Om mau kemana?

Tiga hari sudah ia lewati, masih belum menemukan rumah yang tepat,

Pamungkas tak ingin membeli sebuah rumah yang mewah, cukup rumah yang kecil namun berhalaman luas, karena ia suka rumah dengan banyak tanaman di sekitarnya.

Pamungkas baru saja pulang dari rumah teman lamanya untuk mencari informasi tentang rumah yang di inginkan nya.

" Om.." sapa Ratih yang duduk di ayunan taman depan.

" Oh.. Ratih.." sahut Pamungkas seadanya lalu berjalan masuk.

" Sudah dapat?" tanya ibu Ratih saat Pamungkas berjalan naik ke tangga,

" belum mbak.. harga rumah disini membuat saya geleng geleng kepala.. padahal tidak punya halaman.." sahut Pamungkas menghentikan langkahnya.

" Kita sudah berada di daerah kota, kalau kau ingin halaman yang luas dan terjangkau cari saja di pinggiran kota.." nasehat kakak iparnya.

" Iya ya mbak.. toh, ini rumah untuk jaga jaga kalau saya pensiun nanti.." Pamungkas melempar senyum,

" walah.. pensiun masih lama kok sudah di pikir tho Pam..?" ujar kakak iparnya yang usianya juga jauh sekali dengannya.

" Lho, ya harus di pikir sekarang tho mbak.. saya sudah tiga puluh lima..

saya juga tidak mungkin ikut mbak sama mas terus.."

" Memangnya kenapa kalau kau disini, kelak.. kau dan istrimu tinggal disini pun tidak masalah..

mas mu sudah menegaskan itu berkali kali kan?"

" Istri opo tho mbak mbak.. tidak ada perempuan yang mau denganku.." Pamungkas tertawa, tawa yang mahal itu sungguh membuat ibu Ratih itu tersenyum lega.

Ibu Ratih tau benar Pamungkas belum bisa membuka hatinya untuk siapapun, dan ia menjadi semakin tertutup setelah ibunya meninggal.

" Mau mbak carikan? mau yang bagaimana?" tawar perempuan yang berusia empat puluh limaan itu.

" Mau tidur mbak, capek.." jawab Pamungkas tertawa, ia berbalik dan melanjutkan langkahnya, tak menghiraukan kakak iparnya yang masih ingin membujuknya.

" Mau kemana nduk?!" tanya sang ayah dengan raut cemas,

" Ke sarangan pa.. kalau tidak capek lanjut ke solo, kalau capek ya langsung pulang.." jawab Ratih merapikan tasnya.

" Ya ampun ndukk, kok mendadak??"

" saya memang sudah lama ingin main lagi ke sarangan pa..

dan sekalian saya mencari udara segar,

saya bosan mas Arga terus terusan datang kesini.."

" tapi nduk??" suami istri itu saling memandang, sama sama cemas dan tak mau melepaskan putrinya bepergian sendiri.

" Setelah dari sarangan saya akan mengajukan cerai ke kantor.."

mendengar itu Adi dan istrinya terdiam, keduanya bimbang.

" Perkara cerai itu terserah padamu saja..

tapi, kami tidak tenang kau pergi dengan kondisi yang seperti ini nduk??" si ibu memegang erat tangan putrinya.

" Ratih bukan anak kecil, Ratih akan menjaga diri dengan baik.."

" Tidak nduk, mama tidak mengijinkan.." ibunya benar benar cemas, pikirannya kemana mana, bagaimana kalau terjadi sesuatu, bagaimana kalau ia banyak melamun di jalan lalu di rugikan orang, bagaimana kalau melihat telaga sarangan lalu dia melompat ke dalamnya karena putus asa?.

" Aduhh! pokoknya tidak boleh!" keluh ibunya takut dengan bayangan bayangan di pikirannya.

" Ratih sudah memesan mobil ma.. satu jam lagi mobil itu menjemput kemari..

tolonglah mama jangan seperti ini.."

Lagi lagi Adi dan istrinya saling memandang.

" Baiklah kalau ingin pergi, tapi tidak boleh sendirian..?!" tegas Adi pada putrinya.

" Mama papa mau ikut?? boleh.. mobilnya masih luas kok.. hanya Ratih dan drivernya saja.."

" aduhh..! apalagi hanya berdua?! tidak boleh sendirian!" tegas papanya lagi lalu terburu buru keluar.

Adi mengetuk pintu kamar adiknya, tak juga mendapat sahutan, Adi nekat masuk ke dalam kamar.

Ia melihat Pamungkas sedang terlelap dengan buku terbuka di dadanya.

" Pam, Pamungkas.. tangi (bangun)..?!"

Adi menggoyang goyangkan bahu Pamungkas, hingga laki laki bertubuh tinggi itu membuka matanya.

" Apa mas?" tanya Pamungkas bangun, ekspresinya kaget dan matanya terlihat memerah karena masih ngantuk.

" Mas sepurane yoo ( mas minta maaf yaa).. tapi mas butuh bantuanmu iki.." Adi duduk di samping tempat tidur.

" Hemm.. apa mas.." Pamungkas menggosok wajahnya demi mengusir kantuknya.

" Ratih itu tiba tiba mau ke sarangan, ndak ada angin ndak ada hujan.. mas takut dia putus asa dan berpikir yang tidak tidak..?"

" ke sarangan? dengan siapa?" tanya Pamungkas dengan ujung depan rambutnya yang berantakan.

" Sewa mobil, berdua saja dengan sopir sewaan??"

" bahaya mas, takutnya linglung.. biar ku nasehati.." Pamungkas bangkit dari tempat tidurnya.

" Kalau di cegah nanti makin frustasi.. mungkin dia memang butuh udara segar Pam?"

" lalu?" Pamungkas bingung apa sebenarnya mau kakaknya ini.

" Kau ikuti saja dia ya? untuk mencegah hal hal tertentu, dan.. anggap saja sekalian liburan.. mumpung kau cuti juga??" raut wajah Adi penuh harap.

" Aku? mengikuti Ratih??" tanya Pamungkas tak percaya dengan apa yang ia dengar,

kalau dulu saat Ratih masih kecil hal ini masih masuk akal,

namun Ratih yang sekarang sudah cukup dewasa untuk di ikuti,

" Tolong mas mu ya??" Pinta Adi benar benar memohon.

Terdengar suara mobil dari luar membunyikan klakson,

" Nah.. itu mobil sewaan Ratih sudah datang ma? pa?" ucap Ratih sembari tersenyum, ia mencium kedua tangan orang tuanya bergantian.

" Kalau begitu.. Ratih berangkat ya ma? paling lama tiga hari.. setelah itu Ratih langsung pulang.." perempuan berambut panjang dan berkulit kuning langsat itu mengambil menurunkan koper kecilnya dari atas kursi ke lantai.

" Tunggu sebentar.." terdengar suara Pamungkas dari arah tangga,

" Oh iya, aku belum pamit pada om..?" Ratih berjalan mendekat, namun melihat Pamungkas yang rapi dan membawa tas kecil di pinggangnya Ratih sedikit mengernyit.

" Om mau kemana?" tanya Ratih, jarang jarang ia bertanya pada Pamungkas.

" Mau kemana? tentu saja ikut denganmu.." jawab Pamungkas tenang, ia melangkah mendekat ke arah Ratih.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ckk anak udah gede juga,Ratih perlu ketenangan,biarkan dia menenangkan dirinya,Kita sebagai ortu berdoa saja,itu lebih bagus .

2024-02-22

1

dyul

dyul

Masih... meraba raba, ini ponakan mau bercerai?

2023-10-19

2

lihat semua
Episodes
1 Setelah tiga tahun
2 Om mau kemana?
3 ronde atau bakso
4 om dan keponakan
5 aku akan baik baik saja
6 speed boat
7 Demam
8 Yang tegar
9 Rahmat
10 sehari lagi di sarangan
11 tidak ada niat menikah
12 Hal yang tidak wajar
13 Sadar
14 Tak saling bicara
15 setahun lebih
16 Setahun lima bulan
17 urusan
18 itu Ratih
19 Mengacuhkan
20 keluhan
21 lupakan
22 termenung
23 kado
24 Sinta
25 foto SMA
26 kurang sopan
27 Menemani kalian
28 yang terbaik
29 kesal
30 mengakulah
31 ini salah
32 jika itu maumu..
33 Sudahi
34 buku buku lama
35 tau diri
36 Hercules
37 pindah
38 om ku,
39 perabot
40 pasar
41 pengurus rumah tangga
42 kost
43 rujuk
44 bukan adik kandung
45 sejak kapan
46 siapa yang menyakitimu?
47 kau bukan adikku lagi
48 menantu
49 bengkel
50 siapa yang kau khawatirkan?
51 kau tetap saja cantik
52 apa aku perlu ganti motor?
53 Tias
54 dengan Pamungkas
55 apa aku tidak pantas untukmu?
56 uring uringan
57 peningset
58 yang sabar..
59 hari sakral
60 tenanglah
61 perjuanganmu
62 jinak jinak merpati?
63 apa boleh?
64 makan dirumah
65 Om?
66 sayang
67 yang..
68 pendapatmu,
69 jangan terlalu baik
70 Mas
71 pulang malam
72 makan siang
73 mantanmu?
74 jatuh
75 aku melihatmu tumbuh
76 kau kan temanku?
77 kunjungan sekar
78 bayi Arga
79 orang jahat
80 goyah
81 andaikan ibu ada
82 berubah
83 bohong
84 sakit kepala
85 bimbang
86 olahraga
87 ayo pulang..
88 kau istriku
89 enggan
90 tidak lagi perduli
91 amarah
92 tentu tidak
93 kata kata Arga
94 aku atau dia
95 pelukan
96 maafkan aku
97 Tamu tak diundang
98 ayahmu Rahmat
99 aku bersyukur
100 ibu
101 keluarga
102 bus
103 langit abu abu
104 Laki laki itu
105 sulit
106 tidak rela
107 butuh waktu
108 mencintai ibumu
109 karena itu?
110 salahpaham membunuhmu
111 berat
112 kami keluargamu
113 kabar
114 perasaan Ratih
115 khawatir
116 masih ingin
117 kekesalan Ratih
118 sogokan
119 keruh
120 terburu buru
121 apa kau baik baik saja?
122 sakit hati
123 Haru
124 kunjungan
125 bicara
126 kue rangin
127 perasaan dan pikiran
128 aku mencintaimu
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Setelah tiga tahun
2
Om mau kemana?
3
ronde atau bakso
4
om dan keponakan
5
aku akan baik baik saja
6
speed boat
7
Demam
8
Yang tegar
9
Rahmat
10
sehari lagi di sarangan
11
tidak ada niat menikah
12
Hal yang tidak wajar
13
Sadar
14
Tak saling bicara
15
setahun lebih
16
Setahun lima bulan
17
urusan
18
itu Ratih
19
Mengacuhkan
20
keluhan
21
lupakan
22
termenung
23
kado
24
Sinta
25
foto SMA
26
kurang sopan
27
Menemani kalian
28
yang terbaik
29
kesal
30
mengakulah
31
ini salah
32
jika itu maumu..
33
Sudahi
34
buku buku lama
35
tau diri
36
Hercules
37
pindah
38
om ku,
39
perabot
40
pasar
41
pengurus rumah tangga
42
kost
43
rujuk
44
bukan adik kandung
45
sejak kapan
46
siapa yang menyakitimu?
47
kau bukan adikku lagi
48
menantu
49
bengkel
50
siapa yang kau khawatirkan?
51
kau tetap saja cantik
52
apa aku perlu ganti motor?
53
Tias
54
dengan Pamungkas
55
apa aku tidak pantas untukmu?
56
uring uringan
57
peningset
58
yang sabar..
59
hari sakral
60
tenanglah
61
perjuanganmu
62
jinak jinak merpati?
63
apa boleh?
64
makan dirumah
65
Om?
66
sayang
67
yang..
68
pendapatmu,
69
jangan terlalu baik
70
Mas
71
pulang malam
72
makan siang
73
mantanmu?
74
jatuh
75
aku melihatmu tumbuh
76
kau kan temanku?
77
kunjungan sekar
78
bayi Arga
79
orang jahat
80
goyah
81
andaikan ibu ada
82
berubah
83
bohong
84
sakit kepala
85
bimbang
86
olahraga
87
ayo pulang..
88
kau istriku
89
enggan
90
tidak lagi perduli
91
amarah
92
tentu tidak
93
kata kata Arga
94
aku atau dia
95
pelukan
96
maafkan aku
97
Tamu tak diundang
98
ayahmu Rahmat
99
aku bersyukur
100
ibu
101
keluarga
102
bus
103
langit abu abu
104
Laki laki itu
105
sulit
106
tidak rela
107
butuh waktu
108
mencintai ibumu
109
karena itu?
110
salahpaham membunuhmu
111
berat
112
kami keluargamu
113
kabar
114
perasaan Ratih
115
khawatir
116
masih ingin
117
kekesalan Ratih
118
sogokan
119
keruh
120
terburu buru
121
apa kau baik baik saja?
122
sakit hati
123
Haru
124
kunjungan
125
bicara
126
kue rangin
127
perasaan dan pikiran
128
aku mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!