"If you want live a happy life, tie it to a goal, not to people or things."
(Jika kita ingin menjalani hidup dengan baik, gantungkan hidupmu pada tujuan, bukan bergantung pada manusia ataupun sesuatu.)
Langit merah telah muncul menandakan bahwa matahari merangkak keatas dan cahaya fajar telah menerangi malam.
Seorang pemuda yang masih bergeming nyaman di sofa tampak tak terganggu dengan angin sepoi-sepoi yang masuk melalui celah tirai jendela.
Wajahnya yang tampak tenang menandakan bahwa dia berada dia masih dialam bawah sadar menikmati bunga tidurnya yang panjang dan singkat jika terbangun.
Wajah tampan yang terlihat dari cahaya matahari menambah kesan seorang pangeran tidur yang melekat pada dirinya.
Alis tebal,hidung mancung,dan bulu mata yang lentik tak lupa bibir pink menghiasai lekuk sempurna pada wajah pemuda tsb.
Hingga tak berapa lama ia mulai mengerjapkan matanya,mata biru yang indah itu memandang sekitarnya dan dia baru menyadari kalau dia memakai selimut yang bulu angsa yang sangat halus membungkus tubuhnya.
Setelah beberapa saat ia mengumpulkan nyawanya dia lalu bangkit mendekati balkon dan membuka tirai disana.
Wush...
Suara angin langsung menyeruak masuk dan membuat dia sedikit menggigil namun dia tak memperdulikan itu karna dia ingin melihat pemandangan fajar yang telah muncul.
"Kenapa mimpi itu terasa sangat nyata?"gumamnya sambil menopang dagu dengan kedua tangannya dipembatas balkon.
Hahh...
Helaan nafas keluar dari bibir Rain,pemuda itu menatap kosong kedepannya untuk menerawang mimpi yang menjadi bagian ingatannya sekarang.
Sebuah ingattan bahagia yang selama ini ia impikan tapi sisi lain perasaaan ragu muncul jika dia melakukannya atau benar-benar kembali hal itu kembali menjadi angan-angannya.
...
Dimimpinya Rain bermimpi kalau dia kembali ke dunianya dan sedang menikmati pesta ulang yang dirayakan keluarga kecilnya.
Semua itu bermula dari sang ibu yang biasa mengacuhkannya datang kekamar dan membangunkannya dengan cara yang lembut.
Rain yang saat itu baru bangun tampak linglung karna melihat sang ibu menatapnya penuh kasih sayang.
"Sudah bangun?yuk cuci muka habis itu turun kebawah sayang."
Rain hanya mengangguk.
Entah kenapa tubuhnya langsung beranjak menuruti perintah Diana yang masih disana menyiapkan pakaiannya dilemari.
Sejenak dia merasa senang karna baru pertama kali ibunya mau menginjakkan kaki atau masuk ke dalam kamarnya.
Untuk itu...
Bisakah hari ini berhenti?
Ah sepertinya tidak karna waktu terus berjalan.
Rain sudah siap dengan pakaian yang dipilihkan Diana.
Rain bisa melihat senyuman tulus dan pujian sang ibu saat dia merapikan penampilannya.
"Putra ibu sangat tampan."
Pipi Rain langsung memerah karna dia baru pertama kali menadapat pujian itu dari sang ibu.
Diana hanya terkekeh melihat ekpresi putranya yang menurutnya lucu.
"Ayo kebawah!"ajak Diana diangguki Rain.
Ibu dan anak itu lalu turun dari atas tangga dengan bergandengan tangan,sebenarnya Diana yang memulainya dan Rain seperti anak kecil yang penurut melakukan apa yang disuruh ibunya.
"Selamat ulang tahun adek kesayangan kakak!"ucap Marcel saat melihat Rain dan langsung memeluknya erat hingga Rain terkejut.
"Sudah dong kak,adeknya jangan dipeluk terus!giliran ayah!"ucap sang ayah dengan nada cemburu.
Marcel memeletkan lidahnya mengejek ayahnya lalu dengan cepat mengecup pipi Rain.
Cup!
"Astaga nak!kamu jangan mau dicium sama orang hutan!"
"Kalo aku orang hutan ayah apa?gorila?"
"Sudah-sudah jangan berantem dulu,kita kan mau ngerayain ulang tahunnya putra kesayangan ibu."ucap Diana sambil mengelus pipi Rain.
"Bentar aku ambil kuenya dulu!"ucap Marcel langsung ngacir kedapur.
Rain mengelengkan kepala sambil tertawa kecil,entah kenapa ayah dan kakaknya sangat lucu hari ini.
Ah kehangatan keluarga yang belum pernah ia rasakan seolah-seolah ia rasakan saat ini.
Apakah ini hanya mimpi?
"Nah ini kuenya!"teriak Marcel berhasil menyadarkan lamunan Rain.
Kue coklat dengan gambar beruang kecil yang lucu dan tulisan yang membuat Rain mengigit pipinya gemas.
'Happy birthday baby bear.'
"Ayah nyalain lilinnya!"
"Iya-iya dasar anak durhaka nyuruh-nyuruh orang tua!"ucap Alvin kesal dengan kelakukan putra sulungnya yang tidak berakhlak itu.
'Untung sayang kalo enggak usah kubuang di sungai Amazon.'
Alvin lalu merogoh sakunya dan mulai menyalakan lilin ulang tahun dengan korek api.
"Ayo kita nyanyi!"seru Marcel.
Happy Birthday to You
Happy Birthday to You
Happy Birthday, Happy Birthday
Happy Birthday to YouOne more candle to light
On your birthday cake
Hope your wishes all come true
Now let’s celebrate
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun
Selamat ulang tahun, Selamat ulang tahun
Happy Birthday ke YouOne lebih lilin cahaya
Pada kue ulang tahun kamu
Berharap semua keinginan kamu menjadi kenyataan
Sekarang mari kita rayakan
"Selamat ulang tahun adek kakak yang manis dan tampan kayak kakak!semoga keinginan kamu tercapai dan selalu bahagia dan tersenyum tanpa ada rasa sedih yang menghampirimu,kakak janji akan melindungi dan menjaga kamu terus sampai kita tua nanti dek."ucap kakaknya tulus.
"Selamat ulang tahun kesayangan ibu,semoga kamu selalu diberi kesehatan dan bahagia terus bersama ibu,kami adalah anugrah yang berharga bagi ibu karna saat kamu lahir hidup ibu jadi berwarna,tetap disisi ibu agar ibu selalu memanjakanmu seperti anak kecil."ucap ibunya sambil mencium kening Rain dengan kasih sayang.
"Selamat ulang tahun sayang,maaf ayah gak pandai berkata-kata tapi apapun keinginan Aiden nanti ayah akan berusaha mewujudkannya karna kebahagianmu yang terpenting bagi ayah."ucap ayahnya sambil mengusap rambutnya.
Ucapan ulang tahun?
Aiden?
Bukannya nama itu...
Lama tak terdengar sehingga dia lupa siapa dirinya.
Sebenarnya apa ini?
Apa ini hanya mimpi?
Jika ini hanya mimpi berarti semua perlakukan mereka adalah sebagian keinginanku dulu yang terwujud.
Entah kenapa...
Jika ini mimpi yang nyata...
Aku jadi merindukan mereka...
'Maafkan aku ayah,ibu dan kakak,karna aku telah memilih jalanku dan tujuanku sendiri,disaat aku putus asa aku berpikir semua bisa berakhir dengan cepat dan ini telah terjadi,penyesalan kalian adalah hal terlambat yang kuharap kan oleh karna ini aku melakukan ini untuk membebaskan rasa penyesalan kalian....
Aku masih sayang kalian,karna kalian selalu menjadi keluarga pertama yang memberiku rasa sakit dan kata menyerah.
Maafkan aku...karna putramu ini sudah bahagia disini.
Dan nama Aiden sudah tidak ada lagi.
Sekarang hanya ada Rain.'
...
"The highest reward for a man's toil is not what he gets for it but what he becomes by it."
(Penghargaan tertinggi bagi seorang pekerja keras bukanlah apa yang dia dapatkan dari pekerjaan itu, tapi seberapa berkembang Ia dari kerja kerasnya itu.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mandala Qawwiy
gue harap lo ngak menyerah, walau lo bisa merasa bebas dan menikmati yang belum lo rasakan, tapi jika di bandingkan dengan orang tua lo ngak akan ada apa-apanya itu semua, lo akan merasakan kehampaan di dalamnya..
2023-03-15
0
Mommy Ai💙
mungkin aja mereka semua sudah berubah di saat kamu tdk ada disisi mereka, dan mimpi itu adalah gambarannya mereka ingin memanjakan mu, disaat kmu kembali nanti.
2023-03-15
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
benar itu kak, tentukan tujuan kemana semestinya. katena sejatinya kita sudah di arahkan kemana tujuan kita natinya.
2023-03-15
0