My Fantasy Voice
Pemuda bermata biru itu menatap binggung sekitarnya.
Seingatnya dia tertidur dikamarnya karna lelah menyelesaikan pekerjaaan rumah yang disuruh kakaknya,tapi kenapa dia berada di tempat yang mempunyai alam terbuka seperti dialam liar sekarang?
"Ah!"
Dia kembali tersentak karna merasakan tekstur rumput yang basah dan lembab saat tangannya menyentuh tanah,dengan gugup dia mencoba memegang rumput itu kembali dan bisa merasakan bentuknya.
Hal ini seolah nyata!
'Apa aku hanya berhalusinasi?'
Begitulah pikiran Aiden saat ini.
Aiden lalu memandang sekelilingnya,ditengah kebingungan dia lupa kalau dia bisa melihat pemandangan alam yang belum pernah ia lihat di kota tempat tinggalnya.
Bagaimana tidak,jika kau berada ditempat aneh seperti alam terbuka tapi hal menakjubkannya adalah semua sekitarmu berwarna hijau,ya sebuah tempat yang mungkin sangat dicari para vlogger untuk berfoto dan dokumenter film bernuansa alam.
Ditambah suasana tenang dan damai seolah mendukungnya untuk menikmati hal itu.
Jika ini mimpi!tolong jangan bangunkan dia!
Dia sangat senang berada disini sekarang!
"Awuuuuu!!!"
Tiba-tiba Aiden mendengar suara lolongan serigala yang tak jauh dari tempatnya,hal itu tentu saja membuatnya terkejut dan panik jika serigala itu ternyata bersembunyi dibalik batu besar didepannya.
Bisakah dia lari?
Srek...srek...
Bersamaan itu suara lain muncul membuat Aiden lalu berdiri dan memandang sekitarnya waspada.
"Siapa disana!"ucap Aiden karna mendengar suara kaki yang menyeret langkahnya di semak-semak.
Tapi dia langsung membulatkan matanya saat menyadari kalau dia bisa mengeluarkan suara!
Dia bisa berbicara?
Bagaimana mungkin!
"Aku bisa bicara?ini nyata kan?suaraku.."ucapnya seraya memegang lehernya.
Aiden menangis,untuk pertama kali seumur hidupnya akhirnya dia bisa mendengar suaranya sendiri,dia terus menangis hingga suaranya menjadi serak karna rasa bahagia yang membuncah dihatinya.
"Aku bisa berbicara!oh Tuhan...aku sangat berterima kasih walaupun ini hanya ada di mimpiku."ucapnya,karna dia terlalu larut akan kebahagiannya dia tak menyadari bahwa ada sosok makhluk besar kini mendekatinya.
Huft!
Aiden membuka matanya lebar saat merasakan hawa dingin itu menyentuh punggung belakangnya.
Dia menoleh dan terjatuh ketanah saking terkejutnya.
Sedangkan mata makhluk besar itu sejak tadi tak bisa melepaskan pandangan kearahnya.
Apa itu!
Naga?
Bagaimana dia bertemu naga disini?
Terlihat jelas dari bentuk dan sayap besar yang membentang lebar disisi kanan dan kirinya,membuat Aiden yakin kalau makhluk itu naga.Dia juga sempat mengintip bagian belakang naga itu ada ekor,dalam sekejap perasaan takutnya dia gantikan rasa kagum.
Tanpa tau dia sudah terjebak dan tak bisa lari untuk menyelamatkan dirinya dari naga itu.
Ah naga itu membuat mata yang sangat indah!
Yaitu biru seperti kristal es!
Bisa ia rasakan hembusan nafas naga itu sangat dingin,dan warna naga itu juga putih.
Tapi setahunya naga memiliki nafas hangat karna bisa mengeluarkan api kan?tapi kenapa nafas naga itu seperti akan membekukannya karna rasanya sedingin es.
"Kau...naga es?"
Seolah mengerti sang naga mengangguk lagi-lagi membuat Aiden terkejut.
Dia mengerti bahasaku?
Entah karna dia melamun dia bisa rasakan kepala naga itu kini berada di pangkuannya seolah memintanya mengelus kepalanya.Dengan kaku Aiden mengelus kepala naga itu hati-hati.
Dingin sekali!
"Apa kau tau kau berada didalam mimpiku?kau pasti hanya bagian imajinasiku kan,tapi aku merasa senang berada disini.Karna aku bisa berbicara walaupun ini tidak nyata."ucap Aiden tersenyum sendu.
Sang naga yang seolah mengerti perasaan lalu mengerakkan ekornya hingga mengikat tubuh Aiden.
Kini Aiden tak bisa bergerak sedikitpun.
"K-kenapa?hei bisakah kau lepaskan aku!"
Naga itu mengeleng lalu membawa tubuh Aiden melayang hingga menaiki punggung naga itu.
Sementara Aiden pemuda itu terlalu terkejut dengan hal yang terjadi barusan.
"T-tunggu...jangan terbang oke,aku belum siap!"ucap Aiden panik karna sayap naga itu mulai terangkat.
Tiba-tiba...
Wus!!!
"Huwaaaa!!!!"
...
Plak!
Sebuah tamparan keras membuat kedua mata Aiden akhirnya terbuka.
Dia sedikit linglung dan memproses apa yang terjadi padanya,kini dia mendapati dirinya berada didalam kamarnya dan pemuda seumurannya yang dari tadi menatapnya tajam sambil bersedekap.
"......"
"Bangun adik!kau itu malas sekali ya!"sarkas Marcel.
Dia adalah kakak sulung Aiden namanya Marcel Anggara Rayendra.
Aiden menunduk karna takut dengan tatapan kakaknya itu,dia tidak bisa mengucapkan kata maaf karna dia tak memiliki suara.
Dia bisu.
Marcel menghela napas,dia sebenarnya tak pernah berlaku jahat pada adiknya.Tapi dia memang selalu mengabaikan adiknya seperti ayah dan ibunya yang tak pernah melirik kearah Aiden.
Entah kenapa keluarga mereka malu memiliki anak cacat seperti Aiden oleh karna itu mereka mengabaikan putra bungsu mereka secara terang-terangan.
Walaupun tak ada kekerasan fisik tapi segala umpatan dan makian mereka lontarkan pada bungsu mereka itu.
Dan baru kali ini Marcel berani menampar adiknya hanya karna Aiden sangat susah dibangunkan,dia sedikit heran karna biasanya anak itu akan lebih bangun pagi dan menunggu mereka sarapan tapi anak itu malah masih tidur.
"Cepatlah turun kebawah,oh ya PR ku sudah selesai kan?"tanya Marcel mendapat anggukan lemah dari Aiden.
Sebenarnya Marcel pintar tapi dia malas menulis dan berhubung sang adik tak disekolahkan umum sepertinya jadi dia seenaknya menyuruh adiknya itu menyelesaikan Pr-nya tanpa tau Aiden bergadang sampai subuh.
Marcel lalu melihat buku bersampul coklat dimeja kecil disamping tempat tidur Aiden dan mengambilnya.
"Kubilang apa!apa kau tuli juga?cepat bersiap-siap dan turun kebawah bodoh!"bentak Marcel membuat Aiden terkejut.
Dengan mata berkaca-kaca Aiden berdiri dan merapikan tempat tidurnya lalu dia kekamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Sampai dibawah ketakutan Aiden semakin bertambah karna tatapan tajam dari keluarganya yang seolah akan membunuhnya.
"Apa tidurmu nyenyak bocah?kau tau ini jam berapa hah!"bentak sang ayah membuat ibunya itu mendekati ayah dan berusaha menenangkannya.
"Sudah mas,seharusnya kita makan aja dulu gak usah nunggu dia,sudah aku bilang dari tadi kan."ucap sang ibu membuat hati Aiden sakit.
"Bun aku lapar."rengek Marcel dibalas kekehan kecil dari sang ibu.
"Yasudah yuk makan!"ucap Dwi Ratna Rayendra ibu dari dua pemuda itu.
Mereka semua lalu duduk dan menikmati makanannya tanpa memperdulikan Aiden yang masih berdiri dan menunduk.
Diam-diam Aiden meneteskan air matanya.
Dia menutup matanya dan berharap pergi ketempat yang berada dimimpinya lagi.
Dia tak sanggup untuk menjalani kehidupan didunia nyata.
Huft!
Tubuhnya bergidik saat merasakan nafas dingin seperti nafas naga dimimpinya dibelakang punggungnya.
Apa itu benar-benar nyata?
Dia melihat kearah keluarganya yang sedang bercanda tawa di meja makan.
Pandangannya perlahan memburam.
Dia tersenyum.
Akhirnya aku kembali tertidur!
Bruk!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Kustri
awal yg menarik
2024-08-08
0
@✍️Tulisan 💞 💌
yaampun mendengar lolongan nya aja bikin bulu kuduk berdiri apalagi menghadapinya langsung..
2023-03-15
0
🥀
geli geli, dingin, lembar, ahhhhh apa an ya iniii. ternyata rumput kirain gang lain. wkwkkw bisa bayangin dong kaget banget pasti🤣🤣🤣 ampun deh mak, mak bawain pemotong rumput ya🤣🤣
2023-03-15
0