Bab 4 - Mencari Pekerjaan

Semua berkas sudah disiapkan dari kemarin. Anin sudah terbiasa mandiri, hari itu memberanikan diri menyusuri pojokan sudut kawasan industri. Jarak dari tempat tinggalnya lumayan memakan waktu. Sebetulnya ada ketakutan menyelinap ketika dihadapkan dengan hiruk pikuk kota besar tersebut, tetapi sudah dilemparkan hal itu jauh - jauh, ada Rizki yang menunggu uluran tangannya.

Hari itu selesai dengan baik, semua amplop lamaran yang dibawanya sudah raib. Beberapa dititip di security pabrik, beberapa dikirim melalui kurir. Tak sulit baginya mendapatkan referensi dan alamat perusahaan, dalam hal ini Faisal banyak membantu. Dia memberikan beberapa alamat perusahaan terdekat yang mungkin terjangkau.

Berhari-hari kesibukan mencari pekerjaan begitu menghabiskan waktu, dalam pikiran yang terfokuskan adalah kerja, kerja dan kerja. Tak perduli seberapa banyak rintangan yang harus dihadapinya. Selembar Ijazah itu didapatnya dengan pengorbanan dan perjuangan ibunya, maka tidak boleh disia-siakan. Mimpinya tidak muluk-muluk, untuk saat ini yang terpenting hanyalah mendapat sesuap nasi untuknya agar tidak menumpang selamanya di tempat majikan ibunya.

Akhirnya setelah hampir sebulan mencari dan menunggu, belum ada satu perusahaanpun yang memanggilnya. Persaingan pencarian kerja dari lulusan SMA lumayan tinggi. Hasrat untuk bekerja, mendapatkan penghasilan memecah tangis. Seringkali terduduk merenung sendiri dipojok taman halaman rumah yang luas itu. Hari itu seharianpun dia tak keluar kamar, ujian mental itu benar-benar menguras tenaga.

"Anin, Nak Faisal mau ketemu," suara ibu sambil duduk disamping tempat sesenggukannya.

"Ada apa bu?" tanyanya sambil menyeka mata yang sebetulnya sudah berair, hendak disembunyikannya dari ibunya.

"Perihal pekerjaan, kamu temui saja dulu, dia sedang menonton tv di ruang keluarga," ujar Ibu Wanti.

Anin bangun, kemudian berlalu menuju ruang keluarga rumah besar itu. Memang belum lama tinggal disitu, tetapi keramahan Faisal sudah membuatnya tak segan lagi terhadapnya. Diketuknya daun pintu dan mengucap salam, didikan Bu Wanti tetap melekat, adab terhadap orang harus tetap dijaga, apalagi ini anak majikan ibunya sendiri.

Umur Faisal sepertinya tak jauh berbeda dengan Murod mungkin terpaut sekitar tujuh tahun darinya. Hal itu diketahuinya ketika Anindita membantu menyetrika, dalam tumpukan pakaian Faisal tergeletak kartu identitasnya. Dia masih muda, punya karir bagus, dan sekarang tengah menyelesaikan jenjang doktoral di salah satu universitas ternama di Jakarta. Adab dan sopan meski hanya kepada pembantu. Kadang terlintas, pengandaian yang akan sia-sia, berharap lelaki itu menjadi pengganti Murod.

Dia mempersilahkan Anin duduk dan memulai percakapan "Perihal pekerjaan itu, ssaya ada nformasi lowongan pekerjaan di sebuah restaurant, ada kebutuhan waitress, pekerjaannya part time cuma letaknya agak jauh dari sini," dia berhenti sebentar.

"Iya, Anin mau, yang penting dapat uang Bang." Anin memotong pembicaraannya yang membuat Faisal hanya tersenyum dan langsung menelpon seseorang sambil menggeleng-geleng kepala.

Percakapan berlangsung beberapa lama. Dia berjalan sedikit menjauh dari gadis itu, sehingga Anindita pun tak begitu jelas dengan isi percakapan mereka.

"Ok, besok kamu mulai kerja, nanti pagi siap-siap ya, saya antar kamu ke tempat tersebut," ujarnya sambil mematikan ponsel genggamnya.

“Terimakasih banyak Bang,” ucap gadis itu sambil berpamitan pada sosok lelaki tampan dihadapannya. Dengan wajah sumringah dia berlalu.

Sementara Faisal menatapnya dengan tatapan yang begitu teduh, sampai punggung gadis itu lenyap ditelan pintu ruangan. Sebetulnya bukan hal yang sulit untuknya memberikan gadis itu sebuah jabatan yang hanya tingkat operator. Sebagai seorang pemegang saham dan CEO di sebuah grup perusahaan ternama sebetulnya dia bisa berbuat apapun. Akan tetapi dia benar-benar ingin melihat sejauh mana kesungguhan gadis yang baru dikenalnya sebulan yang lalu. Seorang gadis yang tanpa dia sadari selalu diperhatikannya diam-diam dari balkon atas kediamannya.

Hari itu menatap wajah Anindita yang sumringah membuat hatinya dihinggapi sebuah perasaan bahagia. Tetapi dia masih belum sepenuhnya mengerti perasaan itu mengarah kemana? Apakah hanya sekedar iba atau ada hal lain yang lebih dari itu. Waktu satu bulan baru memperkenalkan Faisal pada sosok gadis kampung tersebut dengan keseluruhan penilaian yaitu seorang gadis pekerja keras.

Sementara sosok mungil itu berjalan dengan riang, buncah harapan menyeruak berpendar, karena akhirnya pekerjaan itu didapatkan. Anin berlalu menuju ruang belakang mencari ibunya, ia segera menyingsingkan lengan baju dan membantu apapun yang bisa dibantu karena besok sudah tidak bisa membantunya lagi. Sudah tak sabar memiliki penghasilan sendiri, bisa membantu Bu Wanti melunasi hutang bekas biaya sekolahnya kepada Bu Windarti majikannya.

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA....

Terpopuler

Comments

Adel

Adel

mampir di karyaku juga ya thor...

salam dari
RINDUKU DI UJUNG SURGA...

trims

2020-12-15

0

triana 13

triana 13

semangat kak 😉

2020-11-12

1

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

ijin promo ya 🌰🌰🌰

jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍆🍆🍆

kisah cinta beda agama,

jgn lupa jejaknya, tinggalkan comment 🙏😁

2020-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Selamat Jalan Ayah
2 Bab 2 - Menghilang
3 Bab 3 - Menyambung Hidup
4 Bab 4 - Mencari Pekerjaan
5 Bab 5 - Pekerjaan Baru
6 Bab 6 - Menjaga jarak
7 Bab 7 - Gundah
8 Bab 8 - Makan Malam
9 Bab 9 - Dokter Cantik
10 Bab 10 - Manager Baru
11 Bab 11 - Apakah Layak Untuk Ditunggu?
12 Bab 12 - Selesai
13 Bab 13 - Kampung Halaman
14 Bab 14 - Dilamar
15 Bab 15 - Menginap
16 Bab 16 - Permintaan Maaf
17 Bab 17 - Diterima
18 Bab 18 - Kembali Ke Kantor
19 Bab 19 - Meeting Dengan Klien
20 Bab 20 - Cokelat
21 Bab 21 - Nonton
22 Bab 22 - Customer Complain
23 Bab 23 - Teh Lemon Hangat
24 Bab 24 - Makan Malam
25 Bab 25 - Pindah Rumah
26 Bab 26 - Cemburu
27 Bab 27 - Video Call
28 Bab 28 - Kunjungan Tak Terduga
29 Bab 29 - Sierra
30 Bab 30 - Meluruskan Kesalah Fahaman
31 Bab 31 - Sosok Misterius
32 Bab 32 - Niat Jahat
33 Bab 33 - Salah Sasaran
34 Bab 34 - Pesta Pernikahan
35 Bab 35 - Kembalinya Murod
36 Bab 36 - Fardan Andra Dinata
37 Bab 37 - Memastikan
38 Bab 38 - Pencarian
39 Bab 39 - Bertemu Saingan
40 Bab 40 - Menentukan Tanggal Pernikahan
41 Bab 41 - Kebaya Pengantin
42 Bab 42 - Mengetahui Kebenaran
43 Bab 43 - Mengetahui Kebenaran 2
44 Bab 44 - Menuju Hari Pernikahan
45 Bab 45 - Hari Pernikahan (Session 1 Selesai)
46 Visual Versi Author
47 PTDC2 - Mandi
48 PTDC2 - Tidur
49 PTDC2 - Shubuh pertama
50 PTDC2 - Masa Lalu
51 PTDC2 - Dua Wanita
52 PTDC2 - Memberi Jalan
53 PTDC2 - Resepsi
54 PTDC 2 - Hamil
55 PTDC2 - Resign
56 PTDC2 - Takdir dan Cinta (End)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 - Selamat Jalan Ayah
2
Bab 2 - Menghilang
3
Bab 3 - Menyambung Hidup
4
Bab 4 - Mencari Pekerjaan
5
Bab 5 - Pekerjaan Baru
6
Bab 6 - Menjaga jarak
7
Bab 7 - Gundah
8
Bab 8 - Makan Malam
9
Bab 9 - Dokter Cantik
10
Bab 10 - Manager Baru
11
Bab 11 - Apakah Layak Untuk Ditunggu?
12
Bab 12 - Selesai
13
Bab 13 - Kampung Halaman
14
Bab 14 - Dilamar
15
Bab 15 - Menginap
16
Bab 16 - Permintaan Maaf
17
Bab 17 - Diterima
18
Bab 18 - Kembali Ke Kantor
19
Bab 19 - Meeting Dengan Klien
20
Bab 20 - Cokelat
21
Bab 21 - Nonton
22
Bab 22 - Customer Complain
23
Bab 23 - Teh Lemon Hangat
24
Bab 24 - Makan Malam
25
Bab 25 - Pindah Rumah
26
Bab 26 - Cemburu
27
Bab 27 - Video Call
28
Bab 28 - Kunjungan Tak Terduga
29
Bab 29 - Sierra
30
Bab 30 - Meluruskan Kesalah Fahaman
31
Bab 31 - Sosok Misterius
32
Bab 32 - Niat Jahat
33
Bab 33 - Salah Sasaran
34
Bab 34 - Pesta Pernikahan
35
Bab 35 - Kembalinya Murod
36
Bab 36 - Fardan Andra Dinata
37
Bab 37 - Memastikan
38
Bab 38 - Pencarian
39
Bab 39 - Bertemu Saingan
40
Bab 40 - Menentukan Tanggal Pernikahan
41
Bab 41 - Kebaya Pengantin
42
Bab 42 - Mengetahui Kebenaran
43
Bab 43 - Mengetahui Kebenaran 2
44
Bab 44 - Menuju Hari Pernikahan
45
Bab 45 - Hari Pernikahan (Session 1 Selesai)
46
Visual Versi Author
47
PTDC2 - Mandi
48
PTDC2 - Tidur
49
PTDC2 - Shubuh pertama
50
PTDC2 - Masa Lalu
51
PTDC2 - Dua Wanita
52
PTDC2 - Memberi Jalan
53
PTDC2 - Resepsi
54
PTDC 2 - Hamil
55
PTDC2 - Resign
56
PTDC2 - Takdir dan Cinta (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!