Malam itu Lily mengendap diam-diam memasuki ruang bawah tanah di rumah Lizard.
Di dinding masuk ada tulisan VC House dengan tinta emas.
Ketika menuruni anak tangga ke bawah Lily di buat tercengang dengan ruangan itu. kesan ruang bawa tanah yang seram telah lenyap. disana terdapat lampu dengan cahaya keemasan menyala di setiap sudut.
Ada bar mini juga di tengah ruangan. Lily menduga jika Lizard pergi sampai larut malam pasti ia sedang menghabiskan waktu sendiri di bar mini itu.
Lily berjalan menyusuri ruangan lain yang pencahayaannya lebih redup di banding ruangan lain.
Terdengar suara seorang pria meminta ampun pada Lizard. Lily melihat Lizard memainkan senpi di tangannya dan tidak lama terdengar suara letusan peluru.
Dengan gemetaran Lily menaiki anak tangga dan kembali ke dalam rumah utama. Ia berlari memasuki kamarnya dan menyambar tas ransel kecil. Lily memasukan beberapa potong baju kedalam tas ranselnya.
Setelah mengendap-endap Lily dengan hati-hati membuka pintu utama. tiba-tiba ada yang memegang bahunya.
"Mau kemana sayang?" suara itu sangat Lily kenal, ia menoleh kebelakang dan mendapati Lizard berdiri dengan senyum tersungging di bibirnya. jambang di wajah tampannya membuat wajah itu semakin terlihat berwibawa dan seram.
"Aku mau ke swalayan, bahan makanan kita habis" kata Lily sembari menyeka keringatnya.
"Biar Tim yang membelikan aku ingin kau di rumah saja"
"Baiklah"
Lily kembali ke kamarnya dan mengunci pintu. ia menelpon Nic memberitahu jika kemungkinan Lizard sudah menghabisi teman Nicolas.
***
Siang hari di ruang pimpinan VC Corporation Lizard tengah marah. semua yang berada di ruangan itu hening tidak berani bicara.
"Kenapa polisi bisa mengepung rumah ku?"
"Sepertinya dokter Lily yang memberi kan informasi pada Nicolas soal sandera kita kemarin tuan, saya yakin dokter Lily masuk kedalam ruang bawah tanah tanpa sepengetahuan kita"
"Lily?!....." bibir Lizard bergetar menahan marahnya pada Lily.
****py
Sementara di rumah sakit Lily sedang memeriksa kondisi Meri yang sudah mulai membaik. Ia memindahkan Meri ke ruang rawat VVIP dan sudah boleh di jenguk karena hasil lab sudah menyatakan virus telah hilang dari tubuh Meri. hanya tinggal pemulihan saja.
"Lily bagaiman dengan bekas luka di kulit ku ini?" Virus itu hampir membuat sekujur kulit Meri seperti terkena cacar air dan meninggalkan bekas dimana-mana.
"Tenanglah Meri, dokter spesialis kulit akan menangani ini. sekarang beristirahatlah"
"Apa kak Lizard sudah sembuh?"
"Lizard baik-baik saja jangan cemaskan dia"
"Oh ya Meri aku pulang dulu, Lizard mungkin sudah berada di rumah. besok aku akan menemanimu seharian"
"Baiklah terimakasih Lily"
Lily tiba di rumah dengan menaiki taxi. ia berjalan perlahan memasuki rumah utama. Lizard sudah pulang karena mobilnya sudah terparkir di halaman.
Lily terkejut saat melewati pantry. Lizard terlihat berada di sana. pria itu sedang menyiapkan beberapa bahan masakan. Lizard tampak sexy berada di dapur. untuk sesaat Lily hampir tergoda dengan pikiran liarnya.
Kemeja biru tua dengan lengan di gulung sebatas siku. jam tangan yang masih bertengger di pergelangan tangan kanan Lizard. Rambut klimis disisir kebelakang dan apron putih sebatas pinggang. sangat tampan dan menarik.
"Hai sayang kau sudah pulang?"
Lily bergidik ngeri jika Lizard memanggilnya dengan kata "Sayang" pasti ada sesuatu yang akan terjadi.
"Kemarilah, aku akan mengajarimu membuat makanan kesukaanku yaitu Tamagoyaki kau pernah dengar? atau pernah makan? atau pernah membuatnya?"
Lily menggeleng, ia sebenarnya tahu Tamagoyaki adalah telur gulung tebal dengan daun bawang di dalamnya. khas masakan Jepang. Lizard berwajah barat tapi kegemarannya adalah makanan Jepang.
Lizard meraih tangan Lily dan merangkul Lily dari belakang. Sebelah tangannya meraih pisau tajam.
"Kau tahu sayang ketika akan memasak yang pertama kau pastikan adalah pisau mu tajam!" suara Lizard penuh penekanan. Ia memainkan pisau itu di dekat wajah Lily.
tubuh Lily bergetar ketakutan. Ia sadar Lizard marah besar. Pasti Lizard sudah tahu jika ia yang membocorkan informasi pada Nicolas.
"Aku mengerti, maafkan aku Lizard" kata Lily sembari memegang lembut tangan Lizard.
"Baiklah sayang, aku hanya mengajarimu membuat makanan kesukaan ku kenapa kau ketakutan?!"
"Lizard aku minta maaf" Lily kembali mengulangi dan hampir menangis.
"Hmmm gadis pintar, kau cepat sekali belajar. baiklah karena kau sudah mengerti sekarang berdiri dan lihat aku dari kejauhan"
Lily menurut. Ia berdiri berjarak satu meter dari Lizard yang mulai memotong daun bawang dengan lihai. dengan gerakan lincah ia memecahkan dua butir telur kedalam mangkuk dan mengaduknya menggunakan sumpit.
Lizard menuang sedikit demi sedikit adonan telur ke dalam fan panas.
"Baiklah dokter kesayanganku, ayo kita makan bersama"
Lily duduk masih dengan wajah ketakutan
Lizard menyuapkan tamagoyaki dengan sumpit ke mulut Lily.
"Ayolah sayang jangan takut aku tidak menambahkan racun ke makanan ini, aku tidak suka menghabisi orang diam-diam dengan cara pengecut. aku lebih suka menggunakan sentaja"
Senyum tersungging di bibir Lizard yang membuat Lily semakin takut. Ini adalah peringatan pertama bagi Lily untuk tidak ikut campur urusan Lizard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Erviana Erastus
demi teman nyawamu taruhanx Lily dasar stupid
2023-08-05
0
Renireni Reni
jdi isyrinya lizard harus kuat mental
2023-05-18
0
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wahduh..serem thor 🙈🙈🙈 next lah..up lg hari ini 😉
2022-11-14
3