ada tulisan rapih di sana yang menjelaskan kolor milik Liona dijual senilai 17 Juta. Hey Kolor Liona saja harganya 17 ribu, kenapa harus jadi 17 juta gini.
Brak
Liona membuka Pintu gudang sedikit kasar. Emosinya memuncak saat ini. Liona mendorong Gerhana hingga cowok itu terduduk di salah satu kursi.
" Na, Plis Na, Gue ini masih Perjaka Na, Plis Nanti gue ......"
" Gak usah mikir aneh-aneh lo ! Siapa juga yang mau sama modelan Pangeran kodok kayak lo Paling Juga badan lo lurus kayak jembatan, lurus ! Potong Liona.
" Lurus ? Mau gue kasih lihat, " Tangan Gerhana bergerak hendak membuka kancing seragamnya
" Gerhana! Jangan gila lo," Liona menarik tangan Gerhana. Wah Parah nih. Bisa-bisa dosa Liona bertambah banyak.
Liona menatap Gerhana dengan tajam. ingin rasanya Liona mencabik-cabik wajah Gerhana sekarang juga. Sok kegantengannya yang membuat Liona muak.
" Hapus fotonya !" Suruh Liona
" Foto apalagi ?" Tanya Gerhana
" Yang lo fotoin kemarin apa ? Aib gue kan ?" Liona Terkekeh Pelan," Lo Hapus fotonya atau ......"
" Apa ?"
" Atau Tunggakan uang kas lo gue naikin lima kali lipat ? Pilih mana," Liona tersenyum miring
ia yakin nih, Pasti Gerhana akan luluh. Karena satu kelemahan Gerhana ada di uang kas. Secara cowok ini' kan Paling susah ditagih uang kas.
" Gue ladenin. Mau lo naikin seratus kali lipat Pun gue bisa bayar. Lo lupa gue ini ada tiga blackcard," Gerhana menaikkan alisnya
Sial. Liona kehabisan kata-kata. Bahkan ia lupa kalau Gerhana ini adalah salah satu anak dari Pengusaha besar.
" Gerhana, gue mohon lo Hapus fotonya, lo belum Puas liat gue menderita seperti tadi Gue takut mereka bakal jijik sama gue,"
" Satu, dua, tiga, anjing berlari. Lo Pikir gue Peduli," Gerhana bersedekap dada dengan kaki ia silangkan.
" lo harus jadi Pacar gue dulu Baru gue Hapus foto itu,"
" Ogah ! Lebih baik lo senar aja fotonya biarin sedunia tau sekalian. Daripada gue harus Pacaran sama lo. Manusia Playboy cap kodok, satu cewek aja gak cukup buat lo ! Gue nggak mau jadi keseratus sekian cewek lo ! Najis," ucap Liona
Gerhana bangkit dari duduknya, Cowok bertubuh atletis itu membenarkan bajunya. Matanya menatap Liona dari atas sampai bawah.
" Kecil,"
Liona membulatkan matanya. "Apa yang lo liat, Setan !"
" Pelanin suara lo itu !" Gerhana menoyor kepala Liona. hingga membuat gadis itu terhuyung sedikit
" Badan lo itu kecil, gak masuk dalam daftar kriteria cewek gue, Cewek-cewek gue dari mulai satu sampe seratus gak ada modelan kayak lo dan ....... "
" Gue Juga gak mau sama lo !" Potong Liona menyambung Perkataan Gerhana.
Gerhana mendekatkan wajahnya Pada Liona, " Lo gak mau jadi yang keseratus sekian dari cewek gue, kan,"
Liona menahan napasnya. berdekatan dengan Gerhana jarak yang sangat dekat ini sangat buruk untuk kesehatan jantungnya.
" Kalo jadi yang terakhir mau gak, Hm," Gerhana menggigit bibirnya bawahnya. dan mengedipkan sebelah matanya.
Liona mendorong kencang tubuh Gerhana. " ORA SUDI,"
Liona berlari keluar gudang dan menutup Pintu gudang dengan kencang. ia salah, sungguh ia salah melabrak Gerhana di sini. Bukannya berhasil melabrak malah dirinya yang jadi korban sasaran Gerhana.
Gerhana menggelengkan kepalanya,
" Na, Liona, Muka lo mirip banget sama Somad Burik,"
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
rista_su
sebenernya ipa apa ips sih
2022-12-12
0
aku
lanjut Thor
2022-10-31
0
Via
next Thor
2022-10-31
0