Suasana ramai bandara siang itu membuat Lily harus lebih jeli melihat Nicolas diantara kerumunan orang.
"Lily..." Seorang laki-laki tinggi berkacamata hitam menyapa Lily.
"Nic?!"
Laki-laki itu tersenyum mengangguk. Lily berhambur ke arahnya memeluknya dengan kaki menggantung.
Lily tidak menyadari bahaya apa yang mengintainya karena di kejauhan Tim telah mengambil gambarnya melalui kamera ponsel.
"Lily aku merindukan mu...!" kata Nicolas ceria.
"Aku juga rindu padamu. kau lama sekali tidak berkabar aku tidak bisa menghubungi mu" Lily mengomel sepanjang perjalanan menuju apartemen Nic.
Nic menikmati setiap omelan dari gadis yang diam-diam ia sukai.
"Baiklah aku sudah tiba di apartemen ku, apa aku bisa merepotkan mu?" tanya Nic seraya membuka pintu apartemennya dan menyalakan lampu.
"Apa itu? dengan senang hati aku akan melakukan kerepotan itu" kata Lily sambil tertawa.
"Baiklah aku lapar temani aku makan siang? kita bisa pesan atau kau mau pergi ke restoran?"
"Baiklah kita pergi ke restoran saja bagaimana?"
"Setuju"
Keduanya menuju restoran langganan Lily tapi tutup akhirnya Lily mengajak Nic ke restoran langganan Lizard.
"Lily restoran ini mewah sekali, pasti mahal menu disini" bisik Nic.
"Tenanglah aku yang traktir" kata Lily tersenyum.
"Tidak bisa, aku saja yang traktir gaji ku lebih dari cukup untuk membayar menu disini"
keduanya tertawa dan memesan sebuah meja.
Kebetulan chef Daniel ada disana. Ia melihat Lily dari kejauhan dan menghampirinya.
"Hai dokter Lily Van Camont" sapa chef Daniel.
"Oh hai Chef Daniel .."
Nic terkejut dengan nama belakang yang disematkan laki-laki itu pada Lily.
"Aku kira kau datang bersama Lizard?" chef Daniel melirik Nic yang terheran dengan keakraban kepala chef dan Lily.
"Tidak, kenalkan ini Nicolas teman ku" kata Lily yang di sambut uluran tangan Nic pada Daniel.
"Hai Nic senang berjumpa dengan mu, kalian silahkan memesan menu apapun akan ku buatkan sendiri spesial untuk Lily dan kau"
"Terimakasih chef Daniel" kata Nic.
Chef Daniel kembali ke pekerjaannya dan Lily duduk sembari melihat menu.
"Lily chef Daniel menyebut nama seorang pria yaitu Lizard, siapa dia?"
Nic memang belum mengetahui jika Lily sudah menikah.
"Lizard Van Camont, dia suami ku"
"Suami?! kau sudah menikah?! kau tidak memberitahu ku?!"
"Maaf Nic semua serba mendadak"
"Mendadak?! Lily sejak kapan kau mengenal pria itu?"
"Sejak lama"
"Benarkah? tapi kau tidak pernah bercerita kepadaku"
"Dia anak tuan Rud Van Camont pemilik rumah sakit tempat ku bekerja"
"Oh jadi dia orang kaya raya, pantas saja gaya hidup mu langsung berubah. Kau terlihat modis sekarang dan lihatlah kau bahkan mentraktir ku makan di restoran semewah ini" wajah Nic tampak kecewa dan sedih.
"Bukan begitu Nic, aku memang menganggap mu spesial makanya aku mengajak mu makanan disini"
"Lily ..aku kecewa kau tidak memberitahuku tentang pernikahan mu ini"
"Sekali lagi maafkan aku Nic, bisakah kita membahas hal lain? tolong jangan marah padaku" wajah Lily memelas membuat Nic tidak tega. Biar bagaimanapun ia sangat menyukai Lily.
Tapi sekarang gadis itu membuatnya patah hati.
"Baiklah ceritakan seperti apa dia?" kata Nic menahan perih di hatinya. mengulik pria lain yang memenangkan hati Lily.
"Dia kasar, arogan, pendiam, misterius, gila, jahat dan...."
"Sebentar apa telingaku tidak salah dengar?" Nic terkejut mendengar jawaban Lily yang sepertinya menjelaskan ketidak baikan suaminya.
"Kau tidak salah dengar kau akan tahu dia setelah bertemu dengannya"
"Lalu kenapa kau menikahinya?"
"Ceritanya panjang Nic"
"Tapi Lily ini pernikahan kau jangan bermain-main dengan hal ini!"
"Entahlah Nic ...."
***
Tim menyerahkan ponselnya pada Lizard yang tengah duduk bersandar di kursi kerjanya. Ia baru selesai mengurusi masalah tambang yang membuatnya muak. para warga itu sulit sekali diajak diskusi.
"Apa ini?!" suara Lizard terdengar berat dan terkesan marah. di layar ponsel Tim terlihat foto Lily yang sedang berpelukan dengan laki-laki lain.
"Jelaskan pada ku apa ini?!" Lizard dengan satu tangannya meraih kerah jas Timoti dan mencengkram nya.
"Dokter Lily ke Bandara menjemput laki-laki itu tuan"
"Siapa dia?!"
"Saya belum mencari tahu tentangnya"
"Sejak kapan kau memberiku informasi setengah-setengah?!" Lizard menghentak cengkeramannya di kerah jas Timoti hingga Tim terhuyung hampir kehilangan keseimbangan.
Drrrt ...drrrtt...
Ponsel Lizard bergetar ada sebuah pesan masuk.
Dari chef Daniel
[Aku melihat dokter Lily makan siang dengan pria lain]
terlampir sebuah foto Lily yang tertawa lepas di hadapan pria itu.
Lizard menggenggam ponselnya dengan marah, seolah benda itu akan ia remukan di genggamannya.
"Tim siapkan mobil aku ingin bermain sebentar untuk menghilangkan rasa pusing ku" kata Lizard sembari menyunggingkan senyum licik.
"Baik tuan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Nheny Sumarni
👍
2023-08-20
0
Rahma Inayah
salh faham
2023-08-09
0
Erviana Erastus
duh yg lagi cemburu 🤣
2023-08-05
2