sangat meresahkan

Happy Reading

Di bandara seorang gadis berjalan dengan penuh percaya diri. Ia meleak leok kan tubuh nya seperti berjalan di atas panggung catwalk. Satu tangan nya menyeret koper dan satu nya lagi memegang kacamata hitam.

Dari mulai ia turun dari pesawat sampai ia akan keluar dari bandara. Ia sudah menjadi pusat perhatian orang sekitar. Banyak pasang mata yang menatapnya dengan takjub.

Bisik bisik pun mulai terdengar di telinga nya. Ternyata dari sekian banyak orang di sana ada juga yang mengenali nya.

Lihat gadis itu cantik sekali.

Ya kau benar, aku sebagai wanita saja terpesona melihat nya.

Ya Tuhan... Ya Tuhan apa aku tidak salah lihat. Itu kan model terkenal di Prancis.

Ah benar dia Illona Smith, aku pernah melihat wajah nya di majalah

Begitu lah suara suara yang di dengar gadis itu. Sangat jelas di telinga nya. Orang orang berbicara cukup kuat sehingga ia bisa mendengar nya. Secara mendadak bandara itu menjadi heboh, ada yang diam diam mengambil foto nya.

Mungkin mereka pikir gadis itu tidak paham atau mengerti apa yang mereka bicarakan. Nyatanya gadis itu sangat paham dan pasih berbicara mengunakan bahasa negara ini.

" Ck, kau sangat meresahkan Lona " Decak gadis itu sedikit menyombongkan diri

Ia berjalan bergumam pelan dengan bahasa yang tak di mengerti oleh orang. Ia berjalan angkuh sambil memakai kacamata hitam nya. Hal itu malah membuat orang semakin terkagum dengan penampilan nya. Para pria tak berkedip menatap kecantikan nya, tubuh tinggi, kulit putih mulus, wajah cantik, rambut indah, hidung mancung sungguh sempurna wanita ini. siapa yang tak terpesona melihat makhluk ciptaan Tuhan satu ini?

Tiba di luar ia langsung memesan taksi yang kebetulan sedang ada di sekitar area bandara. Tujuan nya sekarang mencari tempat untuk diri nya beristirahat. Taksi itu membawa nya ke sebuah hotel bintang lima, sesuai dengan arahan dari sang penumpang tentu nya.

Setelah membayar ongkos taksi, ia segera menuju meja resepsionis untuk memboking kamar. Seorang bellboy membatu membawakan koper milik gadis itu sampai kamar. Setelah bellboy itu pergi, gadis itu langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur.

Perjalanan yang panjang hampir memakan waktu belasan jam itu sangat membuat seluruh tubuh nya kelelahan. Merasa tak nyaman dengan tubuh yang terasa lengket, ia pun beranjak dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Ia ingin membersihkan diri dan memutuskan untuk berendam sejenak untuk menghilangkan rasa lelahnya.

Tiga puluh menit waktu yang ia gunakan untuk merendam tubuh nya. Semua rasa lelah nya sudah berangsur menghilang. Ia membersihkan diri di bawah guyuran air shower. Setelah merasa cukup ia pun menyudahi acara bersih bersih itu.

Setelah memakai baju tidur nya, ia kembali merebahkan tubuh nya di atas kasur empuk milik hotel. Tak butuh waktu lama gadis itu sudah memasuki alam mimpi tanpa mengisi perut nya terlebih dahulu. Ia melewatkan makan malam nya karena efek lelah.

---------------------------------------

Sedangkan di lain tempat yang berada di belahan dunia yang cukup jauh dari gadis itu berada saat ini. Di mana seorang pria tua sedang memaki anak buah nya yang di anggap tidak becus bekerja.

" Bagaimana kalian bisa kehilangan nya? Menjaga seorang gadis saja kalian tidak becus " Cerca nya dengan mata nyalang

Semua anak buah nya tertunduk tak ada yang berani mengangkat kepala mereka. Wajah masing-masing dari mereka sudah pucat pasih. Bagaimana mereka bisa kehilangan gadis itu, mereka pun tak menyadari nya. Padahal jumlah mereka lebih dari lima orang.

" Cepat kalian cari sampai ketemu. Jika tidak ketemu dalam waktu satu jam maka kalian tahu akibatnya " Titah pria tua itu lagi

Para pria tegap itu pun langsung membungkuk hormat sebelum keluar dari ruangan itu. Mereka berpencar mencari keberadaan gadis itu.

Tak lama dari ke pergian para pria tegap itu, pintu kembali terbuka. Pria paruh baya kisaran lima puluhan tahun masuk ke dalam ruang kerja pria tua itu. Napak wajah tegang, panik, takut, sedih bercampur menjadi satu dalam satu wajah.

" Ayah, apa sudah ada kabar mengenai gadis ku? " Tanya nya saat sudah duduk di sofa, pria tua itu hanya menggeleng

Mereka kompak menghela napas kasar. Sudah lebih dari sepuluh jam mereka mencari keberadaan gadis itu. Bahkan mereka tak bisa tidur dengan nyaman karena memikirkan gadis itu.