Pesta di kapal pesiar juga di adakan di waktu malam hari. semua owner perusahaan di wajibkan mengenakan jas hitam dan dasi kupu-kupu. sementara wanita pendamping di wajibkan mengenakan gaun dengan bawahan panjang.
Lizard sudah siap dengan stelan nya dan ia seperti biasa nampak tampan dan jantan. sementara Lily masih sibuk di dalam kamar merias dirinya. Ia meraih sebuah gaun berwarna merah menyala dengan bahu terbuka dan bagian bawah menjuntai panjang.
Rambut panjangnya sengaja ia gulung agar menampakkan keindahan bagian bahunya.
Aku tidak percaya aku berpakaian seperti ini demi mendampingi Lizard!
"Lily!" suara lIzard sudah tidak sabar memanggil namanya Lily. ia terdengar geram.
Lily bergegas mengenakan high heels nya yang juga berwarna merah. Ia segera membuka pintu kamar dan muncul di hadapan Lizard.
"Kau jelek sekali!" kata Lizard sembari mengulurkan tangannya.
Lily tidak peduli dengan ucapan Lizard yang mengatainya jelek. jelas-jelas mata Lizard terpesona pada Lily.
Di ruangan itu banyak pria tampan dan wanita cantik tapi tentu saja Lizard Van Camont adalah pemenangnya. Ia yang selalu menjadi pusat perhatian.
Lizard sedikit memberi sambutan pertanda pesta akan segera di mulai. Ia mengangkat gelas minumannya di ikuti semua yang ada di ruangan pesta.
Termasuk Lily, ia hanya mengikuti gerakan Lizard saja. Lily bukan peminum, ia adalah seorang dokter yang hidup sehat tanpa alkohol.
Lily segera meletakkan gelas minumannya di atas nampan seorang pelayan.
Lily mengedarkan pandangannya mencari sosok Timoti yang tidak nampak. Bosan rasanya berada di pesta itu.
Lizard menghampiri Lily dan mengajaknya berdansa.
"Aku tidak bisa berdansa" bisik Lily.
"Aku tahu gadis seperti mu tidak mungkin mahir berdansa tapi jangan cemas aku akan mengajari mu, dokter sayang!"
Dengan kasar Lizard menarik Lily kedalam pelukannya dan membuat gerakan Danza.
Sebenarnya Lily bisa saja berdansa dan mengikuti gerakan Lizard tapi dia malas melakukannya.
"Ayolah dokter lakukan tugas mu atau...aku harus memaksamu di depan minum?" bisik Lizard di telinga Lily.
"Memangnya apa yang bisa kau lakukan?" ejek Lily, ia terkesan menantang Lizard Van Camont.
Pria itu melepaskan tangannya dari pinggang Lily dan menunduk menatap lekat mata Lily.
Lizard menyunggingkan senyum liciknya dalam hitungan detik bibirnya sudah menyambar bibir Lily.
Mata Lily terbelalak kaget dengan tingkah Lizard. Ia salah besar menantang Lizard.
Lily mencoba mendorong tubuh Lizard tapi hadirin di ruangan itu malah bertepuk tangan dengan meriah seolah pemandangan itu sesuatu yang fantastis.
Dengan wajah pucat Lily terdiam tidak bicara ia masih terkejut dengan perlakuan Lizard.
Lily menghentak tangan Lizard dan berjalan pergi menuju kamar mereka. Di ruangan itu orang sudah mulai sibuk dengaan dansa dan minuman jadi tidak ada yang peduli kemana pasangan Lizard pergi.
Lizard sendiri tidak begitu peduli dengan kemarahan Lily, ia malah asyik dengan minumannya dan terlihat bercanda dengan beberapa wanita sexy.
Di kamarnya Lily duduk tertelungkup dan menyesali dirinya yang di cium oleh Lizard.
Lily mengemasi semua barangnya kedalam koper dan memaksa Tim mengantarnya pulang.
"Anda tidak bisa melakukan itu dokter, kita sedang berada di tengah laut bagaimana anda mau pergi dari sini?"
Lily terdiam, ia sudah seperti terperangkap di dalam tempat asing yang jauh dari peradaban manusia lain.
"Memangnya tidak ada cara lain?" paksa Lily.
"Ada dokter"
"Apa itu?"
"Berenang, kecuali anda mau berenang di laut malam hari seperti ini"
Buntu sudah, tidak ada pilihan lain buat Lily ia harus menuruti permainan Lizard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Siti Fatimah
Ngapain Lo nyesel kan lo sendiri yg cari masalah...
2023-08-16
0
Siti Fatimah
Makanya jangan sok2an menantang klo sekiranya masih takut mah...
2023-08-16
0
Renireni Reni
angel wess....angel
2023-05-18
0