Terjebak Cinta Tuan Bipolar
Prolog
Della Maharani, adalah salah satu dari sekian banyak gadis cantik yang lahir dan tumbuh di kota kembang. Memiliki keluarga harmonis dan kehidupan normal membuatnya tumbuh menjadi pribadi baik. Meskipun seringkali ia dijahili tetangga depan rumahnya, Senopati Dewandra, si pemuda usil, menjengkelkan tapi berbakat. Pemuda yang terpaut 1 tahun diatas Della ini, berparas cukup tampan, hanya sayang acap kali berganti pasangan atau biasa orang sebut playboy.
Bagi Della, Seno bukanlah tipe laki-laki idaman, ia tau luar dalam pemuda itu, belasan tahun mereka bersama sebagai tetangga tak mungkin Della tak tau. Tapi siapa sangka postur tegap terbalut kesempurnaan ini memiliki sisi gelap nan rahasia yang bahkan Della pun tak tau.
🌟 Blurb
Della sering berkata jika Seno bukan gila seperti yang sering gadis-gadis itu katakan. Dengan semua kelebihan dan kekurangannya Della terjebak dalam pusara cintanya.
Cinta memang tak pernah jauh, dia selalu ada dalam radarnya. You are the one and only, Senopati Dewandra.
Deru mesin mobil keluaran terbaru semakin terdengar jelas di telinga si gadis yang tengah berbaring dengan posisi kepala menggantung di ujung ranjang, surai kecoklatannya terburai indah sedikit bergelombang.
"Ta--ta! Denger, tuh Seno balik. Taruhan, siang ini ceweknya pasti ganti lagi!" Sudah hapal betul Della dengan kelakuan minus akhlak si titisan Dewa poligami, ceu pat kay. Baginya setampan-tampan Seno ngga lebih dari duit seribu, cuma laku buat beli teh gelas! Daripada harus memuji dan memuja Seno mendingan ia ngajak kencan pocong yang lagi meriang.
Kedua gadis ini langsung beranjak, tak ingin melewatkan kesempatan emas jadi tetangga nyinyir yang julid nyelekit.
Jendela yang hanya seluas dua depa itu penuh dan sesak kaya loket kantor pos saat pembagian blt.
"Hooh lah Del, tapi yang ini lumayan cantik! Mirip artis siapa tuh yang suka nyari sensasi?" Rista memuji body semox nan cantik pacar Seno dengan menelan salivanya berat, apalah dayanya yang cuma cewek tambal-tambalan, ada yang suka aja udah alhamdulillah.
"Siapa? Mpok Elly?" Tembak Della.
Dugh!
"Adawww!" Della mengusap jidatnya yang barusan di dorong oleh Rista, gadis itu berdecak keras, "yang bener aja!"
Della tertawa lalu fokusnya kembali ke arah sebrang kaca jendela kamarnya, dimana adegan uwu tengah dilakoni sepasang kekasih bucin.
Della mencebik dan menyunggingkan bibirnya sepaket muka nyinyir, "ihh! Lebay banget!" Ketika Seno mendaratkan tangannya di kepala si gadis dan mengusapnya penuh kelembutan, terlihat sorot mata sayang terpancar dari si pemilik senyum sejuta watt itu, tak kalah dengan si gadis yang tersenyum senang, serasa Seno adalah Rama dan ia Sinta.
"Ini kita miris banget ngga sih?! Liatin orang pacaran di balik kaca jendela," aku Rista menyadari.
Keduanya saling pandang lalu sedetik kemudian tertawa kencang, "udah kaya paparazzi-nya Seno!"
"Gua tebak abis ini pasti keluarin paper bag belanjaan dari jok belakang!" Tebak Della.
Tak lama kemudian, yang terjadi setelahnya adalah tebakan Della tak meleset.
"Tuh kan!" Serunya, yes! Harusnya dapet hadiah nih gelas mug cantik.
"Ha-ha-ha! Amboyyyy, tetangga perhatian, sedetail itu tau barang bawaan!"
"Tau ngga isinya apa?" Tanya Rista menantang.
"Tau lah! Isinya....." bisik Della.
"Apa?!" Gadis berambut sebahu ini semakin dilanda rasa penasaran, jangan sampai ia berubah jadi si manis jembatan Ancol karena Della.
"Je--ro--an!"
Betapa tercengangnya Rista mendengar itu, "hah!! Gilakk!"
Della tertawa keras melihat wajah terkejut sahabatnya itu, tanpa disadari pandangan seseorang melihat ke arah jendela kamar Della dan tersenyum smirk.
"Ngga mungkin!" Geleng Rista tak percaya.
"Ya udah kalo ngga percaya, gua tau dari tante Anggi, kan tante Anggi suka ghibahin anaknya sendiri bareng mamah Della, mereka mah soulmate, kemana-mana bareng tak terpisahkan. Cuma anaknya aja yang ngga akur!" Aku Della membalikkan badannya jadi membelakangi jendela, namun ia menempelkan punggungnya tipis di kaca setebal 3 mm itu, ingat betul ia betapa Seno usil dan menjengkelkan meski tak jarang pemuda itu baik juga.
"Lu ngga suka gitu Del, sama doi?" Tunjuk Rista dengan dagunya ke arah rumah Seno, kini sepasang kekasih itu sudah masuk ke dalam halaman rumah Seno.
Gadis itu menggidikkan bahunya sembari melipat kedua tangan di dada, "amit-amit! Gua masih percaya sama cinta yang tulus, masih banyak kok cowok di luar sana yang bisa cintai cewek dengan tulus dan cukup satu aja! Biar dikata dunia udah mau kiamat dan perbandingan cewek-cowok di dunia udah 1 banding 4, tapi kalo cowoknya modelan cassanova kelas ikan betok gitu mah ogah!" Tolaknya mentah-mentah.
Terdengar suara memekik serupa dengan toa posyandu, "neng! Ajak neng Rista makan siang dulu!"
"Asikkk! Ini yang gua demenin dari tante Gina, selalu anggap gua anak angkatnya!" Seru Rista.
"Cih, keenakan! Pulangnya bayar ya, kalo ngga cuci piring!"
Kedua gadis ini meninggalkan kamar menuju lantai bawah.
"Tante Gina, tante tersayangku yang cantik jelita! Makasih selalu inget ngasih makan tamu!" Kata Rista, beribu-ribu kata manis selalu jadi senjata Rista menggombali mamah Della.
"Tamu ngga tau diri, ma! Namu kok tiap hari," gerutu Della mengekori sahabatnya duduk di meja makan.
Mamah Gina tersenyum, "ngga usah kamu sebutin juga tante mah emang cantik jelita dari lahir!" Balas mamah Gina.
Della memeletkan lidahnya mendengar obrolan jijayudin mamah dan temannya ini, yang sama-sama ber-otak kurang se-ons.
"Neng, sebelum makan tolong kasiin ini buat tante Anggi!" Pintanya menyerahkan kotak makan plastik berwarna biru berisi buntil daun singkong.
"Kirain kalo sebelum makan do'a dulu, taunya sebelum makan sekarang mah harus ke rumah tante Anggi dulu," keluh Della, malas sekali harus kesana disaat si playboy cap asin jambal ada di rumah bersama pacarnya, pasti lagi ayang-ayangan kamvrett deh! Ujungnya ia juga yang dijahili Seno.
Rista mengulum bibirnya, sadar jika temannya ini ogah bertemu dengan Seno dan pacarnya.
"Nanti aja atuh ma, makan dulu. Nonton dulu, kan siapa tau tante Anggi juga lagi makan siang, jatohnya ganggu!" Alasan Della.
"Justru bagus atuh, jadi biar langsung dicobain sama tante Anggi, sok enggal geulis (cepetan cantik)!" Bujuk ibunya.
Sebagai anak sholeha nan cantik, imut dan tidak sombong, akhirnya mau tak mau Della pergi menenteng kotak makan sepaket bibir manyun dan hati yang misuh-misuh.
Ia merapikan rambut panjangnya meski tanpa repot-repot mengganti pakaian rumahnya, hanya tinggal menyebrang jalan sekitar 10 meteran saja ia sampai di rumah tante Anggi.
Dari luar pagar terdengar suara cekikikan gadis, itu artinya kedatangan Della justru akan mengganggu pasangan kekasih yang sedang dimabuk cinta, kaya nyamuk aedes!
"Ihhh, lagian mamah apa-apaan coba! Kan bisa telfon tante Anggi dulu gitu janjian di tengah jalan," gerutunya ragu-ragu melanjutkan tujuannya.
Della berulang kali menghela nafas, menarik ulur langkah kaya tarik ulur perasaan, hingga suaranya kini bercicit layaknya tikus, "misi! Assalamualaikum!"
Tak ada sahutan, malah cekikikan mereka semakin asik, entah apa yang sedang dilakukannya, ingin rasanya Della memberondong dengan senjata membuka pagar rumah dan menerjang si pagar besi demi masuk ke dalam. Wajahnya sudah memerah menahan malu nan gugup, "ih, be\*go banget sih! Yang pacaran siapa yang malu siapa?!" Omelnya dengan pipi menggelembung.
Sekali lagi ia mengucapkan salam, kali ini lebih kencang, "permisi, assalamualaikum!"
Kini suara cengengesan itu sunyi, hingga langkah kaki seseorang membuka pintu pagar.
"Nih ambil! Lain kali kalo minta sumbangan harus ijin Rt--Rw, jangan seenaknya masuk kompleks!" Tangan itu menyerahkan uang pecahan 20 ribu ke depan wajah Della dengan ucapan bernada sengak nan menyebalkan ciri khas gaya Seno.
"SENOPATIIII!"
"Eh, markodel!" Tawanya, "kirain gua orang minta sumbangan! Abis tampang kamu mirip kotak amal mesjid!"
Hay guys ketemu lagi sama abang Seno dan Della disini. Maaf ya jadi kupindah kesini, Ini cerita judulnya penebus dosa mimin sama kalian 🤣 makanya ngga mimin share, bagi penikmat abang Tom sama bulldog kumpul disini aja yuksss!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Queen Mother
Baru baca yang judul ini Thor, ga pernah gagal bikin ngakaks 😅😅😅
2024-10-02
1
Queen Mother
Wkwkwkwk… bener juga tuh, klo sebelum makan mesti do’a dulu. Ini mah udah diganti yak sebelum makan ke rumah tante Anggi dulu, begimane ceritanye 😂😂😂
2024-10-02
0
As Ngadah
seno minta di rujak inimah
2024-09-28
0